Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Pola Tuturan Negosiasi Penjual Sebagai Upaya Meraih Minat Pembeli Retno Susanto; Gusnawaty Gusnawaty; Asriani Abbas
Al-MUNZIR Vol 14, No 1 (2021): Edisi Mei 2021
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Kendari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31332/am.v14i1.2365

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pola tuturan interaksi negosiasi penjual dan pembeli di pasar tradisional Kolaka. Metode penelitian ini adalah kualitatif berdasarkan prinsip metode deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah keseluruhan tuturan-tuturan yang bersumber dari tuturan langsung penjual dan pembeli dalam proses negosiasi jual-beli di pasar tradisional Kolaka.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu teknik rekam dan Teknik simak catat. Adapun, tahap-tahap analisis yang digunakan, sebagai berikut. (1) mengidentifikasi data, (2) mengklasifikasi data, (3) menganalisis data, (4) menyimpulkan hasil analisis data. Hasil penelitian ini ditemukan empat pola tuturan yang digunakan oleh penjual. Yaitu, pola panggilan-jawaban, pola permintaan infromasi-pemberian informasi, pola permintaan-mempersilakan, pola tawaran-penerimaan, dan  pola tawaran-penolakan.
PEWUJUDAN KOHESI DAN KOHERENSI PADA JURNAL REFLEKSI GURU BAHASA INDONESIA SMP DI KABUPATEN MAROS Hasnah Lukman; Muhammad Darwis; Asriani Abbas
JURNAL ILMU BUDAYA Vol. 6 No. 2 (2018): July-December
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Journal of learning reflection using cohesion and coherence. This study aims, describe the realization and the forefront of the principles of cohesion and coherence in the journals reflection of learning Indonesian junior high school teachers in Maros District.                    The type of qualitative research with descriptive method, data collection techniques refer and note. The study population is a whole lingual unit containing cohesion and coherence.              The results of the study show that the cohesion embodiment used is lexical cohesion (repetition and equivalence), grammatical cohesion (references and conjunctions), and coherence (causation, consequence, condition, argumentative and means-result) the cohesion used is repetition, equivalence, reference, and conjunction. As for the application of the coherence rules used by causal relationships, consequences, conditions, arguments, and means-results
EFEKTIVITAS MODEL DIRECT INSTRUCTION DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA SMA NEGERI 1 BATAUGA MEMAHAMI NILAI DALAM FOLKLORE WANDIUDIU Eva Ria; Asriani Abbas; Muhaammad Hasyim
JURNAL ILMU BUDAYA Vol. 8 No. 1 (2020): January-June
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims (1) to explain the application of the direct instruction model in improving the ability of students at SMS Negeri 1 batauga to understand the value of Wandiudiu’s folklore and (2) explain the effectivennes of the direct instruction model in improving the ability of students of SMA Negeri 1 Batauga to understand the value of Wandiudiu’s folklore. The type of research used is the type of classroom action research or commonly known as PTK (classroom action research). This class action research applies several cycles in it’s implementation. The results showed that there was an increase in student learning process. Learning out comes in the control class show differences. However, this difference does not indicate a significant increase in learning outcomes. Cycle I reaches an average value of 70,61 and cycle II reaches an average value of 72,04. The results of both cycles are only in the sufficient category. Learning outcomes in the experimental class showed significant differences. Cycle I reached an average value of 78, 87 and was in the sufficient category, while cycle II achieved an average value of 85,17 and was in the goog category. The improvement of learning outcomes shows taht the effective direct instruction model is used to improve the ability of students of SMA Negeri 1 Batauga to understand the values in Wandiudiu’s folklore.
GAYA BAHASA USTADZ MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ACARA ISLAM ITU INDAH Dian Angreani; Asriani Abbas; Kaharuddin
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 12: Mei 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.401 KB)

Abstract

Gaya bahasa digunakan sebagai bentuk ciri khas pendakwah. Ustadz Muhammad Nur Maulana dalam acara “Islam Itu Indah” pun memiliki khas dengan gaya bahasanya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis dan bentuk gaya bahasa Ustadz Muhammad Nurmaulana dalam acara Islam Itu Indah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui data yang akurat berdasarkan fakta. Metode dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode simak, metode wawancara, teknik rekam, dan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ustadz Muhammad Nur Maulana menggunakan jenis gaya bahasa secara keseluruhan, namun gaya bahasa repetisi yang mendominasi.
Analisis Sirkumstan dalam Teks Terjemahan dengan Pendekatan Sistemic Functional Linguistics (SFL) Irawati; Gusnawaty; Tadjuddin Maknun; Muhammad Hasyim; Asriani Abbas
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1771

