Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pendidikan Gizi Dalam Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Pola Makan Serta Body Image Pada Siswa Remaja Di SMK Hampar Baiduri Maulinda Setyaningrum; Endang Budiati; William Arisandi
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4937

Abstract

ABSTRAK Permasalahan gizi banyak dijumpai pada usia remaja, diantaranya gizi lebih, obesitas, gizi kurang, anemia, pola makan yang salah dan sebagainya. Data Kecamatan Kalianda memiliki prevalensi 1,2% sangat kurus, 8,9% kurus, 88,5 normal, dan 1,4% gemuk. SMK Hampar Baiduri Kalianda dapatkan dari 125 siswi diketahui 47,2% remaja putri berstatus gizi kurus, 30,4% berstatus gizi normal, dan 22,4% remaja putri berstatus gizi overweight, informasi bahwa delapan siswi dari sepuluh orang siswa sulit menerima kondisi tubuh mereka. Tujuan penelitian diketahui Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pola Makan Serta Body Image Pada Siswa Remaja Di SMK Hampar Baiduri Kalianda Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan jenis metode pendekatan one group pretest-posttest, kegiatan ini telah di lakukan di SMK Hampar Baiduri Kalianda pada bulan Mei-Juni tahun 2021. Jumlah peserta  adalah 33 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Diketahui rata-rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 59,90 dan sesudah adalah 83,07. Rata-rata sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 51,84 sikap sesudah adalah 72,50. Rata-rata body image sebelum diberikan pendidikan kesehatan adalah 34,35 dan body image sesudah adalah 50,16. Saran Pihak sekolah bekerja sama dengan instansi kesehatan terkait misalnya Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang gizi dan kesehatan khususnya tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi bagi siswi SMK Hampar Baiduri. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap Pola Makan, Body Image, Siswa Remaja, Pendidikan Kesehatan    ABSTRACT Nutritional problems that are often encountered in adolescents include overnutrition, obesity, malnutrition, anemia, wrong diet, and so on. Data from Kalianda Regency has a prevalence of 1.2% very thin, 8.9% thin, 88.5 normal, and 1.4% obese. Hampar Baiduri Kalianda Vocational School was obtained from 125 students, it was known that 47.2% of adolescent girls were undernourished, 30.4% had normal nutritional status, and 22.4% of adolescent girls were overweight, information that eight students out of ten students found it difficult to accept their body condition. they. The purpose of the study was to determine the effect of nutrition education on knowledge and attitudes towards diet and body image among adolescent students of SMK Hampar Baiduri Kalianda in 2021. This study used a one-group pretest-posttest approach, this activity was carried out at SMK Hampar Baiduri Kalianda in May -June 2021. The number of participants is 33 people. Collecting data using a questionnaire. It is known that the average knowledge before being given health education is 59.90 and after it is 83.07. The average attitude before being given health education was 51.84 the attitude after that was 72.50. The average body image before being given health education was 34.35 and after body image was 50.16. Suggestions The school cooperates with related health offices such as the Puskesmas to provide counseling about nutrition and health, especially about factors related to nutritional status for students of SMK Hampar Baiduri. Keywords: Knowledge, Attitude of Eating Patterns, Body Image, Adolescent Students, Health Education
Karakteristik Pasien Berdasarkan Indikasi Pembedahan Penderita Stroke Hemoragik Syah Reza Manefo; Endang Budiati; Dwi Yulia Maritasari
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1337

