Rury Muslifar
Program Studi Bimbingan Dan Konseling, FKIP Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh keharmonisan keluarga terhadap perilaku sosial siswa Rury Muslifar
Seminar Nasional Bimbingan dan Konseling Jambore Konseling 3
Publisher : Ikatan Konselor Indonesia (IKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh keharmonisan keluarga terhadap perilaku sosial siswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasional, sampel penelitian sebanyak 80 siswa. Teknik pengumpulan data adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknis analisis data menggunakan Chi Kuadrat (x²). Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara keharmonisan keluarga dengan perilaku sosial siswa. Simpulannya terdapat pengaruh keharmonisan keluarga terhadap perilaku siswa.
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF Muslifar, Rury
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling Vol 1, No 2 (2015): Edisi Mei 2015
Publisher : Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan & Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui apakah layanan bimbingan kelompok efektif dalam mengembangkan konsep diri positif. Subyek penelitian yaitu 10 siswa kelas XI SMA Kesatuan 1 Samarinda dengan metode penelitian eksperimen dan pengumpul data dengan menggunakan skala psikologis, teknik analisis data menggunakan teknik metode non parametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil penelitian layanan bimbingan kelompok efektif sebagai upaya dalam mengembangkan konsep diri positif siswa dengan Hasil uji Wilcoxon diperoleh Zhitung = -15,860 kurang dari Z tabel= (-0,48) atau ada peningkatan signifikan konsep diri setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok.
INTEGRASI PEMIKIRAN ARUNG BILA DALAM BIMBINGAN KONSELING MULTIBUDAYA (KAJIAN HERMENEUTIKA GADAMERIAN) Aswar Aswar; Andi Wahyu Irawan; Rury Muslifar
Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling dan Dakwah Islam Vol 17, No 2 (2020): Desember
Publisher : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/hisbah.2020.172-06

Abstract

Penelitian sebelumnya memilih ragam nilai budaya yang diadopsi dalam bimbingan konseling. Penelitian ini juga meningkatkan kekayaan budaya Indonesia yang masih perlu dieksplorasi dalam mengembangkan khasanah keilmuan. Atas dasar itu pula, diperlukan penelitian yang progresif dalam meng-konstruksi budaya menjadi keilmuan bimbingan konseling. Tujuan penelitian ini untuk mengintegrasi integrasikan Arung Bila dalam bimbingan konseling multibudaya. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif germamerian hermeneutika. Teks yang dianalisis adalah percobaan Arung Bilang. Hasil penelitian yang membuktikan adanya hakekat manusia, pribadi sehat, pribadi bermasalah, dan kriteria konselor multibudaya dalam perdebatan Arung Bila. Hakekat manusia yaitu (1) manusia pada dasarnya memiliki kemampuan adaptif struktur,mappasinrupa (ibarat / menyerupakan), artinya mampu beranalogi, berlogika, dan berpikir rasional, dan (4) manusia yang memiliki kemampuan dalam membedakan = mappasitinaja / memantaskan sesuatu. Pribadi sehat yaitu kejujuran, perkataan benar-benar ketetapan, rasa malu dikembalikan keteguhan, dan akal sehat kemurahan hati. Pribadi bermasalah yaitu mencoba semena-mena, pembohong, serakah, dan pemarah. Kriteria konselor multibudaya yaitu paham adat, cendikiawan, tegas, bertakwa, paham rapang (analogi), dan paham kode etik / aturan. Sebagai saran, diperlukan penelitian lanjutan dengan menemukan yang ada dalam menemukan aspek yang diperkirakan, seperti prosedur persetujuan, hubungan konselor dan konseli, atau pengubahan tingkah laku. 
KARAKTER IDEAL KONSELI DALAM PRAKTEK KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT DESA Rury Muslifar; Andi Wahyu Irawan
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v2i1.1470

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kearifan lokal desa Melan yang akan dijadikan sebagai indikator dalam menentukan karakter ideal konseli atau siswa. Praktek kearifan lokal masyarakat desa Melan dalam mempertahankan dan melestarikan hutan ditengah maraknya perkebunan sawit dan tambang merupakan sesuatu yang menarik untuk diteliti jika dibandingkan dengan daerah disekitarnya yang kondisi hutannya sudah memprihatinkan. Sebagai kandidat kampung iklim plus di Kalimantan Timur, desa Melan memiliki praktek kearifan lokal yang perlu untuk didentifikasi dan diadopsi dalam pendidikan sebagai upaya solutif terhadap dampak negatif perkembangan teknologi. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif etnografi. Hasil penelitian menunjukkan pribadi ideal konseli dalam praktek kearifan lokal desa Melan yaitu (1) pribadi yang setiakawan, (2) memiliki keyakinan pada tuhan, ruh, manusia dan alam, dan (3) kebiasaan hidup sederhana. Saran dari penelitian ini diharapkan dijadikan sebagai rekomendasi dalam merancang indikator pribadi ideal konseli atau siswa di desa Melan hingga skala tingkat Kecamatan Long Mesangat.
Poor College Students’ Resilience Phase in Online Learning during the Covid-19 Pandemic Andi Wahyu Irawan; Rury Muslifar; Dwisona Dwisona
Jurnal Kajian Bimbingan dan Konseling Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um001v6i22021p052-059

