Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Performance Test of Modified BBPMP Mower for Planting Rice in Sumbermanjing Wetan Ahmad, Ary Mustofa; Djoyowasito, Gunomo; Nugroho, Wahyunanto Agung; Darmanto, Darmanto; Prasetyo, Joko; Iqbal, Zaqlul
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 17, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.039 KB)

Abstract

Saat ini, penemuan alat dan mesin pertanian berkembang pesat. Dimulai dari alat tradisional yang biasa disebut ani-ani yang hanya dapat memotong malai padi, sampai combine harvester yang memiliki beberapa fungsi seperti memotong, perontokan, hingga pengarungan gabah. Akan tetapi, tidak semua petani memiliki keuangan yang baik untuk membeli mesin yang tepat. Ditambah lagi, perbedaan luas lahan menjadikan beberapa mesin tidak dapat bekerja secara optimal. Demi memecahkan permasalahan itu, BBPMP (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian) memodifikasi mesin mower konvensional menjadi “direct couple” mower Untuk menggantikan fungsi sabit. Namun, performansi mesin di lapangan masih belum diketahui. Disamping itu, tim dari Lab. Daya dan Mesin, Keteknikan Pertanian, Universitas Brawijaya, juga melakukan modifikasi pada mower yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kapasitas kerja, kehilangan gabah saat panen (losses) dan biaya pemanenan. Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan utama. Pertama, persiapan mesin dan lahan sawah di Kabupaten Sumbermanjing Wetan. Kedua, Pengujian performansi mesin dengan beberapa parameter yang akan diukur. Terakhir, analisis data kemudian didapatkan kesimpulan atas performansi mesin. Hasil Menunjukkan bahwa nilai rerata dari KLT sebesar 0.162 m2/s,  KLA sebesar 0.1565 m2/s,dan efisiensi sebesar 96.6% . Losses yang dihasilkan dari mesin hasil modifikasi Lab. Daya dan Mesin sebesar 22.425 kg/ha  dimana nilai kehilangan tersebut lebih kecil ketimbang penggunaan sabit (195-208 kg/ha) atau mower dari BBPMP (173.55 kg/ha). Kemudian, Nilai Break Even Point (BEP) mower adalah sebesar 19 ha dengan waktu 2.7 bulan untuk mencapai payback periode.
The Effect of Seed Density on Nursery Media to Rice Transplanter Type Crown Indo Jarwo IHT 20-40 Performance. Prasetyo, Joko; Djoyowasito, Gunomo; Tembang, Lazuardy; Purnomo, Dwi; Sutan, Sandra Malin
Jurnal Teknologi Pertanian Vol 17, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.574 KB)

Abstract

Inovasi dan penggunaan teknologi rice transplanter berpeluang untuk mempercepat waktu tanam bibit padi serta mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi. Pola tanam dengan produktifitas tinggi yaitu jajar legowo, untuk pola tersebut digunakan rice transplanter tipe indo jarwo. Kepadatan benih pada media persemian (dapok) yang optimal dibutuhkan untuk mendapatkan hasil panen yang baik, dan kesesuaian terhadap pengoperasian rice transplanter. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan dan analisis pengaruh perbedaan kepadatan benih pada media persemaian dapok. Kepadatan yang digunakan yaitu 60 gram, 70 gram, dan 80 gram pada luas tiap dapok 1044 cm2. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga perlakuan kepadatan benih pada media persemaian dan pengulangan sebanyak 3 kali. Keragaman perlakuan dianalisis menggunakan analisis varians pada taraf uji F 5% dan 1%. Perbedaan rata-rata perlakuan diuji mengunakan beda nyata terkecil (BNT) 5%. Hasil penelitian didapatkan kepadatan benih pada media persemaian berpengaruh terhadap jumlah pengeluaran bibit per lubang, namun tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan persemaian padi, kerusakan bibit, jarak tanam, kecepatan penanaman, dan efisiensi.
Uji Kinerja Mesin Penanam Benih Jagung Metode Tugal Djoyowasito, Gunomo; Sutan, Sandra Malin; Hendrawan, Yusuf; Hilmi, Miftahul
-
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (27.381 KB)

