Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

FUNGSI KLINIS TANGAN PADA PENDERITA FRAKTUR DISTAL RADIUS YANG MENDAPAT TINDAKAN NON KOPERATIF Sapitri, Riska Rahmadana; Alexander, Rico; Fadillah, Qori
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16325

Abstract

AbstrakFraktur distal radius merupakan salah satu jenis fraktur yang sering terjadi dan meningkat selama bertahun-tahun. Fraktur merupakan diskontinyunitas atau ketidak senambungan pada tulang baik pada Sebagian atauseluruhnya. Fraktur distal radius adalah rasa sakit dan keterbatasan dengan melakukan kegiatan sehari-hari yangterjadi pada fase akut dan kronis pemulihan. Fraktur ditandai dengan rasa nyeri, memar, bengkak, tidak dapatbergerak maksimal, mati rasa, dan pergelangan tangan tergantung ke arah yang tidak normal. Penelitian inimerupakan penelitian analitik dengan design cross sectional, dimana pengambilan data hanya dilakukan sekali saja.Lokasi penelitian bertempat di Rumah Sakit Royal Prima Medan. Subjek penelitian merupakan pasien fraktur distalradius yang mendapat Tindakan non operatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan Teknik sampel samplingjenuh yang terdapat di Non-probability sampling. Bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 maka semuaanggota populasi akan di jadikan sampel. Hasil penelitian menunjukan bahwa penanganan patah tulang distal radiussecara non operatif dapat memberikan hasil fungsional yang baik.Kata kunci: fraktur distal radius, Tindakan non koperatif.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas Linn) TERHADAP BAKTERI Staphyloccocus aureus Nursahfitri, Nursahfitri; Amalia, Risnanda; Fadillah, Qori
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 5, No 4 (2020): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v5i4.15059

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) dengankonsentrasi 30%, 50%, 70%, 90% dan 100% terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan antibotikamoxicillin-clavulanic acid sebagai pembanding. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimentdengan desain posttest only. Uji efektivitas antibakteri ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadapbakteri Staphylococcus aureus dengan cara difusi agar/Kirby-bauer memakai kertas cakram yang didalamnyaterdapat ekstrak daun jarak pagar kemudian diletakkan ke media kultur (MHA) metode ini berguna untukmengamati diameter zona hambat ekstrak kemudian hasilnya batch-to-batch yang baik. Metode pengolahandata yang digunakan dalam uji coba penelitian adalah Shapiro-Wilk yaitu oneway ANOVA untuk mengetahuiefek antibakteri dari ekstrak daun jarak pagar dan uji Least Significant Difference (LSD) untuk mengetahuiperbedaan efek antibakteri antar 2 kelompok perlakuan. Dari uji tersebut menunjukkan bahwa data penelitianberdistribusi normal dikarenakan p>0,05 pada uji statistik oneway ANOVA menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05)yaitu ada perbedaan yang signifikan efek antibakteri ekstrak daun jarak pagar (Jatropha curcas L) terhadapbakteri Staphylococcus aureus pada hasil analisis uji posthoc LSD menunjukkan bahwa ada perbedaan yangsignifikan antara kelompok ekstrak dengan kelompok perlakuan ekstrak lainnya.Kata Kunci : Staphylococcus aureus, Jatropha curcas L, Ekstrak Daun Jarak Pagar
HUBUNGAN JENIS KELAMIN SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADI FRAKTUR FEMUR PADA ORANG DEWASA DI RSU ROYAL PRIMA MEDAN Alamsya, M. Ridho Fitra; Alexander, Rico; Fadillah, Qori
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 1 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i1.16367

