Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Menggunakan Teknologi Probio_Fm dalam Pengolahan Pakan Ternak Ayam Merawang di Desa Pagarawan, Bangka Belitung rufti puji astuti; Sujadmi Sujadmi; Novyandra Ilham Bahtera; Gusva Yetti
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2022): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.8.1.40-46

Abstract

This community service aimed utilizing probio_Fm technology in feed processing and animal health management for empower society. There were three steps in the activity they were socialization, demonstration, and monitoring and evaluation. Qualitative descriptive analysis was applied to analyze the data. The activity found that the beneficiaries had been empowered to make the feed and apply the Ayam Merawang health management by using Probio_Fm technology. The empowerment activity affected the increased knowledge of beneficiaries on the various source of feed material. There was some feed source used in the practice of fermented complete feed which was bran, corn, coconut pulp, rough fish, premix, pellets, molasses, and probiotics of probio_Fm. The feed smelled fermented and was tanned, testable, and durable feed. The durability of the feed could be up to 14 days. The application of probio_Fm technology through animal feed and water affected the increase of animal health, the reduction of bad smell of animal waste, the effective feed and animal health management by feed processing once time a week, and the low cost of feed which was Rp 5,000/1 kg with protein until 29% in 100 kg of feed. The utilization of the various potential source of materials animal feed in Merawang could be optimized by implementing the sustainable Probio_Fm technology.
Perencanaan Tata Ruang Laut: Konflik, Negosiasi, dan Kontestasi Kepentingan Ekonomi Politik Lokal di Bangka Belitung Sujadmi Sujadmi; Bahjatul Murtasidin
JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Sarjana (S1) Ilmu Pemerintahan, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jiip.v5i2.8514

Abstract

Perebutan akses dan konflik pemanfaatan atas ruang laut di Kepulauan Bangka Belitung merupakan konsekuensi logis atas sifat laut yang open access, dimana hampir 80% wilayah provinsi ini adalah lautan dan pesisir. Berangkat dari kondisi tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menjawab bagaimana konflik kepentingan memperebutkan ruang laut antara berbagai aktor, yakni masyarakat, swasta, dan pemerintah berlangsung. Dengan meminjam pendekatan sosio-spasial dari Levebvre, penulis ingin menunjukkan bahwa pemerintah sebagai regulator akan sangat sulit mengabaikan nilai guna atas suatu ruang laut. Oleh karena itu, pemerintah perlu menjadi regulator sekaligus fasilitator dalam menjembatani beragam kepentingan aktor dalam akses dan pemanfaatan ruang laut. Dengan menggunakan  metode kualitatif deskriptif, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penyusunan Perda Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) berjalan secara dinamis bahkan menjadi arena kontestasi konflik kepentingan. Di satu sisi, kesejahteraan nelayan dan potensi kekayaan alam di laut (timah) perlu dioptimalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun, pada sisi yang berseberangan, aspek ekologi atas dampak dari aktifitas penambangan timah di laut juga wajib diperhatikan. Perda RZWP3K adalah sarana yang mengakomodir konflik kepentingan yang terjadi.
PERLINDUNGAN HUKUM DAN ANALISIS POTENSI DESAIN INDUSTRI PADA EKONOMI KREATIF YANG BERBASIS ILMU PENGETAHUAN YANG DIHASILKAN OLEH UMKM DI KOTA PANGKALPINANG Sigit Nugroho; Sujadmi Sujadmi
PROGRESIF: Jurnal Hukum Vol 10 No 2 (2016): PROGRESIF: Jurnal Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.863 KB) | DOI: 10.33019/progresif.v10i2.194

Abstract

Businesses creativity is needed in maintaining Indonesia's economy, especially in the field of industrial design, so that the resulting industrial design businesses in Indonesia can be protected. One measure that can boost the economy of a region is how much the intellectual property to protected and developed as a defense of wealth and the economy of a region or nation. The purpose this research is to analyze the legal protection and the potential for industrial design in the creative economy in Pangkalpinang. This research, using qualitative research with descriptive research strategy (descriptive research). Object in this research regarding legal protection and the potential for industrial design in the creative economy. From this research can be generated that design in the creative economy in Pangkalpinang not many. The resulting designs are still not adequately protected. Industrial designs in Pangkalpinang still have the potential to be featured as one proponent of the community's economy, especially in Pangkalpinang.
PEREMPUAN DALAM ARENA KEKERASAN DOMESTIK: (Studi Dokumen Penyebab Kekerasan pada Perempuan dalam Rumah Tangga di Pulau Bangka) Sujadmi Sujadmi
Society Vol 5 No 1 (2017): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.439 KB) | DOI: 10.33019/society.v5i1.23

