Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Hipertensi Lansia Pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 iin suhesti
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPeningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih besar dari 140 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan interval 5 menit dengan istirahat sedang. Data kasus Hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban tahun 2015 sebanyak 1.107 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan penyakit cacat hipertensi, keteraturan konsumsi obat antihipertensi, merokok, kurang aktivitas fisik, riwayat pengukuran obesitas, riwayat pengukuran tekanan darah, riwayat pengukuran gula darah, riwayat Pengukuran kolesterol total dengan pengendalian hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur 2017. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan case control. Jumlah populasi 261 lansia dengan 36 sampel dan 36 kontrol. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil diketahui riwayat hipertensi nilai p-value 0,018 berarti ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan pengendalian hipertensi. Keteraturan minum obat diperoleh p-value 0,009 ada hubungan antara keteraturan minum obat dengan pengendalian hipertensi. Merokok diperoleh p-value 0,002 ada hubungan antara merokok dengan pengendalian hipertensi. Konsumsi sayur dan buah didapatkan p-value 0,000 ada hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan pengendalian hipertensi, aktivitas fisik diperoleh p-value 0,000 ada hubungan antara aktivitas fisik dengan pengendalian hipertensi. Data pengukuran obesitas diperoleh p-value 0,010 ada hubungan antara riwayat pengukuran obesitas dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran tekanan darah diperoleh p-value 0,030 ada hubungan antara riwayat pengukuran tekanan darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran Gula Darah diperoleh p-value 0,033 ada hubungan antara riwayat pengukuran gula darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran kolesterol diperoleh p-value 0,037 ada hubungan antara riwayat pengukuran kolesterol dengan pengendalian hipertensi.Saran kepada masyarakat dan petugas kesehatan agar memperhatikan faktor risiko hipertensi pada lansia dan selalu memberikan penyuluhan dan penyuluhan melalui kegiatan CERDIK dan GERMAS diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit cacat termasuk penyakit hipertensi.Kata kunci : Hipertensi, Pengobatan Biasa, Merokok, Konsumsi Buah Dan Sayur, Aktivitas Fisik
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SPF (Sun Protection Factor) LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Iin Suhesti; Riyan Setiyanto; Nabila Nurhaliza Islami; Cinti Anggia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 18, No 2: September 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.864 KB) | DOI: 10.12928/mf.v18i2.21849

Abstract

Hewan bekicot (Achatina fulica) banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional dan kosmetik karena mengandung protein achasin, acharan sulfat, zat beta aglutinin, asam hialuronat, enzim glikoprotein, proteoglycan, glycosaminoglycan dan allantoin. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan tabir surya pada lendir bekicot menggunakan spektrofotometer uv-vis. Metode penelitian ini adalah eksperimental, menggunakan sampel lendir bekicot dengan konsentrasi 5%, 10%, dan 15%. Hasil skrining fitokimia diperoleh bahwa lendir bekicot mengandung senyawa metabolit sekunder berupa alkaloid, fenol, saponin, dan tanin. Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas antioksidan lendir bekicot pada konsentrasi 5%, 10%, dan 15% memiliki nilai IC50 berturut-turut yaitu 83,63 ± 0,57 ppm; 57,93 ± 0,82 ppm; dan 31,59 ± 0,59 ppm dengan kategori kuat (IC50 50-100 ppm) dan kategori sangat kuat (IC50 < 50 ppm). Nilai SPF diperoleh berturut-turut yaitu 14,77 ± 0,42; 21,67 ± 0,06 dan 27,67± 0,59 dengan tipe proteksi maksimal (SPF 8-15) dan tipe proteksi ultra (SPF > 15). Berdasarkan analisis SPSS menggunakan One Way Anova diketahui bahwa variasi konsentrasi lendir bekicot berpengaruh signifikan terhadap hasil aktivitas antioksidan dan tabir surya sehingga dapat disimpulkan bahwa lendir bekicot memiliki aktivitas antioksidan yang dapat mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas pada kulit dari dalam dan aktivitas tabir surya yang dapat melindungi kulit dari luar akibat radiasi sinar UV yang dipaparkan pada kulit setiap hari.
