Partini Partini
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Efektivitas pelatihan kesadaran diri untuk meningkatkan kedisiplinan siswa Amy Novalia Esmiati; Nanik Prihartanti; Partini Partini
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 8 No. 1 (2020): January
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.69 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v8i1.11052

Abstract

Abstrak. Kedisiplinan memiliki peranan penting dalam membentuk pribadi yang taat pada aturan-aturan yang ada dan bertanggung jawab terhadap tugas yang harus dikerjakan. Kedisiplinan dapat meningkat, salah satunya dipengaruhi oleh kesadaran diri. Sehingga perlu adanya pengelolaan kesadaran pada diri untuk memahami, mengenali, mengakui, dan mengekspresikan diri secara akurat. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa SMK yang memiliki kategori tingkat kedisiplinan yang rendah. Keseluruhan subjek dalam penelitian ini berjumlah 20 siswa, yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi Experimental Design dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling, dan dengan model desain eksperimen pre test-post test control group design. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik Man Whitney U-Test dengan nilai z= -3.485 dan  sig (2 tailed)= 0,000 dimana (p<0,01), yang berarti terdapat perbedaan tingkat kedisiplinan yang signifikan antara kelompok yang diberikan pelatihan kesadaran diri dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan pelatihan kesadaran diri.Kata kunci: Kedisiplinan, Pelatihan Kesadaran diri.Abstract. Discipline has an important role in managing individuals who obey the rules that exist and are responsible for the tasks that must be done. Discipline can increase, one of which is developed by self-awareness. Because it needs to be considered, awareness must be approved, approved, recognized, and approved. The subjects in this study were vocational students who had a low level of discipline category. All subjects in this study were 20 student experiments, which were divided into 2 groups: the experimental group and the control group. The research method used in this study were the Quasi Experimental Design method with a purposive sampling technique and the pre-test design model of the control group design. Hypothesis testing in this study use the Man Whitney U-Test technique with a value of z = -3,485 and sig (2 tailed) = 0,000 where (p <0.01), which on average contains a significant level of discipline compared to the group that is not given self-awareness training.Keywords: Discipline, Self Awareness Training
Tingkat Depresi Ditinjau dari Latar Belakang Penyebab Kecacatan pada Penyandang Tuna Daksa Endah Fajri Arianti; Partini Partini
Indigenous Vol 2, No 2 (2017): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/indigenous.v2i2.5680

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan depresi ditinjau dari latar belakang penyebab kecacatan pada penyandang tuna daksa di BBRSBD Surakarta. Hipotesis penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat depresi antara penyandang tuna daksa akibat kecelakaan lebih tinggi dibanding tingkat depresi penyandang tuna daksa bawaan lahir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif komparasi. Populasi penelitian ini adalah  tuna daksa di BBRSBD berjumlah 128 tuna daksa. Teknik pengambilan sampel  menggunakan purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini bejumlah 80 tuna daksa. Penyandang tuna daksa bawaan lahir berjumlah 40 orang dan penyandang tuna daksa akibat kecelakaan berjumlah 40 orang. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan independent sample t-test. Hasil ini menunjukan terdapat perbedaan tingkat depresi antara penyandang tuna daksa akibat kecelakaan lebih tinggi dibanding penyandang tuna daksa bawaan lahir.Kata kunci : bawaan lahir, depresi, tuna daksa
HUBUNGAN ANTARA PENALARAN MORAL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA REMAJA Dyan Lestari; Partini partini
Indigenous Vol. 13, No. 2, November 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku  prososial  adalah  perilaku  yang  memberikan  konsekuensi  positif kepada  orang  lain. Remaja mempelajari tingkah laku dan norma dari orang tua atau orang dewasa lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penalaran moral dengan perilaku prososial pada remaja SMA. Hipotesis dari penelitian ini ada hubungan positif yang sangat signifikan antara penalaran moral dengan perilaku prososial remaja. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini siswa-siswi SMAN 08 Surakarta berjumlah 130. Sempel tersebut diambil dengan teknik cluster random. Alat ukur yang digunakan adalah skala penalaran moral dan skala prososial sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment dari Pearson. Hasil analisis diperoleh data koefisien korelasi (rxy) sebesar 0,796 dengan p  =  0,000  (p    0,01).  Ada  hubungan  positif  yang  sangat  signifikan  antara penalaran moral dengan perilaku prososial pada remaja, yang berarti hipotesis diterima dengan sumbangan  efektif  dari  variabel  penalaran  moral  dengan  variabel perilaku prososial adalah 63,4%. 
Hubungan antara Keberfungsian Keluarga dan Fear of Missing Out (FoMO) dengan Kecanduan Internet pada Remaja Arcivid Chorynia Ruby; Nanik Prihartanti; Partini Partini
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 10, No 3 (2022): Volume 10, Issue 3, September 2022
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v10i3.8500

