Penyebaran ilmu agama Islam oleh mahasiswa atau lebih dikenal dengan dakwah kampus adalah merupakan sebuah tahapan dakwah terpenting dalam dakwah mahasiswa. Begitu pula dalam dakwah di kampus, seorang yang disebut dengan aktivis dakwah kampus harus memahami tentang dakwah itu sendiri dan tentunya tentang lembaga dakwah kampus. Lembaga Dakwah Kampus salah satunya berfungsi sebagai sebuah wadah para aktivis dakwah mahasiswa yang memiliki jiwa dan komitmen terhadap dakwah yang militan. Penelitian ini meneliti tentang 1) Bagaimana strategi dakwah lembaga dakwah kampus (LDK) babussalam UNTIRTA dalam meningkatkan religiusitas mahasiswa? 2) Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan religiusitas mahasiswa. Tujuan Penelitian ini 1) untuk mengetahui strategi dakwah LDK Babussalam UNTIRTA dalam meningkatkan religiusitas mahasiswa. 2) Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan religiusitas mahasiswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan memakai metode deskriptif kualitatif. Untuk mendapatkan data yang valid, penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu observasi wawancara, dan dokumentasi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Kesimpulan: 1)Strategi dakwah yang dilakukan oleh lembaga dakwah kampus Babussalam meliputi pengembangan dakwah berbasis materi dan pengembangan dakwah berbasis media ini masuk ke dalam bentuk strategi rasional (al-manhaj al aqli) sedangkan pengembangan dakwah dalam pembina kader dengan metode halaqoh dan pengembangan dakwah berbasis peduli terhadap sesama masuk ke dalam bentuk strategi sentimentil (al-manhaj al -athfi). Jadi, kegiatan-kegiatan yang dilakukan LDK Babussalam yaitu meliputi kegiatan keagamaan, kegiatan sosial dan kegiatan masyarakat. Dengan melalui kajian-kajian dan pelatihanppelatihan yang ada di LDK agar dapat disalurkan lingkungan sekitar. 2)Faktor pendukung yaitu rasa tanggung jawab dan loyalitas dari pengurus, adanya semangat dan respon positif potensi yang dimiliki oleh pengurus dan susunan kepengurusan LDK Babussalam yang sesuai dengan kemampuan. yang menjadi faktor penghambat yaitu minimnya dana, kurangnya sosialisasi, kurangnya SDM Pengurus dan menyurutnya semangat anggota.