Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

GERAKAN PENERJEMAHAN SEBAGAI BAGIAN AKTIVITAS DAKWAH DAN KEILMUAN DI DUNIA ISLAM (Tinjauan Historis Gerakan penerjemahan pada Masa Khalifah Harun Ar-Rasyid dan Khalifah al-Ma’mun) Rohana Rohana; Lubis Lubis; Ridwan Ridwan
JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER) Vol 3, No 1 (2021): Maret
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiper.v3i2.4418

Abstract

Dakwah berarti menyeru atau mengajak ke jalan Allah (ud’u ila sabili rabbika). Dalam arti, mengajak seseorang atau sekelompok orang untuk berislam dan mengamalkan nilainya. Akan tetapi, secara praksis (sosilogis, historis), khususnya yang dilakukan oleh Nabi, para sahabat, tabi’in, tabi’ at-tabi’in, dan generasi sesudahnya ternyata dakwah bukan hanya sekadar menyeru dan mengajak. Akan tetapi dakwah juga melakukan upaya-upaya secara Islami, manusiawi, namun efektif dalam rangka membentuk akhlak yang mulia. Bahkan lebih dari itu, dakwah juga melakukan berbagai perbaikan di bidang ilmu pengetahuan dan peradaban Islam.Aktivitas dakwah dalam pengertian yang lebih luas tidak hanya dilakukan melalui gerakan verbal (dakwah lisan) sebagaimana yang sering digunakan pada masa sekarang, namun juga dilakukan melalui gerakan-gerakan intelektual melalui aktivitas penerjemahan. Gerakan intelektual melalui penerjemahan inilah yang kemudian menurut penulis sebagai bentuk aktivitas dakwah Islam yang di dalamnya terkandung seruan atau ajakan umat Islam untuk mengamalkan nilai-nilai al-Qur’an dan as-Sunnah.Aktivitas dakwah melalui gerakan penerjemahan telah dilakukan sejak masa Daulah Umayyah, namun gerakan besar-besaran terjadi pada masa daulah Abbasiyah terutama pada masa khalifah Harun ar-Rasyid dan khalifah al-Ma’mun. Kedua khalifah ini mampu mengantarkan Islam pada masa keemasan yang ditandai dengan berbagai kemajuan di bidang ilmu pengetahuan. Salah satu bidikan khalifah terkait dengan kemajuan Islam di bidang keilmuan adalah gerakan penerjemahan. Gerakan penerjemahan ini kemudian dipusatkan di Bayt al-Hikmah, sebuah biro penerjemahan yang didirikan oleh khalifah Harun ar-Rasyid.Dengan demikian penelitian ini akan lebih difokuskan pada kajian historis gerakan penerjemahan yang dipusatkan di Bayt al-Hikmah pada masa khalifah Harun ar-Rasyid dan khalifah al-Ma’mun. Tujuan kajian ini adalah untuk menjelaskan bahwa penerjemahan juga dapat menjadi aktivitas dakwah yang tidak kalah penting dan tidak kalah berpengaruh dari dakwah lisan yang kerap digunakan. Kajian ini juga menjelaskan bagaimana gerakan penerjemahan nantinya mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam menyikapi persoalan kehidupan terutama yang menyangkut kemajuan peradaban, sebagaimana halnya juga dakwah yang biasa digunakan umumnya mempengaruhi pola pikir dan sikap masyarakat. 
KONSEP KEPEMIMPINAN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI ERA DIGITAL (SEBUAH KAJIAN TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL) Iskandar iskandar; Lubis Lubis
JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER) Vol 1, No 2 (2019): November
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiper.v1i2.1744

Abstract

Melihat kondisi perpustakaan perguruan tinggi yang tugas dan tanggungjawabnya mengurus hal-hal yang sangat dinamis, serta kondisi kelembagaan perpustakaan perguruan tinggi yang puncuk pimpinannya sering disi oleh orang-orang non keilmuan perpustakaan maka penerapan gaya kepemimpinan transformasional sangatlah tepat. Karena pimpinan dengan mempelejari gaya kepemimpinan dapat mengarahkan sumber daya manusia yang ada di dalamnnya untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi. Pada akhirnya membuat eksistensi perpustakaan perguruan tinggi sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam penyediaan informasi di perguruan tinggi bisa beradaptasi dengan arus informasi dan teknologi yang berkembang begitu cepat, sehingga pada akhirnya perkembangan teknologi dan informasi dapat bermakna positif dalam keberlangsungan roda perpustakaan di perguruan tinggi.
Strategi Promosi Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Di Dinas Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Nusa Tengara Barat 2020 Lubis Lubis; Iwin Ardyawin; Widiyastuti Furbani
JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER) Vol 2, No 1 (2020): Maret
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiper.v2i1.2220