Abstract

Internet addiction can be influenced by family functioning because there are no family members to interact with after school, as well as Fear of Missing Out (FoMO) related to the purpose and timing of internet use because it is easier to get information via the internet compared to asking the teacher or family, as well as a sense of  anxious if you do not know the latest information about something that is happening.  This study aims to determine the correlation between family functioning and Fear of Missing Out (FoMO) with internet addiction in adolescents.  The research subjects were 238 students of junior high school in Sukoharjo using linear regression data analysis techniques.  The results showed that 1) There is a very significant correlation between family functioning and Fear of Missing Out (FoMO) with internet addiction in adolescents; 2) There is a very significant correlation between family functioning and internet addiction, where the higher the family functioning, the internet addiction getting lower; 3) There is a very significant correlation between Fear of Missing Out (FoMO) and internet addiction in adolescents, where the higher the Fear of Missing Out (FoMO), the higher internet addiction will also be higher. Kecanduan internet dapat dipengaruhi oleh faktor keberfungsian keluarga karena tidak adanya anggota keluarga yang bisa diajak berinteraksi sepulang sekolah, serta Fear of Missing Out (FoMO) yang berkaitan dengan tujuan dan waktu penggunaan internet karena mudahnya mendapatkan informasi melalui internet dibandingkan bertanya pada guru atau keluarga, serta rasa cemas apabila tidak mengetahui informasi terbaru mengenai sesuatu yang sedang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keberfungsian keluarga dan Fear of Missing Out (FoMO) dengan kecanduan internet pada remaja. Subjek penelitian berjumlah 238 siswa SMP Negeri di Sukoharjo dengan menggunakan teknik analisis data regresi linier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara keberfungsian keluarga dan Fear of Missing Out (FoMO) dengan kecanduan internet pada remaja; 2) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara keberfungsian keluarga dengan kecanduan internet, dimana semakin tinggi keberfungsian keluarga, maka kecanduan internet semakin rendah; 3) Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara Fear of Missing Out (FoMO) dengan kecanduan internet pada remaja, dimana semakin tinggi  Fear of Missing Out (FoMO), maka kecanduan internet juga akan semakin tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI RESILIENSI REMAJA DI MASA PANDEMI Wisnu Sri Hertinjung; Susatyo Yuwono; Partini Partini; Andira Koza Laksita; Annisa Ayu Ramandani; Shafira Sekar Kencana
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.2.60-71