Abstract

This research is a descriptive research. In this study, researchers analyzed the circumstantial elements contained in a children's story book entitled The 7 Habits of Happy Kids by Sean Covey and its translation. The approach used in this research is Systemic Functional Linguistic (SFL). The method used in this study is the results showed that the types of circumtances that appear in the bilingual children's story book are 7 types of circumtances consisting of: location, extension, role, matter, manner, accompaniment and cause circumtances. The seven circumstantials are formed by words, groups of words and prepositional phrases. These forms can be grouped into: (1) accompaniment circumstantial formed by prepositional phrases, (2) circumstantial ways include 4 types, namely tools, quality, comparison and degree. The method circumstantial (tool and comparison) is formed by prepositional phrases and word groups while the manner (quality and degree) circumstantial is formed by words and word groups, (3) the location circumstantial includes 3 types, namely time, place and space. Time and place circumstantials are formed by words, groups of words and prepositional phrases while space circumstantials are only formed by prepositional phrases, (4) role circumstantials are formed by prepositional phrases and word groups, (5) external circumstantials are formed by words, groups of words and prepositional phrases, (6) circumstantial matter is formed by prepositional phrases, and (7) circumstantial cause includes 3 types, namely behalf, purpose and reason. The three types of circumstantial cause are only formed by prepositional phrases. Children's stories in the books studied are dominated by circumstantial time and place locations. Keywords: transivity, circumtances, translated text
Kajian Linguistik Fungsional Sistemik: Konkretisasi Makna Ideasional dalam Pidato Cinta Laura pada Malam Peluncuran Moderasi Beragama Syamsurijal; Gusnawaty; Tadjuddin Maknun; Muhammad Hasyim; Asriani Abbas
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v8i2.1777

Abstract

Penelitian ini fokus pada makna Ideasional. Makna ideasional melingkupi sistem transivitas yang dipahami sebagai proses dan memahaminya berada pada level analisis klausa. Tujuan penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan makna ideasional melingkupi sistem transivitas (proses dan sirkumtans) dalam pidato Cinta Laura pada malam peluncuran moderasi beragama. Penelitian ini bersifat `deksriprif kualitatif dengan menerapkan pendekatan linguistik fungsional sistemik (LFS) sebagai pisau analisis dalam mengkaji pidato Cinta Laura pada malam peluncuran moderasi beragama. Metode dalam peneltian ini menggunakan metode simak dengan teknik catat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa proses yang muncul antara lain; proses material, mental, relasional, behavioral dan ekstensial. Dari beberapa proses yang muncul, unsur proses mental adalah sangat banyak muncul dengan kemunculan sebanyak 15 (51%), ini menunjukkan bahwa Cinta Laura melalui pidatonya lebih menekankan pada masyarakat agar bisa merasakan, serta sadar akan pentingya akal kritis dalam beragama guna menjadikan agama landasan membentuk akhlak manusia. Sirkumtans yang terdapat dalam pidato Cinta Laura pada malam peluncuran moderasi beragama meliputi; tempat, cara, sebab, peran, sudut pandang/perspektif, rentang/waktu. Dari beberapa kategori sirkumtans yang muncul, sirkumtans berkategori sebab sangat sering muncul dengan kemunculan sebanyak 14 (53%), ini menunjukkan bahwa Cinta Laura lebih menekankan pada tujuan yang ingin diraih bersama dalam hal mewujudkan akhlak manusia yang sehat. Hasil penelitian transivitas dalam pidato Cinta Laura pada malam peluncuran moderasi beragama dapat diketahui bahwa Cinta Laura lebih menekankan kepada masyarakat agar sadar dan mampu berpikir kritis untuk mewujudkan akhlak manusia yang sehat.
TRANSITIVITAS TEKS PIDATO PRESIDEN RI JOKO WIDODO TENTANG PELONGGARAN PENGGUNAAN MASKER Selviana Putri; Gusnawaty Gusnawaty; Tadjuddin Maknun; Asriani Abbas
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v11i2.6643