Abstract

Tulisan ini mencoba untuk menganalisis berbagai bentuk kekerasan yang terjadi pada perempuan dalam rumah tangga atau keluarga. Lebih lanjut mencoba menggali kemungkinan penyebab yang melatarbelakangi terjadinya tindak kekerasan pada perempuan. Mansour Fakih mengemukakan bahwa pada dasarnya penyebab terjadinya kekerasan terdiri atas dua faktor yakni internl dan eksternal. Berangkat dari pandangan tersebut, maka tulisan ini akan mencoba mengkajinya melalui studi dokumentasi. Data-data yang digunakan untuk melakukan analsis adalah hasil penelusuran dokumentasi dari beberapa sumber. Hasil analisis menyebutkan bahwa tindak kekerasan yang dialami oleh perempuan di Pulau Bangka mayoritas disebabkan oleh faktor internal yakni terkait persoalan ekonomi rumah tangga. Lebih lanjut adanya pandangan tabu akan persoalan keluarga jika dipublikasikan sehingga perempuan cenderung lebih memilih diam dan tidak melaporkan pada pihak yang berwajib. Disini menunjukkan adanya faktor internal dan eskternal baik dari sisi perempuan maupun keluarga itu sendiri.
YANG MINORITAS : YANG TERTINDAS (ANALISIS KONFLIK AHMADIYAH VS "ISLAM") Sujadmi Sujadmi
Society Vol 1 No 1 (2013): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (81.062 KB) | DOI: 10.33019/society.v1i1.44

Abstract

Power is everywhere, so is revealed by Foucault. Power possessed by the majority who don’t rarely brought the existence of a conflict with minority parties. Similarly, religion, religions are like two sides of a coin. On the one hand the belief gave way towards peace, but on the other side of religion considered to be a source of division in the community. The religion of the majority religion is considered as a powerful or have power in society even more dominant than countries with other religions are minorities. Religious conflicts have often occurred in different countries and even Indonesia are in fact as a multicultural country in religion. Conflict not only between different faiths, even some internal conflict / co-religionists because of differences in the interpretation of scripture that ultimately led to anarchy. Religious issues will be difficult to overcome if both parties use their eyes in search of the truth. As a multicultural country, should all parties can appreciate and respect each other and understand and understand the Human Rights owned by each indivvidu. Freedom of religion is one of the rights that should be protected. In the cases of minorities in this country, should the state government in this case is able to protect its citizens and uphold human rights in the embrace and believe in a religion.
Pemberdayaan Kelompok Remaja Berbasis Kultural Sebagai Upaya Penanggulangan Dan Pencegahan Kenakalan Remaja Dan Narkoba Di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Sujadmi Sujadmi; Putra Pratama Saputra
Society Vol 5 No 2 (2017): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.765 KB) | DOI: 10.33019/society.v5i2.54

Abstract

Remaja dan kenakalan renmaja khususnya narkoba senantiasa menjadi persoalan yang menarik perhatian dan utuh perhatian serius dari berbagai pihak. Generasi muda merupakan generasi penerus dan pelurus bangsa di kemudian hari. Mewujudkan generasi yang aktif, kreatif dan inovatis sudah tentu menjadi tugas bersama oleh berbagai kalangan. Program ini mencoba untuk mengupayakan penanggulangan dan pencegahan kenakalan remaja dan narkoba pada kelompok remaja di Desa Penagan Kecamatan Mendo Barat. Perspektif yang digunakan untuk melaksanakan program ini adalah perspektif pembangunan yang berpusat pada manusia/masyarakat yakni pemberdayaan masyarakat. Konsep pemberdayaan masyarakat yang selama ini digadang-gadang sebagai upaya melakukan perubahan sosial yang efektif akan digunakan dalam pelaksanakan program ini. Metode pemberdayaan yang digunakan mengacu pada strategi pemberdayaan yang mencakup tiga hal. Pertama yaitu perencanaan, kedua aksi sosial dan yang ketiga peningkatan kesadaran dan pendidikan. Ketiga strategi ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan dalam proses pemberdayaan. Pertama, menghadirkan kembali pengalaman yang memberdayakan dan tidak memberdayakan. Kedua,mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan penindakberdayaan. Ketiga, mengidentifikasikan suatu masalah atau poyek. Keempat, mengidentifikasi basis daya yang bermakna untuk melakukan perubahan dan kelima, mengembangkan rencana-rencana aksi dan mengimplementasikannya. Strategi pemberdayaan tersebut akan direalisasikan ke dalam empat kegiatan yang berbasiskan kultur masyarakat. Keempat kegiatan yang dimaksud adalah pesantren kilat, nganggung bersama, perkemahan sehari semalam, dan pekan olahraga dan seni. Keempat kegiatan ini akan menyasar para remaja yang ada di lokasi program. Hasil akhir dari program ini menyasar pada terbentuknya Kelompok Remaja/Pemuda Aktif Penagan. Kelompok ini diharapkan dapat meneruskan upaya memberdayakan masyarakat setempat dalam upaya menanggulangi dan mencegah kenakalan remaja dengan menciptakan remaja yang aktif, kreatif dan inovatif.
Upaya Pencegahan Sexual Violence Pada Remaja Sekolah di Merawang Kabupaten Bangka Sujadmi Sujadmi; Luna Febriani; Herdiyanti Herdiyanti
Society Vol 6 No 2 (2018): Society
Publisher : Laboratorium Rekayasa Sosial FISIP Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.278 KB) | DOI: 10.33019/society.v6i2.69

