Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Revolusi Hijau Merubah Sosial-Ekonomi Masyarakat Petani Ferdi Gultom; Sugeng Harianto
TEMALI : Jurnal Pembangunan Sosial Vol 4, No 2 (2021): TEMALI Vol. 4 No. 2 Tahun 2021
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jt.v4i2.12579

Abstract

The green revolution is modernization in agriculture. In Indonesia, the green revolution is a government effort to increase economic development and food security. The program implemented since the New Order regime has shifted traditional agriculture to modern agriculture. This makes agriculture no longer based on ecological principles. In the end, the green revolution created dependence that ended in poverty. This article aims to explain the phenomenon of dependency of the farming community in Indonesia. This research uses the literature study research method, where data is obtained through books, journals, news, articles, and other relevant sources. The data were then analyzed and linked to the dependency theory. The results of this study found that the farming community in Indonesia is very dependent on chemical fertilizers. Chemical fertilizers are government-subsidized fertilizers, even though chemical fertilizers can damage the ecosystem. In addition, the scarcity of subsidized fertilizers makes farmers have to buy expensive non-subsidized fertilizers. Therefore, farmers are always in the poor group, thus creating social inequality. In the end, peasants depend on the compassion of their relatives, relatives, peasants, neighbors to survive in the life of the peasants, relatives, fellow farmers, and patrons (landlords and middlemen) just for a day's meal. They often have to give up to make savings, to borrow from rich people or financial institutions such as banks and cooperatives.
TRADISI LARANGAN MENIKAH NGALOR-NGULON Dwi Krisma wati; Sugeng Harianto
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 24 No 1 (2022): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v24i1.196

Abstract

ABSTRAK Artikel ini merupakan hasil penelitian tentang Fenomenologi tradisi larangan menikah ngalor-ngulon. Penelitian ini menjelaskan motif sebab dan motif tujuan yang mendasari keluarga masih menggunakan tradisi larangan menikah ngalor-ngulon sebagai syarat perhitungan yang dijadikan tolak ukur penentuan jodoh. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan mengenai tradisi larangan menikah ngalor-ngulon, menganalisis motif sebab dan tujuan keluarga dalam menggunakan tradisi larangan menikah ngalor-ngulon. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori fenomenologi because motif dan in order to motive yang digagas oleh Alfred Schutz . Penelitian ini sendiri menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dalam memperoleh data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa sosialisasi tradisi larangan menikah ngalor-ngulon dilakukan oleh dua agen yakni primer dan sekunder yaitu keluarga dan lingkungan sekitar. Adapun motif sebab yang mendasari menggunakan tradisi ngalor-ngulon seperti rasa saling menghormati tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur, menyakini atas tradisi itu sudah ada sejak dulu dan berada pada lingkungan Jawa. Sedangkan motif tujuanya, para keluarga di Desa Sukorejo menggunakan tradisi menikah ngalor-ngulon adalah ingin mendapatkan kelancaran dan keselamatan, serta enggan dianggap melupakan tradisi lelulur oleh lingkungan sekitar. Kata Kunci : Masyarakat desa, tradisi ngalor-ngulon, pernikahan, motif sebab, motif tujuan. ABSTRACT The article is the result of research on the phenomenology of the tradition of prohibing marriage from ngalor-ngulon. This study explains the cause and motive motives that underlie the family still using the tradition of prohibiting ngalor-ngulon marriage as a calculation requirement that is used as a benchmark for determining a mate. The purpose of this study is to describe the tradition of prohibiting ngalor-ngulon marriage, to analyze the motives of the causes and goals of the family in using the tradition of prohibiting ngalor-ngulon marriage. The theory used in this research is the theory of phenomenology because motive and in order to motive which were initiated by Alfred Schutz. The theory is used as an analysis in answering the problem formulation. This study uses a qualitative method with a phenomenological approach proposed by Alfred Schutz. Data collection in this study was carried out by means of observation, interviews, and literature studies. The results of this study indicate that the socialization of the tradition of prohibiting ngalor-ngulon marriage is carried out by primary and secondary socialization agents, namely the family and the surrounding environment. The motive underlying the families in Sukorejo Village using the ngalor-ngulon tradition is a sense of respect for the traditional values ​​inherited from their ancestors, believing in the truth of the tradition, and being in the Javanese community. While the motive for the purpose, the families in Sukorejo Village use the tradition of marrying ngalor-ngulon to get smoothness and safety, and are reluctant to be considered forgetting the ancestral tradition by the surrounding environment. Keywords: Village community, ngalor-ngulon tradition, marriage, cause motive, purpose motive.
Partisipasi Politik Pemilih Pemula Etnis Minoritas Pasca Reformasi Agus Machfud Fauzi; Martinus Legowo; Novi Fitia Maliha; Moh Mudzakkir; Sugeng Harianto; Ardhie Raditya; Arif Sudrajat
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i1.41030