PENGGUNAAN TEH SERAI JAHE SEBAGAI PENAMBAH DAYA TAHAN TUBUH MENGGUNAKAN DAUN STEVIA SEBAGAI PEMANIS ALAMI Iin Suhesti; Henny Kustini; Ester Dwi Antari
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.25 KB) | DOI: 10.46576/rjpkm.v2i2.1155

Abstract

Desa Wisata Kampung Nglurah beralamatkan di Dusun Nglurah, Kelurahan Tawangmangu, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Di desa wisata kampung Nglurah relatif aman dan tentram, namun ada konflik yang sampai hari ini terjadi yaitu adanya pandemi virus corona yang menyerang sistem pernafasan dan mengakibatkan sistem kekebalan tubuh seseorang melemah. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuan untuk melindungi tubuh juga berkurang, sehingga patogen, termasuk virus dapat tumbuh dan berkembang dalam tubuh, dari itu perlu adanya upaya untuk menaikkan daya tahan tubuh dengan cara mengkonsumsi obat-obatan, berolahraga, ataupun dengan suplementasi makanan. Suplementasi bahan makanan alam yang mengandung imunostimulan salah satunya adalah serai dan jahe. Serai mengandung dua senyawa utama yang memiliki manfaat sebagai anti-inflamasi yaitu citral dan geranial. Sedangkan jahe mengandung gingerol yang dapat menghambat pertumbuhan berbagai jenis bakteri dan antioksidan dapat memperkuat kekebalan tubuh. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang penggunaan teh serai jahe sebagai penambah daya tahan tubuh menggunakan daun stevia sebagai pemanis alami ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat akan penggunaan tanaman obat yang berada di lingkungan sekitar khususnya serai, jahe dan daun stevia. Harapannya masyarakat dapat memahami manfaat dari tanaman tersebut seperti serai dan jahe sebagai penambah daya tahan tubuh dan daun stevia sebagai pemanis alami yang aman untuk penderita diabetes. Metode pelaksanaan dalam kegiatan ini dilakukan dengan ceramah, demonstrasi dan pelatihan, serta dilanjutkan dengan diskusi. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Guyub, Rukun, Dusun Nglurah, Tawangmangu, Karanganyar dan diikuti oleh 30 orang peserta dari anggota Pokdarwis Sewu Kembang. Peserta sangat antusias dalam memperhatikan materi yang disampaikan dan dalam bertanya. Kegiatan ini menghasilkan produk teh celup serai jahe stevia yang didaftarkan HKI dan artikel ilmiah yang diterbitkan di Jurnal Nasional
Formulation and anti-bacterial of liquid soap combination of Citronella (Cymbopogon nardus L. Rendle), Cinnamon (Cinnamomum burmanni Ness Ex Bi.), and Orange Lemon (Citrus lemon L.) Essential Oils on Staphylococcus epidermidis Umi Nafisah; Iin Suhesti; Puput Albetia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 19, No 2: September 2022
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (409.066 KB) | DOI: 10.12928/mf.v19i2.22387

Abstract

The condition of our community in the midst of a pandemic makes us aware of the importance of cleanliness. One way to maintain cleanliness is to clean our self with soap. Cinnamon has antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis. Lemongrass has antibacterial activity against Staphylococcus aureus, while lemons are able to inhibit the growth of Staphylococcus epidermidis and Propionibacterium acnes bacteria. The aims of this study are to determine the formulation and physical stability of liquid soap with a combination of lemongrass, cinnamon, and lemon essential oils and to determine its antibacterial activity against Staphylococcus epidermidis. Physical evaluation of soap includes organoleptic, homogeneity, viscosity, pH, and specific gravity which is compared with SNI, and hedonic test is performed. Antibacterial test was performed against Staphylococcus epidermidis.The results of the study obtained homogeneous liquid soap preparations, thick liquid form, a yellow-orange color, distinctive smell of citronella. Specific gravity (g/ml) test results meet the requirements of SNI, which is between 1.01 – 1.10 at room temperature. The results of the pH test meet the requirements of SNI, which are between 8 – 11. The results of the viscosity (cPas) test show that there is an increase in viscosity from week 1 to week 6. The increase in viscosity is related to particle size during storage. The foam height (cm) test results obtained F1: 11.76 ± 0.67, F2: 11.67 ± 1.25, F3: 11.33 ± 1.02, F4: 11.60 ± 0.79, F5: 11.18 ± 0.84. The results of the hedonic test obtained that the average respondent liked the foam produced, the shape, color, comfort when used, and the smell. The lowest value of the hedonic test is the smell of the liquid soap that is produced. From the results of antibacterial test against S. Epidermidis, it is known that liquid soap has antibacterial activity with strong inhibitory power.
Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Pengendalian Hipertensi Lansia Pada Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (POSBINDU PTM) Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukaraja Nuban Kabupaten Lampung Timur Tahun 2017 iin suhesti
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPeningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih besar dari 140 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan interval 5 menit dengan istirahat sedang. Data kasus Hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban tahun 2015 sebanyak 1.107 kasus. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan penyakit cacat hipertensi, keteraturan konsumsi obat antihipertensi, merokok, kurang aktivitas fisik, riwayat pengukuran obesitas, riwayat pengukuran tekanan darah, riwayat pengukuran gula darah, riwayat Pengukuran kolesterol total dengan pengendalian hipertensi di Puskesmas Sukaraja Nuban Lampung Timur 2017. Desain penelitian survei analitik dengan pendekatan case control. Jumlah populasi 261 lansia dengan 36 sampel dan 36 kontrol. Uji statistik dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.Hasil diketahui riwayat hipertensi nilai p-value 0,018 berarti ada hubungan antara riwayat hipertensi dengan pengendalian hipertensi. Keteraturan minum obat diperoleh p-value 0,009 ada hubungan antara keteraturan minum obat dengan pengendalian hipertensi. Merokok diperoleh p-value 0,002 ada hubungan antara merokok dengan pengendalian hipertensi. Konsumsi sayur dan buah didapatkan p-value 0,000 ada hubungan antara konsumsi sayur dan buah dengan pengendalian hipertensi, aktivitas fisik diperoleh p-value 0,000 ada hubungan antara aktivitas fisik dengan pengendalian hipertensi. Data pengukuran obesitas diperoleh p-value 0,010 ada hubungan antara riwayat pengukuran obesitas dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran tekanan darah diperoleh p-value 0,030 ada hubungan antara riwayat pengukuran tekanan darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran Gula Darah diperoleh p-value 0,033 ada hubungan antara riwayat pengukuran gula darah dengan pengendalian hipertensi. Pengukuran kolesterol diperoleh p-value 0,037 ada hubungan antara riwayat pengukuran kolesterol dengan pengendalian hipertensi.Saran kepada masyarakat dan petugas kesehatan agar memperhatikan faktor risiko hipertensi pada lansia dan selalu memberikan penyuluhan dan penyuluhan melalui kegiatan CERDIK dan GERMAS diharapkan masyarakat dapat terhindar dari penyakit cacat termasuk penyakit hipertensi.Kata kunci : Hipertensi, Pengobatan Biasa, Merokok, Konsumsi Buah Dan Sayur, Aktivitas Fisik
PENGARUH METODE PENGERINGAN BEKU (Freeze Drying) TERHADAP NILAI TOTAL FENOL DAN NILAI SUN PROTECTION FACTOR (SPF) EKSTRAK ETANOL BIJI KOPI ROBUSTA (Coffea canephora Pierr A. Froehner) Iin Suhesti
Jurnal Farmasindo Vol 3 No 2 (2019): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biji kopi robusta (Coffea canephora, Pierr A. Froehner) memiliki kandungan senyawa fenolik yang berpotensi sebagai bahan aktif tabir surya. Kandungan fenolik yang tinggi pada suatu ekstrak dapat meningkatkan nilai SPF ekstrak tersebut. SPF merupakan suatu ukuran kemampuan tabir surya untuk mencegah kerusakan pada kulit akibat paparan sinar matahari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan total fenol dan nilai SPF pada ekstrak biji kopi robusta menggunakan metode pengeringan beku (freeze drying). Freeze drying merupakan metode pengawetan produk dengan cara dibekukan, lalu dikeringkan (disublimasikan) dengan cara di vakum. Menghasilkan produk yang awalnya berfasa liquid menjadi produk padat tanpa mengandung air. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan obyek ekstrak kering biji kopi robusta sebanyak 250 ppm dan diencerkan menjadi 5 konsentrasi yaitu 40, 50, 60, 70 dan 80 ppm kemudian diukur serapannya secara duplo menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada interval panjang gelombang 290 nm sampai diatas 320 nm yang memiliki nilai serapan minimal 0,05 kemudian dihitung nilai SPFnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji kopi robusta memiliki nilai total fenol sebesar 850 ± 0,001 mg/GAE g ekstrak dan nilai SPF pada konsentrasi 40, 50, 60, 70, dan 80 ppm secara bertutut-turut sebesar 3,31 ± 0,01; 4,59 ± 0,06; 5,88 ± 0,03; 6,97 ± 0,06 dan 8,23 ± 1,06. Nilai SPF tertinggi terdapat pada konsentrasi 80 ppm yaitu dengan nilai SPF 8,23 ± 1,06 dengan tipe proteksi maksimal.