Abstract

AbstrakFraktur pada sepertiga proksimal femur adalah penyakit yang paling sering dialami pada kelompok umur usialanjut dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungandengan fraktur proksimal femur. Sehingga, penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh jenis kelaminsebagai faktor risiko fraktur femur pada pasien di RSU Royal Prima Medan. Penelitian ini merupakan penelitiancross-scetional terhadap 88 rekam medis pasien fraktir femur di Rumah Sakit Umumt Royal Prima dari tahun2019-2020. Parameter penelitian ini meliputi: umur, jenis kelamin, jenis fraktur, penatalaksanaan, dan penyakitpenyerta. Seluruh data penelitian dalam penelitian ini dianalisa dengan analisa univariat dan bivariat. Dari hasilpenelitian didapati bahwa mayoritas pasien fraktur femur merupakan perempuan berusia 32-93 tahun(Median: 76 tahun). Fraktur tertutup merupakan fraktur femur yang paling banyak dijumpai baik pada laki-laki(23.9%) maupun perempuan (55.7%), dimana pada laki-laki ditatalaksana dengan ORIF (23.9%) danHemiartroplasty (34.1%) pada perempuan. Diabetes mellitus merupakan penyakit penyerta terbanyak padapasien perempuan dengan fraktur femur. Dapat disimpulkan bahwa fraktur femur paling banyak dijumpai padaperempuan daripada laki-laki dan dipengaruhi oleh faktor umur, jenis fraktur, modalitas terapi serta penyakitpenyerta.Kata kunci: Fraktur, femur proksimal, Royal Prima, Jenis Kelamin
EFFECTIVENESS TEST OF ANTI-BACTERIAL LIME JUICE (Citrus aurantifolia) ON SALMONELLA SP BACTERIA IN SALMON FISH (Oncorhynchus nerka) Qori Fadillah; Linda Chiuman; Chrismis Novalinda Ginting; Ermi Girsang
BIOLINK (Jurnal Biologi Lingkungan Industri Kesehatan) Vol 7, No 1 (2020): August 2020
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.003 KB) | DOI: 10.31289/biolink.v7i1.3322

Abstract

Salmonella Sp is a gram-negative pathogens that are often found in marine foods,one of  process of serving  salmon is channeling lime juice, where lime juice is acidic and has phytochemical properties that have anti-bacterial properties. This study aims to explore anti-bacterial effect lime juice on Salmonella thypii bacteria in Salmon. This research is an experimental study using  disc diffusion method. Lime samples that were used were purchased from one of the modern markets in Medan which were made in several series of concentrations using distilled water as a solvent, while the salmon samples used in this study were purchased from one of the Japanese dining restaurants located in Medan City. Meanwhile, isolation of Salmonella thypii bacteria from salmon samples was carried out using nutrient broth and SSA media. The results of this study indicate that differences in concentration indicate the differences in the diameter of the inhibitory zone (P value = 0.000). With the diameter of the widest inhibition zone formed by a concentration of 100% is 15.40 ± 0.44 mm and the smallest diameter is formed by a concentration of 5% which is 7.23 ± 0.55 mm. Thus, it can be concluded that the lime juice has anti-bacterial activity against Salmonella thypii bacteria from salmon.
UJI EFEKTIFITAS KUNYIT PUTIH (CURCUMA SPP) TERHADAP PERTUMBUHAN ESCHERICHIA COLI Qori Fadillah
PRIMER (Prima Medical Journal) Vol. 5 No. 1 (2020): Edisi April
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/pmj.v3i1.983

Abstract

Diarrhea is still a major cause of morbidity and mortality in infants and children. Diarrhea itself is still a major health problem in children under five, especially in developing countries such as Indonesia. Diarrhea is a common finding of Escherechia coli strains capable of causing bowel disease. Escherechia coli bacteria become pathogenic when found 107-108 gr / feses .. White turmeric is one of the most important types of zingiberacae family in traditional medicine and medicine industry. White turmeric has the main content of arilheptanoid compounds (kurkuminoid), essential oils with various monoterpenes and sesquiterpenes, and polysaccharides. Pharmacologic activity demonstrates the power of antimicrobial effects. then to prove it, the antimicrobial efetivity test was done in vitro with disc diffusion method (Kirby & Bauer test) against Escherichia coli which is gram negative bacteria swab method. White tomato juice (curcuma spp) is divided into concentrations of 100%, 75%, 50% and 25%. The results showed that white turmeric (curcuma spp) had potential as an anti bacterial in Escherichia coli.
DIAGNOSTIC AND MANAGEMENT OVERVIEW OF COVID-19 ELDERLY PATIENTS AT ROYAL PRIMA HOSPITAL MEDAN Silvia Etty Kasita; Rico Lutandry; Sahna Ferdinand; Qori Fadillah
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 1 (2022): JAMBURA JOURNAL HEALTH AND SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i1.12207