Abstract

Muda-Mudi Budhayana Surabaya merupakan pemilih pemula yang mempunyai perhatian dan berpartisipasi terhadap Pemilu, biasanya kelompok minoritas tidak mempunyai kepedulian terhadap agenda politik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap partisipasi kelompok minoritas dalam agenda pemilu paska era reformasi, ini juga untuk membuktikan bahwa mereka tidak hanya peduli terhadap dunia bisnis dan ekonomi, namun juga mempunyai perhatian dan berpartisipasi terhadap pemilu. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode campuran antara kuantitaf dan kualitatif, supaya lebih menghasilkan penelitian yang mendalam. Peneliti menggunakan teori voting behavior untuk menganalisis perilaku pemilih Muda-Mudi Budhayana, yaitu seperti apa saja perilaku mereka dalam dunia politik. Hasil penelitian menggambarkan bahwa perilaku politik mereka berpartisipasi aktif dalam pemilu dengan wawasan politik terbuka setelah dicabutnya Instruksi Presiden No. 14 tahun 1967. Implikasi penelitian ini dalam dunia bisnis maka berpengaruh lebih bagus dalam menjalankan roda bisnis sebab ada kebebasan dalam menjalankan.
Dampak Sosial Ekonomi Alih Fungsi Lahan Perkotaan (Studi Kasus Pembangunan Jalan HOS Cokroaminoto Menjadi Kawasan Wisata) Yessi Kumala Dewi; Sugeng Harianto
Jurnal Sosialisasi: Jurnal Hasil Pemikiran, Penelitian dan Pengembangan Keilmuan Sosiologi Pendidikan Volume 9, Nomor 1, Maret 2022
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/sosialisasi.v1i1.26722

Abstract

Land conversion is a change in the function of part or all of the land area from its previously determined function to another function. This study aims to determined the description of the location of land use change, to determine the factors of the occurrence of non-tourism land conversion into tourism, and to determine the impact of land conversion as a tourist area. In order to approach the problem, a reference to the theory of the struggle for urban spatial planning is used. The data were collected through interviews and literature studies which were analyzed qualitatively descriptively. The result of this study indicate that land use change has several economic and socio-cultural impacts. The economic impacts of the development of a night tourism area on the HOS Cokroaminoto road include: 1) increasing people’s income; 2) employment; and 3) opening up new business opportunities for the community. In addition to the economic impact, the development of a tourist area on HOS Cokroaminoto road has socio-cultural impacts, including: 1) becoming a means of preserving traditional culture. 2) provision of business land; and 3) the layout of the city becomes beautiful and neat. The construction of the HOS Cokroaminoto road also has a negative impact, including the number of visitors who exploded during the Covid-19 pandemic and the narrowing of the road area, due to the government widening the sidewalk area.Alih fungsi lahan merupakan sebuah perubahan fungsi dari sebagian ataupun keseluruhan kawasan lahan dari fungsinya yang sebelumnya telah ditentukan menjadi fungsi lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lokasi alih fungsi lahan, untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya alih fungsi lahan non-pariwisata menjadi pariwisata, serta untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan sebagai kawasan wisata. Guna mendekati masalah, digunakan acuan teori perebutan tata ruang kota. Data-data dikumpulkan melalui hasil wawancara dan studi kepustakaan yang dianalisis secara kualitatif deskripitf. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alih fungsi lahan memberikan beberapa dampak dalam segi ekonomi dan sosial-budaya. Dampak ekonomi dari adanya pembangunan kawasan wisata malam di Jalan HOS Cokrominoto antara lain: 1) meningkatkan pendapatan masyarakat; 2) penyerapan tenaga kerja; dan 3) membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Selain adanya dampak ekonomi, dengan pembangunan kawasan wisata di Jalan HOS Cokroaminoto memiliki dampak sosial-budaya, antara lain: 1) menjadi sarana pelestarian budaya tradisional; 2) penyediaan lahan usaha; dan 3) tata ruang kota menjadi indah dan rapi. Adanya pembangunan Jalan HOS Cokroaminoto juga memiliki dampak negatif, antara lain jumlah pengunjung yang membludak pada masa pandemi Covid-19 dan penyempitan luas jalan raya, dikarenakan pemerintah melakukan pelebaran pada area trotoar.
KONSTRUKSI SOSIAL MAHASISWA URBAN DI KOTA SURABAYA Noval Perdana Astiyan Putra; Sugeng Harianto
Jurnal Analisa Sosiologi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jas.v11i2.57277

