Beras untuk penduduk miskin (raskin) merupakan salah satu program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk miskin yang dikelola oleh Bulog. Permasalahan yang terjadi yaitu sering kurang tepatnya pemberian jumlah raskin dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin yang ada di suatu kota/kabupaten diantaranya Kabupaten Cianjur. Salah satu model yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan jumlah distribusi raskin adalah model logika fuzzy karena model ini dapat menangani data-data yang tidak linier. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan antara ketiga metode sistem inferensia fuzzy yang sering digunakan yaitu metode Tsukamoto, Mamdani, dan Sugeno. Variabel input berupa jumlah penduduk miskin dan jumlah rata-rata stok, sedangkan variabel output berupa jumlah distribusi raskin. Untuk mengevaluasi output digunakan dua teknik yaitu perbandingan standar eror dan uji hipotesis t-test. Dari ketiga metode diperoleh nilai MAPE masing-masing untuk metode Tsukamoto (28,05%), Mamdani(39,05%), dan Sugeno (7,45%). Untuk uji hipotesis hanya metode Sugeno yang hipotesisnya diterima sehingga dari dua teknik evaluasi output, metode Sugeno yang terbaik untuk pengambilan keputusan jumlah distribusi raskin di Cianjur