Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Asas Proporsionalitas Insentif Pada Jasa Transportasi Ojek Online Grab Kota Metro dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah Hary Kurniawan; Elfa Murdiana
Adzkiya : Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol 9 No 01 (2021): Adzkiya: Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Meto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/adzkiya.v9i01.3076

Abstract

Praktik pemberian insentif dilakukan dalam bisnis penyedia jasa transportasi online (seperti Grab). Untuk setiap order yang dieksekusi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, pengemudi r akan mendapatkan insentif ketika dapat mencapai titik tujuan yang ditentukan. Berdasarkan pengamatan awal, ditemukan bahwa harga makanan dalam aplikasi food grabbing Rp. Terlalu tinggi. 5.000, yang merupakan beban yang harus ditanggung konsumen.Hal tersebut dapat menyebabkan konsumen merasa dirugikan karena ternyata harga makanan di pasaran yang sama dengan makanan yang dipesannya sebenarnya memiliki selisih harga yang cukup tinggi. Masalah lainnya, ketika konsumen memesan 100 makanan dengan harga yang sama, mereka perlu mempertanyakan posisi keadilan. Teori yang digunakan adalah teori prinsip rasio insentif.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang menggunakan analisis kualitatif untuk menganalisis data melalui pemikiran induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus-kasus yang ditemukan peneliti di bidang ini melanggar asas proporsionalitas para pihak. Harga makanan yang tidak sesuai dengan aplikasi yang harus ditanggung pelanggan merupakan bentuk ketidakadilan Grab. Alasannya, tidak ada update harga, bahkan penjual telah menaikkan harga makanan yang dipesan. Demikian pula, penjual harus mengonfirmasi dengan Grab tentang kenaikan harga makanan di aplikasi. Selain itu, pengemudi yang harus menanggung biaya harus berkorban dan menerima pembayaran dari perusahaan hanya seminggu setelah melakukan pemesanan. Bahkan jika sebagian dari driver tersebut memang membutuhkan dana yang terkumpul darinya.
Asas Proporsionalitas Insentif Pada Jasa Transportasi Ojek Online Grab Kota Metro dalam perspektif Hukum Ekonomi Syariah Hary Kurniawan; Elfa Murdiana
Adzkiya : Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah Vol 9 No 01 (2021): Adzkiya: Jurnal Hukum dan Ekonomi Syariah
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Meto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32332/adzkiya.v9i01.3076

Abstract

Praktik pemberian insentif dilakukan dalam bisnis penyedia jasa transportasi online (seperti Grab). Untuk setiap order yang dieksekusi sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, pengemudi r akan mendapatkan insentif ketika dapat mencapai titik tujuan yang ditentukan. Berdasarkan pengamatan awal, ditemukan bahwa harga makanan dalam aplikasi food grabbing Rp. Terlalu tinggi. 5.000, yang merupakan beban yang harus ditanggung konsumen.Hal tersebut dapat menyebabkan konsumen merasa dirugikan karena ternyata harga makanan di pasaran yang sama dengan makanan yang dipesannya sebenarnya memiliki selisih harga yang cukup tinggi. Masalah lainnya, ketika konsumen memesan 100 makanan dengan harga yang sama, mereka perlu mempertanyakan posisi keadilan. Teori yang digunakan adalah teori prinsip rasio insentif.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yang menggunakan analisis kualitatif untuk menganalisis data melalui pemikiran induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kasus-kasus yang ditemukan peneliti di bidang ini melanggar asas proporsionalitas para pihak. Harga makanan yang tidak sesuai dengan aplikasi yang harus ditanggung pelanggan merupakan bentuk ketidakadilan Grab. Alasannya, tidak ada update harga, bahkan penjual telah menaikkan harga makanan yang dipesan. Demikian pula, penjual harus mengonfirmasi dengan Grab tentang kenaikan harga makanan di aplikasi. Selain itu, pengemudi yang harus menanggung biaya harus berkorban dan menerima pembayaran dari perusahaan hanya seminggu setelah melakukan pemesanan. Bahkan jika sebagian dari driver tersebut memang membutuhkan dana yang terkumpul darinya.
Introduksi Teknologi Pengemasan Gula Aren di Desa Kekait Kabupaten Lombok Barat Hary Kurniawan; Kurniawan Yuniarto; Fakhrul Irfan Khalil
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 1 No. 1 (2018): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.337 KB)

Abstract

Salah satu sentra penghasil gula aren di NTB berada di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Gula aren yang diproduksi di Desa Kekait berupa gula merah, gula briket dan gula semut. Gula aren mudah rusak jika disimpan pada suhu ruang, akibat kenaikan kadar air, sehingga gula aren menjadi lembek, umur simpannya pendek, dan harga jual rendah. Solusi yang dapat dilakukan melalui pengemasan. Tujuan dari kegiatan ini adalah mengintroduksi teknologi pengemasan produk gula aren pada kelompok pengrajin gula aren Maju Bersama di Desa Kekait. Metode yang dilakukan melalui pemberian materi, diskusi serta praktik mengemas produk gula aren. Peserta diberikan penyuluhan mengenai teknik pengemasan gula merah, gula briket dan gula semut menggunakan teknologi vakum. Peserta juga diberikan pengetahuan mengenai Cara Pengolahan Pangan yang Baik dan Benar (CPPB) dalam menunjang kualitas dan kuantitas produk olahan nira aren. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa respons peserta terhadap materi dan praktik yang disampaikan oleh tim sangat baik, peserta sangat komunikatif dan berlangsung secara efektif. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa peserta mendapatkan wawasan dan keterampilan baru dalam teknik pengolahan nira aren dan pengemasan gula aren sehingga diharapkan perlu dilakukan kegiatan serupa dengan mengoptimalkan potensi dan sumber yang tersedia di lokasi tersebut agar dapat menjadi produk lokal unggulan.
Peningkatan Kualitas Produk dan Kemasan Gula Cetak dan Gula Semut Rucitra Widyasari; Yeni Sulastri; Hary Kurniawan
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 1 (2019): Nopember
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.874 KB)