Abstract

Secara global, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua dan penyebab ketiga kecacatan. Stroke hemoragik merupakan stroke yang terjadi akibat arteri yang menyuplai otak mengalami ruptur atau pendarahan. Berdasarkan data Rumah Sakit Mitra Husada pringsewu menunjukkan bahwa pasien stroke hemoragik tahun 2020 mencapai 312 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan indikasi pembedahan pada penderita Stroke Hemoragik. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif. Sampel penelitian ini adalah penderita stroke hemoragik di ruang rawat inap Rumah Sakit Mita Husada berjumlah 112 pasien, diambil dengan teknik purposive sampling. Data karakteristik pasien dan indikasi pembedahan berasal dari catatan rekam medis pasien. Berdasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien stroke hemoragik tidak diberikan tindakan pembedahan sebesar 72 (64.3%), sedangkan sebanyak 40 (35.5%) pasien diberikan tindakan pembedahan. Sebagian besar pasien yang diberikan tindakan bedah berusia 50 – 59 tahun dan berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 31 (36%) penderita hipertensi, sebanyak 15 (37,5%) obesitas, sebanyak 18 (39,1%) kelainan jantung, sebanyak 17 (28 ,3%) perokok, dan sebanyak 11 (21,6%) diabetes mellitus. Mayoritas pasien stoke tidak membutuhkan pembedahan, namun beberapa kasus ketika dimana kondisi pasien mengalami penurunan dengan cepat dan adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan ancaman herniasi, maka tindakan pembedahan sebaiknya dilakukan.
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Customer Service Di PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Lampung Tahun 2019 Abdul Wakhid; Endang Budiati
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractExcessive stress can cause a person unable to think clearly in action and difficult to make the right decision. In Australia only 37% of workers do good work by managing stress well but in Indonesia, 40% of cases in and out of workers are due to stress. Customer service is the most vulnerable part of being stressed because it is required to always be professional. This research used a cross sectional design. The research sample are 32 respondents with total sampling technique. Data analysis using univariate and bivariate. For bivariate use the chi-quere test. The results showed that there is a correlation between workload and work stress P Value = 0.036 and OR = 6,500 and there is a correlation between years of work and work stress P Value = 0.006 and OR = 12,500. recommend for PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Lampung to check physical and mental health of workers, before and after the work period to monitor work stress experienced by workers. High workload, it is recommended to give a lot of motivation and recreation.Keywords : Work Stress, Workload, Work Period.
Implementasi Kebijakan Penerima Bantuan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Kabupaten Lampung Tengah Cecep Jamani; Endang Budiati; Sugeng Eko Irianto
Arus Jurnal Sosial dan Humaniora Vol 2 No 2: Agustus (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memahami peran dan alur kebijakan pengawasan, anggaran dan legislasi dari DPRD Lampung tengah terhadap kebijakan di bidang kesehatan terhadap masyarakat kurang mampu dalam bentuk PBI APBD (penerima bantuan iuran) BPJS. Metode penelitian yang digunakan adalah secara kualitatif dengan analisis data, wawancara DPRD, Dinas Sosial, Dinas kesehatan, dan Perangkat Desa. Untuk menentukan prioritas masalah berdasarkan hasil data menggunakan metode USG Metode Urgency, Seriousness, Growth yang merupakan salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan dengan cara menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala. Hasil penelitian bahwa program PBI BPJS sebagian tidak tepat sasaran sehingga perlu penanganan serius sehingga sesuai tujuan PBI BPJS tercapai secara maksimal.
Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Stres Kerja Customer Service Di PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk Lampung Tahun 2019 Abdul Wakhid; Endang Budiati
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 1 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstractExcessive stress can cause a person unable to think clearly in action and difficult to make the right decision. In Australia only 37% of workers do good work by managing stress well but in Indonesia, 40% of cases in and out of workers are due to stress. Customer service is the most vulnerable part of being stressed because it is required to always be professional. This research used a cross sectional design. The research sample are 32 respondents with total sampling technique. Data analysis using univariate and bivariate. For bivariate use the chi-quere test. The results showed that there is a correlation between workload and work stress P Value = 0.036 and OR = 6,500 and there is a correlation between years of work and work stress P Value = 0.006 and OR = 12,500. recommend for PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk Lampung to check physical and mental health of workers, before and after the work period to monitor work stress experienced by workers. High workload, it is recommended to give a lot of motivation and recreation.Keywords : Work Stress, Workload, Work Period.
Faktor Risiko Kejadian Infeksi Virus Hepatitis B pada Ibu Hamil Sukmawati Sukmawati; Endang Budiati; Nur Sefa Arief Hermawan; Aila Karyus; Kodrat Pramudho
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.357 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan pengidap hepatitis B nomor 2. Sekitar 23 juta penduduk Indonesia telah terinfeksi hepatitis B dan 2 juta orang terinfeksi hepatitis C. Pada populasi tersebut, penyebaran utama melalui jalur penurunan dari ibu ke anak, dan infeksi biasanya berkembang pada saat bayi lahir atau balita (Alamudi dkk, 2017). Tujuan penelitian ini adalah untuk Faktor Resiko Kejadian Infeksi Virus Hepatitis B Pada Ibu Hamil Di Kota Bandar Lampung Tahun 2021. Desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan case control , sampel penelitian 64 responden, teknik pengambilan sampel random sampling. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner Hasil penelitian menggunakan uji chi-square didapat P-value 0,001 < 0,005 maka dapat dikatakan ada hubungan signifikan antara Riwayat Transfusi dengan Hepatitis B. didapat P-value 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan ada hubungan signifikan antara Riwayat Keluarga dengan Hepatitis B. P-value 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan ada hubungan signifikan antara penggunaan sikat gigi dengan Hepatitis B. P-value 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan ada hubungan signifikan antara ANC dengan Hepatitis B. P-value 0,000 < 0,005 maka dapat dikatakan ada hubungan signifikan antara alat cukur dengan Hepatitis B. variabel yang paling dominan dan paling tinggi pada variabel penggunaan sikat gigi secara bersamaan dengan OR 33.272 sedangkan variabel terendah yaitu kunjungan ANC dengan nilai OR  16.021. Pentingnya melakukan upaya pengendalian angka kejadian hepatitis B pada ibu hamil melalui skrining secara menyeluruh dan vaksinasi HBV secara rutin bagi ibu hamil.
Faktor - faktor Sosial Demografi yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Santi Oktavia; Endang Budiati; Ferizal Masra; Dewi Rahayu; Bambang Setiaji
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 4 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Oktober 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.857 KB)

