Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

DISTORSI PENGELOLAAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH MIKRO Diana Ambarwati
FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah Vol 1 No 2 (2018): FINANSIA : Jurnal Akuntansi dan Perbankan Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.019 KB) | DOI: 10.32332/finansia.v1i2.1397

Abstract

Artikel ini akan mengurai tentang faktor penyebab mundurnya Baitul Maal wa Tamwil di Lampung sebagai bagian dari distorsi pengelolaannya. Kondisi Baitul Maal wa Tamwil saat ini sedang mengalami kelesuan yang ditandai dengan banyaknya Baitul Maal wa Tamwil yang menutup cabang, menutup kantornya bahkan mengalami bangkrut, yang mengakibatkan banyaknya dana nasabah yang tak tertolong lagi. Hal menjadi miris disaat perjalanan perkembangan lembaga keuangan syariah berusia lebih dari 10 tahun sejak kebangkitannya. Berdasarkan penelusuran berbagai sumber didapatkan salah satu factor non keuangan yang memiliki sumbangsih terhadap mundurnya beberapa baitul Maal wa tamwil di lampung adalah, terdapat kesalahan dalam proses perekrutan dan penetapan pengelola dan dewan pengawas syariah. Hal ini menjadi temuan lanjutan bahwa kualitas Sumber daya manusia menjadi salah satu faktor penentu keberlanjutan Baitul Maal wa Tamwil.
ETIKA BISNIS YUSUF AL- QARADÂWI Diana Ambarwati
Adzkiya : Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol 1 No 1 (2013): Adzkiya Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Meto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.464 KB)

Abstract

Bisnis merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidak heran jika Islam memberi tuntunan dalam bidang usaha. Bisnis selama ini, dikesankan sebagai usaha mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, bahkan harus ditempuh dengan cara kotor dan tidak etis. Etika bisnis sangat penting untuk dikemukakan dalam era globalilasasi yang seringkali mengabaikan nilai-nilai moral dan etika. Karena itu, Islam menekankan agar aktifitas bisnis manusia dimaksudkan tidak semata-mata sebagai alat pemuas keinginan tetapi lebih pada upaya pencarian kehidupan berkeseimbangan disertai prilaku positif bukan destruktif. Yusuf al-Qaradâwi melihat bisnis kekinian turut memberikan kontribusi yang besar dalam menjawab persoalan etika dalam berbisnis secara komprehenship. Dalam pemikirannya yang moderat tercermin bahwa etika bisnis yang beliau cetuskan merupakan bentuk profesionalisme bisnis yang akan senantiasa menjaga keberlangsungan bisnis. Mewujudkan bisnis yang beretika berarti menjalankan suatu usaha atau pekerjaan yang dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan oleh agama Islam. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan suatu rekonstruksi kesadaran baru tentang bisnis, juga diperlukan suatu cara pandang baru dalam melakukan kajian-kajian keilmuan tentang bisnis dan ekonomi yang lebih berpijak pada paradigma pendekatan normatif sekaligus empirik induktif yang mengedepankan penggalian dan pengembangan nilai-nilai, agar dapat mengatasi perubahan dan pergeseran zaman yang semakin cepat.
ETIKA BISNIS YUSUF AL- QARADÂWI Diana Ambarwati
Adzkiya : Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol 1 No 1 (2013): Adzkiya Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Meto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.464 KB)

