Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Framing Pemberitaan Kebakaran Hutan dan Lahan di Riaupos.co dan Tribunpekanbaru.com periode 15-17 September 2019 Tutut Ismi Wahidar; Ringgo Eldapi Yozani
Jurnal Kajian Jurnalisme Vol 4, No 1 (2020): KAJIAN JURNALISME
Publisher : School of Journalism, Faculty of Communication Sciences, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkj.v4i1.26224

Abstract

Saat ini, media telah menggunakan sistem online sebagai bentuk pelaporan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dalam pemberitaan yang teraktuaal dari lokasi kejadian dibandingkan dengan system konvensional. Demikian juga halnya dengan media lokal yang berbasis disetiap daerah juga menggunakan sistem digital. Hal tersebut terjadi karena proximity (kedekatan) antara media online lokal. Seperti pada bencana kabut asap di Riau. Bencana kabut asap telah terjadi sejak pertengahan Juli hingga puncaknya terjadi pada September. Penelitian ini membahas framing kebakaran hutan dan lahan di Riau menurut media online Riaupos.co dan Tribunpekanbaru.com pada 15-17 September 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis data yang digunakan adalah analisis framing Robert N. Entman dengan menyeleksi isu dan penekanan atau menyoroti aspek-aspek tertentu realitas tertentu, yang akan mengungkap bagaimana framing (pembingkaian) berita yang dilakukan oleh media online Riaupos.co dan Tribunpekanbaru.com untuk pelaporan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan di Riau dibingkai secara berbeda. Tribunpekanbaru.com membingkai masalah dampak yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan serta gangguan kegiatan masyarakat. Sementara itu, Riaupos.co menghadirkan kerangka sisi pemerintah dalam upaya mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan. Perbedaan dalam menulis berita dimotivasi oleh perbedaan dalam perspektif masing-masing media. Ini terlihat dari bagaimana jurnalis menulis berita yang disusun berdasarkan identifikasi masalah, diagnosa kasus, penilaian moral, dan solusi yang harus diambil.
Komunikasi Adaptasi Lintas Budaya Pencari Suaka dalam Berinteraksi dengan Masyarakat Kota Pekanbaru Ringgo Eldapi Yozani
Communicare : Journal of Communication Studies Vol. 7 No. 1 (2020): Communicare : Journal of Communication Studies
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M) Institut Bisnis dan Komunikasi LSPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37535/101007120205

Abstract

Banyak cara yang dilakukan manusia dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang baru. Salah satunya dengan mengikuti alur dan suasana di lingkungan baru tersebut. Adaptasi dalam konteks komunikasi lintas budaya berkaitan erat dengan adapatasi budaya dan adaptasi sosial. Pencari suaka merupakan pendatang baru yang dalam hal ini sebagai orang yang memiliki budaya minoritas dimana mereka dituntut harus mampu beradaptasi agar mereka dapat mempertahankan kehidupan dan dapat berkembang dengan baik di tempat yang memiliki budaya yang mayoritas. Penelitian ini bertujuan untuk megetahui bagaimana proses komunikasi adaptasi lintas budaya yang dilakukan oleh pencari suaka dalam berinteraksi dengan sasyarakat Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan Teori Interaksi Simbolik, Teori Akomodasi Komunikasi, serta Teori Adaptasi Lintas Budaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Kualitatif dengan Pendekatan Fenomenologi Alfred Schutz. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap para pencari suaka, observasi, serta studi dokumentasi dari para pencari suaka dalam beraktivitas sehari-hari. Hasil dari penelitin ini adalah komunikasi adaptasi lintas budaya yang dilakukan oleh pencari suaka dilakukan melalui dua strategi, yakni strategi konvergensi dan strategi divergensi. Strategi Konvergensi dilakukan dengan komunikasi verbal, komunikasi nonverbal, adaptasi berdasarkan kesamaan agama, cara berpakaian, serta beradaptasi denga iklim di Kota Pekanbaru. Startegi divergensi yang dilakukan oleh pencari suaka secara verbal ketika berada di dalam grup mereka lebih cenderung menggunakan bahasa daerah mereka meskipun kondisinya pada saat itu mereka berada di tengah masyarakat Kota Pekanbaru. Para pencari suaka tidak menghiraukan jarak saat berkomunikasi dan tidak berusaha mengetahui kebutuhan jarak lawan bicaranya dan berusaha mengetahui apakah jarak tersebut membuat nyaman lawan bicaranya disebabkan mereka berinteraksi dengan masyarakat pribumi jika hanya untuk memenuhi keperluannya saja.
Fenomena Komunikasi Imigran Ilegal Afghanistan di Rumah Detensi Imigrasi Kota Pekanbaru Ringgo Eldapi Yozani; Welly Wirman; Tito Handoko
Communicatus: Jurnal Ilmu komunikasi Vol 5, No 1 (2021): Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/cjik.v5i1.12713