Abstract

Deteksi dini dengan mengidentifikasi karakteristik akan meningkatkan pemahaman risiko dan perkembangan intervensi yang efektif. Faktor  resiko yang berhubungan dengan kejadian DM, yaitu faktor sosio demografi, perilaku   dan keadaan klinis atau mental individu. Faktor sosio demografi diantaranya adalah  usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dan status perkawinan. Tujuan penelitian Untuk mengetahui factor – factor Sosial Demografi yang berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Waykanan Tahun 2021. Desain penelitian deskriptif  analitik dengan pendekatan cross sectional, sampel penelitian 108 responden, teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner, hasil uji validitasnya adalah 0,423 sedangkan hasil reliabilitasnya adalah 0.937 .  Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menggunakan uji fisher didapatkan p-value 0,000 yang artinya ada hubungan antara usia dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2, p-value 0,000 ada hubungan antara jenis kelamin dengan Diabetes Melitus tipe 2, p-value 0,008 ada hubungan antara variable Pendidikan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2, p-value 0,000 ada hubungan antara variable Pekerjaan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2. p-value 0,000 yang artinya ada hubungan antara variable Pekerjaan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2, p-value 0,024 yang artinya ada hubungan antara variable Aktifitas fisik dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2 p-value 0,021 < 0,005yang artinya ada hubungan antara variable Pola Makan dengan kejadian Diabetes Melitus tipe 2.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN Ullya Sakinah; Zumrotul Ula; Endang Budiati; Fuad Hilmi Sudasman; Aini Aini
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13179

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Ranah Singkuang Wilayah Kerja BLUD Puskesmas Air Tiris. Penelitian ini bersifat analitik menggunakan desain cross sectional. penelitian dilaksanakan pada tanggal 20-30 September 2021. Populasi pada penelitian ini adalah ibu dan balita usia 24-59 bulan dengan jumlah sampel 60 orang dipilih secara simple random sampling. Alat penggumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan gizi yang baik yaitu sebesar 78.3%, sikap ibu berada pada kategori positif yaitu 83,3%, terdapat 3,3% balita tidak memiliki penyakit infeksi dan 21,7 % responden mengalami stunting. terdapat hubungan yang signifikan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting (p value = 0,015), sikap ibu (p value = 0,017), dan penyakit infeksi (p value = 0,001) dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, dan penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan di Desa Ranah Singkuang Wilayah Keja Blud Puskesmas Air Tiris. Saran bagi petugas kesehatan diharapkan secara rutin dapat memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang pentingnya pengetahuan, sikap ibu serta penyakit infeksi terhadap stunting pada balita 24-59 Bulan
Gambaran Pengelolaan Limbah Padat Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Fasilitas Pelayanan Puskesmas di Kota Bandar Lampung Sinta Debi Pratama; Endang Budiati; Dian Utama Pratiwi Putri
Jurnal Kesehatan Vol 14, No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26630/jk.v14i1.2868

