Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CHITOSAN AS ANTIFUNGAL IN CHANNA STRIATA COLLAGENCHITOSAN FOR WOUND HEALING Ary Andini; Endah Prayekti
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 3 No 2 (2019): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v3i2.1197

Abstract

The Snakehead fish contains high protein that was mostly used as a treatment during healing process in either invasive or passive surgery. Therefore, it could be developed as well as a mixture of wounds dressing for skin healing. The aim of this study was to know the effect of combination of concentrations between chitosan and collagen of Snakehead fish (Channa striata) skin and scales on fungal total number recovered from the composite. Snakehead fish skin and scales was treated by soaking in 2% HCl solvent for 48 hours to obtain collagen from its filtrate. Filtrate obtained continued to neutralize with 1 M NaOH until soluble collagen appeared. Collagen obtained in this study then mixed with 2% chitosan liquid to make wound dressing in various concentrations group. Combination of colagen mixture in this study were chitosan liquid only as control, 25% collagen-75% chitosan (C1), 50% collagen-50% chitosan (C2) and 75% collagen-25% chitosan (C3). The study results showed that on Control, C1 and C2 group there was no fungal contamination, but on C3 group there was contamination of fungal with total counting about 2,43 x 103 CFU. Based on statistically test showed that there was discrepancy for each group with p-value was 0,02 (p<0,05).
PENYULUHAN PEMANFAATAN HERBAL MEDICINE DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS BAGI KADER KESEHATAN DI MASYARAKAT DESA GELANG, KECAMATAN TULANGAN, SIDOARJO Devyana Dyah Wulandari; Endah Prayekti
Community Development Journal Vol 2 No 1 (2018): Community Development Journal
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.937 KB) | DOI: 10.33086/cdj.v2i1.388

Abstract

Masyarakat masih banyak yang belum sadar pentingnya menjaga kesehatan demi mencegah penyakit degeneratif dimasa tua. Apalagi pada jaman sekarang begitu banyak makanan siap saji yang berpotensi menimbulkan banyak penyakit, salah satunya adalah diabetes mellitus. Tim pengabdian masyarakat memberikan penyuluhan untuk meningkatkan pemhaman dan wawasan tentang pentingnya pemanfaatan herbal medicine dalam rangka pencegahanpenyakit diabetes mellitus. Tercapainya target dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, terbukti dari antusiasnya para peserta mengikuti penyuluhan dari mulai sampai berakhirnya acara serta banyaknya pertanyaan daripara peserta. Sedangkan tercapainya tujuan dan manfaat dari penyuluhan tentang pemanfaatan herbal medicine bagipasien pre diabetes memberikan wawasan bagi masyarakat Desa Gelang Kabupaten Sidoarjo tentang pentingnya perankonsumsi tanaman herbal dalam menunjang penurunan kadar glukosa darah adalah menjadi tolak ukur keberhasilanpenyuluhan ini.
MEDIA PERTUMBUHAN ALTERNATIF DARI TEPUNG AMPAS TAHU UNTUK PERTUMBUHAN Penicillium sp Endah Prayekti; Nur Naili Fahira
CELEBES BIODIVERSITAS Vol 5, No 1 (2022): Science, Conservation, Biology Education
Publisher : STKIP Pembangunan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51336/cb.v5i1.301

Abstract

PENURUNAN JUMLAH BAKTERI KULIT MANUSIA DENGAN PERLAKUAN WUDHU DECREASING NUMBER OF HUMAN SKIN BACTERIA BY WUDHU TREATMENT Endah Prayekti
BIOMA Vol 1, No 2 (2016): BIOMA : JURNAL BIOLOGI DAN PEMBELAJARAN BIOLOGI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/bioma.v1i2.441

