Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PEMILU DAN PENDIDIKAN POLITIK (Refleksi Pola Perilaku Politik Indonesia dalam Mencapai Demokrasi) Djono, Djono
MIIPS Vol 7, No 2 (2008): Jurnal MIIPS
Publisher : MIIPS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8048.797 KB)

Abstract

Democracy becoming choice in system goverment of Indonesia is philosophy values of culture Indonesia original which allied with system adsorption goverment of other state. Assess Pancasila which hardly held high by height, give colour in every nation attribute with Pancasila lable which in his (its consisting in meaning demokasi. One form of Demokrasi Pancasila is general election. General Election is supporting facilities for execution of democracy which based on Pancasila and UUD 1945, what is addressed to choose representative institute member, that is parliament, Local Parliament Provinsi, and Local Parliament Sub-province/town. After fourth amendment UUD 1945 at 2002, election of vice president and president (pilpres), which initialy done by MPR, agreed done by direct by people so that pilpres even also packed into by general election agenda. Pilpres as part of general election is performed first time at General election of 2004. At 2007, based UU No.22 Year 2007, election of area deputy head and regional leader (pilkada) also enterred by cupula as general election agenda. General election as a system can run in line with if supported various komponon, namely: Political Party general election participant, existence of public politics participation, figure/ candidate which carried becoming is legislative, general election organizer, invitation order peripheral, and also financing. If elements minimized the can be fulfilled, hence General election is claimed executed in LUBER and JURDIL (directly, common, free and sacred) and also honest and fairly. In Indonesia general election spread can be categorized according to difference of time, namely a period of colonial, orde lama, orde baru, and a period of each reform of period have different characteristic. Tendency of general election which executed a period of reform namely general election year 1999 and 2004 there are a lot of new things colouring system democratizing Indonesia, the deliverance streamline him of system multi party because at a period of orde baru, party losing of the functions. Multi party is commendation democratized, but hardly difficult to realize stable goverment. Each party would be scrambling become power, so that support to party winning even also a few. To overcome this thing applied by electoral treshhold (ET) which the number is progressively going up from period to period. General election which conducted choose regional leader some regions there are phenomenons drawing namely the heights of numbers voicing zero naming white faction (golput). Golput is indication as failure of candidate or party in assuring public, so that golput is one form of parsisipasi is political. This thing will become odd if golput get big voice even voicing majority, hence in moderation if golput was indication public apathetic to general election. From things this is hence required education of effective politics for political party and public. If all systems can run better there will be harmonious of nation and states, so that easier to realize prosperity of people.
Pengembangan Modul Berbasis Portofolio dengan Model Enrichment untuk Meningkatkan Kreativitas Berpikir Asri, Sangkin Mundi; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.496 KB)

Abstract

AbstrakSalah satu tujuan pembelajaran Matematika di Indonesia adalah agar peserta didik memperoleh berbagai bekal dalam menghadapi tantangan di era global. Oleh karena itu, kemampuan pemahaman dan penalaran ditekankan dalam perkembangan proses berpikir. Bahan ajar tentunya diperlukan untuk menjembatani materi agar tersampaikan ke peserta didik dengan tepat sesuai tujuan pembelajaran.Oleh karena itu, bahan ajar yang tepat diperlukan dalam pembelajaran Matematika, salah satunya adalah modul portofolio berbasis Enrichment. Tujuan penelitian ini memuat tiga persoalan. Tujuan pertama adalah untuk mengetahui kondisi pembelajaran Matematika di SMP Negeri Surakarta saat ini. Tujuan kedua adalah untuk mengetahui pengembangan modul pembelajaran portofolio dengan model Enrichment untuk meningkatkan kreativitas berpikir. Tujuan ketiga adalah untuk mengetahui keefektifan modul pembelajaran portofolio dengan model Enrichment dapat meningkatkan kreativitas berpikir.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah  penelitian pengembangan.Instrumen yang digunakan dalam peneitian ini adalah lembar penilaian ahli materi, bahasa dan media terhadap bahan ajar, angket tanggapan siswa dan tes hasil belajar. Setelah bahan ajar dibuat selanjutnya divalidasi oleh tim ahli. Validasi dilakukan oleh dua ahli materi, ahli bahasa, dan ahli desain. Setelah media divalidasi dan direvisi, maka selanjutnya dilakukan uji coba pengguna yaitu pada uji coba kelompok kecil dan kelompok besar. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, bahan ajar kembali direvisi jika kembali ditemukan kelemahan. Selanjutnya dilakukan tahap implementasi bahan ajar pada siswa kelas IXdi salah satu SMP Kota Surakarta. Kata kunci: modul cetak; portofolio; enrichment; kreativitas berpikir
Peningkatan Motivasi Belajar dan Pemahaman Iman Yesus Kristus berbasis Media Film Kelas X SMA N 3 Sukoharjo Hernawa, Vinsensius KriswidiatmaTjahja; Mulyoto, Mulyoto; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.563 KB)

