Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perkembangan Keterampilan Komunikasi dan Kolaborasi Mahasiswa dalam Pembelajaran Inkuiri Berorientasi Entrepreneurship pada Mata Kuliah Keanekaragaman Tumbuhan Muhammad Syaipul Hayat; Nuryani Y Rustaman; Adi Rahmat; Sri Redjeki
Mangifera Edu Vol 4 No 1 (2019): Mangifera Edu
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.104 KB) | DOI: 10.31943/mangiferaedu.v4i1.41

Abstract

The paradigm of learning science, including biology continues to show a fundamental shift. Biology is taught not only through conventional inquiry, but also inquiry that envisions the debriefing of student lifelong learning. One strategy that can build this vision is through entrepreneurship oriented inquiry learning programs. In the mechanism, learning is designed into four stages based on conformity with indicators of entrepreneurship, i.e. stage I (basic), stage II (development), stage III (advance), and stage IV (professional). In the learning experience, students are provided with a variety of skills in a comprehensive manner in accordance with the standards of lifelong learning, among which those that will be studied in this paper are Communication and Collaboration Skills. These two standards become important things to study, because learning biology must not only be scientific but also students must be able to communicate their ideas and be able to build teamwork in solving problems. This research was conducted on the V semester students of the Biology Education Department in one teachers college in Central Java who took part in the course on Plant Diversity. The samples involved in the data collection were 31 people. Data was collected using observation sheets and questionnaires in the form of the Communication & Collaboration rubric adapted from Marzano's framework lifelong learning. There are six items in the rubric that represent data, three of which are about Communication Skills and three about Collaboration. The results of the study showed that on average the Communication Skills of students based on the results of observations had developed at each stage, i.e. stage I (2.45), stage II (2.83), stage III (3.17), and stage IV (3.54). In accordance with the Collaboration data students showed significant developments, i.e. stage I (2.47), stage II (2.89), stage III (3.32), and stage IV (3.60). Based on the results of the questionnaire collected before and after learning, the data showed a significant increase in both communication and collaboration skills. Thus it can be concluded that entrepreneurship-oriented inquiry learning programs applied to plant diversity course can improve student Communication and Collaboration Skills well
CHANGING OF STUDENT'S MENTAL MODEL ABOUT VIRUS THROUGH MICROBIOLOGY COURSE PROGRAM BASED ON MENTAL MODEL Yanti Hamdiyati; Fransisca Sudargo; Sri Redjeki; Any Fitriani
EDUSAINS Vol 10, No 1 (2018): EDUSAINS
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/es.v10i1.7777

Abstract

PERUBAHAN MODEL MENTAL MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN VIRUS MELALUI PROGRAM PERKULIAHAN MIKROBIOLOGI BERBASIS MODEL MENTAL  AbstractThis study aims to analyze changes in mental models of students on the subject of the virus through mental model based-microbiology course. The research method is pre-experiment with one-group pretest-posttest design. Respondents of this research consists of 5 semester students of Biology education program at UPI Biology Education Department of 39 students. The mental model based-microbiology course consists of several stages (syntax). The mental modeling instrument uses concept maps, while the students' perceptions of the lecture program use a closed and open questionnaire. Data obtained in the form of concept maps before and after lectures on the subject of the virus. Concept maps are then analyzed by reference concept map. Quantitative data of the concept map is converted into qualitative data to determine the level of mental model, namely: emergent = score 1, transitional = score 2, close to extended = score 3, and complete (extended) = score 4. Questionnaire about the research program shows the change of mental model level on the subject of the virus before the implementation of the mental model based-microbiology course. is at emergent and transition level. After the implementation of the mental model based-microbiology course is at the transitional level and close to extended. This indicates an increase in the level of mental models of students through the mental model based-microbiology course. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan model mental mahasiswa pada pokok bahasan virus melalui program perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Model Mental (MBM2). Metode penelitian yang dilakukan adalah pre- experiment dengan disain penelitian one-group pretest - postest design.  Responden penelitian ini terdiri dari mahasiswa semester 5 program studi pendidikan Biologi di Departemen Pendidikan Biologi UPI sebanyak 39 mahasiswa.  Program Perkuliahan MBM2 terdiri dari beberapa tahapan (sintaks). Instrumen model mental menggunakan peta konsep, sedangkan persepsi mahasiswa tentang program perkuliahan menggunakan angket tertutup dan terbuka. Data yang diperoleh berupa peta konsep sebelum dan setelah perkuliahan pada pokok bahasan virus. Peta konsep selanjutnya dianalisis berdasarkan peta konsep rujukan. Data kuantitatif peta konsep diubah menjadi data kualitatif untuk menentukan level model mental, yaitu : berkembang (emergent) = skor 1, peralihan (transitional) = skor 2,  mendekati lengkap (close to extended) = skor 3, dan lengkap (extended) = skor 4. Hasil penelitian menunjukkan perubahan level model mental pada pokok bahasan virus sebelum implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level berkembang (emergent)  dan peralihan (transitional) . Setelah implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level peralihan (transitional) dan mendekati lengkap (close to extended). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan level model mental mahasiswa melalui program perkuliahan MBM2.Permalink/DOI:http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7777 
Pengembangan Instrumen Tes Keterampilan Meneliti Pada Program Riset Autentik Ilah Nurlaelah; Ari Widodo; Sri Redjeki; Taufik Rahman
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 13, No 2 (2021): QUAGGA : Jurnal Pendidikan dan Biologi
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v13i2.4232

