Andi Muhammad Asbar
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

DISKURSUS WACANA SAINS DAN TEKNOLOGI SERTA DAMPAKNYA PADA PENDIDIKAN ISLAM Andi Muhammad Asbar
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol 3 No 1 (2019): April
Publisher : LP2M IAI Muhammadiyah Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52266/tadjid.v3i1.240

Abstract

Wacana sains dan teknologi selalu menjadi diskursus jika diperhadapkan dengan Islam.Bahkan, kalangan sarjana berusaha mengintegrasikan dengan berbagai macam rupa. Pada kenyataannya dalam perkembangan Islam tercatat beberapa ilmuan Muslim.Salah satusumbangan terbesar Islam bagi dunia modernsaat ini,adalahmewariskan sejumlahteori pengetahuan tentang alam semesta dan cara-cara menerapkan pengetahuan tentangnya.Dalam banyakhal, hubungan antara ilmu pengetahuan (sains) dengan cara-cara menerapkannya (teknologi) telah banyak dicontohkan dan diuji cobakan oleh sejumlah sarjana muslim pada sekitar abad ke-9 M sampai13 M. Di sisi lain, integrasi Islam dengan sains dan teknologi juga menjadi wacana populer dan menjadi pemantik lahirnya kajian tentang hal tersebut di dunia akademik. Sehingga menghasilkan perjumpaan teori di antara keduanyayang pada akhirnya dapat disepakati semuanya bisa saling melengkapi dan tidak terpisahkan.Hakikat pendayagunaan teknologi adalah sebagai media pendukung aktivitas manusia. Hal tersebut harus disadari masyarakat sebagai dampak positif dari teknologi yang bersifat komplementer, serta dampaknya terhadap pendidikan Islam, maka harus mampu melahirkan manusia untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat sebagai tujuan utama pendidikan Islam. Inilah kausa-finalisnya mengapa dan untuk apa pendidikan Islam itu dalam pergolakan sosial, utamanya dalam era perkembangan IPTEK ini.Dengan kata lain pendidikan Islam harus ikut memainkan peran dan tidak sekedar menjadi penonton.Oleh karena itu, tepatlah bila pelajaran tentang IPTEK dimasukkan dalam pendidikan Islam, dan mutunya harus ditingkatkan.
STRATEGI GURU DALAM PENGELOLAAN KELAS PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 39 BULUKUMBA Andi Muhammad Asbar
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Al Qalam Vol. 12, No. 1, Januari-Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.382 KB) | DOI: 10.35931/aq.v0i0.21

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan strategi guru dalam pengelolaan kelas pada pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Negeri 39 Bulukumba. Penelitian ini tergolong sebagai penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Metode pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen kunci dengan menggunakan panduan observasi, pedoman wawancara dan format catatandokumentasi.Hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti adalahantara lain:                1) Strategi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 39 Bulukumbadalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, efisien dan menyenangkan, itu tergambarkan dalam pengelolaanadministrasi kelas, pengelolaan operatif kelas, pengaturan ruang kelas,dan strategi pembelajaran. Kerjasama antara sekolah, guru dan siswa atau peserta didik, menjadi perhatian penting untuk ditingkatkan dalam meramu strategi pembelajaran di kelas khususnya, keaktifan dari Guru PAI SMP Negeri 39 Bulukumba tersebut. Dari penelitian ini, dapat dikatakan bahwa strategi pengelolaan kelas telah berjalan dengan baik, hanya saja komitmen bersama dilingkungan sekolah diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pembelajaran dapat tercipta di kelas; 2) Faktor pendukung dari strategi pengelolaan kelas dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 39 Bulukumba, antara lain; a. Kurikulum, hal ini penting menyangkut pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum nasional. dan b. Guru PAI, faktor guru disini sangat erat dengan kompetensi yang dimilikinya serta komitmen dalam menciptakan kondisi kelas yang baik. Sedangkan faktor penghambat dating dari guru sendiri, peserta didik dan fasilitas. Artinya bahwa hambatan pasti akan ada ditemui oleh guru, makanya dibutuhkan menanganan untuk mengantisipasi atau mengatasi hal tersebut; dan 3) Upaya yang dilakukan, yakni: a. Penguatan kompetensi guru PAI; b. Melakukan kontrak pembelajaran dalam kelas. Hal ini penting untuk mengatur peserta didik dan guru itu sendiri, yang disepakati dan dijalankan secara konsisten agar tercipta kelas yang efektif serta tercipta suasana kelas yang kondusif dan mendukung pembelajaran disekolah utamanya dalam pembelajaran PAI.