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji korelasi regulasi emosi, optimisme, dan dukungan keluarga  dengan  resiliensi siswa pada masa pandemi Covid-19. Faktor internal siswa berupa kemampuan mengelola emosi dan rasa optimis menghadapi situasi yang sulit dan memerlukan penyesuaian tinggi, serta faktor eksternal berupa dukungan keluarga, akan menumbuhkan jiwa resilien berupa ketangguhan menghadapi kesulitan dan tidak mudah menyerah. Hipotesis mayor yang diajukan terdapat hubungan antara  regulasi emosi, optimisme, dan dukungan keluarga dengan resiliensi. Terdapat 3 hipotesis minor, yaitu adanya hubungan positif antara regulasi emosi dengan resiliensi; hubungan positif antara optimisme dengan resiliensi; dan hubungan positif antara dukungan keluarga dengan resiliensi. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala regulasi emosi, skala optimisme, skala dukungan keluarga, dan skala resiliensi.  Populasi dalam penelitian  ini adalah siswa SMA dan SMK di Sukoharjo. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi regresi berganda. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang sangat signifikan antara regulasi emosi, optimisme, dan dukungan keluarga dengan resiliensi siswa (F=47,561; p<0,001). Uji hipotesis minor 1 diperoleh hasil r=0,607; p<0,001 artinya terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara regulasi emosi dengan resiliensi, untuk variabel optimisme diperoleh nilai r=0,585;p<0,001 dan dapat dinyatakan terdapat korelasi positif yang sangat signifikan antara optimism dengan resiliensi, variabel dukungan keluarga menunjukan hasil r=0,431;p<0,001, sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat signifikan antara variabel dukungan keluarga dengan resiliensi. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang diajukan seluruhnya terbuktiAbstrak harus dibuat dalam bahasa Indonesia dan dalam bahasa Inggris.
The Hate Speech Behavior of Teenagers on Social Media Instagram Firmina Astuti; P Partini
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2019: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Purpose: The purpose of this study is to understand and describe the hate speech behavior of teenagers on social media Instagram. Methods: This research is a descriptive qualitative research. Data collection techniques in this study used an open questionnaires that were spread directly. Respondents of the study amounted to 40 people with the criteria of high school / vocational students, have an Instagram account and are willing to become research informants by filling out informed consent. Results: The results showed that the behavior shown by adolescents when they see content that contains elements of hate speech on Instagram, they just neglect the content, keep quiet, do not care, ignore the content and re-porting the content. Regarding the content of the hate speech accounts, some respondents claimed to have been affected by the contents of the hate speech accounts. The respondent stated that they had made hate speech comments on the account because they were affected by the contents, but there were respondents who stated that although they were affected by the contents of the account they never participated in hate speech. Related to disputes that often occur in the hate speech account’s comment section, all respondents believe that there is no need to get involved in such disputes. However, some respondents claimed to have been involved in disputes that occurred in the comments section on the hate speech account. Some of the respondents stated that they themselves were insulted because they were carried away by emotion, while other respondents claimed to only advise the person who started the dispute in the comments section and did not participate in the utterance of hatred. The factors that influence the behavior of hate speech in adolescents on Instagram are psychological or psychological condition of the offender, namely high temprament, as well as tools, facilities and technological advances. The impact of the hate speech received by the victim is the psychological impact in the form of negative emotions and positive emotions. These negative emotions include feeling angry, uncomfortable, sad, depressed, embarrassed, afraid, insecure, and hurt. While positive emotions are feeling uplifting.Value: Therefore, it is important to raise awareness about hate speech especially in social media so people can use social media in accordance with its function.
Penerimaan Diri Ditinjau Dari Kebersyukuran dan Kesabaran Ibu dengan Anak Berkebutuhan Khusus Partini Partini; Susatyo Yuwono; Soleh Amini; Adiba Salma; Yuliana Pratiwi Sumarno
Psycho Idea Vol 21, No 1 (2023): Psycho Idea
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.552 KB) | DOI: 10.30595/psychoidea.v21i1.15759

Abstract

Sanggar inklusi di Sukoharjo menunjukkan para ibu bersama anaknya yang berkebutuhan khusus bergabung untuk mengikuti kegiatan dan layanan di tempat ini dengan ekspresi syukur dan sabar menemani anaknya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran kebersyukuran dan kesabaran dengan penerimaan diri ibu dengan anak berkebutuhan khusus. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat peran kebersyukuran dan kesabaran terhadap penerimaan diri ibu. Responden penelitian adalah 103 orang ibu yang memliki anak berkebutuhan khusus dan bergabung di Sanggar inklusi di 12 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukoharjo yang dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan skala kebersyukuran, skala kesabaran, skala penerimaan diri, dan data yang terkumpul dianalisis dengan regresi berganda. Hasil analisis menujukkan adanya peran yang sangat signifikan antara kebersyukuran dan kesabaran terhadap penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, dengan F=193.664 signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,05), kebersyukuran sangat dominan dalam memberikan perannya hingga 76,03% sedangkan kesabaran berkontribusi sebesar 3,47% terhadap penerimaan diri. Hal ini menunjukkan hipotesis yang diajukan terbukti.