Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 MATARAM NUSA TENGGARA BARAT Herlina, Lenny
EL-HIKMAH Vol 10, No 2 (2016): Desember
Publisher : JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu pelajaran yang diberikan sejak dini dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Perguruan Tinggi (PT), khususnya Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Pada umumnya SKI dirasakan lebih sulit untuk dipahami daripada ilmu-ilmu lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena sejarah mempelajari sesuatu yang sudah terjadi dan tidak dialami oleh siswa, dan tidak adanya kesesuaian antara kemampuan siswa dengan cara penyajian materi. Nuansa kegiatan pembelajaran SKI yang dilaksanakan saat ini di madrasah lebih tampak guru mengajar dibandingkan siswa belajar. Pembelajaran SKI terkesan hanya bersifat hafalan dan normatif saja. Guru SKI dalam pembelajarannya dianggap membosankan siswa sehingga siswa bersikap tak acuh terhadap pelajaran dan berdampak pada kurang maksimalnya hasil belajar. Pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan, dalam pelaksanaannya metode diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu perlu diupayakan strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa untuk menuntaskan materi dengan baik. 
Tradisi Keagamaan Masyarakat Pesisir (Studi Kasus Masyarakat Nelayan Desa Ketapang Raya Kecamatan Keruak Lenny Herlina
TAFAQQUH: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Dan Ahwal Syahsiyah Vol. 3 No. 2 (2018): Desember
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.148 KB)

Abstract

Tradisi dan perwujudan ajaran agama memiliki keterkaitan yang erat, karena itu tradisi tidak dapat dipisahkan begitu saja dari masyarakat atau lembaga dimana ia dipertahankan, sedangkan masyarakat juga memiliki hubungan timbal balik bahkan saling mempengaruhi dalam agama. Agama mempengaruhi jalannya masyarakat dan pertumbuhan masyarakat mempengaruhi pemikiran terhadap agama. Keberagamaan manusia, pada saat yang bersamaan selalu disertai dengan identitas budayanya masing-masing yang berbeda-beda. Beberapa sikap keagamaan yang tampak dalam diri seseorang dalam menjalankan tugasnya, diantaranya adalah kejujuran, keadilan, bermanfaat bagi orang lain, rendah hati, bekerja efisien, visi kedepan, disiplin tinggi, dan keseimbangan. Secara umum budaya dapat terbentuk secara prescriptive dan dapat juga secara terprogram sebagai bagian dari proses pembelajaran atau solusi terhadap suatu masalah. Pertama adalah pembentukan atau terbentukanya tradisi keagamaan melalui penuturan, peniruan, penganutan dan penataan suatu tradisi dari atas atau dari luar pelaku budaya yang bersangkutan. Kedua pembentukan budaya secara terprogram melalui proses pembelajaran. Pola ini bermula dari dalam diri pelaku budaya, dan suatu kebenaran, keyakinan, anggapan dasar atau dasar yang dipegang teguh sebagai pendirian, yang kemudian diaktualisasikan menjadi kenyataan melalui sikap dan perilaku
Tradisi Nabi Dalam Perspektif Pendidikan; Telaah atas Kitab al-Sunnah al-Nabawiyyah Ru’yatun Tarbawiyyatun Karya Dr. Sa’id Ismail Aly Lenny Herlina
TAFAQQUH: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah Dan Ahwal Syahsiyah Vol. 5 No. 2 (2020): Desember
Publisher : LP2M Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Darul Falah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini berangkat dari pertanyaaan tentang bagaimana Metode Pendidikan yang diterapkan oleh nabi Muhammad SAW dan menjadi tradisi Pendidikan Islam yang melekat?, bagaimana karakteristiknya? Dan siapakah mereka yang dikategorikan layak dalam mengimplementasikannya?, Dalam upaya menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut penulis menggunakan pendekatan literature review, yaitu kajian mendalam terhadap berbagai literature selingkung dengan tradisi Nabi dalam pengajaran dan Pendidikan dengan kitab al-Sunnah al-Nabawiyyah Ru’yatun Tarbawiyyatun Karya Dr. Said Ismail Aly sebagai buku utama dan beberapa buku lainnya sebagai penunjang. Pada buku utama ditemukan bahwa Metode Pendidikan yang diterapkan oleh Nabi dalam tradisi pendidikannya adalah apa yang kita kenal dengan istilah Pendidikan Rabbani, pengertian, karakteristik dan bagaimana mengimplementasikannya. Disimpulkan pula bahwa Metode Pendidikan dalam tradisi Nabi ini sejatinya menjadi solusi penting bagi mandegnya Pendidikan karakter sebagaimana diamanahkan system Pendidikan Nasional yang semula diharapkan lahir menjadi watak bangsa.
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa melalui Pendekatan Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah Negeri 2 Mataram Nusa Tenggara Barat Lenny Herlina
eL-HIKMAH: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan Islam Vol. 10 No. 2 (2016): Desember
Publisher : UIN Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.615 KB) | DOI: 10.20414/elhikmah.v10i2.217