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan untuk menilai keterampilan meneliti siswa kelompok ilmiah remaja pada program riset autentik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang terdiri dari define, design, develop dan tahapan diseminasi. Selama tahap define, dilakukan uji validitas konten dan konstruksi terhadap soal keterampilan meneliti. Kemudian, konstruksi soal tes dikembangkan dan direvisi. Uji coba diberikan untuk dianalisis dengan validitas dan reliabilitas internal. Hasil penelitian ini berupa seperangkat instrumen tes keterampilan meneliti yang terdiri dari 7 aspek keterampilan meneliti yang diadaptasi dan dimodifikasi dari matriks assesmen pengembangan keterampilan meneliti (RSD) dari Willison O’Regan kemudian dikembangkan menjadi 10 pertanyaan untuk mengukur aspek keterampilan meneliti, yaitu Identifikasi masalah, Merumuskan masalah, Merumuskan hipotesis, Membuat rancangan/desain penelitian, Mengumpulkan data, Menganalisis data, dan Membuat kesimpulan. Soal disajikan dalam konteks wacana memuat permasalahan limbah pabrik tahu. Hasil validasi ahli dan uji coba menunjukkan bahwa kesepuluh pertanyaan tersebut valid dan reliabel. Demikian hasil dari studi ini merekomendasikan penggunaan instrumen tes ini untuk penelitian dalam mengukur keterampilan meneliti pada program riset autentik.Abstract: This study aims to develop an instrument used to assess the researching skills of students in the youth scientific community in an authentic research program. This study used a research and development method consisting of define, design, develop and dissemination stages. During the define stage, a content and construction validity test was conducted on the research skill questions and then the construction of test questions was developed and revised. The given trial was analyzed by internal validity and reliability. The results of this study were a set of research skills test instruments consisting of 7 aspects of researching skills; Identifying the problems, Formulating the problems, Formulating hypotheses, Making research designs, Collecting data, Analyzing data, and Making conclusions; which is adapted and modified from the Willison O'Regan's research skills development assessment matrix (RSD).  That result was developed into 10 questions to measure the aspects of research skills which were presented in the discourse context regarding the problem of tofu factory waste. The results of the expert validation and trials showed that the ten questions were valid and reliable. Accordingly, the results of this study recommend the use of this test instrument for research in measuring research skills in authentic research programs.
Analisis Kemampuan Komunikasi Ilmiah Peserta Didik Pada Kegiatan Kelompok Ilmiah Remaja Berbasis Riset Terintegrasi Keterampilan Proses Sains Ilah Nurlaelah; Ari Widodo; Sri Redjeki; Taufik Rahman
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 12, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v12i2.2899