Abstract

Metode pananaman jagung secara tradisional umumnya menggunakan metode tugal yaitu pembuatan lubang di lahan pertanian denagn menggunakan tonngkat kayu atau besi. Dengan menggunakan metode tersebut, penanaman memerlukan waktu lama, membutuhkan lebih banyak operator, dan biaya yang besar. Salah satu solusi dalam mengatasi masalah tersebut adalah pembuatan mesin penanamn jagung yang menggunakan metode tugal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kinerja mesin yang meliputi kapasitas lapang efektif (aktual), kapasitas lapang teoritis, slip roda penggerak dan nilai efisiensi lapang dari mesin penanam. Penelitian ini dilakukan di lahan yang terletak di sekitar Laboratorium Mekatronik Alat dan Mesin Agroindustri, FTP-UB. Pengujian mesin penanam ini dilakukan setelah mesin selesai dibuat. Lahan berukuran 10 m x 4,5 m. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kapasitas lapang efektif aktual adalah 0,23 ha/jam, kapasitas lapang teoritis adalah 0,28 ha/jam. Sedangkan untuk rata-rata slip roda penggerak sebesar 14,62% dan efisiensi lapang dari mesin penanam benih jagung sistem tugal adalah 82%.
Persemaian Padi Teknik Dapog Menggunakan Media Tanam Organik dengan Penambahan Sekat Satu Jalur Vertikal dan Pengaruhnya terhadap Uji Kinerja Indo Jarwo Rice Transplanter Djoyowasito, Gunomo; Ahmad, Ary Mustofa; Purnomo, Dwi; Chotimah, Chusnul
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.011 KB)

Abstract

Laju Teknologi yang dapat mempercepat proses/ waktu tanam serta mengatasi kelangkaan tenaga kerja tanam bibit padi yaitu mesin tanam Indo Jarwo Rice Transplanter dengan persemaian padi menggunakan dapog atau kotak persemaian. Sehingga perlu dibuat Media Tanam Organik (MTO) sebagai media persemaian berbahan dasar eceng gondok dan batang pisang yang dapat beralih fungsi sebagai pupuk organik dan sebagai bahan tambahan media tanam untuk mengurangi penggunaan tanah. Selain itu juga dilakukan pemberian sekat satu jalur vertikal pada persemaian bibit padi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu perlakuan dengan menggunakan alas koran (AK) sebagai kontrol, menggunakan media tanam organik (AO) dan menggunakan media tanam organik serta penambahan sekat (AS). Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, kondisi dan diameter gulungan, perbandingan penggunaan benih, air untuk penyiraman dan tanah, perhitungan penambahan bahan organik per ha, jumlah pengeluaran bibit perlubang tanam, jarak tanam, dan standart deviasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA pada taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan Media Tanam Organik (MTO) dengan penambahan sekat satu jalur vertikal Kata Kunci : Massa benih, Model matematis perkecambahan, Perkecambahan tidak berpengaruh terhadap semua parameter yang dianalisis.Kata kunci : Dapog, Indo Jarwo Rice Transplante, Media Tanam Organik, Padi
APLIKASI PIPA PVC (Poly Vynil Cloride) DALAM KARUNG CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) SEBAGAI SARANA AERASI PADA KEMASAN SELAMA PROSES TRANSPORTASI Indah Purnamasari, Desi Rahmawati; Djoyowasito, Gunomo; Sutan, Sandra Malin; Ahmad, Ary Musthofa
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.92 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.02.9