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) peningkatan  Motivasi belajar pendidikan agama katolik dengan menggunakan media film, (2) media film yang mampu meningkatkan pemahaman  iman tentang Yesus Kristus, dan (3) respons siswa terhadap penggunaan media film dalam pembelajaran pendidikan agama Katolik. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian adalah  siswa katolik kelas X SMA Negeri 3 Sukoharjo. Objek penelitian ini adalah peningkatan motivasi belajar siswa, pemahaman konsep iman yang meningkat dengan media film yang digunakan dan respons siswa dalam penggunaan media film. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes, metode dokumentasi, metode observasi, dan metode kuesioner. Data yang diperoleh dari metode tes dan metode kuesioner dianalisis dengan teknik deskriptif kuantitatif. Data yang diperoleh dari metode dokumentasi.Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana motivasi belajar siswakatolik dapat ditingkatkan dengan menggunakan media film? Apakah pemahaman iman akan Yesus Kristus juga dapat ditingkatkan dengan penggunaan media film sebagai media pembelajaran pendidikan Agama Katolik? Makalah ini disusun berdasarkan penelitian tindakan kelas pada siswa yang beragama Katolik kelas X  SMA N 3 Sukoharjo tahun ajaran 2016/2017 semester genap. Kata kunci: motivasi belajar; paham iman; Yesus Kristus
Pemanfaatan Media Buku Digital berbasis Kontekstual dalam Pembelajaran IPA Aprilia, Tika; Sunardi, Sunardi; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (432.149 KB)

Abstract

AbstrakIPA merupakan mata pelajaran yang selama ini dianggap sulit oleh sebagian besar peserta didik mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah. Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran IPA, 2) untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA, 3) untuk mengidentifikasi manfaat media buku digital berbasis kontekstual dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan melalui studi pendahuluan dan studi literatur. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Cemara Dua Surakarta, SDN Mangkubumen Lor No. 15 Surakata, dan SDN Mangkubumen Kidul No. 16 Surakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan triangulasi data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data yang dilakukan mulai dari tahap pengumpulan data, pereduksian data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian pada studi pendahuluan ini adalah: 1) Kurikulum yang digunakan dalam pembelajaran IPA adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), 2) Media yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran IPA adalah alat peraga IPA (sains kit) yang jumlahnya masih terbatas, powerpoint, buku cetak, media interaktif flash, puzzle dan buku sekolah elektronik (BSE), 3) BSE yang dikemas dalam bentuk e-book tersebut belum memiliki nilai lebih, masih seperti buku cetak lainnya yang banyak beredar, 4) Kemampuan guru dalam bidang TIK cukup bervariasi, dan tersedianya fasilitas  laboratorium komputer, LCD dan speaker, 5) Kemampuan berpikir kritis siswa kelas V di ketiga Sekolah Dasar tersebut masih rendah, hanya 2-3 siswa (10% dari jumlah siswa), akan tetapi untuk hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA baik di SDN Cemara Dua, SDN Mangkubumen Kidul No. 16, maupun SDN Mangkubumen Lor No. 15 sudah memenuhi KKM, 6) Pemilihan media yang tepat untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA yaitu media konkret dan kontekstual. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlu dikembangkannya suatu media buku digital berbasis kontekstual yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPA. Kata kunci: media; buku digital; IPA; kontekstual 
Pengembangan Modul Penerjemahan Teks Bahasa Inggris melalui Metode Communicative Translation di Universitas PGRI Madiun Surgawi, Titis; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
978-602-7561-566
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.608 KB)

