Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Dinamika Pelajaran Sejarah Indonesia dalam Kurikulum 2013 pada Jenjang SMK/MAK Rinaldo Adi Pratama; Maskun; Nur Indah Lestari
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8 No 2 (2019): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 8 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.244 KB) | DOI: 10.21009/JPS.082.02

Abstract

This study aims to explain the dynamics of Indonesian History subject in the 2013 Curriculum at Vocational High School. Implementation of the 2013 Curriculum, the Indonesian History subject had a special place at the Vocational High School level. But, revision of 2013 Curriculum effected on the existence of Indonesian History subject in Vocational High School. This study used a library research method that used library resources in research without field research. The results showed that Indonesian History subject at the beginning of the 2013 Curriculum implementation got allocation 216 hours for six semester in 10th, 11th, and 12th grade. Decreased to 144 hours for four semester in 10th and 11th grade after revised in 2016, and decreased again to 108 hours of time allocation for two semester only in 10th grade in 2017 and changing nomenclature from Indonesian History become History. Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan mengenai dinamika pelajaran Sejarah Indonesia dalam Kurikulum 2013 di jenjang SMK/MAK. Seperti diketahui bahwasanya awal penerapan Kurikulum 2013, Sejarah Indonesia mendapatkan tempat istimewa pada jenjang SMK/MAK, namun seiring perkembangan waktu, terjadi revisi yang dilakukan terhadap Kurikulum 2013 yang berdampak pada keberadaan mata pelajaran Sejarah Indonesia yang semakin berkurang jumlah jamnya. Penelitian ini menggunakan metode historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Sejarah Indonesia pada awal penerapan Kurikulum 2013 mendapatkan alokasi waktu 216 jam pelajaran, semakin berkurang menjadi 144 jam pelajaran setelah terjadi revisi kurikulum pada 2016 dan semakin berkurang lagi menjadi 108 jam pelajaran serta perubahan komenklatur dari Sejarah Indonesia menjadi sejarah setelah perbaikan struktur kurikulum untuk SMK/MAK pada tahun 2017.
Integrasi Nilai Filosofis Tari Topeng Sekura Pada Pembelajaran Sejarah Lokal Suparman Arif; Nur Indah Lestari; Sumargono
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 10 No 1 (2021): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 10 Nomor 1 Tahun 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.101.01

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji nilai filosofis Tari Topeng Sekura, sehingga nilai tersebut dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah di SMA sebagai edukasi pelestarian hutan adat masyarakat Lampung Saibatin. Metode penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan realita sosial. Realita sosial yang dipelajari adalah kearifan lokal masyarakat adat Kabupaten Lampung Barat dalam menjaga kelestarian hutan. Kearifan lokal tersebut tercermin dalam Tari Topeng Sekura pada penampilan kostum sekura kamak. Kecerdasan lokal dalam menjaga kelestarian lingkungan tersebut perlu diintegrasikan pada pembelajaran sejarah. Pengintegrasisan nilai filosofis Tari Topeng Sekura dalam pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya: pengembangan materi pelajaran yang memasukan unsur kearifan lokal nilai filosofis Tari Topeng Sekura, pengembangkan instrumen evaluasi, dan mendesain proses pembelajaran yang menerapkan model-model pembelajaran yang inovatif yang dapat memasukan unsur nilai filosofis Tari Topeng Sekura. Untuk mendesain pembelajaran yang memasukan nilai filosofis Tari Topeng Sekura dalam pembelajaran sejarah maka guru harus mampu memetakan materi pelajaran yang dapat mengintegrasikan nilai filosofis Tari Topeng Sekura. Kearifan lokal yang dikembangkan dalam pembelajaran sejarah mampu membentuk karakter pelestarian lingkungan hutan bagi peserta didik.
Pembuatan Video Pembelajaran Sejarah untuk Mendukung E-Learning Di Masa Pandemi Bagi MGMP Sejarah Provinsi Lampung Muhammad Basri; Suparman Arif; Nur Indah Lestari; Rinaldo Adi Pratama
RESONA : Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/resona.v5i1.594

Abstract

ABSTRAKPelatihan pembuatan video pembelajaran bagi MGMP Sejarah di Provinsi Lampung ini dilakukan melalui dua tahap yaitu kegiatan pelatihan dan tindak lanjut berupa kewajiban peserta pelatihan untuk membuat video pembelajaran sesuai topik yang telah ditentukan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada guru sejarah agar mampu merancang media pembelajaran berbasis video pembelajaran yang dapat mendukung e-larning. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini terdiri dari dua yaitu penyuluhan dan pelatihan. Penyuluhan berupa penyampaian materi yang bersifat teoretis tentang pengembangan bahan ajar berbasis video. Sedangkan, pelatihan bertujuan untuk menanamkan keterampilan praktis kepada guru untuk merancang video pembelajaran. Kegiatan pelatihan pembuatan video pembelajaran berjalan dengan baik hal ini terlihat dari tingginya antusiasme peserta selama mengikuti pelatihan. Keberhasilan kegiatan pelatihan ini juga ditunjukkan dengan adanya peningkatan skor posttest peserta yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pretest. Di masa yang akan datang pelatihan pembuatan video pembelajaran ini perlu dilakukan pada semua jenjang pendidikan mengingat pentingnya penggunaan media audio visual pada proses pembelajaran.ABSTRACTThe training to create learning videos for the Teacher Association of History Subject in Lampung Province was carried out in two stages, namely training activities and follow-up activities in the form of training participants' obligations to make learning videos according to predetermined topics. This activity aims to provide training to history teachers to be able to design instructional video-based learning media that can support e-learning. The method used in this training consists of two, namely counseling and training. Counseling is in the form of delivering theoretical material on the development of video-based teaching materials, while the training aims to instill practical skills in teachers to design learning videos. The training activities for making learning videos went well, this could be seen from the high enthusiasm of the participants during the training. The success of this training activity was also shown by the increase in the participants' post-test scores which were higher than the pre-test results. In the future, this learning video-making training needs to be carried out at all levels of education given the importance of using audio-visual media in the learning process. 
PERAN LADA LAMPUNG MENYOKONG KOMODITAS PERDAGANGAN BANTEN Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari; Aprilia Triaristina
Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30870/candrasangkala.v8i1.14987