Abstract

This study aims to explore the conscious experience of illegal immigrants from Afghanistan who are in Rudenim Pekanbaru City. This research uses Qualitative method by using Phenomenology Approach. While the theory used in this research is Phenomenology Theory. This is because the author wants to explore the conscious experience of the informant. In this case is the conscious experience of illegal immigrants and want to know the motives possessed by illegal immigrants in illegal immigration. The results showed that there are some motives owned by Illegal Immigrants in conducting immigration seacar illegal. Motive of the past (because motive) is the motive condition of the State is not conducive or the occurrence of war, the motive of disappointment against the State. While the motive will come (in order to motive) is the economic motive, better livelihood motives and motives want to be recognized as someone who has a skill that had never they get in the country of origin.Penelitian ini bertujuan untuk menggali pengalaman sadar para imigran gelap asal Afghanistan yang berada di Kota Pekanbaru. Penulis ingin menggali pengalaman sadar para imigran gelap dan ingin mengetahui motif-motif yang dimiliki oleh para imigran ilegal tersebut dalam melakukan imigrasi ilegal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fenomenologi dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Fenomenologi.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa motif yang dimiliki oleh para Imigran Ilegal dalam melakukan imigrasi seacar ilegal. Motif masa lalu (karena motif) adalah kondisi motif Negara tidak kondusif atau terjadinya perang, motif kekecewaan terhadap Negara. Sedangkan motif yang akan datang (in order to motive) adalah motif ekonomi, lebih baik motif penghidupan dan motif ingin diakui sebagai seseorang yang memiliki keahlian yang belum pernah mereka dapatkan di negara asalnya.
Pelatihan Communication Skill Bagi Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di Kabupaten Pelalawan Tantri Puspita Yazid; Welly Wirman; Ringgo Eldapi Yozani; Tutut Ismi Wahidar; Ikhma Zurani; Sesdia Angela; Salsabila Salsabila
Madaniya Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.298

Abstract

Kemampuan komunikasi dibidang pariwisata sangat dibutuhkan untuk memunculkan kesan yang baik bagi parawisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Pelalawan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada kelompok sadar wisata (POKDARWIS) di Kebupaten Pelalawan berlangsung di Dinas Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Pelalawan. Pelatihan communication skill di bidang pariwisata menekankan pada pentingnya mengutamakan kesan atau pengalaman bagi para wisatawan agar berkunjung dan datang kembali. Dalam meningkatkan kesan ini diperlukan kemampuan komunikator POKDARWIS yang cakap menguasai objek wisata, selain itu perlu adanya media atau chanel seperti brosur dan spanduk. Dalam pelatihan ini diajarkan bagaimana membuat pesan yang baik dan pesan yang efektif, sehingga sampai kepada para wisatawan dengan baik. Pada pengabdian ini diajarkan juga tentang konsep sadar wisata dan Sapta Pesona yang mencakup rasa aman, tertib, bersih, sejuk, indah ramah dan kenangan. Dalam communication skill untuk bidang pariwisata, diberikan juga materi tentang pentingnya hospitality dan tourism yang mencakup penyelesaian masalah, kemampuan komunikasi interpersonal, kemampuan berbahasa, kemampuan manajemen dan kemampuan multi tasking. Hal ini bertujuan agar para wisatawan mendapatkan pengalaman yang menarik dan ingin datang kembali berkunjung. Selain itu, juga diajarkan kemampuan komunikasi nonverbal bagi POKDARWIS dalam memberikan service kepada wisatawan baik wisatawan mancanegara dan domestik.
Study of communication phenomenology of Tiktok users who have experienced fear of missing out on behavior Welly Wirman; Ringgo Eldapi Yozani; Sesdia Angela; Rian Stevanus Surbakti
Bricolage : Jurnal Magister Ilmu Komunikasi Vol 9, No 1 (2023): Accredited by Kemenristekdikti RI SK No.152/E/KPT/2023
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/bricolage.v9i1.3918

Abstract

TikTok users who experience fear of missing out behavior is a new phenomenon in the development of TikTok social media. This study aims to know the meaning of TikTok social media for TikTok users who experience Fear of Missing Out behavior. This study uses a qualitative research method with a phenomenological approach and uses qualitative research data analysis techniques according to the analysis of the Miles & Hubermen model. The results show that the utilization and use of TikTok for TikTok users who experience fear of missing out behavior are influenced by 2 motives, firstly, past motives (because motives) which are classified as sociogenetic motives, in the form of curiosity motives, documentation motives and future motives (in order). To motive which are classified as sociogenetic motives, namely curiosity motives, self-esteem motives, and competence motives, there are also biological motives, namely eliminating boredom as well as improving the mood where a person needs rest activities. Meanwhile, the meaning of TikTok for TikTok users who experience fear of missing out behavior is as a medium of information, as a versatile and functional medium, and as a space for creativity.
Efektivitas Komunikasi Program Psychological Services PKBI Riau dalam Memenuhi Kebutuhan Psikologi Pengungsi Saat Pandemi Covid-19 Ringgo Eldapi Yozani; Indah Permata Sari; Tutut Ismi Wahidar
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 6 No. 1 (2023): September
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24076/pikma.v6i1.1256

