Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Bahasa Daerah sebagai Aset Nasional Bangsa Nurachman Hanafi
MABASAN Vol. 3 No. 1 (2009): Mabasan
Publisher : Kantor Bahasa Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.477 KB) | DOI: 10.26499/mab.v3i1.104

Abstract

Keberadaan 270 BD di Indonesia sebenarnya sangat mengagumkan para peneliti asing karena tiap BD memiliki ciri khas pembedanya sehingga dapat dijadikan aset nasional untuk memperkaya dan mengembangkan Bahasa Indonesia (BI). Dengan menggunakan Teori Ekosistem ala Crystal (2000), akan dijelaskan bagaimana BD dapat berkontribusi dan apa kendalanya bagi pengayaan dan pengembangan BI sejalan amanat GBHN pada TAP MPRĀ  No. IV/MPR/1987.
The Syntactic-Semantic Analyses of Sasak Demonstratives in Lombok Sutarman Sutarman; Nurachman Hanafi
Ethical Lingua: Journal of Language Teaching and Literature Vol. 7 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/25409190.206

Abstract

Sasak language is spoken by approximately 3,352,888 people in Lombok, Indonesia. Typologically, it is a complex language because of its dual word orders. With its six dialectal varieties Meriaq-Meriqu, Menu-Meni, Ngeno-Ngene, Nggeto-Nggete, Meno-Meno and Kuto-Kute, Sasak language shows its unique properties in the use of demonstratives. This study dealt with Sasak demonstratives in Lombok with the aims to (a) syntactically and semantically examine their phenomena of demonstrative systems on six dialectal varieties, and (b) promote a typologically conceptual framework for assessing demonstratives. Data were gathered through interpretative elicitation, semi-interview to clarify the data, interpretative text by translating a document. Two fundamental concepts of Halliday & Hasan (1976), Diessel (1999), and Dixon (1988) on English demonstratives were used to analyze Sasak syntactic categories and semantic distinctions. The results showed that Sasak demonstratives are almost identical with English demonstratives in terms of their syntactic categories, but they are completely different in their semantic distinctions. Therefore, a new theoretical framework on the usage of demonstrative analyses across languages is recommended.
Pelatihan Pengembangan Model Penilaian Otentik (Authentic Assessment) pada Pembelajaran Bahasa Inggris Sekolah Dasar bagi Guru-Guru Bahasa Inggris Sekolah Dasar Di Kabupaten Lombok Barat Nurachman Hanafi; Santi Farmasari; Mahyuni Mahyuni; Muhammad Amin; Yuni Budi Lestari
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.04 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i2.855

Abstract

Secara umum, program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan Menyampaikan materi tentang rubrik penilaian pembelajaran bahasa Inggris dan secara khusus tentang bentuk-bentuk penilaian otentik yang dapat diterapkan pada pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dengan melibatkan guru-guru bahasa Inggris Sekolah Dasar di Kabupaten Lombok Barat. Pealtihan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu (1) penyampaian materi tentang penilaian pembelajaran bahasa dan penilaian otentik, (2) diskusi dan kerja kelompok mengembangkan rencana atau prosedur penilaian berdasarkan kompetensi dasar atau indikator yang telah ditetapkan, dan (3) presentasi hasil pengembangan dan revisi bersama rencana penilaian yang telah dikembangkan. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah (1) pemahaman guru tentang penilaian pembelajaran bahasa Inggris, (2) pemahaman guru tentang penilaian otentik dan (3) keterampilan pengembangan penilaian otentik, prosedur dan instrumen penilaian.