Abstract

Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) merupakan salah satu pelajaran yang diberikan sejak dini dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah (MI) sampai Perguruan Tinggi (PT), khususnya Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI). Pada umumnya SKI dirasakan lebih sulit untuk dipahami daripada ilmu-ilmu lainnya. Salah satu penyebabnya adalah karena sejarah mempelajari sesuatu yang sudah terjadi dan tidak dialami oleh siswa, dan tidak adanya kesesuaian antara kemampuan siswa dengan cara penyajian materi. Nuansa kegiatan pembelajaran SKI yang dilaksanakan saat ini di madrasah lebih tampak guru mengajar dibandingkan siswa belajar. Pembelajaran SKI terkesan hanya bersifat hafalan dan normatif saja. Guru SKI dalam pembelajarannya dianggap membosankan siswa sehingga siswa bersikap tak acuh terhadap pelajaran dan berdampak pada kurang maksimalnya hasil belajar. Pendekatan pembelajaran dapat dikatakan sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan, dalam pelaksanaannya metode diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar siswa guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Untuk itu perlu diupayakan strategi dan metode yang dapat memotivasi siswa untuk menuntaskan materi dengan baik.
Strategi Pendidikan Nilai Islami di Perguruan Tinggi Umum Lenny Herlina
PALAPA Vol 7 No 1 (2019): MEI
Publisher : LP2M STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.267 KB) | DOI: 10.36088/palapa.v7i1.192

Abstract

Regardless of the definition of education, as much as that is the formulation of the goals of education, including those determined on the basis of ideology. The purpose of education itself is "the achievement of maturity", as the optimal point of development of human potential, both physical and spiritual, includes the functions of individuality, sociality, and morality, so that the integrity of the individual as an individual and community member is achieved. morality, and to achieve the potential value of morality in everyday life requires understanding and various efforts that are not small and require a long time. The University as an Educational Institution is certainly an important part as a forum for the formation of good values. And this paper focuses on how the efforts of the University of Mataram Medical Faculty embed Islamic values in its environment.
Eksistensi Pesantren Nahdlatul Wathan sebagai Agen Perubahan Sosial Keagamaan di Lombok Lenny Herlina
MANAZHIM Vol 4 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : Manajemen Pendidikan Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/manazhim.v4i1.1637