Abstract

Surabaya is the second largest metropolitan city after Jakarta, as well as the capital of East Java Province. This makes Surabaya a destination city for urbanization. Not only urbanization from villages to cities. But also urbanization from small cities to big cities like Surabaya. But the purpose of urbanization to Surabaya is not only driven by economic factors. For students, urbanization is carried out to gain knowledge in higher education. The purpose of the author in this article is to identify the reasons students from outside the city of Surabaya choose to continue studying in Surabaya and to identify the reasons for students who have graduated and choose to stay in Surabaya. This study uses a descriptive qualitative research approach, which in this study will attempt to explain and describe the form of social construction built by students when deciding to urbanize to the city of Surabaya. The nature of urbanization itself also affects the location where urban communities will experience changes. For example, students or alumni who work in big cities such as Surabaya bring jobs or influence where they live. It even provides a way to open vacancies related to the things they do. There is a form of identification of the work he did in Surabaya and then applied to the place of origin under certain circumstances. Keywords: Social Construction, Urban Student, Surabaya City AbstrakSurabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua seesudah Jakarta, sekaligus ibukota Provinsi Jawa Timur. Hal ini menjadikan Surabaya sebagai kota tujuan urbanisasi. Bukan hanya urbanisasi dari desa ke kota. Namun juga urbanisasi dari kota kecil ke kota besar seperti Surabaya. Tetapi tujuan urbanisasi ke Surabaya tidak hanya sekadar didorong faktor ekonomi. Bagi para pelajar urbanisasi dilakukan untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Tujuan dari penulis dalam artikelnya ini untuk mengidentifikasi alasan mahasiswa dari luar kota Surabaya yang memilih melanjutkan kuliah di Surabaya dan Mengidentifikasi alasan mahasiswa yang sudah lulus dan memilih untuk menetap di Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yang bersifat deksriptif, dimana didalam penelitian ini akan berusaha untuk menjelaskan serta menggambarkan mengenai bentuk konstruksi sosial yang dibangun oleh mahasiwa saat memutuskan melakukan urbanisasi ke kota Surabaya. sifat urbanisasi itu sendiri juga berpengaruh pada lokasi di mana masyarakat perkotaan akan mengalami perubahan. Misalnya, mahasiswa atau alumni yang bekerja di kota besar seperti Surabaya membawa pekerjaan atau mempengaruhi tempat tinggalnya. Bahkan memberikan cara untuk membuka lowongan terkait dengan hal-hal yang mereka lakukan. Ada bentuk identifikasi karya yang dilakukannya di Surabaya kemudian diaplikasikan ke tempat asalnya dalam keadaan tertentu. Kata Kunci: Konstruksi Sosial, Mahasiswa Urban, Kota Surabaya
Parent's Strategy in Formation of Student Character During Online Learning Faridatul Lailiyah; Sarmini Sarmini; Sugeng Harianto
The Indonesian Journal of Social Studies Vol 4 No 2 (2021): December
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Changes in learning patterns from face-to-face to technology-based (online) cause problems, one of which is felt by parents. During the Covid-19 pandemic, parents are required to continue to carry out student character building during online learning and complete the family economy. In line with the problems that occur, the purpose of this study is to provide strategies in solving problems related to the formation of student character during online learning. This research design uses a qualitative approach with a case study method. The research was conducted on parents of UPT SMPN 6 Gresik students. The data were collected through observation and in-depth interviews and the data were analyzed using the Socialization theory of Peter L. Berger and Thomas Luckman. The results of the study indicate that the strategy referred to in this study is a series of efforts made by parents to solve problems that occur in the formation of students' character during online learning. The strategy in question includes two ways, namely external and internal. Externally, parents are expected to optimize social capital in the school environment such as teachers, principals, school residents, and the community in solving any problems including the formation of student character during online learning. Internally, parents must also be willing to be actively involved during the learning evaluation process and social control during online learning. It is important to provide reports on student progress when studying from home to teachers at school. Keywords: Parents Strategy, Character Building, Online Learning, Covid-19
DEVELOPING STRATEGY OF PUBLIC ORGANIZATION : A STUDY OF FACULTY OF SOCIAL SCIENCES AND LAW STATE UNIVERSITY SURABAYA EFFORT INTO STATE UNIVERSITIES LEGAL ENTITIES Indah Prabawati; Muhammad Turhan Yani; Bambang Sigit Widodo; Sugeng Harianto
Mimbar : Jurnal Penelitian Sosial Dan Politik Vol 11 No 1 (2022): Mimbar Jurnal Penelitian Sosial dan Politik (Juni)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof Dr Hazairin, SH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32663/jpsp.v11i1.2658