Abstract

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan jenis produk sayuran yang memiliki buah kecil dengan rasa yang pedas yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan dibutuhkan dalam bentuk segar. Sifat cabai rawit yang mudah rusak sehingga tidak tahan lama untuk disimpan menjadi salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses pendistribusiannya. Apabila tidak dilakukan distribusi dengan segera, cabai akan mengalami kerusakan baik kualitas maupun kuantitas. Secara sifat fisiologi, setelah dipanen cabai rawit akan tetap melakukan kegiatan metabolisme seperti respirasi dimana laju respirasi tergantung dari kondisi lingkungannya. Sehingga pengemasan dan transportasi menjadi titik kritis pascapanen untuk menjaga kesegaran produk saat didistribusikan sampai ke konsumen. Jarak antara sentra produksi cabai dengan pasar yang tidak dekat sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu, pengemasan dan transportasi yang tepat menjadi hal yang harus diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pipa PVC pada karung cabai rawit searah horizontal sebagai sarana aerasi yang dapat mengurangi uap panas selama simulasi transportasi berlangsung. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor perlakuan menggunakan kemasan karung dengan jumlah pipa PVC  0 ; 2 ; 4 buah dan faktor  lama simulasi transportasi 1 jam ; 2 jam ; 3 jam dengan 3 kali  ulangan, masing-masing perlakuan menggunakan kecepatan 200 rpm (frekuensi 3,3 Hz). Hasil dari penelitian dianalisa menggunakan analisa ragam beda nyata terkecil (BNT) 5% untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.
Proses Pengerasan Permukaan untuk Meningkatkan Nilai Kekerasan dan Ketahanan Aus pada Pisau Shaktiman Rotary Mulcher Sutan, Sandra Malin; Djoyowasito, Gunomo; Ahmad, Ary Mustofa; Herlambang Widarto, Marsa
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.634 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik peningkatan nilai kekerasan pisau Shaktiman Rotary Mulcher dengan proses hardfacing dengan paduan HV-90 dan teknik pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) lalu membandingkan nilai kekerasannya dengan pisau Shaktiman Rotary Mulcher tanpa proses hardfacing dan melakukan pengujian di lapangan untuk mengetahui pengaruh nilai kekerasan dengan ketahanan aus pisau Shaktiman Rotary Mulcher sesudah dan sebelum proses hardfacing. Spesimen berupa mata pisau Shaktiman Rotary Mulcher. Spesimen yang lain diberikan perlakuan yaitu hardfacing menggunakan bahan HV-90 dan teknik pengelasan SMAW, kemudian dilakukan pengujian kekerasan dan keausan. Pengujian yang sama juga dilakukan pada spesimen asli. Hasil pengujian kekerasan menunjukkan spesimen yang telah di hardfacing mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan spesimen non hardfacing. Hasil pengujian keausan menunjukkan pisau hardfacing pengurangan berat dan luasnya lebih tinggi dibandingkan pisau non hardfacing. Hasil perhitungan laju keausan menunjukkan nilai laju keausan pisau hardfacing lebih tinggi dibandingkan pisau non hardfacing. Hasil perhitungan kecepatan putar pisau menunjukkan semakin banyak jumlah putaran maka semakin tinggi pula kehilangan luas dan berat pada pisau hardfacing dan non hardfacing. Mata pisau yang telah mengalami proses hardfacing mempunyai kehilangan bentuk yang lebih besar bila dibandingkan dengan pisau non hardfacing hal ini mungkin disebabkan mata pisau hardfacing ada penambahan partikel jadi untuk luasan yang sama maka akan memiliki berat yang lebih.Kata kunci : Hardfacing, Laju Keausan, Shaktiman Rotary Mulcher
Rancang Bangun Sistem Aerator Tambak Udang Bertenaga Bayu Djoyowasito, Gunomo; Ahmad, Ary Musthofa; Khasanah, Asmaul
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.784 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.02.2

Abstract

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, khususnya udang. Udang merupakan komoditas perikanan andalan Indonesia yang menjadi komoditas ekspor (Jenderal Perikanan, 2014). Menurut Suyanto dkk (2009), berkurangnya kualitas air tambak akibat rendahnya kadar oksigen dapat menyebabkan wabah penyakit untuk tambak udang. Selama ini, masyarakat menggunakan aerator listrik untuk meningkatkan kualitas air tambak udang, sehingga tidak hemat energi. Oleh karena itu, dibuatlah aerator dengan tenaga kincir angin. Penelitian ini dilakukan didaerah tambak Desa Wedani, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dimana proses pelaksanaannya dilakukan pada bulan Oktober 2017 - Februari 2018. Dari hasil pengujian yang dilakukan, diperoleh rata-rata kecepatan angin sebesar 3,16 m/s, dengan jumlah putaran kincir angin sebesar 26,64 rpm dan jumlah putaran pompa spiral sebesar 2,664 rpm. Sedangkan untuk besarnya daya angin teoritis yang diperoleh adalah 15,79 Wh dan besarnya daya angin actual adalah 9,36 Wh. Kemudian besarnya debit air rata-rata sebesar 8,42 cm3/s dengan tinggi tekannya sebesar 52,8 cm. Dari pengujian dengan DO meter, dapat diketahui bahwa aerator pompa spiral ini mampu meningkatkan kandungan oksigen terlarut sebesar 2,08 mg/L.
Sintesis Karbon Aktif Berbahan Dasar Mikroalga Chlorella vulgaris Menggunakan Aktivator KOH dan Iradiasi Gelombang Mikro Sukoyo, Agung; Djoyowasito, Gunomo; Wibisono, Yusuf
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 10, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jrm.2019.010.02.3