Abstract

AbstrakPenerjemahan merupakan proses penyampaian makna bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran yakni bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Penerjemah yang baik yaitu penerjemah yang memiliki kompetensi kedua bahasa baik bahasa sumber maupun sasaran, pengetahuan mengenai bidang ilmu yang diterjemahkan serta mengetahui metode yang tepat untuk menerjemahkan sebuah teks. Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di semester VI menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam menerjemahkan teks masih rendah serta adanya ketidakmampuan mahasiswa dalam memadankan struktur bahasa sumber dengan bahasa sasaran. Juga kurangnya kompetensi mahasiswa dalam menerjemahkan sebuah teks yaitu kompetensi bahasa dan kompetensi tesktual. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul penerjemahkan dengan metode communicative translation untuk mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas PGRI Madiun. Communicative translation merupakan penerjemahan yang berusaha menyampaikan makna kontekstual bahasa sumber sedemikian rupa sehingga isi dan bahasanya dapat dipahami oleh pembaca bahasa sasaran. Metode penelitian ini menggunakan model pengembangan Borg and Gall yang telah disederhanakan menjadi 3 langkah yaitu pendahuluan, pengembangan dan penilaian. Model pembelajaran yang digunakan mengacu pada model ADDIE yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara untuk mendapatkan data awal sebagai dasar mengembangkan sebuah produk berupa modul. Tahap pengembangan dilakukan melalui dua tahap yaitu validasi ahli dan uji coba produk. Validasi ahli meliputi ahli materi dan ahli media. Uji coba produk diantaranya adalah uji coba kelompok kecil yaitu 10 mahasiswa sebagai kelompok eksperimen dan 10 mahasiswa sebagai kelompok kontrol serta uji coba lapangan. Teknik analisis data dalam penelitian ini melalui uji kelayakan serta uji keefektifan sebuah produk. Pada tahap implementasi produk dilakukan tes untuk mengetahui sejauh mana kompetensi mahasiswa dalam menerjemahkan sebuah teks. Hasil pengembangan berupa modul penerjemahan yang memuat latihan-latihan menerjemahkan sebuah teks bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Kata kunci: penerjemahan; communicative translation
KAJIAN POSKOLONIAL GERAKAN PEMIKIRAN DAN SIKAP ULAMA PESANTREN TEGALSARI DALAM PUSARAN KONFLIK MULTIDIMENSIONAL DI JAWA (1742-1862) Nurdianto, Saifuddin Alif; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
Jurnal THEOLOGIA Vol 29, No 1 (2018)
Publisher : Fakulta Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2018.29.1.2434

Abstract

Abstract: Pesantren Tegalsari was one of the most influential religious-education institutions in Java during 18-19 century. Those years were the golden era of Pesantren Tegalsari which was known as an institution that produced “pujangga” (Javanese intellectuals) and the people of Tegalsari village was well known for producing high quality of dluwang (traditional paper). On the other hand, the 18-19 century itself was a time of turmoil, both socially and politically. Some events such as Geger Pacina (1742), Javanese Succession War III (1746–1755), Java War (1825-1830), and Cultuurstelsel (1830–1917) were crucial moments in the history of Indonesia, especially in Java. At this point, the ulema (Islamic scholars) of Pesantren Tegalsari played an important role. Thought and attitude movements of ulema (Islamic scholars) in Pesantren Tegalsari had determined the existence of the pesantren and the economic cycle of local commmunity. Historical research with post-colonial political approach was used to study the thought and attitude movement of ulama (Islamic scholars) in Pesantren Tegalsari during 1742–1862. The result of this research shows that Pesantren Tegalsari had a political line to not engage in practical politics. This political line was followed by all the leaders of Pesantren Tegalsari. As the result, Pesantren Tegalsari developed into an institution that produced poets and transformed into a place to seek legitimacy in social, academic, and politic.Abstrak: Pesantren Tegalsari merupakan salah satu lembaga pendidikan-keagamaan yang paling berpengaruh di Jawa abad 18-19. Tahun-tahun tersebut merupakan masa keemasan dari Pesantren Tegalsari yang dikenal sebagai lembaga pencetak pujangga (intelektual Jawa). Bagi masyarakat Desa Tegalsari sendiri, tahun-tahun itu adalah masa perekonomian yang dikembangkan sedang mengalami pertumbuhan yang pesat. Desa Tegalsari terkenal sebagai daerah penghasil dluwang (kertas tradisional) berkualitas tinggi yang diekspor ke berbagai daerah. Di sisi yang lain, abad 18-19 sendiri merupakan masa yang penuh dengan gejolak, baik secara sosial maupun politik. Beberapa peristiwa seperti geger pacina (1742), Perang Suksesi Jawa III (1746-1755), Perang Jawa (1825-1830), dan kebijakan tanam paksa (1830-1917) merupakan momen-momen krusial dalam perjalanan sejarah Indonesia, khususnya di pulau Jawa. Pada titik inilah ulama Pesantren Tegalsari, sebagai salah satu pimpinan lembaga pendidikan-keagamaan paling berpengaruh di Jawa abad 18-19 sekaligus tokoh panutan bagi masyarakat sekitar, memiliki peranan penting. Gerakan pemikiran dan sikap dari ulama Pesantren Tegalsari menjadi sangat menentukan eksistensi pesantren dan perputaran roda perekonomian masyarakat sekitar. Penelitian historis dengan pendekatan politik-poskolonial akan digunakan untuk mengkaji gerakan pemikiran dan sikap ulama Pesantren Tegalsari tahun 1742-1862. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pesantren Tegalsari memiliki garis politik untuk tidak terjun dalam politik praktis. Garis politik inilah yang diikuti oleh semua pimpinan Pesantren Tegalsari. Hasilnya adalah, Pesantren Tegalsari berkembang menjadi lembaga pencetak pujangga dan menjelma sebagai tempat untuk men­cari legitimasi, baik secara sosial, akademik, maupun politik
PSYCHOHISTORY DALAM KAJIAN SELF-ESTEEM TEKS DEKLARASI NU 1983 TENTANG HUBUNGAN PANCASILA DAN ISLAM Jamil, Robit Nurul; Joebagio, Hermanu; Djono, Djono
Jurnal THEOLOGIA Vol 29, No 2 (2018)
Publisher : Fakulta Ushuluddin dan Humaniora Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/teo.2018.29.2.2825