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) merupakan infeksi yang disebabkan oleh coronavirus 2 sindrom pernapasan akut atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2). Gejala yang sering dijumpai adalah demam, batuk, hilang penciuman dan sesak nafas. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah PCR, foto thorax, CT-Scan dan D-Dimer. Pada penderita Covid-19 dapat diperberat jika pasien berumur lansia (≥ 60 tahun). Tujuan: Untuk mengetahui gambaran diagnostic dan penatalaksanaan Covid-19 pada pasien lansia di RSU Royal Prima Medan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat deskriptif retrospektif. Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu rekam medis Covid-19 pada pasien lansia di RSU Royal Prima Medan. Jenis teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah Purposive Sampling dengan kriteria pasien lansia yang berusia ≥60 tahun, pasien Covid-19 lansia dengan data lengkap, pasien Covid-19 lansia yang dinyatakan sembuh dengan jumlah 100 pasien. Hasil: Berdasarkan data rekam medik didapatkan usia pada lansia yang paling banyak terkena Covid-19 dimortalitas usia 71-75 tahun, dan dimana didominasi oleh laki-laki. Gejala klinis yang paling sering didapatkan yaitu Demam + Batuk + Sesak Napas + Lemas, dan Pcr + Foto Thoraks + D-Dimer sebagai pemeriksaan penunjang yang paling sering dilaksanakan oleh pasien. Penatalaksanaan yang paling sering diberikan yaitu Antibiotik (Levofloxacin) + Antivirus (Remdesivir) + Antipiretik (Paracetamol) + Vitamin. Kesimpulan: Pada hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 100 pasien lansia yang terkena Covid-19 dengan gejala dominan: demam, batuk, sesak napas dan lemas. Selanjutnya didapatkan penatalaksanaan paling sering diberikan adalah Levofloxacin, Remdesivir, Paracetamol dan Vitamin. Kata kunci:  Coronavirus Disease-2019; Covid-19; Lansia; Diagnostik; Penatalaksanaan.  Abstract  Background: Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) is an infection caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARSCoV-2). The most common symptoms are fever, cough, loss of smell and shortness of breath. Examinations that can be done are PCR, chest X-ray, CT-Scan and D-Dimer. In patients with Covid-19, it can be aggravated if the patient is elderly (≥ 60 years). Objective: To determine the diagnostic and management of covid-19 in elderly patients at RSU Royal Prima Medan in October-December 2020. Research Methods: This study used a quantitative method with a retrospective descriptive study. This study uses secondary data, medical records of Covid-19 in elderly patients at RSU Royal Prima Medan. The type of sampling technique in this study is Purposive Sampling with criteria for elderly patients aged ≥60 years, Covid-19 patients elderly with complete data, elderly patients who were declared cured with a total of 100 patients. Results: Based on medical record data, it was found that the age of the elderly who were most affected by Covid-19 mortality was aged 71-75 years, and which was dominated by men. The most common clinical symptoms are Fever + Cough + Shortness of Breath + Weakness, and Pcr + Chest X-ray + D-Dimer as the most frequent investigation carried out by patients. The most frequently given treatment is antibiotics (Levofloxacin) + antivirus (Remdesivir) + antipyretics (Paracetamol) + vitamin. Conclusion: In the results of this study, it was found that there were 100 elderly patients affected by Covid-19 with dominant symptoms: fever, cough, shortness of breath and weakness. Furthermore, the treatment most often given was Levofloxacin, Remdesivir, Paracetamol and Vitamins. Keywords: Coronavirus Disease-19; Covid-19; Elderly; Diagnostic; Treatment.
EFFECTIVENESS ANTIBACTERIAL OF POWWOOD EXTRACT (SPATHOLOBUS LITTORALIS HASSK) AGAINST PSEUDOMONAS AERUGINOSA Weldy Stephan; Angelia Armita; Qori Fadillah; Sahna Ferdinand
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 4, No 3 (2022): Jambura Journal of Health Sciences and Research
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v4i3.12368