Abstract

Perpustakaan merupakan institusi yang menyediakan jasa layanan informasi, sehingga kegiatan pelayanan merupakan ujung tombak kegiatan perpustakaan. Kualitas layanan perpustakaan sangat dipengaruhi oleh kualitas pustakawan sebagai pelaksana. Kualitas pustakawan ditentukan oleh latar belakang pendidikan (keahlian), kepribadian dan kemampuan berkomunikasi. Keterampilan komunikasi sangat penting bagi pustakawan, karena dalam kegiatan layanan informasi pustakawan berhadapan langsung dengan para pengguna perpustakaan atau pencari informasi, peran seorang pustakawan di dalam sebuah perpustakaan sangat penting. Menurut Hermawan, (2006 : 56-57), Pustakawan mempunyai banyak peran antara lain, Edukator (Pendidik), Manager (Pengatur), Administrator (Pencatatan), Supervisor/penyelia (Mengawasi atau mengarahkan). Sedangkan Komunikasi mempunyai fungsi yang penting dalam manajemen. Antara lain, Fungsi informatif, Fungsi persuasi, Fungsi regulatif, Fungsi control. Peran Pustakawan sebagai educator pustakawan dalam melakukan kegiatannya secara sukarela mendidik, mengajar, dan melatih setiap pemustaka yang ingin memanfaatkan layanan informasi yang ada di UPT Perpustakaan Universitas Matara, Peran Pustakawan sebagai manager, pustakawan paling tidak telah memiliki jiwa kepemimpinan terutama memimpin diri mereka agar bekerja sesuai aturan (disiplin), Peran Pustakawan sebagai administrator, bahwa seorang pustakawan harus dapat menjadi pengelolah informasi yang baik serta bisa memanfaatan teknologi, Peran Pustakawan Supervisor/penyelia, dalam melakukan pengawasan dan pengarahan telah berperan dengan melakukan koordinasi, Peran fungsi komunikasi pustakawan telah mampu berperan dengan cara memberikan informasi.
UPAYA PENINGKATAN KINERJA PUSTAKAWAN DI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ridwan Ridwan; Lubis Lubis; Widiastuti Furbani; Amin Saleh
JURNAL ILMU PERPUSTAKAAN (JIPER) Vol 3, No 2 (2021): November
Publisher : Unversitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jiper.v3i2.6322

Abstract

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur memiliki SDM pustakawan hanya empat orang, dimana menurut Standar Nasional Perpustakaan satu orang pustakawan melayani 75 ribu orang dalam Perpustakaan Umum Daerah, sedangkan jumlah masyarakat yang ada di Kabupaten Lombok Timur 1.105.582 jiwa. Berarti pustakawan yang ada di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur masih sangat terbatas. Pustakawan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur dapat  meningkatkan kualitas layanan dilihat dari aspek akses informasi yang uptodate dan lengkap, pustakawan menerapkan prinsip 5S (affect of service), menerapkan personal control, sehingga dengan memenuhi aspek tersebut kepuasan  pemustaka dapat terwujud. Upaya pustakawan dalam meningkatkan kinerjanya seperti menempuh pendidikan dan pelatihan, banyak membaca referensi, memperoleh fasilitas sarana dan prasarana, melakukan  kerjasama, mendapatkan dukungan atau motivasi, melaksanakan program kerja dan SKP. Sedangkan dari sisi kendala pustakawan mendapatkan berbagai kendala seperti belum mendapat pembinaan secara maksimal, belum mendapat tunjangan kesejahteraan secara maksimal,  mengalami waktu yang tergesa-gesa pada saat kegiatan progran kerja berlangsung.
KEGIATAN TEKNIS DI PERPUSTAKAAN POLI TEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN MATARAM Lalu amirul Khairi; Lubis Lubis; Abdul Hafiz
JOURNAL OF PROGRESSIVE INNOVATION LIBRARY SERVICE Vol. 1, No. 2 (2021): Oktober
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.399 KB) | DOI: 10.31764/.v1i1.5703

Abstract

Perpustakaan juga sangat berperan penting dalam menumbuhkan minat baca pada masyarakat. Namun dalam hal ini pusrtakawan, orang tua juga tenaga pendidik harus bekerja sama dalam memperkenalkan perpustakaan sejak dini. Contohnya pada mahasiswa perkuliahan, ketika seorang mahasiswa memiliki niat membaca yang tinggi maka mereka akan sangat bersemangat untuk terus aktif dalam mengikuti masa perkuliahan. Oleh sebab itu, disini seorang pustakawan lebih berperan penting dalam mengajak para mahasiswa untuk datang dan membaca buku walau hanya beberapa menit saja, atau bisa dengan bantuan dosen yang memberikan tugas kepada mahasiswa yang berkaitan dengan masalah perpustakaan. Sehingga perlu diadakannya kegiatan pengabdian masayarakat untuk kegiatan teknis perpustakaan Politeknik Kementrian Kesehatan Mataram. Target khusus yang diharapkan tercapai adalah perbaikan kualitas pelayanan teknis sehingga membantu pemustaka dalam mempermudah menemukan informasi. Adapun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan cara melakukan kegiatan teknis di perpustakaan. Semua tahapan kegiatan pengabdian masyarakat di Politeknik Kementrian Kesehatan Mataram  telah 100% dilaksanakan dan menghasilkan luaran diantaranya yaitu (1) Adanya aplikasi slims yang telah digunakan di Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Mataram sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan  perpustakaan (2) Kegiatan ini juga dapat memudahkan pengguna perpustakaan saat mencari bahan pustaka dan dapat mempermudah pustakawan dalam mengelola perpustakaan secara otomatis.