WHO melaporkan angka kejadian tenggelam 322.000 korban pada tahun 2016. Indonesia sebagai negara kepulauan melaporkan angka kasus tenggelam adalah 3,3 per 100 ribu jiwa yangmana mendekati angka 9.000 orang pada tahun 2016. Jumlah tersebut sangat menghawatirkan karena angkanya lebih tinggi daripada kematian karena gizi buruk, infeksi HIV, dan ibu melahirkan. Focus penelitian terdahulu adalah kejadian acute lung injury dan acute respiratory distress syndrome akibat tenggelam, namun penelitian beberapa tahun terakhir mulai mengkaji dampak rendaman air pada luka-luka baik yang berada system syaraf pusat/trauma brain injury/TBI. Dengan ditemukannya peningkatan fatalitas luka pada kasus tenggelam maka focus treatment diharapkan tidak hanya pada ALI dan ARDS namun juga pada TBI. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat kerusakan pada jaringan otak dan jantung akibat tenggelam dengan gradasi yang berbeda beda. Gambaran sel otak adalah adanya edema dan kongesti pada sel. Sedangkan pada sel jantung terdapat gambaran edema dan infiltrasi sel radang. Sedangkan pada kasus tidak tenggelam tidak ditemukan gambaran edema, kongesti dan infiltrasi sel radang.