Abstract

Bajakah tampala (Spatholobus littoralis Hassk) is a plant that grows a lot in Central Kalimantan but has not been widely used. Given that Indonesia is rich in herbal plants and there has been no research on this plant, the researchers are interested in testing the effectiveness of the anti-bacterial content of bajakah against Pseudomonas aeruginosa bacteria. Researchers want to know the best concentration that can inhibit the growth of these two bacteria. Antibacterial effectiveness test of bajakah root extract against Pseudomnas Aeruginosa bacteria by agar/Kirby-Bauer diffusion using a paper disc in which there is an extract of bajakah  root extract then placed into culture media (MHA) this method is useful for observing the diameter of the inhibitory zone of the extract then the results are batch-to-batch is good. The data processing method used in the research trial was the Shapiro-Wilk one-way ANOVA to determine the antibacterial effect of Jatropha leaf extract and the Least Significant Difference (LSD) test to determine the difference in antibacterial effect between the 2 treatment groups. The research method was carried out using the Disc Diffusion method. (Kirby-Bauer) to test the bacterium Pseudomonas aeruginosa. The results of the study obtained were Pseudomonas aeruginosa bacteria had a higher average value of the highest inhibition zone diameter at 100% treatment of about 22.4 mm using a positive control (Ciprofloxacin) as a comparison with a mean of 50.1 mm. The results of this study can be concluded that the extract of bajakah wood has effectiveness on Pseudomonas aeruginosa bacteria.Keywords: Bajakah Root, Antibacterial, Pseudomonas Aeruginosa
Kandungan Bakteri Escherichia Coli dan Salmonella SP. pada Siomay yang Dijual di Kelurahan SEI Putih Medan Adhe Elsaula Maharani; Devi Anita Sari; Edlin Edlin; Qori Fadillah
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7569

Abstract

Siomay merupakan salah satu makanan jajanan yang digemari oleh masyarakat. Dalam memperoleh makanan dan minuman yang memenuhi syarat dalam Kesehatan, siomay yang layak dikonsumsi tidak mengandung coliform dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya coliform, Escherichia coli dan salmonella sp. pada siomay yang dijual di kelurahan Sei Putih Medan. Sampel siomay yang didapat dari 3 pedagang siomay. Berikutnya dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 3 sampel yang diperiksa, 2 diantaranya positif mengandung bakteri Escherichia coli. Jumlah tertinggi yaitu 240/100 ml sampel. Sedangkan yang terendah yaitu 0/100 ml sampel. Kontaminasi dapat terjadi melalui pengolahan yang tercemar serta dapat juga terjadi melalui kontak dari pekerja dan penjual selama proses pembuatan dan penyajian. Oleh karena itu, diperlukan perbaikan dalam hal kualitas serta higienis dalam memperoleh bahan pembuatan siomay dan perbaikan dalam sanitasi lokasi penjualan sehingga diharapkan dapat mengurangi kontaminasi bakteri dalam makanan siomay tersebut.
Gambaran Diagnostik dan Penatalaksanaan Gastroenteritis Dehidrasi Ringan-Sedang Pasien Anak Rawat Inap di Rumah Sakit Royal Prima Tahun 2021 Edward Waroka; Qori Fadillah; Edlin Edlin
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 5 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i5.7571

Abstract

Gastroenteritis merupakan peradangan lambung dan usus yang ditandai dengan konsistensi tinja menjadi lebih cair dan bertambahnya frekuensi buang air besar dengan atau tanpa muntah. Diare adalah buang air besar lebih dari tiga kali sehari disertai konsistensi feses yang lembek (kandungan air >200 gram atau 200 ml/24 jam). Untuk mengetahui gambaran penatalaksanaan dan diagnostik gastroenteritis dehidrasi ringan–sedang pasien anak rawat inap di Rumah Sakit Royal Prima Tahun 2021, dilakukan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif. Populasi target adalah seluruh pasien anak gastroenteritis dehidrasi ringan–sedang yang di rawat inap. Sampel yang diambil sebanyak 30 data rekam medik penderita gastroenteritis. Data diambil dengan teknik purposive sampling yaitu mengambil data yang paling lengkap. Dari hasil penelitian, didapatkan jenis kelamin laki-laki (70%) lebih banyak daripada perempuan (30%), dan kelompok umur terbanyak adalah 0–4 tahun (70%). Semua pasien mempunyai keluhan utama mencret (100%). Keluhan tambahan tertinggi adalah demam + muntah + tubuh lemas (50%) dan terendah demam + tubuh lemas (13,3%). Pemeriksaan fisik tertinggi yaitu suara peristaltik meningkat (100%) dan terendah adalah mata cekung (16,7%). Pemeriksaan penunjang terbanyak adalah darah lengkap (36,7%) dengan Penatalaksanaan non farmakologi tertinggi adalah Ringer Laktat (76,7%). Penatalaksanaan farmakologi tertinggi diberikan obat golongan antibiotik + antiemetik + antihistamin + probiotic + vitamin (20%). Seluruh pasien gastroenteritis anak dengan dehidrasi ringan-sedang sembuh (100%) dan tidak mengalami komplikasi apapun. Lamanya rawat inap yang tertinggi adalah 5 hari (26,7%) dan terendah adalah 1 hari (3,3%).
DETEKSI BAKTERI SALMONELLA TYPHI PADA SAMBAL TERASI DI RUMAH MAKAN PADANG DI JALAN AYAHANDA MEDAN Muhammad Aji Sandi Putra; Qori Fadillah; Linda Chiuman
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.19122

Abstract

Bakteri dalam makanan dan minuman dapat diakibatkan oleh penjual yang tidak memperhatikan kebersihan dan keamanannya, pertumbuhan mikroorganisme dalam makanan memegang peranan penting dalam pembentukkan senyawa yang memproduksi bau tidak enak dan menyebabkan makanan tidak layak untuk dimakan. Sambal terasi adalah jenis sambal yang paling sering dijumpai di warung makan atau bahkan restoran. Rasa pedas dan aroma khas dari sambal terasi ini bisa meningkatkan selera makan, sehingga membuat sambal ini jadi favorit orang Indonesia. Namun dalam proses pengolahannya besar kemungkinan terdapat bakteri didalamnya seperti halnya bakteri Salmonella Typhi. Makanan yang terkontaminasi bakteri Salmonella Typhi dapat menyebabkan beberapa penyakit seperti demam tifoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat Bakteri Salmonella Typhi Pada Sambal Terasi di Rumah Makan Padang di Jalan Ayahanda Medan. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorik yang bersifat deskriptif populasi dalam penelitian ini yaitu 7 rumah makan Padang yang ada di Jalan Ayahanda Medan. Dalam penelitian ini sampel sambal terasi diambil secara aseptis kemudian sampel dimasukkan ke dalam wadah steril. Selanjutnya sampel dibawa ke Laboratorium Universitas Prima Indonesia untuk kemudian dilakukan penelitian untuk mendeteksi bakteri Salmonella Typhi yang terdapat di sambal terasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji laboratorium terhadap tujuh sampel sambal Terasi yang diperjualbelikan dirumah makan padang dijalan ayahanda Medan tidak ditemukan sampel yang terkontaminasi oleh bakteri Salmonella Typhi.