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi dan menganalisis profil awal tentang kemampuan komunikasi ilmiah peserta didik. Hasil penelitian ini digunakan untuk merancang program dalam mengembangkan model komunikasi ilmiah dalam Kegiatan KIR terintegrasi pembelajaran berbasis riset. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian eksploratif menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan tes Kemampuan Komunikasi Ilmiah (Tes KKI) dengan indikator kemampuan komunikasi ilmiah meliputi: 1) kemampuan membuat grafik/tabel; 2) kemampuan mendeskripsikan tabel/ gambar/diagram dalam bentuk informasi verbal; 3) kemampuan menginterpretasi; dan 4) kemampuan membuat kesimpulan berdasar data yang tersaji. Data hasil tes kemampuan komunikasi ilmiah dianalisis secara deskriptif yang dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: 1) dapat menjawab dengan lengkap dan disertai penjelasan logis; 2) dapat menjawab tetapi tidak lengkap (tanpa disertai penjelasan logis); 3) tidak menjawab dan tidak ada penjelasan logis. Sejumlah peserta didik anggota KIR Sekolah Menengah Atas di kabupaten Kuningan terlibat dalam penelitian ini dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan komunikasi ilmiah masih berada dalam kategori kurang, persentase KKI pada masing-masing indikator masih berada pada angka dibawah 50%.
ANALISIS BERBAGAI STRATEGI DAN MODEL PEMBELAJARAN YANG DAPAT MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI Euis erlin; Adi Rahmat; Sri Redjeki; Widi Purwianingsih
Bioed : Jurnal Pendidikan Biologi Vol 9, No 2 (2021): BIOED : Jurnal Pendidikan Biologi
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.834 KB) | DOI: 10.25157/jpb.v9i2.6383

Abstract

Pada saat ini salah satu permasalahan yang ditemukan dalam dunia pendidikan adalah hasil belajar siswa yang masih rendah. Harapan para siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi masih belum terealisasi.Salah satu faktor penyebab masalah ini adalah tidak memiliki kemampuan untuk membuat pengaturan yang tepat dalam belajar. Hal ini tentu terkait dengan kemampuan metakognitif yang dimiliki siswa tersebut. , yaitu komponen pengaturan (regulation ) dalam metakognitif yang meliputi aspek  perencanaan sebelum belajar (planning), pemantauan selama belajar (monitoring), dan melakukan evaluasi setelah belajar (evaluating) dalam setiap kegiatan belajar. Kajian ini bertujuan memberikan gambaran dari hasil-hasil penelitian tentang   berbagai strategi atau model pembelajaran yang dapat memberdayakan kemampuan metakognitif pada bidang sains. Metode yang dilakukan yaitu analisis jurnal-jurnal Nasional dan Internasional tentang pembelajaran metakognitif. Berdasarkan hasil kajian menunjukkan bahwa beberapa jenis strategi dan model pembelajaran dapat memberdayakan kemampuan metakognitif, hanya pada beberapa jurnal tersebut tidak memberikan penjelasan yang spesifik tentang aspek-aspek sebagai instruksi yang melatih siswa untuk memiliki kemampuan metakognitif.  Kata Kunci : Metakognitif, model pembelajaran, strategi pembelajaran
Construct validity of critical thinking disposition test in biology Jayanti Syahfitri; Harry Firman; Sri Redjeki; Siti Sriyati
JURNAL BIOEDUKATIKA Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26555/bioedukatika.v8i1.11031

Abstract

This Research includes seven indicators of Critical Thinking Disposition (CTD), namely truth seeking, open mind, analicity, systematicity, self confidence, inquisitiveness, and maturity. The purpose of this study is to look at the construct validity tests of CTD in biology at Bengkulu State University. This study involved 206 respondents, those are biology education students from Bengkulu State University with a level of study (years 1, 2, 3 and 4). After being analyzed by a Confirmatory Factor Analysis (CFA), the result showed that CTD Test had suitable construct validity. This result is supported by the received value of Convergent Validity which includes factor loading values of more than 0.5, while the Composite Relibility (CR) and Average Extract Variance (AVE) values for the seven indicators of CTD in sequence are Truth Seeking (CR = 0.96, AVE = 0.74), Open Mind (CR = 0.95, AVE = 0.67), Analicity (CR = 0.95, AVE = 0.68), Sistematicity (CR = 0.96, AVE = 0.70), Self Confidence (CR = 0.96, AVE = 0.70), Inquisitiveness (CR = 0.98, AVE = 0.82) and Maturity (CR = 0.95, AVE = 0.66). From the results can be concluded that the construct validity and composite reliability obtained by the test is good.
Persepsi Mahasiswa terhadap Penggunaan Virtual Laboratory dalam Pembelajaran Biologi Molekuler Evi Suryanti; Any Fitriani; Sri Redjeki; Riandi Riandi
Journal of Natural Science and Integration Vol 2, No 2 (2019): JNSI
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.542 KB) | DOI: 10.24014/jnsi.v2i2.7884