POTENSI PENGGUNAAN TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica L) SEBAGAI ZAT AKTIF PADA PEMBUATAN LIP BALM DAN SEDIAAN KOSMETIK LAINNYA Iin Suhesti; Anisa Hariyani; Aisyah Nur Hidayah; Arofah Frisca Sahara
Jurnal Farmasindo Vol 4 No 2 (2020): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lip balm merupakan salah satu produk kosmetik yang paling sering digunakan saat ini, terutama oleh kaum wanita. Tujuan penggunaan lip balm yaitu untuk melembabkan bibir dan mengurangi bibir pecah-pecah. Tetapi banyak sediaan lip balm yang menggunakan bahan kimia berbahaya sehingga dapat mengakibatkan bibir menjadi hitam, iritasi sampai ke kanker kulit, sehingga diperlukan lip balm yang menggunakan zat aktif dari bahan alam salah satunya adalah tanaman Anting-anting (Acalypha indica L). Penelitian ini dilakukan dengan metode narative review yang bertujuan untuk mengetahui potensi penggunaan tanaman anting-anting (Acalypha indica L) sebagai zat aktif pada pembuatan lip balm dan sediaan kosmetik lainnya. Hasil dari beberapa literatur diperoleh golongam flavonoid yang berhasil diidentifikasi dari tanaman anting-anting (Acalypha indica L) adalah isoflavon, flavon, flanolol, flavanon, dihidroksiflavonol, khalkon dan antosianidin. Ditemukan juga kandungan antioksidan dengan persen inhibisi (IC50) menggunakan pelarut etanol fraksi TH, HB, HA secara berturut-turut adalah 127,87 ppm; 132,97 ppm; dan 133,68 ppm dengan kategori sedang. Sedangkan dengan pelarut heksana, kloroform dan methanol diperoleh aktivitas antioksidan yang signifikan dengan nilai IC50 yaitu 6,19 ± 0,010 mg/ml; 5,70 ± 0,050 mg/ml; dan 7,79 ± 0,020 mg/ml. Kadar antioksidan pada daun dengan konsentrasi 200, 400, dan 600 μg yaitu 17,12%; 26,87%; dan 31,14%. Sedangkan pada akar dengan konsentrasi 200, 400, dan 600 μg yaitu 26,16%; 41,84%; dan 53,27%. Berdasarkan kandungan flavonoid dan antioksidan, tanaman anting-anting (Acalypha indica L) berpotensi sebagai zat aktif pada pembuatan lip balm dan sediaan kosmetik lainnya.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN LIP BALM EKSTRAK ETANOL UMBI BIT (Beta vulgaris var. rubra (L) Moq.) SEBAGAI PEWARNA ALAMI Erlin Devi Isnaini; Iin Suhesti; Aptika Oktaviana Trisna Dewi
Jurnal Farmasindo Vol 4 No 2 (2020): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beetroot (Beta vulgaris var. rubra (L) Moq.) has the pigment betasianin which produces a red color and is often used as a natural coloring agent in food so that it can be developed to be used as a dye in cosmetic products. The purpose of this study was to determine the lip balm preparation formulation of beetroot extract (Beta vulgaris var. rubra (L) Moq.) as a natural dye and physical evaluation. In this study using a descriptive experimental method using variations in the concentration of beetroot extract. The variations in the concetration of beetroot extract were F1 0%, F2 1%, F3 5% and F4 10%. From each formula, a physical lip balm test was carried out including the organoleptic test, homogeneity test, pH test, melting point test, and preference test. The result showed that the lip balm preparation on F1 was yellow, F2 was peach, F3 was pink and F4 was maroon. F1, F2, F3 have the distinctive smell of oleum cacao, while F4 has the distinctive smell of lanolin. And semi solid preparation. Homogeneity test F1, F2, F3 and F4 have homogeneous preparations. pH test at F1 5.26; F2 5.03; F3 4.87 and F4 4.76. melting point test of all formulas melting at 50°C for F1 and F2 for 12 minutes, F3 10 minutes and F4 for 6 minutes. The preference test concluded that the panelists preferred F4.
