Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Gita Sekar Prihanti1; Sulistiyawati .; Ina Rahmawati
Saintika Medika Vol. 11 No. 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v11i2.4207

Abstract

Latar Belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang masih menjadi masalah utama kesehatan secara global di dunia dan menyebabkan tingkat morbiditas pada jutaan orang setiap tahunnya. Provinsi Jawa Timur memiliki kasus TB terbanyak kedua pada tahun 2011 dengan kasus mencapai 41.404.Peningkatan infeksi TB tidak luput dari berbagai faktor, yaitu usia, jenis kelamin, status gizi, tingkat kebersihan, ventilasi, suhu, pencahayaan, kepadatan penghuni dan pendidikanTujuan:Mengetahui pengaruh faktor-faktor resiko tehadap kejadian tuberkulosis paru di wilayah Puskesmas Pesantren II Kota Kediri Metode: Menggunakan metode campuran antara kualitatif melalui Focused Group Discussion (FGD) dan kuantitatif,secara observasional analitik dengan desain studi case control. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel kasus 33 orang dan sampel kontrol 33 orang.Hasil Penelitian: Hasil uji regresi logistik biner menunjukkan bahwa terdapat delapan variabel yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap kejadian TB paru, yaitu BMI (p = 0,002; OR = 8,785; CI = 1,153-66,93), tingkat pendidikan (p = 0,0026 OR = 2,944; CI = 0,183-47,29 ), riwayat imunisasi BCG (p = 0,001; OR = 0,048; CI =0,002-1,308), riwayat kontak dengan penderita TB (p = 0,004; OR = 13,269;CI = 0,737-238,96), ventilasi (p = 0,000; OR = 0,041; CI =0,001-1,432), kepadatan hunian (p = 0,000; OR = 0,113; CI 0,001-1,301), sumber air (p = 0,03; OR = 9,143; CI = 0,273-306,7), dan riwayat merokok (p = 0,000; OR = 11,706; CI = 0,746-183,66). Nilai adjusted R square menunjukkan bahwa faktor tersebut berpengaruh terhadap kejadian TB paru sebesar 85,9%. Sedangkan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kejadian TB paru adalah BMI. Kesimpulan:Faktor resiko yang mempengaruhi tingkat kejadian TB meliputi BMI, tingkat pendidikan, riwayat imunisasi BCG, riwayat kontak dengan penderita TB, ventilasi, kepadatan hunian, sumber air dan riwayat merokok.Kata Kunci: TB paru, faktor resiko
Pendampingan dalam Perencanaan Pembangunan Desa di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Sulistiyawati .; Yuwanto .
Journal of Politic and Government Studies Vol 8, No 04 (2019): Periode Wisuda Oktober 2019
Publisher : Journal of Politic and Government Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.905 KB)

Abstract

Pendamping Lokal Desa (PLD) merupakan salah satu Tenaga Pendamping Profesional yangbertugas untuk melaksanakan pendampingan implementasi Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014.Para PLD melakukan pendampingan melalui asistensi, pengorganisasian, pengarahan dan fasilitasidesa. Salah satu tugas PLD yaitu mendampingi pihak Desa dalam urusan Perencanaan PembangunanDesa. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui terkait bagaimana Pelaksanaan Pendampingan desa iniberjalan di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus dan faktor apa saja yang menjadi pendukung danpenghambat dalam proses pendampingan desa ini. Metode Penelitian yang penulis gunakan adalah Kualitatif deskiptif dengan teknik pengumpulandata berupa Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Data dianalisis menggunakan triangulasisumber data. Teknik triangulasi tersebut menggunakan data primer dari hasil observasi danwawancara, serta data sekunder berupa dokumen terkait. Pendampingan yang dilakukan PLD telah berjalan efektif sesuai dengan peraturan perundangundangantentang pendampingan desa dan buku SOP yang ada, dengan cara memfasilitasi danmendampingi Desa Faktor pendukung dalam pendampingan ini adalah penerimaan, kapasitasPendamping yang sudah mumpuni, motivasi diri PLD. Serta Faktor Penghambatnya adalah SDMPerangkat Desa yang masih rendah karena usia, wilayah dampingan yang cukup jauh, sertapenghasilan PLD yang masih dianggap belum layak.