Abstract

Special concern on the sources of Islamic history contributes to the thoughts and identity of Indonesian Muslims. Muslim self-esteem can be formed from these historical sources. The formation of Muslim self-esteem gives the right decision so that it does not come out of the context of religion and humanity. The historical source used in this study is the text of the 1983 Nahdlatul Ulama Declaration (NU). The concept of Islam Nusantara (NU) 2015 is an implication of the values of the text of the declaration. The purpose of this study is to provide new insights regarding the 2015 NU's concept of Islam Nusantara by analyzing the historical sources of the text of the 1983 NU Declaration and exploring the values of self-esteem contained in the text of the declaration. The study used a qualitative method with psychohistory approach. This study produced two discussions: 1) The 2015 NU's concept of Islam Nusantara. 2) Psychohistory self-esteem in the historical source of the text of the 1983 NU Declaration. This study concluded that the conception of Islam Nusantara 2015 was mandated by the 1983 NU declaration, in its implementation provides Islamic self-esteem that can hinder the process of radicalization.
NARRATION AND DISCOURSE OF BHINNEKA TUNGGAL IKA IN INDONESIAN REVISED HISTORY TEXTBOOK: A HISTORY DIDACTICS APPROACH Djono, Djono; Joebagio, Hermanu
Paramita: Historical Studies Journal Vol 29, No 1 (2019): PARAMITA
Publisher : History Department, Semarang State University and Historian Society of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/paramita.v29i1.15311