Abstract

Wudhu sebagai aktifitas rutinitas yang dilakukan oleh muslim sebelum melakukan ibadah telah diteliti memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan tubuh. Kulit sebagai bagian tubuh manusia yang terpapar langsung dengan perlakuan wudhu, merupakan barier pertama tubuh dari lingkungan luar dan dari masuknya mikroba yang berkolonisasi di permukaan kulit. Adanya proses membasuh kulit dengan air memungkinkan adanya terlepasnya bakteri dari kulit sebagai akibat kontak bakteri kulit dengan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jumlah bakteri kulit pada sebelum dan sesudah perlakuan wudhu. Penelitian ini memiliki dua tahapan, tahapan pertama membandingkan jumlah bakteri kulit pada kelompok muslim dan non muslim. Pada tahap kedua, dilakukan penghitungan jumlah bakteri kulit responden muslim pada lima titik waktu pengamatan. Penghitungan bakteri kulit dilakukan dengan mengambil sampel usap dari permukaan kulit pada ventral lengan reponden untuk kemudian dilakukan penghitungan jumlah bakteri dengan seri pengenceran yang sesuai. Perbandingan data kelompok muslim dan non muslim dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data pengamatan jumlah bakteri sebelum dan sesudah wudhu pada lima titik waktu kemudian dianalisis statistik menggunakan t-test berpasangan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh perlakuan sebelum dan sesudah wudhu terhadap jumlah bakteri kulit (p=0.006). Kata kunci: Wudhu, Bakteri Kulit, Hitungan Cawan.
SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW : PENGGUNAAN LAPISAN ANTIBAKTERI UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI PEMBENTUK BIOFILM PADA KATETER Zahrotul Illiyin; Endah Prayekti; Thomas Sumarsono
PROSIDING NATIONAL CONFERENCE FOR UMMAH Vol. 1 No. 1 (2020): Prosiding National Conference for Ummah (NCU) 2020
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Urinary Tract Infection (UTI) is an infection caused by the growth of pathogenic microorganisms. This infection most often occurs due to the use of hospital equipment, one of which is a catheter. The use of a long and permanent catheter can make the bacteria adhere to form biofilm bacteria. To prevent the growth of biofilm-forming bacteria, one effort that must be made is to use an antibacterial layer on the catheter surface. This Systematic Literature Review This aims to determine the antibacterial layer that can be used to inhibit the growth of biofilm-forming bacteria on the catheter surface. This research methods was colleting research journal form google scholar and clinical key database using the PRISMA flow guidelines. Journal for data extraction were obtained from 5 main reference journals. Criteria used for obtaining reference journal were journal using experimental design, completely rendomized desingn (CRD), not late than 2015, and synthetic antibacterial layer for chatheter surface. The results of the review show that the ACNS layer, CHX-NS layer, PPX-N layer, AG-PTFE layer, and Ag-NPs layer can inhibit the growth of the tested bacteria with different variations in the presentation of resistance from one another. In Conclusions, the antibacterial coating applied to the cathetersurfece can inhibit the growth of Escherichia coli biofilm as main caused of UTI. keywords: UTI; biofilm; antibacterial coating; catheter. Abstrak: Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme patogen infeksi ini paling sering terjadi karena kesalahan penggunaan peralatan rumah sakit, salah satunya yaitu kateter. Penggunaan kateter yang lama dan menetap dapat menjadikan media perlekatan bakteri membentuk bakteri biofilm. Untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembentuk biofilm salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu dengan menggunakan lapisan antibakteri pada permukaan kateter. Penelitian Systematic Literatur Review ini bertujun untuk mengetahui jenis lapisan antibakteri yang dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk biofilm pada permukaan kateter. Metode penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan jurnal dari penelitian pada database google scholar dan clinical key dengan pedoma PRISMA flow. Jurnal yang digunakan untuk ektraksi data didapatkan 5 jurnal acuan utama. Kriteria pemilihan jurnal berdasarkan pada jenis penelitian ekperimental, Rancangan Acak Lengkap, tahun publikasi diatas 2015, menggunakan lapisan antibakteri sintetik pada permukaan kateter. Hasil review menunjukkan bahwa Lapisan ACNS, lapisan CHX-NS, lapisan PPX-N, lapisan AG-PTFE, dan lapisan Ag-NPs dapat menghambat pertumbuhan bakteri uji dengan variasi presentasi hambatan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Kesimpulan Systematic literatur review ini bahwa lapisan antibakteri yang digunakan pada permukaan kateter dapat menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk biofilm penyebab ISK utama yaitu Escherichia coli. Kata kunci: ISK; biofilm; lapisan antibakteri; kateter.
Pengujian Stabilitas Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus Dari Eksrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) Dengan Perlakuan Suhu Penyimpanan Endah Prayekti; Mirshall Abiedama Prayoga
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 1 No. 2 (2022): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v1i2.690

Abstract

Bawang dayak merupakan salah satu tanaman yang biasanya digunakan sebagai obat tradisional di daerah Kalimantan. Bawang dayak diketahui mengandungan bebebrapa senayawa fitokimia seperti alkaloid, tanin, flavonoid dan glikosida yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan secara in-vitro dengan teknik kertas cakram (Kirby- Bauer) dengan menguji ekstrak umbi bawang dayak terhadap salah satu faktor fisik yaitu suhu penyimpanan. Pengujian kemampuan antibakteri dilakukan pada Staphylococcus aureus. Konsentrasi ekstrak bawang dayak yang digunakan dalam penelitian ini sebesar 40%. Suhu penyimpanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4oC, 20oC, dan 40oC . Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suhu 4oC didapatkan diameter zona hambat dengan rata-rata 25,33 mm, pada suhu 20oC didapatkan diameter zona hambat dengan rata-rata 32,5 mm dan pada suhu 40oC didapatkan diameter zona hambat dengan rata-rata 29,83 mm. Hasil uji Kruskal Wallis didapatkan nilai signifikansi 0,00 yang berarti suhu berpengaruh terhadap stabilitas ekstrak etanol bawang dayak dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Suhu penyimpanan yang paling optimal untuk menyimpan ekstrak umbi bawang dayak adalah pada suhu 20oC.