Abstract

The province of NTB has a beautiful island which in 2017 was named a World Halal Tourism Destination. The island is known as the "island of a thousand mosques" not only because the population is predominantly Muslim, but more than that, the people of this island have high enthusiasm in establishing places of worship in the form of mosques and prayer rooms as well as Islamic educational institutions which we later know as Islamic boarding school. There are recorded more than 300 Islamic boarding schools spread across this small island until 2019. This small island is known as the island of Lombok where the existence of Islamic boarding schools as formal and non-formal educational institutions, with all its distinctive roles in the form of; first, as a center for the transmission of Islamic sciences; second, maintaining the continuity of Islamic tradition; and third, as a center for the reproduction of scholars. All of these distinctive roles are consistently carried out by the boarding school community, namely Tuan Guru and santri, while maintaining their Islamic identity without discarding the local wisdom where the boarding school is located, these distinctive and unique characteristics have widely led boarding school as agents of socio-religious change.
A TINJAUAN KONSISTENSI AJARAN ISLAM DALAM QS. AL – BAQARAH AYAT 173 DALAM PERSOALAN VAKSIN MR: TINJAUAN KONSISTENSI AJARAN ISLAM DALAM QS. AL – BAQARAH AYAT 173 DALAM PERSOALAN VAKSIN MR Lenny Herlina
Schemata: Jurnal Pasca Sarjana IAIN Mataram Vol. 8 No. 2 (2019): Schemata Jurnal Pascasarjana IAIN Mataram
Publisher : Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (479.063 KB) | DOI: 10.20414/schemata.v8i2.1569

Abstract

Islam regulates all aspects of human life, including the order of life on earth in order to lead to happiness in the world and the hereafter. One of the supports for this happiness is having a healthy body, making it possible for us to worship better to God. Islam strongly emphasizes health, physically and mentally and it is the second pleasure after the Faith. Health is a human right and something that is in accordance with human nature, so all the paths that can lead to health are worth taking, as long as it does not conflict with Islamic teachings. This paper aims to show how Allah SWT has given a middle way between an obligation and a need, in order to achieve harmony between something that he forbids and then permits through clarification of science. To make it easier, in this paper I raise one of the latest health topics which is a debate over the pros and cons, namely the use of the Measles Rubella (MR) vaccine because it contains an unclean / haram element. The research method that I used was qualitative research with literature technique as one of the forms of approach to religious research, while the book I studied was the Holy Qur'an al-Baqarah verse 173, the Technical Manual and Vaccine Campaign of the MR Directorate General of P2P Ministry of Health RI, 2017 and MUI Fatwa Number: 33 of 2018 Concerning the Use of Mr (Measles Rubella) Vaccine Products From SII (Serum Institute Of India) For Immunization.
Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang Metode Penatalaksanaan Jenazah Pasien COVID-19 pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Ida Lestari Harahap; Arfi Syamsun; Lenny Herlina
Unram Medical Journal Vol 10 No 4 (2021): Jurnal Kedokteran Volume 10 nomor 4 (Desember) 2021
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jku.v10i4.644

Abstract

Latar belakang: Corona virus of Disease (COVID-19) merupakan penyakit respirasi akut yang disebabkan oleh COVID-19 yang menyerang orgam paru-paru.. Masyarakat menganggap bahwa jenazah pasien covid dapat menyebarkan virus. Namun sebenarnya penanganan yang baik oleh tenaga medis pada jenazah pasien COVID-19 tidak akan memberikan penularan. Hal ini yang perlu dipahamkan kepada masyarakat. Di sini peran mahasiswa kedokteran sangat penting untuk dapat menyampaikan hal yang benar. Metode : Penelitian dilakukan menggunakan total sampling. Instrumen penelitian berupa kuisioner yang terdiri dari 4 aspek pengetahuan dan 1 aspek sikap. Aspek pengetahuan yang ingin digali adalah pengetahuan tentang informed consent terkait penatalaksanaan jenaah covid-19 Hasil dan kesimpulan : Secara umum pengetahuan dan sikap mahasiswa kedokteran terhadap penatalaksanaan jenazah pasien COVID-19 pada kategori cukup dan baik dengan rata-rata 81,6% untuk pengetahuan dan 46,5 % untuk sikap.
PENDAMPINGAN KESEHATAN MENTAL DAN RELIGI DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) KELAS III MATARAM Arfi Syamsun; Ida Lestari Harahap; Pujiarrohman Pujiarrohman; Lenny Herlina
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 3 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i3.352