Abstract

The strategic target of education development following the Strategic Plan of the Ministry of Education and Culture 2020-2024 is directed at two things, namely expanding access to education and strengthening the quality and relevance of education. One of the efforts made is to create the independence in higher education through government policies that encourage State Universities (PTN) to become State Universities Legal Entities (PTN-BH) as stipulated in the Regulation of the Minister of Education and Culture Number 88 of 2014 and Regulation of the Minister of Education and Culture Number 4 of 2020 regarding the Change of PTN to PTN-BH. This policy provides an opportunity for the State University of Surabaya (Unesa) to increase its independence status from PTN-BLU to PTN-BH. This study aims to describe the strategy of the Faculty of Social Sciences and Law in welcoming the State University of Surabaya to become a PTN-BH. The research method used in this research is descriptive research using a qualitative approach through document studies using supporting documents to support research activities. The data analysis technique in this study is an interactive model such as data collection, data reduction, data condensation, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study indicated that in the attempt to increase its independence into PTN-BH, FISH Unesa applied several strategies namely the arrangement of Unesa FISH Strategic Plan for 2020-2024, Master Plan for Research and Community Service FISH Unesa for 2021-2025, as well as Mapping and Analysis of Human Resources for 2021-2025.
SOSIALISASI PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP REMAJA OLEH KELUARGA DESA GELAP KECAMATAN LAREN KABUPATEN LAMONGAN iif Aisyah; Sugeng Harianto
SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya Vol 24 No 2 (2022): SOSIOLOGI: Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial dan Budaya
Publisher : Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/sosiologi.v24i2.280