FORMULASI DAN EVALUASI FISIK SEDIAAN BLUSH ON EKSTRAK UMBI BIT (Beta vulgaris var. rubra (L.) Moq.). SEBAGAI PEWARNA ALAMI Nichy Eka Putri; Iin Suhesti; Aptika Oktaviana Trisna Dewi
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 1 (2021): Juni
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beetroot (Beta vulgaris var. Rubra (L.) Moq.). is one of the most useful food ingredients, one of the benefits is to provide a natural color in the manufacture of products. Beetroot contains betasianin, so that the cosmetic formulation of betasianin contained in beetroot produces a red color that can be used as a natural dye for blush. The extraction of betacyanin was carried out by maceration method using 70% ethanol with a ratio of 1: 7. Blush was made into three formulas with different extract concentration variations, namely 25%, 45% and 65%. Each formula was subjected to physical evaluation including organoleptic test, homogeneity test, pH test, adhesion test and preference test. The organoleptic test results of the three formulas had different colors, namely pink to purplish red because the beet root extracts used varied. The results of the pH test in formula 1, formula 2 and formula 3 are 7,10; 6.23 and 5.24 indicate that the first formulation does not meet the good pH requirements, namely 4.5-6.5. The result of adhesion test was 38.5%; 35.6% and 36.7%. The results of the favorite test using SPSS One Way ANOVA in the color category showed that formula 1 was significantly different from formulas 2 and 3, while in the aroma, color and texture categories there was no significant difference between the three blush formulas.
DOCKING MOLEKULAR FENOLIK DAUN K DOCKING MOLEKULAR FENOLIK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) SEBAGAI POTENSI ANTI INFLAMASI DENGAN AUTODOCK-VINA Diyan Sakti Purwanto; Iin Suhesti
Jurnal Farmasindo Vol 5 No 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi D3 Farmasi Politeknik Indonusa Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki kandungan senyawa fenolik dan senyawa alami yang meliputi polifenol seperti flavonoid dan antosianin yang memiliki berbagai manfaat diantarnya sebagai antioksidan, antimikroba, antifungi, antitoksik, antiinflamasi dan antihiperglikemik. Inflamasi merupakan suatu respon terhadap cedera jaringan yang melibatkan proses fisiologis aktivasi enzim cyclooxigenase (COX) yang memiliki dua isoform yaitu enzim cyclooxigenase-1 (COX-1) dan cyclooxigenase-2 (COX-2). Penggunaan obat antiinflamasi golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) dan golongan steroid mempunyai efek samping dalam penggunaan jangka panjang. Dari studi in vitro fenolik menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan dengan menghalangi sintesis dan pelepasan histamin dan mediator-mediator alergis inflamator lainnya. Fenolik memiliki aktivitas antioksidan dan aksi cadangan vitamin C serta dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Fenolik yang terdapat pada daun kemangi (Ocimum basilicum L.) sebagai anti inflamasi ligan 6COX cyclooxigenase-2 (COX-2) dengan menggunakan aplikasi komputasi autodock vina.