Abstract

Komunikasi bertujuan untuk mencapai komunikasi yang efektif yaitu apabila rangsangan yang disampaikan oleh komunikator bisa diterima serta dicerna oleh penerimanya dengan baik. Berdasarkan dari pendapat yang dikemukakan oleh Cultip, dkk (2011), bahwasannya guna memberikan nilai keefektifan dalam sebuah komunikasi di dalam suatu program public relations dan salah satu instansi yang menjalankannya yaitu program psychological services oleh PKBI Daerah Riau untuk masyarakat dan pengungsi yang berada di Pekanbaru. Tujuannya untuk memberikan peningkatan diri individu dalam pemecahan berbagai masalah psikologi yang muncul akibat dari situasi negara konflik apalagi saat pandemi covid-19. Dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif deskriptif dan menggunakan metode pengumpulan datanya melalui penyebaran kuesioner secara langsung kepada pengungsi yang mengikuti program PKBI Daerah Riau dengan jumlah sampel yaitu 283 responden yang dihitung menggunakan rumus slovin. Setelah kuesioner disebarkan di lapangan, selanjutnya menggunakan aplikasi SPSS for windows versi 23 yaitu sebuah aplikasi yang digunakan guna mengolah suatu data yang sudah diperoleh atau sudah terkumpul di dalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program psychological services PKBI Daerah Riau sebesar 3,09 yang masuk kedalam kategori efektif dalam melaksanakan kegiatan untuk pengungsi saat pandemi covid-19 di Pekanbaru.
PENGARUH INTENSITAS MENONTON DRAMA KOREA TERHADAP MINAT BELAJAR BAHASA KOREA PADA KOMUNITAS KOREAN CULTURE CLUB PEKANBARU Wirdatul Aini; Evawani Elysa Lubis; Ringgo Eldapi Yozani
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 8 No. 2 (2023): Volume 08 No 02, September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v8i2.9443

Abstract

Drama Korea merupakan salah satu produk Korean Wave yang mengacu pada drama televisi bergaya miniseri dalam bahasa Korea. Dengan pesatnya perkembangan media massa di era globalisasi saat ini, memberikan kemudahan dalam mengakses drama Korea. Media massa juga juga menjadi media pembelajaran bagi pecinta drama Korea yang sangat mengapresiasi drama Korea dan tertarik untuk mempelajari bahasa Korea. Salah satu komunitas pecinta Korea yang ada di pekanbaru yakni komunitas Korean Culture Club Pekanbaru. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh intensitas menonton drama Korea terhadap minat belajar bahasa Korea pada komunitas Korean Culture Club Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dan dokumentasi. Penarikan sampel menggunakan Teknik sensus sampling dengan total responden sebanyak 110 orang. Data dianalisis menggunakan metode regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 26 dan koefisien determinasi (R2). Penyebaran kuesioner secara online menggunakan google form. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana diperoleh nilai Y = 22,492 + 0,983X, nilai konstanta (a) sebesar 22,492 dan koefisien variabel X sebesar 0,983. Sedangkan t hitung 6,329 lebih besar dari t tabel 1,982, dimana H0 ditolak dan terima Hα diterima dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hal tersebut maka minat belajar bahasa Korea pada komunitas Korean Culture Club Pekanbaru berada pada kategori “rendah” dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 27,1%.
BADUT JALANAN: FENOMENA PERGESERAN MOTIF DAN MAKNA MENGEMIS PADA MASYARAKAT PERKOTAAN Nofra Nilta; Welly Wirman; Ringgo Eldapi Yozani
Jurnal Riset Mahasiswa Dakwah dan Komunikasi Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jrmdk.v5i1.22918

Abstract

Badut jalanan merupakan fenomena sosial perubahan praktik mengemis dari cara konvensional yang mengkapitalisasi kesedihan dengan pergeseran menggunakan kostum badut. Tujuan penelitian adalah mengungkap fenomena badut jalanan dan problematikanya yang tentu mengganggu aktivitas masyarakat serta membahayakan pelaku badut itu sendiri. Studi ini menggunakan pendekatan fenomenologi sebagai pisau analisis untuk membahas komunikasi badut jalanan, sedangkan metode penelitian menggunakan metode kualitatif dan dilaksanakan di kota Pekanbaru sebagai kota metropolitan dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sehingga menjadi magnet orang untuk datang ke kota Pekanbaru. Studi ini menemukan fenomena motif menjadi badut jalanan dari aspek motif karena dan motif masa depan, motif karena menjadi badut jalanan disebabkan himpitan ekonomi dan keterbatasan kemampuan (skill), sementara motif masa depan menjadi badut jalanan hanya sebatas bertahan hidup, mencari modal untuk usaha atau pulang kampung dan menjaga asa/harapan. Sedangkan makna menjadi badut jalanan sebagai bentuk ekspresi dan mengejar setoran.