Abstract

ABSTRAK Meningginya kasus kehamilan pranikah dan kasus penyampaian sangat sulit bagi orangtua di Desa Gelap untuk melindungi anak-anak mereka dari perilaku seksual yang menyimpang. Masalah ini adalah poin menjadi ketertarikan yang diperbincangkan oleh para analis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apa saja jenis sosialisasi pelatihan seks dewasa muda pada keluarga binaan elastis di Desa Gelap Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan. Untuk menguji informasi tersebut, analis penelitiannya menggunakan teori peran George Herbert Mead. Metodologi dalam penelitian ini adalah kualitatif yang semacam analisis kontekstual. Peneltian ini menggunakan proses observasi dan wawancara mendalam dengan 6 informan. Keabsahan data memanfaatkan strategi triangulasi. Informasi yang diperoleh diselidiki menggunakan model pemeriksaan intuitif Miles dan Huberman dengan tiga tahap, yaitu penurunan informasi, tampilan informasi, penarikan/konfirmasi akhir. Mengingat dampak dari pemeriksaan di bidang sosialisasi pelatihan seks dewasa muda yang dilakukan oleh orangtua di Desa Gelap, jenis sosialisasi primer mengenai seks remaja dipisahkan menjadi tiga aspek, khususnya 1) sosialisasi biologis, menghadirkan perubahan aktual dan baru, hal-hal yang dapat dilakukan oleh anak-anak 2) sosialisasi norma dan batasan seksual, menunjukkan kepada anak-anak ada standar yang harus dijaga sebagai manusia 3) sosialisasi peran dan fungsi sosial, membantu anak-anak untuk mengalami pekerjaan mereka sebagai wanita dan pria. Hambatan yang dialami oleh orangtua untuk melakukan pembinaan pergaulan bebas adalah pergaulan anak-anak dan penggunaan ponsel. Kata Kunci: Hamil Pranikah; Sosialisasi; Keluarga. ABSTRACT The increase in cases of premarital pregnancy and cases of submission is very difficult for parents in Desa Gelap to protect their children from deviant sexual behavior. This issue is a point of interest discussed by analysts. The purpose of this study was to find out what types of socialization of sex training for young adults in the elastic target family in the Gelap Village, Laren District, Lamongan Regency. To test this information, his research analyst used George Herbert Mead's role theory. The methodology in this research is qualitative which is a kind of contextual analysis. This research uses a process of observation and in-depth interviews with 6 informants. The validity of the data utilizes a triangulation strategy. The information obtained was investigated using Miles and Huberman's intuitive examination model with three stages, namely information decline, information display, withdrawal/final confirmation. Considering the impact of the examination in the field of socialization of young adult sex training carried out by parents in the Dark Village, the type of primary socialization regarding adolescent sex is separated into three aspects, in particular 1) biological socialization, presenting actual and new changes, things that can be done by children -children 2) socialization of sexual norms and boundaries, showing children there are standards that must be maintained as human beings 3) socialization of social roles and functions, helping children to experience their work as women and men. Barriers experienced by parents to foster free association are the association of children and the use of cell phones. Keywords: Premarital Pregnancy; Socialization; Family.
Prasangka, Ketidaksetaraan, dan Diskriminasi Gender dalam Kehidupan Mahasiswa Kota Surabaya: Tinjauan Pemikiran Konflik Karl Marx Muhammad Falih Iqbal; Sugeng Harianto
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v8i2.52926

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk prasangka, ketidaksetaraan, dan diskriminasi gender yang dialami oleh mahasiswa Kota Surabaya di kehidupan sehari-harinya dalam tinjauan teori konflik Karl Marx. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah deskriptif kualitatif, hasil observasi dan wawancara menjadi gambaran umum dalam hasil penelitian. Dengan ditunjang oleh studi kepustakaan maka dapat membentuk hasil penelitian yang kredibel. Hasil penelitian yang didapatkan ialah, informan pernah mendapatkan prasangka, ketidaksetaraan, dan diskriminasi gender di dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun pertemanan. Konsep gender yang kaku dirasa merugikan laki-laki dan perempuan. Tercapainya kesetaraan gender di era modernisasi ini menjadi harapan oleh seluruh informan.
Pertukaran Sosial dalam Hubungan Pertemanan Remaja Desa Winong melalui Media Sosial Fakhris Aulady; Sugeng Harianto
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol. 8 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jiis.v8i2.54926

Abstract

Masa remaja menjadi waktu yang tepat untuk memperbanyak teman baik itu dari satu wilayah ataupun dari wilayah. Dengan adanya media sosial hal itu dapat diwujudkan, karena dapat menghubungkan siapapun. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan mengidentifikasi mengenai pembentukan hubungan pertemanan remaja desa Winong melalui media sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan teori pertukaran sosial dari George C. Homans. Adapun cara pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah dengan wawancara dan didukung dengan studi kepustakaan untuk melengkapi data. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa remaja memiliki perubahan dalam membangun pertemanan yaitu melalui media sosial, dimana dinilai dapat saling menguntungkan dengan dapat bertukar berbagai hal seperti cerita, waktu, barang dan hal lainnya yang tidak dapat dilakukan dalam interaksi secara langsung. Sehingga, fenomena ini berimplikasi pada pembentukan kebiasaan baru yaitu pertukaran nilai hanya dalam dunia maya.