Abstract

Virtual laboratory berkembang pesat penggunaannya dalam pembelajaran sains karena terbukti memberikan manfaat yang signifikan terhadap proses dan hasil belajar sains. Keterbatasan fasilitas laboratorium dalam pembelajaran Biologi Molekuler pada Program Studi Pendidikan Biologi di salah satu LPTK di Kota Pekanbaru telah mendorong pengembangan aplikasi PCR virtual dan penggunaannya dalam pembelajaran Biologi Molekuler berstrategi modified free inquiry pada topik Polymerase chain reaction (PCR). Tujuan penelitian ini untuk meninjau persepsi mahasiswa terhadap penggunaan aplikasi PCR virtual serta mendeskripsikan dan membandingkan persepsi tersebut dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan. Ada lima aspek persepsi yang disurvei yaitu inovasi, motivasi, efektivitas, manfaat, dan penyajian prosedur praktikum. Hasil analisis data menunjukkan bahwa persentase persepsi positif paling besar adalah pada aspek inovasi dan penyajian prosedur praktikum (98%), diikuti oleh aspek motivasi (96%), aspek manfaat (88%), dan aspek efektivitas (86%). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa   secara rerata sebagian besar mahasiswa (93%) mempunyai persepsi positif terhadap penggunaan  PCR virtual dalam pembelajaran Biologi Molekuler dan sebagian kecil (7%) yang memiliki persepsi negatif.
TRANSFORMING TRAINING INTO PRACTICE: TEACHER PROFESSIONAL DEVELOPMENT PARTICIPANTS’ CLASSROOM PRACTICE IN APPLYING THEMATIC LEARNING FOR TEACHING ENVIRONMENTAL ISSUES Marisa Christina Tapilouw; Harry Firman; Sri Redjeki; Didi Teguh Chandra
Jurnal Pengajaran MIPA Vol 24, No 1 (2019): JPMIPA: Volume 24, Issue 1, 2019
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v24i1.17073

Abstract

Teacher Professional development or TPD is a program that develops teachers’ competency to teach. This study observed how teachers who previously completed the TPD program applied thematic learning for teaching environmental issues. Classroom practice of five junior high school teachers who recently completed 32 hours of TPD was observed. Classroom observation suggested that classroom activity was varied. Their decision in designing their lesson brings about a difference in their students’ ability to understand and communicate current environmental issues. All teachers use a problem-based learning approach, which they believe to be challenging to implement before participating in TPD.
Peningkatan Kecerdasan Ekologis Anak-Anak Menggunakan Strategi Komunikatif Interaktif dan Pendekatan Kearifan Lokal di Sumbawa Armansyah Putra; Adi Rahmat; Sri Redjeki
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1147

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Kecerdasan Ekologi Anak-anak dengan menggunakan Strategi Komunikatif Interaktif dan pendekatan Kearifan Lokal di Sumbawa. Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman dan praktik budaya lokal yang terkait dengan lingkungan, serta pengetahuan tradisional yang dimiliki oleh Anak-anak di daerah setempat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian mixed method. Data dikumpulkan melalui angket. Partisipan penelitian meliputi Anak-anak yang tinggal di wilayah pariwisata pesisir pantai Goa Desa Karang Dima, Kecamatan Labuan Sumbawa kabupaten Sumbawa Besar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Interaktif Komunikatif dan pendekatan kearifan lokal, dapat meningkatkan kecerdasan ekologi Anak-anak. Melalui strategi ini, Anak-anak dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap terkait lingkungan. Anak-anak menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan dan sikap kecerdasan ekologis. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan agar strategi-strategi yang melibatkan pendekatan kearifan lokal lebih diperluas dan diterapkan secara luas di wilayah pariwisata pesisir Kabupaten Sumbawa NTB.