Abstract

Abstract: After a year of the Covid-19 pandemic, online learning remains to be carried out in Indonesia. In this situation, college students have to survive with excellent resilience amid various restraints. This study investigates the poor college students’ resilience phase in online learning during the Covid-19 pandemic. With the qualitative inquiry narrative method, this study involved 30 college students from Universitas Mulawarman as the participants. The participants were selected through the purposive sampling technique and interviewed via phone call. The analysis process was carried out using the induction and deduction process, while the analysis was completed based on the field data and referred to the theory in the deduction process. The research results show that college students experience three resilience phases in online learning: survival, adaptation, and recovery. The survival stage occurs in the initial months of online learning, while the adaptation phase occurs in the first six months of online learning. From the tenths month of online learning, students have reached the recovery stage. Following this research finding, guidance and counseling services in the universities are required to facilitate poor students to enhance their survivability during this pandemic.Abstrak: Selama satu tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, pembelajaran daring masih dilaksanakan dengan berbagai kendala. Kondisi ini membuat mahasiswa harus bertahan di tengah berbagai keterbatasan. Pada kondisi tersebut, dibutuhkan resiliensi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana fase resiliensi mahasiswa miskin selama pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif inkuiri naratif. Subjek penelitian dipilih menggunakan purposive sampling dengan mewawancarai 30 mahasiswa Universitas Mulawarman melalui telepon. Analisis dilakukan menggunakan proses induksi dan deduksi khas inkuiri naratif, dengan tetap berpatokan pada data lapangan namun juga mengacu pada teori sebagai bagian dari proses deduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa melalui tiga fase dalam menghadapi pembelajaran daring, yaitu survival, adaptation, dan recovery. Masa survival dilalui ketika satu bulan pertama pembelajaran daring. Fase adaptation dilalui ketika telah melalui enam bulan pertama. Di bulan kesepuluh, mahasiswa mencapai fase recovery. Temuan ini menghasilkan rekomendasi bahwa perlu ada upaya layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi untuk memfasilitasi mahasiswa miskin mengembangkan kemampuan bertahan dalam menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi.
Petuah Asera Temmallaiseng : Menegaskan Identitas Sosial Suku Bugis di Samarinda dan Implikasinya Terhadap Konseling Model KIPAS Rury Muslifar; Andi Wahyu Irawan
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling: Teori dan Praktik) Vol. 6 No. 1 (2022): Volume 6 Number 1, May 2022
Publisher : Jurusan Bimbingan dan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/bikotetik.v6n1.p5-12

Abstract

Migran Bugis di Samarinda hidup secara komunal dan tersebar. Identitas mereka kemudian bergeser seiring dengan pertemuan identitas lain dan perkembangan teknologi. Stigma orang bugis ‘kasar’ mencerminkan pergeseran identitas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menafsirkan petuah bugis asera temmalaiseng (sembilan tak terpisahkan) sebagai suatu identitas sosial orang bugis dan implikasinya terhadap konseling model KIPAS. Penelitian kualitatif gadamerian digunakan untuk menafsirkan petuah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petuah asera temmalaiseng menunjukkan identitas sosial orang bugis untuk : menghindari dua hal yaitu jangan mencela kesukaan orang lain dan jangan menghitung harta milik orang lain. Katakan satu hal ; katakan hal yang wajar yang bisa menyenangkan orang lain. Lakukan dua hal ; lakukan hal yang bisa memperbaiki orang lain dan lakukanlah sesuatu dengan prilaku yang baik dan tak tersanggah/terbantahkan. Ingat dua hal ; ingatlah kebaikan orang kepada kita dan ingatlah kesalahanmu kepada orang lain. Lupakan dua hal ; lupakan kebaikanmu kepada orang lain dan lupakan kesalahan orang lain kepada kita. Implikasi konseling model KIPAS sebagai salah satu pendekatan konseling yang mengutamakan sisi positif manusia, menegaskan bahwa dalam petuah tersebut, individu diajarkan untuk berfikir positif, bersikap positif, berkata positif, dan berperilaku positif. Sebagai salah satu tema bahasan dalam konseling model KIPAS, penelitian ini perlu dikembangkan dengan pendekatan yang lebih teknis melalui tahapan-tahapan konseling model KIPAS (Konseling Intensif Progresif Adaptif Struktural).
Implementasi Bimbingan Karier dengan Pemanfaatan Media Daring bagi Siswa Kelas XII Sekolah Menengah Atas Rudy Hadi Kusuma; Rury Muslifar; Miftahul Janah
Journal of Instructional and Development Researches Vol. 3 No. 2 (2023): April
Publisher : Indonesia Emerging Literacy Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53621/jider.v3i2.215

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi bimbingan karier dengan pemanfaatan media daring bagi siswa kelas XII di SMA Negeri 14 Samarinda. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan naratif. Sumber data yaitu 1 orang guru BK, 1 orang operator sekolah, dan 5 orang siswa kelas XII yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data meliputi kondensasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan karier diimplementasikan dengan strategi pemberian informasi, bimbingan klasikal, diskusi dan brainstorming maupun problem solving, dan pemberian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang secara keseluruhan memanfaatkan ragam media daring sesuai fungsinya. Langkah implementasi dimulai dari penyusunan program kerja dan RPL BK dengan mendapat dukungan pihak sekolah yang terkait, kemudian pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Materi yang diberikan seputar pilihan karier dan rencana studi lanjut ke perguruan tinggi serta kewirausahaan. Pemanfaatan media daring oleh guru BK dalam mengimplementasikan bimbingan karier terdiri dari platform meeting seperti Zoom dan Google Meet untuk layanan bimbingan klasikal, diskusi, brainstorming maupun problem solving dan media sosial berupa WhatsApp dan YouTube untuk komunikasi dan penyajian materi atau penyampaian informasi, serta penggunaan aplikasi desain seperti Canva untuk membuat pamflet atau brosur informasi yang disebar melalui grup WA maupun Google Form untuk membuat LKPD dan daftar hadir siswa.