Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekayasa

PENGARUH KADAR ABU TERBANG SEBAGAI PENGGANTI SEJUMLAH SEMEN PADA BETON ALIR MUTU TINGGI Surya Sebayang
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 14, No 1 (2010): Edisi April Tahun 2010
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Flowing concrete flow under it own weight and maintain homogeneity while filling and passingaround congested reinforcement. Flowing concrete is used to reduce or eliminate the need forvibration to reduce construction cost and reducing construction time. High strength flowingconcrete in this research used fly ash obtained from PLTU Suralaya Banten as substitutionmaterial the amount of cement. The properties investigated are workability, concrete setting time,unit weight, and compression strength. Proportion of material for concrete determined accordingto ACI 211-4R-1993 and combine with Hashimoto method. The substitution of fly ash to theconcrete are 0 %, 3%, 6%, 9%, 12% and 15% of the cement content. The test result indicated thateffect of fly ash in fresh concrete was increased the workability of the concrete. Addition of fly ashwas made fresh concrete enough cohesiveness without causing segregation. Addition of fly ashwas increased the initial and final setting time. The cylinder compression strength of fly ashflowing concrete at 7days, 14 days and 28 days was lower than compression strength of flowingconcrete without fly as at the same days. The optimum strength of fly ash flowing concrete was48,607 MPa at 56 days age in 9 % presence of fly ash.
STUDI DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN PERDA BARU TENTANG PAJAK “ATAS PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET” KABUPATEN TULANG BAWANG Surya Sebayang
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 13, No 2 (2009): Edisi Agustus Tahun 2009
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan UU No.22 Tahun 1999 yang diubah menjadi UU No 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan daerah dan UU No.25 Tahun 1999 yang diubah menjadi UU No 33 tahun 2004tentang perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah telah menyebabkan perubahan yangmendasar mengenai pengaturan hubungan Pusat dan Daerah, khususnya dalam bidang administrasipemerintahan maupun dalam hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yangdikenal sebagai era otonomi daerah yang sedang bergulir saat ini. Otonomi daerah tersebutmemberikan kewenangan serta keleluasaan kepada Pemerintah Daerah Tulang Bawang dalammengembangkan potensi ekonomi dan sumber-sumber keuangan daerah yang dimilikinya. Haltersebut perlu dilakukan karena kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih sangat kecil (sekitar 10 %) dari anggaran rutin tahun ini (APBD). Keadaan demikian itulah yang mendorongpemerintah daerah otonom berupaya menggali potensi perekonomian untuk meningkatkankemampuan keuangan daerah sendiri. Yang diantaranya adalah dengan rencanamengoptimalkan PAD melalui potensi berkembangnya pengusahaan sarang burung walet,dengan jalan dibuatkannya perda tentang pajak atas pengusahaan sarang burung walet dikabupaten Tulang Bawang.