Abstract

Bisnis merupakan sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Tidak heran jika Islam memberi tuntunan dalam bidang usaha. Bisnis selama ini, dikesankan sebagai usaha mencari keuntungan sebanyak-banyaknya, bahkan harus ditempuh dengan cara kotor dan tidak etis. Etika bisnis sangat penting untuk dikemukakan dalam era globalilasasi yang seringkali mengabaikan nilai-nilai moral dan etika. Karena itu, Islam menekankan agar aktifitas bisnis manusia dimaksudkan tidak semata-mata sebagai alat pemuas keinginan tetapi lebih pada upaya pencarian kehidupan berkeseimbangan disertai prilaku positif bukan destruktif. Yusuf al-Qaradâwi melihat bisnis kekinian turut memberikan kontribusi yang besar dalam menjawab persoalan etika dalam berbisnis secara komprehenship. Dalam pemikirannya yang moderat tercermin bahwa etika bisnis yang beliau cetuskan merupakan bentuk profesionalisme bisnis yang akan senantiasa menjaga keberlangsungan bisnis. Mewujudkan bisnis yang beretika berarti menjalankan suatu usaha atau pekerjaan yang dapat menghasilkan keuntungan sesuai dengan hukum yang telah ditetapkan oleh agama Islam. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan melakukan suatu rekonstruksi kesadaran baru tentang bisnis, juga diperlukan suatu cara pandang baru dalam melakukan kajian-kajian keilmuan tentang bisnis dan ekonomi yang lebih berpijak pada paradigma pendekatan normatif sekaligus empirik induktif yang mengedepankan penggalian dan pengembangan nilai-nilai, agar dapat mengatasi perubahan dan pergeseran zaman yang semakin cepat.
Pengaruh Motivasi, Pengawasan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lingkungan Kerja Sebagai Variabel Moderating Pada Pt. Nabatex Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Umi Nadhiroh; Lina Saptaria; Diana Ambarwati
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 4, No 3 (2022)
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v4i3.3276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, pengawasan, dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan dengan lingkungan kerja sebagai variabel mediasi studi kasus pada PT. Nabatex Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri. Variabel yang digunakan adalah Motivasi (X1), Pengawasan (X2), Budaya Kerja (X3), Kinerja Karyawan (Y) dan Lingkungan Kerja (Z). Metode pengumpulan data melalui kuesioner yang dibagikan kepada karyawan PT. Nabatex Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri melalui penyebaran kuesioner. Sampel yang diambil sebanyak 46 responden dengan teknik sampel jenuh. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Motivasi tidak berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengawasan tidak berpengaruh langsung namun secara negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi tidak berpengaruh langsung namun secara negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Lingkungan Kerja berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada karyawan. Motivasi tidak berpengaruh langsung namun secara negatif dan signifikan terhadap Lingkungan Kerja. Pengawasan berpengaruh langsung secara positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja Budaya organisasi juga tidak berpengaruh langsung namun secara positif dan signifikan terhadap lingkungan kerja. Tidak berpengaruh langsungnya secara positif dan negatif variabel Motivasi, Pengawasan, dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan ini membuat Lingkungan Kerja sebagai moderating tidak dapat berpengaruh tidak langsung secara positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Kata Kunci: Motivasi, Pengawasan, Budaya Organisasi, Kinerja Karyawan, Lingkungan Kerja
Efektivitas Pemberian Bantuan Langsung Tunai dan Pendampingan Digital Marketing Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi Nasional Diana Ambarwati; Nur Hidayati
YUME : Journal of Management Vol 4, No 3 (2021)
Publisher : Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/yum.v4i3.1192

Abstract

AbstrakTujuan penelitian ini mengukur seberapa besar tingkat keefektifan pemberian BLT dan pendampingan Digital Marketing pada UMKM yang ada di Kota/Kabupaten Kediri. Selain itu, juga untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam pemberian BLT dan pendampingan Digital Marketing pada UMKM di Kota/Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner dan observasi dengan alat analisis independent t test pada variabel pemulihan ekonomi. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian pelaku UMKM yang ada di Kota/Kabupaten Kediri yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan dengan teknik purpossive sampling. Hasil penelitian ini adalah belum efektifnya program Pemberian Bantuan Langsung Tunai dan program Pendampingan Digital Marketing ini bagi seluruh UMKM yang terdata di Kota dan Kabupaten Kediri. Serta upaya pemulihan ekonomi pada UMKM di kedua daerah bersifat homogen dan tidak terdapat perbedaan upaya pemulihan ekonomi di masing-masing daerah, namun nilai mean pada UMKM di Kabupaten Kediri lebih tinggi dibandingkan UMKM Kota Kediri. Hal ini menunjukkan meskipun upaya pemulihan ekonomi di kedua daerah sama-sama optimal, namun masing-masing daerah memiliki karakter masing-masing yang tidak dapat dipadupadankan. Kata Kunci: BLT, Digital Marketing, Efektivitas, Pemulihan Ekonomi  AbstractThis study aims to measure the effectiveness of providing BLT and Digital Marketing assistance to MSMEs in the City or District of Kediri. In addition, it is also to find out whether there are differences in the provision of BLT and Digital Marketing assistance to MSMEs in the City or District of Kediri. This study uses quantitative research with questionnaires and observations as well as independent t-test analysis tools on the variable of economic recovery. The sample in this study were some of the MSME actors in the City or District of Kediri who met the criteria determined by purposive sampling technique. The results are ineffectiveness of the Direct Cash Assistance Program and the Digital Marketing Assistance program for all MSMEs registered in the City or District of Kediri. As well as economic recovery efforts for SMEs in the two regions are homogeneous and there are no differences in economic recovery efforts in each region, however, the mean value for SMEs in District of Kediri is higher than for SMEs in Kediri City. This shows that although the economic recovery efforts in the two regions are equally optimal, each region has its own character that cannot be mixed and matched Keywords: BLT, Digital Marketing,  Economic Recovery, EffectivenessÂ