Abstract

Microalgae Chlorella vulgaris has been used as a raw material in the synthesis of powdered activated carbon. Dry microalgae was pyrolyzed at a temperature of 500oC for 30 minutes to obtain microalgae charcoal. The combination of chemical activation treatment using KOH with concentrations of 10, 30, and 50% assisted by microwave irradiation have been used to prepare activated carbon. The properties of activated carbon were analyzed included yield, ash content, volatile substance content, pure activated carbon content, iodine solution absorbency, BET surface area and activated carbon imaging using SEM EDX. The results showed that Chlorella vulgaris microalgae has a carbon element content of 16.09% which has the potential to be used as an activated carbon feedstock. The microalgae activated carbon produced has a range of yield of 27.60-48.64%, ash content 27.98-44.23%, volatile substance content 23.08-30.92%, pure activated carbon content 32.69-41.10%, absorption of iodine solution 189.46 - 260.23 mg/g, surface area BET was obtained at 34,933 m² / g, with a pore average of 46.59 nm in the sample with the highest iodine absorption. Activation using microwave irradiation and higher KOH concentration, i.e. 50%, can reduce the yield and an ash content of activated carbon, on the other hand, increase the level of volatile substances and iodine absorption. SEM EDX imaging results show the formation of micropores on the surface of microalgae activated carbon, however the impurities promotes the deterioration of surface area and lowering the absorption performance of microalgae activated carbon.
Kinerja Pemisah Kulit Ari Tauge Kacang Hijau (Vigna radita L) Berdasarkan Amplitudo Ayakan dan Variasi Putaran Cahyanto, Darmawan Dwi; Hendrawan, Yusuf; Djoyowasito, Gunomo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2019.007.03.08

Abstract

Indonesia sebagai negara tropis banyak menghasilkan kacang hijau (Vigna radiata L) yang dimanfaatkan sebagai sayuran tauge. Proses pemisahan kulit ari tauge yaitu secara konvensional atau dengan menggunakan alat pemisah kulit ari tauge. Alat pemisah kulit ari tauge memiliki kapasitas pemisahan 204 kg/jam dan efektivitas pengayakan sebesar 84,6 %. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang disusun secara faktorial. Perlakuan terdiri atas dua faktor, yaitu (A) kecepatan putar (RPM) dan (B) amplitude ayakan, masing-masing faktor terdiri atas 3  variasi, yaitu kecepatan putar 173 rpm, 186 rpm, dan 200 rpm dengan amplitude ayakan 6 cm, 8 cm, dan 9 cm. Parameter dari penelitian ini yaitu kapasitas pemisahan dan efektivitas pemisahan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA, uji (BNT) 5% dan 1% dan uji Dega. HasiL Kombinasi perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan kecepatan putar 173 rpm dan amplitude ayakan 8 cm dengan nilai kapasitas pemisahan 250,2 kg/jam dan efektivitas pemisahan 87,2%.
Uji Performansi Pencuci Biodiesel Metode Pengkabutan Air Dalam Minyak Argo, Bambang Dwi; Djoyowasito, Gunomo; Yulianingsih, Rini
Rekayasa Mesin Vol 1, No 2 (2010)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.582 KB)

Abstract

Washing of biodiesel removes contaminants (soap, catalyst, methanol and free glycerin) from biodiesel, even though this activity will sometimes cause an emulsion. This research aims to develop new method of washing that can minimize emulsification. The method used is misting water in crude biodiesel by certain nozzle. Washing apparatus has 5 main part i.e. nozzle, washing chamber, circulation pump, valve to set level of debit and piping channel. The research has been done to study dependency of biodiesel washing on the numbers of nozzles (2, 3 and 4) , the distance between nozzle and constrictor plate (2 cm, 4 cm, 6 cm and 8 cm) and the level of wash water debit 45.3 ml/min,83.6 ml/min and 150 ml/min . Parameters measured were pH of wash water, emulsion formed, rendemen of biodiesel, quality of biodiesel and energy consumption. Variation of the numbers of nozzles are purposed to have more extensively contact between water and biodiesel. At optimum level of debit, high performance biodiesel washing expeted, with little emulsion can be obtained. The research indicates that the numbers of nozzles, the distance of nozzle and level of water debit are significant variables to determine washing performance. The research showed that washing biodiesel with the numbers of nozzles 4 pc, debit of washing water 83.6 ml/min and 45.3ml/min and distance between nozzle and constrictor plate 8 cm produce 100 % biodiesel for every step washing, with pH of washing water at third washing 7.1 and emulsion formed 81.6 ml . Misting water in oil method needs smaller energy than others, i.e. only 4% of stirrer method and 1.2% of bubble method. Quality biodiesel – i.e. density, flash point, cetane index, cloud point, moisture content, viscosity – meets ISO standard. Keywords : Biodiesel, Washing, Emulsification, Energy