Abstract

Hazardous and Toxic Material Waste is the residue of a business and service facility activity containing B3. Hazardous and toxic waste (B3) at the Puskesmas has excellent potential to pollute the environment, cause accidents, and endanger public health due to viruses and bacteria that are the source of disease transmission; for this reason, this research is essential to do as an illustration of B3 waste management which has not been optimal at Health Centre in Bandar Lampung which has never been done before. The results of the research on the B3 solid waste management process at the Bandar Lampung City Health Center facilities with the same standards did not meet the technical requirements and the utilization of the facilities; the process of transporting Puskesmas waste was transported entirely to RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung City. A destruction company with a B3 waste processing operational legality permit carries out the processing, burial, and stockpiling operations. Recommendations are needed to provide policies for the Forestry Environment Service and Bandar Lampung City Health Office related to solid medical waste management with the fulfillment of waste management facilities/infrastructure and the completion of an incinerator with permission from PT. Wastec International, PT. Tenang Jaya Sejahtera, and PT. Pengolahan Limbah Industri Bekasi . In addition, it is necessary to supervise and monitor the processing of Puskesmas waste in the destruction company.
Analisis Faktor Risiko Kejadian Preeklampsia Berat di Kabupaten Mesuji Candra Irawati; Endang Budiati; Dewi Rahayu
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.834 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i5.9858

Abstract

ABSTRACT According to WHO (2021), around 295,000 women die, the most common causes being bleeding, high blood pressure, infection and unsafe abortion. The aim of this research is to find out the risk factors for the occurrence of severe preeclampsia in Mesuji Regency in 2023. This type of quantitative research with a case control approach design. The study population was all pregnant women at 22 weeks' gestation with a total of 2,710 mothers, with a total of 105 research respondents. The results of the bivariate analysis stated that there was a relationship between completeness of ANC visits p-value 0.000, history of hypertension p-value 0.023, nutritional status p-value 0.000, obesity p-value 0.027 and family support p-value 0.016 with the incidence of severe preeclampsia. There is no relationship between maternal age and a p-value of 0.599 with the incidence of severe preeclampsia. The results of the multivariate analysis showed that the mother's nutritional status was the dominant factor associated with the incidence of severe preeclampsia with a p-value of 0.000 and an OR (odds ratio) of 8.588. Suggestions for the community health centre to increase mentoring and education on the importance of intake patterns and improving the nutrition of pregnant women, and it is hoped that the local government can bridge the collaboration between various sectors and interested stakeholders in efforts to improve nutrition and strategies for receiving health services for all people, especially those with low accessibility in Mesuji Regency Keywords: Risk Factors, Severe Preeclampsia  ABSTRAK Preeclampsia merupakan penyebab umum kematian ibu paa masa kehamilan dan persalinan. Menurut WHO (2021), sekitar 295.000 wanita meninggal, penyebab paling umum yaitu perdarahan, tekanan darah tinggi, infeksi dan aborsi tidak aman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeclampsia berat di Kabupaten Mesuji tahun 2023. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain pendekatan case control. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu hamil usia kehamilan 22 minggu dengan jumlah 2.710 ibu, dengan total responden penelitian sejumlah 105 orang. Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa ada hubungan kelengkapan kunjungan ANC p-value 0,000, riwayat hipertensi p-value 0,023, status gizi p-value 0,000, obesitas p-value 0,027 dan dukungan keluarga p-value 0,016 dengan kejadian preeclampsia berat. Tidak ada hubungan umur ibu dengan nilai p-value 0,599 dengan kejadian preeclampsia berat. Variabel status gizi ibu menjadi faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian preeclampsia berat dengan p-value 0,000 dan OR (odd ratio) 8,588. Saran bagi puskesmas meningkatkan pendampingan dan edukasi pentingnya pola asupa dan perbaikan gizi ibu hamil, serta diharapkan pemerintah daerah dapat menjembatani terjalinnya kolaborasi antar berbagai sektor dan stakeholder yang berkepentingan dalam upaya perbaikan gizi dan strategi penerimaan layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat terutama dengan aksesibilitas rendah di Kabupaten Mesuji. Kata Kunci: Faktor Risiko, Preeklampsia Berat