Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan hal mutlak yang harus dijadikan budaya oleh masyarakat, termasuk masyarakat sekolah. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat belajar, juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika masyarakat sekolahnya tidak menanamkan nilai-nilai PHBS. Munculnya penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6-10 tahun) ternyata berkaitan dengan PHBS. Karenanya penanaman nilai-nilai tersebut dapat dimulai dari hal yang mudah seperti mencuci tangan. Penyuluhan cuci tangan bersih dapat dilakukan melalui promosi kesehatan dengan metode penyuluhan yang dievaluasi ketercapaiannya secara kontinu sebagai strategi dan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui proses pembelajaran dan keteladanan yang diimplementasikan pada program-program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang bertujuan memberikan pemahaman dan mempraktikkan serta menerapkan budaya mencuci tangan bersih dengan menggunakan sabun, sebagaimana yang diterapkan di SDN Neglasari 1 Kota Tangerang. Hasil temuan sebelum dilakukan kegiatan bahwa disadari atau tidak, tidak semua anak usia sekolah dapat melakukan cuci tangan bersih dan benar dengan menggunakan sabun. Sehingga penting dilakukan penyuluhan secara kontinu, sebagai sarana edukasi dan penanaman nilai-nilai PHBS sejak dini. Agar masyarakat sekolah dapat mengaplikasikan perilaku ini dalam kehidupan sehari-hari dengan mandiri dan kesadaran akan manfaatnya. Hasil setelah penyuluhan dilakukan, siswa memahami dampak dan manfaat serta mampu mempraktikkan cuci tangan bersih menggunakan sabun dengan baik.