Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JURNAL PENDIDIKAN TAMBUSAI

Strengthening Indonesian Literacy through Folklore Storytelling Frans Sayogie
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.349 KB)

Abstract

Penguatan literasi bahasa Indonesia di Indonesia menjadi penting dalam dunia pendidikan. Literasi bahasa Indonesia merupakan salah satu cara untuk mengubah pendidikan melalui penanaman budaya membaca, menulis, dan berhitung. Penelitian ini mengeksplorasi konstruksi pembelajaran literasi bahasa Indonesia melalui metode Cerita Rakyat Indonesia. Cerita rakyat berjudul “Roro Jonggrang” yang berasal dari Jawa Tengah, Indonesia dipilih sebagai literasi media Indonesia karena unsur dan nilai intrinsik cerita tersebut. Cerita tersebut mengandung kepercayaan supernatural, nilai moral, dan sistem budaya patriarki. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana mengkonstruksi pembelajaran literasi bahasa Indonesia melalui storytelling pada siswa kelas II sekolah dasar di Indonesia. Indikator untuk mengukur tingkat kemampuan literasi bahasa Indonesia akan diberikan kepada siswa untuk mengetahui prestasi dan tingkat kemahiran berbahasa Indonesia mereka.
Profanity Usage and Effects Uttered by Female Characters in Mean Girls Movie Ahyar S. Tanjung; Frans Sayogie
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 7 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terlepas dari sifatnya yang kontroversial, profanity memiliki tingkat signifikansi tertentu dalam masyarakat. Profanity adalah instrumen penting untuk mengungkapkan perasaan yang kuat dan menekankan perspektif seseorang. Penggunaan profanity menggerogoti nilai-nilai hormat, empati, dan kesopanan, mengikis fondasi interaksi dan pemahaman yang sehat. Penelitian ini mengamati bagaimana karakter wanita dalam film "Mean Girls" menggunakan profanity untuk mengekspresikan emosi mereka dalam situasi yang berbeda dan efek penggunaannya. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa karakter perempuan kebanyakan menggunakan kata-kata kotor seperti whore, bitch, dan slut untuk menghina orang lain, menunjukkan frustrasi dan agresi, atau mengungkapkan kemarahan mereka. Kesimpulannya, karakter wanita menggunakan profanity dalam dialog mereka untuk membuat film lebih realistis, komedi, dan intensitas karakter.