Lia Nuralia
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

JEJAK BUDAYA AUSTRONESIA DI KAWASAN PERKEBUNAN PENINGGALAN ZAMAN HINDIA BELANDA Lia Nuralia
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2020: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2019
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding.v3i1.18

Abstract

Perkebunan peninggalan zaman Hindia Belanda banyak ditemui di wilayah Jawa Barat. Kawasan perkebunan memiliki jejak budaya akibat kolonisasi orang-orang Barat di HindiaBelanda. Kolonisasi sekelompok manusia ke wilayah baru yang sudah berpenghuni,mengakibatkan interaksi budaya. Budaya lokal mengalami perkembangan dengan sentuhanbudaya pendatang. Sebelum kedatangan bangsa Barat telah terjadi intrusi budaya di kepulauanNusantara yang dibawa oleh masyarakat penutur bahasa Austronesia. Ada tiga jenis intrusibudaya, yaitu budidaya tanaman, tata kelola air, dan pola pemukiman menetap. Dalam tulisanini hanya dua jenis intrusi budaya yang dibahas, yaitu budaya tanaman dan tata kelola air.Kedua instrusi budaya tersebut telah mengalami pembaruan dengan masuknya unsur budayamodern Barat, yang dibawa para koloni Eropa. Pembaruan budaya dari budaya tradisional(Austronesia) dan budaya Modern (Barat) menghasilkan budaya baru dengan pola baru hasiladaptasi, evolusi, dan interaksi budaya.
STRUCTURE CONCEPT DALAM POLA BANGUNAN KEBUN PANGLEJAR Lia Nuralia
Prosiding Balai Arkeologi Jawa Barat 2019: PROSIDING SEMINAR ARKEOLOGI 2018
Publisher : Balai Arkeologi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24164/prosiding18/11

Abstract

Kebun Panglejar sebagai industri perkebunan besar zaman Hindia Belanda menjadi sarana eksploitasi ekonomi kolonial. Eksploitasi tersebut meninggalkan jejak fisik berupa rumah tinggal lama dan emplasemen permukimannya. Apa dan bagaimana pola bangunan Kebun Panglejar tersebut, menjadi permasalahan pokok dalam tulisan ini, sehingga tujuan tulisan ini menggambarkan pola bangunan rumah Kebun Panglejar dengan menerapkan Symbolic Meaning. Metode penelitian desk research dengan pendekatan structure concept, terhadap Laporan Hasil Penelitian Arkeologi 2018 dan sumber arsip kolonial (Belanda), serta literarur lainnya. Hasil yang diperoleh ada dua kelompok besar bangunan yang menunjukkan binary opposition, sebagai simbol struktur sosial masyarkat perkebunan yang terbagi menjadi dua, yaitu pengelola dan tenaga kerja atau pejabat dan pekerja atau Administrateur dan koelie.
KAJIAN ARTI DAN FUNGSI RAGAM HIAS PADA RUMAH TUAN TANAH PERKEBUNAN TAMBUN, KABUPATEN BEKASI Lia Nuralia
PURBAWIDYA: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Vol. 6 No. 1 (2017): Juni 2017
Publisher : BALAI ARKEOLOGI JAWA BARAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.339 KB) | DOI: 10.24164/pw.v6i1.158

Abstract

This study aims to reveal the meaning and function of ornament of former house of farms landlord in South Tambun, Bekasi Regency. The method used is descriptive analytical method with literature studies and internet data collection technique. The results obtained are the ornaments  on the body of the building (walls, openings, pillars/columns), with geometric and organic motives. In general serves as ornamnet and reinforcement of the building as a supporter of functional structures. Diversity and the many ornaments on the colonial house indicates that their owners have a high social status with great power and well established economy.