Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH ORAL HYGIENE TERHADAP MALNUTRISI PADA LANSIA Pindobilowo Pindobilowo
Jurnal Ilmiah dan Teknologi Kedokteran Gigi Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/jitekgi.v14i1.641

Abstract

Lansia merupakan suatu proses alami dimana terjadi perubahan fungsi jaringan tubuh dan organ yang sangat kompleks. Pada lansia terjadi penurunan kemampuan berbagai jaringan tubuh secara perlahan-lahan. Penurunan kondisi ini terjadi pada berbagai organ tubuh, antara lain melemahnya daya ingat, perubahan sensorik, dan perubahan pada kondisi oral hygiene. Oral hygiene dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan umum lansia. Pada tahun 2000 jumlah penduduk lansia di dunia mencapai 426 juta jiwa atau sekitar 6,8% dari total populasi dan perkiraan akan mengalami peningkatan dua kali lipat pada tahun 2025. Di kawasan Asia Tenggara jumlah populasi lansia sekitar 142 juta jiwa atau sekitar 8%, sedangkan di Indonesia data terakhir tahun 2014 menunjukkan jumlah penduduk lansia mencapai 20,24 juta jiwa atau sekitar 8% dan Indonesia diperkirakan terjadi peningkatan jumlah populasi lansia di wilayah Asia pada tahun 2050. Jumlah kasus lansia yang malnutrisi di Indonesia adalah sebesar 3,4%. Melihat fenomena ini, maka kesehatan lansia perlu ditingkatkan khususnya oral hygiene sehingga terjadi keseimbangan nutrisi dan mempengaruhi kondisi umum lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh oral hygiene terhadap malnutrisi pada lansia.
GAMBARAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT KABUPATEN SAMBAS (Studi dilakukan pada Kegiatan Kuliah Kerja Nyata Merajut Nusantara tahun 2019) Manuel Dwiyanto; Pindobilowo Pindobilowo; Mirna Febriani
M-Dental Education and Research Journal Vol 1, No 1 (2021): M-Dental Education and Research Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.108 KB)

Abstract

ABSTRAK  Latar belakang: Karies gigi masih menjadi masalah kesehatan gigi di Indonesia. Menurut Rikesdas 2018, prevalensi karies gigi di Indonesia 45,3% khususnya di Sambas dengan prevalensi karies 51,14 % dan salah satu faktor risikonya adalah kualitas sumber air minum yang rendah Tujuan:  Memperoleh data demografi, derajat keasaman air minum, saliva dan status kesehatan gigi masyarakat di Kabupaten Sambas responden Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sambas 2019 Metode: Penelitian deskriptif pendekatan potong lintang  yang dilakukan pada masyarakat kabupaten Sambas yang menjadi responden KKN melalui kuesioner; pemeriksaan kesehatan gigi mulut, pH saliva dan air minum. Hasil: 151 responden yang diperiksa memiliki usia rata-rata 24,953 tahun, 66% menggunakan air hujan sebagai sumber air minum dengan keasaman (pH) air 5,965; pH saliva 6,40. Nilai DMFT sebesar 6,51. Berdasarkan uji statistik, tidak ada perbedaan  antara sumber air minum, IMT, frekuensi ke dokter gigi dengan nilai DMFT. Korelasi antara pH air minum dengan nilai DMFT sangat lemah, pH saliva dengan DMFT berkorelasi kuat. Kesimpulan: Kesehatan gigi masyarakat kabupaten Sambas masih sangat rendah. Terjadinya karies gigi pada masyarakat kabupaten Sambas tidak dipengaruhi oleh sumber air minum tapi adanya faktor perilaku untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik.