Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM UPAYA MENUMBUHKAN RASA CINTA TANAH AIR Yudi Firmansyah
BUANA ILMU Vol 4 No 1 (2019): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v4i1.855

Abstract

The younger generation or the next generation is the generation that will start the results of the struggle of the predecessors by becoming leaders, who can support and advance this nation to become more prosperous and victorious. To make the young generation able to become good leaders who are expected to happen that do not need the love and self-defense of the State that grows in their hearts and souls. The feeling of love to the motherland is very important and must be instilled in the next generation of young people, so that in the future this nation can become a great and victorious nation. This research is a field research, with the type of qualitative descriptive research with the method used is a case study. Citizenship education in this study has an impact on the role of efforts to foster a sense of patriotism for students. The love of the motherland is a thank you and a love for the place of birth or homeland. Helping every successor generation to a large extent be able to apply a sense of love for the land by means of his beik through civic education. Keywords: Citizenship Education, Love the Motherland Generasi muda atau generasi penerus adalah generasi yang akan meneruskan hasil perjuangan para pendahulu dengan menjadi pemimpin-pemimpin, yang di harapkan dapat merubah dan memajukan bangsa ini menjadi lebih makmur dan berjaya. Untuk menjadikan generasi muda dapat menjadi pemimpin yang baik seperti yang di harapkan tidak akan terjadi apabila tidak rasa cinta dan bela Negara yang tumbuh di hati dan jiwa mereka. Rasa cinta kepada tanah air sangat penting dan harus di tanamkan kepada generasi muda penerus bangsa, agar kedepannya bangsa ini dapat menjadi bangsa yang besar dan Berjaya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan metode yang digunakan yaitu studi kasus. Pendidikan kewarganegaarn dalam penelitian ini mengarhkan kepada peranan dalam upaya menumbuhkan rasa cinta tanah air kepada siswa. Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta terhadap tempat kelahiran atau tanah airnya. Sehingga setiap generasi penerus bangsa terutama para pelajar mampu untuk mengimplementasikan rasa cinta tanah air dengan sebaik-beiknya melalui pendidikan kewarganegaraan. Kata kunci : Pendidikan Kewarganegaraan, Cinta Tanah Air
PENGARUH NEW NORMAL DITENGAH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENGELOLAHAN SEKOLAH DAN PESERTA DIDIK Yudi Firmansyah; Fani Kardina
BUANA ILMU Vol 4 No 2 (2020): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v4i2.1107

Abstract

The pandemic outbreak of Corona Virus Disease 19 (covid-19) which not only shocked the national sphere, but the international sphere was preoccupied with the presence of the covid-19 virus outbreak, this incident inhibited all activities of various human lives from various sectors, especially in the field of education, namely with teaching and learning activities both schools and college level. The policy issued by the government to get to the new normal can have a big influence in various aspects, especially in the field of education which can influence the management of schools and students towards new normal. Applications that can support the process of learning activities, such as applications: zoom, google classroom, whatsapp, and other applications. During learning in the network (DARING). Corona virus is a large part of the virus that can cause disease in humans and animals. Online learning is abbreviated as Online learning, online learning by utilizing the internet network. Students or students are one component of education that is the subject of learning. Educational staff are all members of the community who are dedicated and appointed to support the implementation of education. The school and the surrounding community have a give and take relationship. This new normal is meant to coexist with Covid-19. The Ministry of Education and Culture issues Circular No. 15 of 2020 concerning Guidelines for Conducting Learning from Home in an Emergency Spread Covid-19. the decree was very influential for the continuity of education in Indonesia by implementing new normal. Keywords: Covid-19, school management, students, new normal. Kejadian pandemi wabah Corona Virus Disease 19 (covid-19) yang tidak hanya menggemparkan lingkup nasional saja, namun ranah internasional disibukkan dengan kehadiran wabah virus covid-19, kejadian ini menghambat berbagai segala aktvitas kehidupan manusia dari berbagai sektor bidang, terutama dalam bidang pendidikan yaitu dengan aktivitas kegiatan belajar mengajar baik sekolah-sekolah maupun tingkat perguruan tinggi. Kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk menuju new normal tersebut dapat berpengaruh besar dalam berbagai aspek, terutama pada bidang pendidikan yang dapat pengaruhnya dalam pengelolahan sekolah dan peserta didik menuju new normal. Aplikasi yang dapat menunjang proses kegiatan belajar, antara lain seperti aplikasi: zoom, google classroom, whatsapp, maupun aplikasi lainnya. Selama pembelajaran dalam jaringan (DARING). Corona virus ini adalah bagian besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia maupun hewan. Pembelajaran dalam jaringan (online) disingkat sebagai pembelajaran Daring, pembelajaran online dengan memanfaatkan jaringan internet. Siswa atau peserta didik adalah salah satu komponen pendidikan yang menjadi subjek dalam pembelajaran. Tenaga kependidikan adalah semua anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelengaraan pendidikan. Sekolah dan masyarakat sekitarnya memiliki hubungan yang saling memberi dan menerima. new normal ini dimaknai hidup berdampingan dengan Covid-19. Kemendikbud mengeluarkan Surat Edaran No. 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. surat keputusan tersebut sangat berpengaruh bagi kelangsungan pendidikan di Indonesia ini dengan melaksanakan new normal. Kata Kunci: Covid-19, pengelolahan sekolah, peserta didik, new normal.
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN MORAL PESERTA DIDIK DALAM MENANGGAPI BERITA HOAX Yudi Firmansyah; Nufikha Ulfah; Prihma Sinta Utami
BUANA ILMU Vol 6 No 1 (2021): Buana Ilmu
Publisher : Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/bi.v6i1.1993

Abstract

Kerusuhan merupakan suatu tindak kejahatan, dimana sekelompok orang berkumpul bersama dengan tujuan melakukan tindak kekerasan. Kerusuhan ini terjadi karena maraknya berita bohong/hoax yang beredar dikalangan masyarakat, sehingga hal ini membuat suatu keresahan. Melihat fenomena ini menggambarkan terjadinya penurunan moral pada generasi bangsa. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengguna media sosial adalah mereka yang masih duduk dibangku sekolah, kurangnya ilmu dalam menyaring setiap informasi yang ada membuat mereka menjadi mudah terprovokasi. Maka disinilah pentingnya peran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan moral dan karakter dalam membangun kecerdasan moral bangsa. Dengan membangun kecerdasan moral diharapkan dapat memperbaiki karakter penerus bangsa karena pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu upaya dalam membekali peserta didik sebagai generasi muda dalam memutuskan rantai penyebaran hoax, karena masa depan negara ini tergantung dari kualitas para penerus bangsanya. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana Pendidikan Moral diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peserta didik dalam memahami pentingnya nilai-nilai moral dan dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku khususnya dalam menanggapi berita hoax. Riot is a crime, where a group of people gather together with the aim of committing acts of violence. This riot occurred due to the rampant hoaxes / hoaxes circulating among the public, so that this created anxiousness. Seeing this phenomenon illustrates the occurrence of moral decline in the nation's generation. This is because most social media users are those who are still in school, the lack of knowledge in filtering every available information makes them easily provoked. So this is where the important role of education in instilling character education, to build the nation's moral intelligence. By building moral intelligence, it is hoped that it can improve the character of the nation's successor because education is the right place to break the chain of hoaxes, the future of this country depends on the quality of the nation's successors. So it is hoped that it can make students understand the importance of moral values, so that they can be used as guidelines in behavior, and behave as humans, and have the ability to understand the differences between right and wrong so that they are more careful in taking actions, such as thinking before taking action. And moral education is expected not only in theory, but the need for direct practice, so that students can get used to how to behave properly and correctly. Kata kunci: Berita Hoax, peran PKn, moral
HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN KEBERHASILAN PENDIDIKAN ANAK DI DESA SRIMINOSARI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR Yudi Firmansyah
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 1 No 1 (2016): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v1i1.31

Abstract

abstrak
Pengelolaan kelas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam meningkatkan disiplin belajar Yudi Firmansyah; Erwin Susanto; Muhammad Mona Adha
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 1 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i1.1329

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai pengelola kelas dalam meningkatkan disiplin belajar siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) serta siswa dari kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis dilakukan dengan tiga alur tahap kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini dalam meningkatkan disiplin belajar siswa, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai pengelola kelas melakukan upaya dengan mengatur kelas agar tertib, menerapkan peraturan tata tertib untuk disiplin dalam belajar dan memberikan sanksi kepada siswa yang tidak disiplin dalam belajar. Rekomendasi penelitian ini, bagi kepala sekolah sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas kerja guru sehingga guru dapat melakukan perannya dengan baik ketika mengajar serta memperketat dan meningkatkan siswa dalam mematuhi peraturan mengenai kedisiplinan di sekolah. Bagi guru, diharapkan untuk selalu memperhatikan perilaku disiplin siswa terutama saat kegiatan belajar di dalam kelas. Bagi siswa, diharapkan untuk lebih meningkatkan perilaku disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah atau di dalam kelas saat belajar. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan referensi serta dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian selanjutnya.
Pengaruh model pembelajaran think pair share (TPS) terhadap motivasi belajar PPKn pada siswa kelas VII MTs Miftahul Huda Tegalwaru Karawang Rano; Erwin Susanto; Yudi Firmansyah
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i2.1333

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran think pair share (TPS) terhadap motivasi belajar PPKn pada siswa kelas VIII MTs Miftahul Huda Tegalwaru Karawang melalui perbedaan motivasi yang dihasilkan siswa sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran TPS, dan perbedaan motivasi siswa yang menggunakan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Miftahul Huda Tegalwaru Karawang yang bejumlah 9 kelas. Dengan mengambil 2 kelas dari 9 kelas anggota populasi, maka didapatkan sampel sebanyak 44 orang siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Teknik analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan perhitungan statistic paired sampel test dan independent sampel test. Hasil pengujian hipotesis, ada perbedaan motivasi antara sebelum dan sesudah diterapkannya model pembelajaran TPS, dan ada perbedaan motivasi belajar antara yang menggunakan dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS. Hal ini dibuktikan dengan output paired sampel test dengan nilai Sig.(2tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Dan output independent sampel test dengan nilai Sig.(2tailed) sebesar 0,000 < 0,05. Dari hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh model pembelajaran TPS terhadap motivasi belajar PPKn siswa kelas VIII MTs Miftahul Huda Tegalwaru Karawang. Berikut rekomendasi yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini yaitu, penelitian tentang pengaruh model pembelajaran TPS terhadap motivasi belajar siswa memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan motivasi belajar PPKn siswa di kelas VIII MTs Miftahul Huda Tegalwaru Karawang. Untuk itu kepada para guru yang mengalami peristiwa serupa pada kelas yang diajarnya disarankan untuk menggunakan model pembelajaran TPS ini.
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan organisasi siswa intra sekolah Tina Marlina; Fitri Silvia Sofyan; Yudi Firmansyah
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i2.1335

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila di SMK TEXAR Klari. Peneitian ini mengkaji tentang bagaimana bentuk kegiatan-kegiatan organisasi siswa intra sekolah dalam mengembangkan sikap dan perilaku siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif, Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 orang Pembina OSIS, 1 orang Ketua OSIS, 1 orang Wakil ketua OSIS dan 4 anggota OSIS. Teknik pengumpulan data melalui wawancara observasi dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mengembangkan perilaku baik siswa terbentuknya beberapa perencanaan berupa kegiatan-kegiatan seperti Upacara Bendera setiap hari senin, Bakti Sosial, serta kegiatan-kegiatan hari besar seperti hari pahlawan, hari guru, dan lain sebagainya. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila dapat menerapkan sikap dan perilaku yg baik dalam kegiatan organisasi siswa intra sekolah serta dapat menerapkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari baik dalam sekolah maupun diluar sekolah.
Peran guru PPKn sebagai evaluator dalam meningkatkan disiplin belajar siswa Erni Novianti; Yudi Firmansyah; Erwin Susanto
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 5 No 2 (2020): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v5i2.1337

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai evaluator dalam meningkatkan disiplin belajar siswa kelas VIII SMPN 1 Telagasari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) serta siswa dari kelas VIII. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis dilakukan dengan tiga alur tahap kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini dalam meningkatkan disiplin belajar siswa, guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sebagai evaluator melakukan evaluasi pembelajaran secara terus-menerus untuk melihat keberhasilan siswa dalam belajar dan dapat meningkatkan disiplin belajar siswa apabila dari hasil evaluasi belajar siswa belum menunjukan keberhasilan. Rekomendasi penelitian ini, bagi kepala sekolah sebagai pemimpin dan pembuat kebijakan diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas kerja guru sehingga guru dapat melakukan perannya dengan baik ketika mengajar serta memperketat dan meningkatkan siswa dalam mematuhi peraturan mengenai kedisiplinan di sekolah. Bagi guru, diharapkan untuk selalu memperhatikan perilaku disiplin siswa terutama saat kegiatan belajar di dalam kelas. Bagi siswa, diharapkan untuk lebih meningkatkan perilaku disiplin dalam mematuhi peraturan yang ada di sekolah atau di dalam kelas saat belajar. Bagi peneliti selanjutnya, semoga penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan dan referensi serta dapat dikembangkan sebagai bahan penelitian selanjutnya
Hasil belajar model discovery learning dalam peningkatan partisipasi belajar pembelajaran PPKn kelas X SMAN 1 Lemahabang Suhimo; Yudi Firmansyah; Erwin Susanto
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2021): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v6i1.1340

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar dalam peningkatan partisipasi belajar model discovery learning dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan siswa kelas X SMAN 1 Lemahabang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriftif. Subjek dalam penelitian ini ialah guru PPKn, siswa Kelas X, wakasek kurikulum, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari observasi, wawancara, dokumentasi. teknik analisis data dalam penelitian ini adalah triangulaasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar ketika menerapkan model discovery learning Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan partisipasi belajar siswa meningkat, siswa juga lebih aktif pada saat pembelajaran berlangsung, siswa juga terbiasa untuk menyampaikan pendapatnya sendiri. Rekomendasi penelitian ini, bagi sekolah selaku pemangku kebijakan diharapkan untuk mendukung guru ketika menerapkan model discovery learning untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal, bagi guru diharapkan untuk selalu menerapkan model discovery learning secara maksimal untuk mencapai hasil belajar yang diharapkan, bagi siswa diharapkan ketika guru menerapkan model discovery learning dalam pembelajar siswa menjadi lebih aktif pada saat pembelajaran berlangsung.
Memanfaatkan Teknologi Media Sosial Instagram pada Kegiatan Pembelajaran dengan Menggunakan Metode Poster in Instagram (Postingan Terbaik) Sano Hidayat; Yogi Nugraha; Yudi Firmansyah
CIVICS: Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 6 No 1 (2021): CIVICS
Publisher : Program Studi PPKn, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/civics.v6i1.1342

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan manfaat teknologi media sosial instagram sebagai dari proses pembelajaran dalam menggunakan metode pembelajaran poster in instgaram (postingan terbaik). Pada siswa kelas X-IPA 5 SMA Negeri 1 Klari, proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran poster in instagram (postingan terbaik) pada mata pelajaran PPKn materi Nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode deskrptif. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa kelas X-IPA 5 dan Guru pengampu mata pelajaran PPKn SMA Negeri 1 Klari, pengambilan sample menggunakan teknik purposive sampling pada siswa kelas X-IPA 5 yaitu dua orang siswa dan dua orang siswi. Hasil dari penelitian ini siswa diajak untuk memposting hal positif atau bijaksana di instagram dan sebagai publikasi dari prolehan hasil karya.