Abstract

The right for good life such as education and peace are one of them. They often experience sexual violence and abuse. The case of sexual abuse faced by them increases. This requires special attention to solve and prevent the case. The perpetrators mostly are adults and even from the member of family. The educators are expected to be the role model for the pupils not otherwise. To tackle the issue, it requires the knowledge and a strategy to prevent the mentioned case. Sex education can be one of the solutions to prevent the mentioned case experienced by the children and teenage girl so that they are able to identify the types of sexual violence. Extension can be conducted as the form of education. It can be through providing the flyers and stickers to teenagers and to the other people. High school becomes its target. The extension was conducted in SMAN 1 Merawang. The keynote speaker of the events were the expert from educational and psychological field. It was expected by having enough knowledge on types of sexual violence, parents, students and other parts of society were able to protect themselves from the potential mentioned case.
Nelayan dan Bos Lokal (Analisis Mata Rantai Ketimpangan Kekuasaan pada Masyarakat Nelayan di Sungailiat) Olla Vellanda; Ibrahim Ibrahim; Sujadmi Sujadmi
Jurnal Sosial dan Sains Vol. 1 No. 4 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4814.314 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i4.67

Abstract

Ketimpangan kekuasaan merupakan permasalahan sosial yang telah mengakar ke pelbagai lini kehidupan masyarakat di Indonesia, terutama terkait pengelolaan sumber daya alam. Sumber daya alam yang seharusnya dikelola secara adil, telah diubah menjadi ladang kekayaan pribadi para kaum elit. Pengelolaan sumber daya perikanan di Kabupaten Bangka adalah salah satu skala kecil dari persoalan ketimpangan kekuasaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis mata rantai ketimpangan kekuasaan pada masyarakat nelayan di Sungailiat serta mengidentifikasi faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Penelitian ini menggunakan konsep Orang Kuat Lokal (local strongmen) oleh Joel S. Migdal sebagai landasan dasar penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif yang sumber data primernya berasal dari wawancara tidak terstruktur dengan 11 informan. Para informan tersebut terdiri dari 3 orang nelayan juragan, 4 orang nelayan buruh, 2 orang bos lokal, 1 orang tengkulak dan 1 orang pedagang ikan eceran. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persoalan ketimpangan kekuasaan yang terjadi pada masyarakat nelayan di Sungailiat merupakan dampak yang ditimbulkan dari fenomena “orang kuat lokal". Ketidakberdayaan nelayan yang kemudian membangun pola hubungan patron-klien dengan bos lokal menjadi mata rantai pertama ketimpangan kekuasaan. Adapun faktor yang melatarbelakangi persoalan ketimpangan tersebut ialah (1) keterbatasan modal dan akses terhadap pasar, (2) skenario bos lokal, serta (3) lemahnya posisi negara.
Pemberdayaan Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Pangkalpinang Yesi Gasela; Sujadmi Sujadmi; Luna Febriani
Jurnal Sosial dan Sains Vol. 1 No. 7 (2021): Jurnal Sosial dan Sains
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3877.475 KB) | DOI: 10.59188/jurnalsosains.v1i7.144

Abstract

Pemberdayaan menekankan pada pemberian pembelajaran, pengetahuan, keterampilan terhadap pihak yang kurang berdaya untuk lebih berdaya lagi terhadap hidupnya. Salah satu masyarakat yang termasuk kurang berdaya yakni narapidana, hal ini narapidana merupakan masyarakat yang terisolasi dalam institusi total yakni penjara atau sekarang lebih dikenal dengan Lembaga Pemasyarakatan. Pemberdayaan narapidana berlangsung pada salah satu Lembaga Pemasyarakatan, yaitu Lembaga Permasyarakatan Kelas II A Pangkalpinang. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk dan proses pemberdayaan narapidana melalui pengembangan potensi kemandirian serta mendeskripsikan strategi pemberdayaan terhadap narapidana. Penelitian ini menggunakan teori pemberdayaan masyarakat dari Jim Ife. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat pemberdayaan narapidana melalui pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Selanjutnya terdapat bentuk pemberdayaan narapidana yakni pemberdayaan di bidang manufaktur, agribisnis sayuran, dan jasa.