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan transitivitas dalam teks pidato Presiden RI Joko Widodo dengan menggunakan pendekatan Systemic Functional Linguistics (SFL). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan System-Theoretic Functional Linguistics (SFL) dengan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa pidato Presiden RI Joko Widodo tentang pelonggaran masker. Cara pengumpulan data dalam analisis ini adalah dengan menggunakan teknik menyimak dan mencatat. Penerapan metode menyimak adalah menyimak dengan membaca teks pidato. Kemudian Teknik catat yaitu melakukan pencatatan klausa-klausa pada pidato sebelum melakukan analisis setelah itu penulis akan mengklasifikasikan kedalam transivitas yaitu proses dan sirkumstan. Hasil penelitian ini, terdapat 11 klausa terdapat tiga jenis proses pada pidato Presiden RI Joko Widodo yaitu proses material, proses verbal, dan proses behavioral. Proses material memiliki kedudukan tinggi dalam pidatonya daripada proses-proses yang lain karena Presiden RI Joko Widodo lebh cenderung memberikan informasi mengenai pelonggaran masker yang akan diwujudkan dalam aktivitas nyata kepada masyarakat. Sirkumstan yang ditemukan pada pidato Presiden RI Joko Widodo sebanyak lima yaitu sirkumstan sebab, sirkumstan lingkungan, sirkumstan masalah, sirkumstan peran, dan sirkumsan lokasi. Sirkumstan sebab memiliki kedudukan tertinggi dalam pidato Presiden RI Joko Widodo dibandingkan sirkumstan lainnya karena Presiden RI Joko Widodo lebih mementingkan tujuan yang ingin dicapai yakni agar masyarakat dapat merealisasikan informasi yang disampaikan.Kata kunci: Transitivitas, Teks Pidato, Presiden RI
Analisis Teknik Penerjemahan Dalam Menerjemahkan Proyeksi Cerita Rakyat Indonesia Dwibahasa Iswarti Iswarti; Nurhayati Nurhayati; Asriani Abbas; Suryadi Kadir
Kode : Jurnal Bahasa Vol 11, No 4 (2022): Kode: Edisi Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/kjb.v11i4.40940

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis klausa kompleks proyeksi dan terjemahannya dalam bahasa Inggris menggunakan pendekatan Systemic Functional Linguistics (SFL). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam menerjemahkan proyeksi Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sumber data berupa klausa kompleks proyeksi dari 13 cerita rakyat Indonesia dwibahasa dari empat penerbit berbeda (Little Serambi, Pustaka Pelajar, BKPBM dan Bintang Indonesia) dan juga berasal dari informan penilai kualitas terjemahan. Teknik pengumpulan data berbentuk analisis dokumen, kuesioner dan focus group discussion. Hasil penelitian ditemukan 15 teknik penerjemahan yaitu kesepadanan lazim, generalisasi, peminjaman, reduksi, eksplisitasi, transposisi, penambahan, modulasi, implisitasi, harfiah, partikularisasi, kreasi diskursif, amp.linguistik, adaptasi dan kompensasi. Teknik penerjemahan mempengaruhi perubahan proyeksi pada tataran level dan fungsi proyeksi.
ANALISIS GAMBARAN DAN IMPLEMENTASI “ANDINGINGI” SEBAGAI RITUAL ADAT SUKU KAJANG DI TANA TOA: KAJIAN ETNOGRAFI Tajirah Umajjah; Ikhwan M. Said; Asriani Abbas
JOEL: Journal of Educational and Language Research Vol. 1 No. 5: Desember 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (399.971 KB)

Abstract

This type of research used in this research is descriptive qualitative, the process of collecting data intensively and systematically in order to obtain information and knowledge. So, in this study the researchers observed and interacted with the people in Tana Toa Village, Kajang Subdistrict, Bulukumba Regency by interviewing and reviewing the documentation. This study aims to determine the description of the Andingingi tradition and the implementation of Andingingi social values ​​in the community of Tana Toa Village, Kajang District, Bulukumba Regency. Based on the results of the study, it can be seen that the description of the Andingingi tradition in Tana Toa Village, Kajang District, Bulukumba Regency is actually a kind of earth and life ritual, where prayers are prayed so that within the next year, safety and health will always be given from Tu Rie ' Ara'na or Almighty God. Implementation of social values ​​contained in the Andingingi tradition in social life such as mutual cooperation, please help, solidarity and communicative. It is expected that there will be special attention from the government and the Kajang community not to be taboo with progress and modernization, but with all the abilities to maintain the existence of traditions, one of which is the andinging culture.
The Morphosyntax of Middle Voice in Uab Meto Naniana N. Benu; Risman Iye; Asriani Abbas
APLIKATIF: Journal of Research Trends in Social Sciences and Humanities Vol. 1 No. 1 (2022): APLIKATIF: Journal of Research Trends in Social Sciences and Humanities
Publisher : Lembaga Junal dan Publikasi, Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.314 KB) | DOI: 10.59110/aplikatif.v1i1.30

Abstract

This study focused on middle voice in Uab Meto. The point of this study is to describe the morphosyntactic element of the middle voice in Uab Meto. There are three forms of middle voice constructions in Uab Meto, namely reflexive, reciprocal, and lexical. A subject-reflective enclitic demonstrates the middle's reflexivity. Ma-, which is usually linked to the verb, signifies reciprocity. es nok es "each other" (lit. "one with one") is an additional signal that the construction is reciprocal, but its use is optional. There is a lexical middle verb type that is unmarked and syntactically intransitive. The argument's interpretation depends on the speaker's perceptions of the circumstances.