Abstract

“Dusun” Kekait Daye, Desa Kekait, Kabupaten Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat adalah salah satu sentra produksi gula aren di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Gula aren diproduksi dalam bentuk “batok”, “briket” dan gula merah. Namun sayangnya, teknologi yang digunakan masih sangat sederhana baik dari segi peralatan maupun kemasan yang digunakan padahal dengan sedikit sentuhan teknologi, produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas yang lebih tinggi, umur simpan yang lebih lama dan dapat dipasarkan secara luas. Kegiatan ini dilaksanakan meliputi pelatihan cara pengolahan pangan yang baik, metode kemasan yang baik, metode penyimpanan yang baik, transfer teknologi melalui mesin pengaduk gula, penyuluhan untuk lisensi industri rumah tangga, manajemen bisnis dan teknik pemasaran. Dari hasil kegiatan dapat dilihat adanya peningkatan pemahaman mitra mengenai pentingnya cara pengolahan pangan yang baik serta jenis kemasan dan proses labeling produk untuk meningkatkan umur simpan serta memperluas pasar dan kemampuan mitra dalam mengoperasikan dan menggunakan alat pengaduk gula untuk mempercepat waktu pemasakan dan menghemat bahan bakar yang digunakan.
Penyuluhan CPPB dan Introduksi Mesin Spinner Bagi Usaha Kerupuk Kulit di Desa Lendang Bedurik, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur Hary Kurniawan; Rucitra Widyasari; Agriananta Fahmi Hidayat
WIDYABHAKTI Jurnal Ilmiah Populer Vol. 2 No. 2 (2020): Maret
Publisher : STIKOM Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.003 KB)

Abstract

Kerupuk kulit merupakan salah satu jenis makanan ringan yang bahan bakunya berasal dari kulit hewan seperti kulit sapi atau kulit kerbau dan memiliki tekstur yang garing, renyah, lezat dan memiliki cita rasa yang khas. Salah satu industri kerupuk kulit berada di Desa Lendang Bedurik, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi pelaku usaha kerupuk kulit diantaranya masih minimnya pemahaman mengenai cara pengolahan pangan yang baik meliputi kebersihan dan higienitas tempat produksi maupun kegiatan selama proses produksi. Kerupuk kulit yang dihasilkan juga masih banyak mengandung minyak, sehingga membuat kerupuk kulit tidak tahan lama dan mudah tengik. Tujuan dari kegiatan ini memperbaiki mutu proses selama produksi melalui sosialisasi Cara Pengolahan Pangan yang Baik (CPPB), mengintroduksi teknologi tepat guna berupa mesin spinner serta teknologi pengemasan kerupuk kulit. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yang telah dilaksanakan, diperoleh bahwa pemahaman dan kesadaran mitra terhadap cara pengolahan pangan yang baik meningkat, keterampilan mitra dalam mengoperasikan mesin spinner juga meningkat. Peserta mampu megoperasikan mesin spinner dengan baik dan memahami cara perawatan alat. Selain itu pemahaman dan keterampilan mengenai pentingnya pengemasan produk juga meningkat.
KARAKTERISTIK PENGERINGAN SAWUT MOCAF MENGGUNAKAN ALAT PENGERING TENAGA SURYA TIPE GREENHOUSE Murad Murad; Rahmat Sabani; Hary Kurniawan; Surya Abdul Muttalib; Fakhrul Irfan Khalil
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.637 KB) | DOI: 10.29303/jrpb.v7i1.103

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari karakterisitik Pengeringan Sawut Mocaf menggunakan alat pengering tenaga surya tipe greenhouse. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan mengukur beberapa parameter, yaitu penurunan berat bahan, kadar air, suhu pengering, suhu lingkungan, kelembaban udara dan laju pengeringan. Alat yang digunakan adalah pengering tenaga surya tipe greenhouse, termokopel CA tipe CC (Cooper Constanta), timbangan digital, timbangan analitis, anemometer, rekam data, luxmeter, stopwatch, termometer batang dan alat tulis. Pengambilan data dilakukan setiap 30 menit. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik suhu di dalam ruang pengering ERK yang diukur pada setiap rak dan pada bagian saluran udara keluar melalui exhaust fan. Peningkatan radiasi surya pada umumnya terjadi pada tengah hari yaitu sekitar pukul 12.00 wita sampai pukul 13.00 wita, sedangkan pada saat pemantauan ERK kondisi cuaca cukup berawan sehingga terjadi penurunan radiasi surya. Didapatkan rata-rata temperatur ruang pengering selama pengeringan adalah 39oC, kelembaban udara relatif rata-rata 63%, penurunan berat bahan tiap jam rata-rata 0,95 gram/jam, laju penurunan kadar air rata-rata 55,25% db/jam dari kadar air awal sebesar 67% db sampai kada air mencapai 10%db dan rata-rata Me diperoleh sebesar 14,22%. Dari hasil penelitian pengeringan sawut mocaf yang diperoleh, maka disimpulkan bahwa laju perubahan kadar air MOCAF memiliki karakteristik laju menurun terhadap waktu.