Abstract

The presented research depicts the narration and discourse of Bhinneka Tunggal Ika in the history subject. By using history didactic approach, this research focuses on two dimensions of analysis: (1) the narration and discourse of the history textbook and (2) teachers’ interpretation as well as objectification towards the discourse of Bhinneka Tunggal Ika in the history textbook. The Socio-cognitive discourse analysis was used as the research method and attitude. The corpus of analysis was the revised edition of the compulsory history textbook published by The Republic of Indonesia’s Ministry of Education and Culture, and the research participants are 15 teachers of Senior High Schools in Surakarta. The remarkable finding of this research is the unequal position between unity and diversity. This research exposes that the textbook posits the narration and discourse of unity above the sense of diversity. These narrations and discourse are confirmed by the most of research participants in which they tend to articulate the importance of unity and integration in their interpretation. Following this interpretation, the teachers’ objectification is postulated in some attitudes such as patriotic, mutual-cooperation, and solidarity, led to the ideology of nationalism. The authors highlighted the unequal position between unity and diversity as the crucial problem in the textbook narration and discourse that, in certain degrees, could become a latent problem for the national integration, such as minority intolerance and annihilation.Keywords: Bhinneka Tunggal Ika, history textbook, unity above diversity Penelitian ini menggambarkan narasi dan wacana Bhinneka Tunggal Ika dalam mata pelajaran sejarah. Dengan menggunakan pendekatan didaktik sejarah, penelitian ini berfokus pada dua dimensi analisis: (1) narasi dan wacana buku teks sejarah dan (2) interpretasi guru serta objektifikasi terhadap wacana Bhinneka Tunggal Ika dalam buku teks sejarah. Analisis wacana sosial-kognitif digunakan sebagai metode dan sikap penelitian. Analisis teks menggunakan edisi revisi dari buku teks sejarah wajib yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dan peserta penelitian adalah 15 guru Sekolah Menengah Atas di Surakarta. Temuan dari penelitian ini adalah posisi yang tidak setara antara persatuan dan keanekaragaman. Penelitian ini mengungkap bahwa buku teks menempatkan narasi dan wacana persatuan di atas rasa keberagaman. Narasi dan wacana ini dikonfirmasi oleh sebagian besar peserta penelitian di mana mereka cenderung mengartikulasikan pentingnya persatuan dan integrasi dalam interpretasi mereka. Setelah interpretasi ini, objektifikasi guru dipostulatkan dalam beberapa sikap seperti patriotik, gotong royong, dan solidaritas, mengarah pada ideologi nasionalisme. Para penulis menyoroti posisi yang tidak setara antara persatuan dan keragaman sebagai masalah krusial dalam narasi dan wacana buku teks yang, dalam derajat tertentu, bisa menjadi masalah laten bagi integrasi nasional, seperti intoleransi minoritas dan pemusnahan.Kata kunci: Bhinneka Tunggal Ika, buku teks sejarah, kesatuan di atas keanekaragaman 
PEMANFAATAN MUSEUM PURA MANGKUNEGARAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN IPS Handoko, Galuh Septian; Djono, Djono; Yunianto, Tri
Candi Vol 17, No 1 (2018): Pengembangan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unversitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.667 KB)

Abstract

This study target is to portrait collection of Pura Mangkunegaran Museum and see the process using museum collection as instructional media of Social Studies in SMP Negeri 3 Surakarta. This study was done qualitative descriptive in one case study strategy by focus on : (1) Type collection of Pura Mangkunegaran Museum and the way to use it as instructional media; (2) Access that given by Pura Mangkunegaran Museum to the visiting student with learning objective; (3) Constraints that faced by teacher and student in using Pura Mangkunegaran Museum as instructional media social studies. Data was collected by observation, interview and document analysis. Sampling technique using purposive sampling. Data was also crosshecked by sources and method triangulation. Then, it was analized by interactive analysis technique.On the field was found result that : The collection of Pura Mangkunegaran Museum can be used as instructional media of Social Studies because they have relevance to the material on basic competence 2013 curiculum and the way to used it by carrying out the student to visit the museum; There is no special access given by the museum to the visiting student with learning objective, because there is no program yet; Constraints in using Pura Mangkunegaran Museum as instructional media of Social Studies from student themselves, teacher skills, the museum attendant, time management and cost. Support from the government is needed to mediate the collaboration between museum and school.
THE DEVELOPMENT OF HISTORICAL INSTRUCTION/TEACHING MATERIAL IN SENIOR HIGH SCHOOLS BASED ON LOCAL HISTORY WITH SOI APPROACH Djono, Djono
Dewantara Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Dewantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.226 KB)

Abstract

Purpose: The purpose of this research is to develop more comprehensive model of historical instructional materials that is a model of local history-based teaching materials and oriented to local historical events. The method used in the development of historical instructional materials is Research and Development (R & D) approach. This research is to formulate a development model of teaching materials on Indonesian history with local history. So the appropriate method in this research is the R & D method/approach.The development of historical materials based on local history will give students an understanding of the historical values ??that occur in their environment so that the understanding level of historical values will more achieve the target in the historical learning objectives. Method: The method used in the development of historical instructional materials is Research and Development (R & D) approach. This research is to formulate a development model of teaching materials on Indonesian history with local history. So the appropriate method in this research is the R & D method/approach. Findings: The developed product is teaching materials about Indonesian history arranged on the concept of SOI (Selecting, Organizing, and Integrating.).  The development of historical teaching materials with SOI begins with the gathering of local historical sources which are relevant to the national curriculum on the  history subjects.  The selection result based on the observations of historical objects and oral sources is combined with existing knowledge of history and sorted which is included in national curriculum. After the materials are selected/sorted then the next stage is to organize them which are suitable with material orders  (basic competence) on nasional curriculum. The last stage before organizing the teaching materials is to combine the local history with national curriculum of history subjects into the historical teaching materials. The product of teaching materials is able to accommodate the materials of local history relating to the basic competence in the national curriculum. Keywords: Teaching,  materials, local history, SOI.