Abstract

Peningkatan kasus kriminalitas yang dilakukan anak-anak terus meningkat. Umumnya akibat terjebak dalam pola asosial yang menjurus pada tindakan kriminal, seperti pemerasan, narkotika, pemerkosaan, pencurian, penganiayaan dan lainnya. Demi mempertanggungjawabkan perbuatannya, anak-anak yang umumnya memiliki masalah pendidikan, kebutuhaan sosial, dan kesehatan mental, harus berhadapan dengan hukum dan tidak sedikit yang harus menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyaarakatan anak dengan tantangan yang berbeda dengan anak-anak yang berada di komunitas. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan petugas LPKA dalam pendampingan Kesehatan mental penghuni binaan, serta Melakukan pendampingan khusus terkait masalah kesehatan mental penghuni guna meminimalisir terjadinya distress psikologis yang dapat mengangu kehidupan sehari-hari, kehidupan sosial bahkan ancaman kesehatan. Masalah di atas memerlukan intervensi langsung dari ahli dalam bentuk asesmen, edukasi dan pelatihan kepada petugas. Kegiatan asesmen, edukasi dan pelatihan kepada petugas dilakukan kepada warga binaan dan petugas LPKA Mataram kelas III di Desa Tojong-ojong, Desa Batu Kliang, Kabupaten Lombok Tengah menghasilkan data asesmen warga binaan dan terlaksananya edukasi tentang pendamingan kesehatan mental dengan metode konseling dan hypnosis. Berdasarkan hasil pra dan postest, disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dari petugas LPKA mengenai bagaimana mendampingi penghuni binaan dalam hal Kesehatan mental, dan berdasarkan proses disimpulkan bahwa para penghuni binaan menunjukkan sikap positif setelah menjalani terapy konseling dan hypnosis.
Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Proteksi Diri Dari Hoax, Politik Uang Dan Eksploitasi Isu Sara Pada Pemilih Pemula Dalam Pilkada NTB 2018 Dwi Setiawan Chaniago; Anisa Puspa Rani; Lenny Herlina
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.542 KB)

Abstract

Kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berjudul “Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Proteksi Diri dari Hoax, Politik Uang, dan Eksploitasi Isu Sara Pada Pemilih Pemula dalam Pilkada NTB 2018” telah dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2018 di Gedung Soebiyanto Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mataram. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang menyikapi isu hoax, politik uang dan eksploitasi isu SARA dalam pemilukada. Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan Stock of Political Knowledge, kematangan preverensi pemilih dan peningkatan partisipasi pemilih pemula dalam pilkada NTB 2018. Pelaksanaan sosialisasi dan penyuluhan dilakukan pada mahasiswa sebagai pemilih pemula melalui pemaparan materi-materi yang aktual dalam meningkatkan kualitas kesadaran politik. Adapun materi yang disampaikan yakni strategi mencegah hoax dan SARA dalam Pilkada, preverensi dan pertimbangan dalam menentukan pilihan, serta modus dan dampak politik uang dalam pilkada. Melalui materi tersebut didapatkan peningkatan pemahaman pemilih pemula yang kritis dalam menentukan hak pilih dalam kontestasi pilkada. Kegiatan pengabdian berlangsung lancar dan diikuti mahasiswa dengan antusias. Diakhir kegiatan peserta juga mendeklarasikan untuk menjadi pemilih cerdas dengan berkomitmen berpartisipasi sebagai pemilih yang anti hoax, SARA dan menolak politik uang agar tidak mencederai pengalaman pertama sebagai pemilih dalam pilkada. Kegiatan pengabdian berjalan lancar dengan didukung peran serta civitas akademika Prodi Sosiologi, baik dosen, tenaga pendidik, hingga mahasiswa yang berperan aktif mensukseskan kegiatan sebagaimana direncanakan. Pemaparan materi yang sesuai dengan isu aktual di masyarakat, materi yang bersumber dari penelitian serta suasana seminar dengan diskusi informal turut mempengaruhi atensi dan minat peserta, khususnya dalam upaya meningkatkan pemahaman stock of political knowledge sebagai pemilih pemula.