Abstract

Tanoh Lampung tanoh lado, sebaris lirik lagu daerah yang mengingatkan sejarah kejayaan lada Lampung yang terkenal keberbagai bangsa pada masa penguasaan Kesultanan Banten. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kejayaan lada Lampung dan relasi antara Lampung dengan Banten sampai lada Lampung menjadi komoditas perdagangan dan pelabuhan Kesultanan Banten. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah dengan menggunakan dua sumber pengumpulan data yakni studi pustaka dan dokumentasi dengan menggunakan teknik analisis kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, kejayaan lada Lampung dan terjalinnya relasi yang baik antara Lampung dengan Kesultanan Banten merupakan dua hal yang sangat mendukung. Lada Lampung yang terkenal karena kualitas dan ketenarannya pada masa Kesultanan Banten menguasai Lampung. Hubungan antara Banten dengan Lampung terjalin dengan baik karena adanya lada Lampung yang semakin diluaskan lahan perkebunannya. Antara Lampung dan Kesultanan Banten juga tidak terjadi pemberontakan/perlawanan/perang yang dilakukan kedua belah pihak. Hal ini dikarenakan adanya kesepakatan antara Banten dan Lampung yakni Banten memberikan perintah melalui piagam (pijagem) yang dikeluarkan mengenai perintah tanam pohon lada kepada para pemimpin adat di marga Lampung dan sebaliknya para pemuka adat Lampung mendapatkan gelar adat dan benda simbolis dari Sultan Banten yang dapat digunakan dalam kepimimpinan marga. Hal inilah yang menjadi resep harmonisnya hubungan Lampung dan Kesultanan Banten sampai Lampung menjadi komoditas penyokong lada utama dan sampai terbangunnya pelabuhan-pelabuhan yang megah di Banten.
Pendidikan Karakter melalui Tradisi Ngebuyu sebagai Kearifan Lokal Masyarakat Lampung Pesisir Nur Indah Lestari; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana3; Sumargono Sumargono
Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora Vol 5 No 1 (2022): Kaganga:Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (779.761 KB) | DOI: 10.31539/kaganga.v5i1.3689

Abstract

The purpose of this study was to determine the character education of the Lampung Pesisir community through the tradition of ngebuyu local wisdom. This research method is a type of qualitative research using an ethnographic approach that describes the local culture of the Lampung Coastal Kalianda community, namely Ngebuyu. The results show that local culture contains character education values ​​that are important to be transformed to the younger generation. One such culture is the Negbuyu tradition. The Ngebuyu tradition is a tradition carried out by the people of Coastal Lampung in the Kalianda area, South Lampung Regency. The Lampung Coastal community or commonly referred to in the local language as 'Ulun Lampung Saibatin' has a ritual in welcoming the birth of a baby, the ritual or tradition is called Ngebuyu. The conclusion of the research on the character education of the ngebuyu tradition by internalizing cultural values ​​in history learning can attract students' interest in learning history and make history learning more meaningful. Keywords: Character Education, Ngebuyu Tradition, Local Wisdom
INOVASI PEMBUATAN KREASI OLAHAN MAKANAN SAMBAL KERANG HIJAU DI KELURAHAN KOTA KARANG RAYA Nur Indah Lestari; Netti Herawati; Adji Putra; Almira Zavira Alami; Kristin Febriana Suebu; Muhammad Ikhsan Indrawan; Reyhan Issatyadi Darmawan; Rifqi Adiyatma
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.864 KB) | DOI: 10.23960/buguh.v2n2.174

Abstract

Kerang hijau merupakan salah satu organisme laut yang berhasil dibudidayakan di Kelurahan Kota Karang Raya. Budidaya kerang hijau mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan banyak perlakuan dengan bahan jaring dan bahan mengapung seperti botol bekas yang mudah didapatkan. Penjualan kerang hijau di Kelurahan Kota Karang Raya sendiri hanya menjual kerang hijau mentah saja tanpa diolah terlebih dahulu yang mana ini membuat nilai jual dari kerang hijau itu sendiri tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan kerang hijau yang sudah diolah. Dari permasalahan tersebut lah penulis memutuskan untuk membuat jurnal yang berjudul "Inovasi Pembuatan Kreasi Olahan Makanan Sambal Kerang Hijau di Kelurahan Kota Karang Raya" untuk membantu para nelayan dan sekelompok ibu/istri-istri nelayan membuat suatu olahan dari kerang hijau menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tambah dengan mengolahnya menjadi sambal kerang hijau yang lezat dan praktis yang dikemas secara sederhana dan dijual di warung-warung sekitar. Hasilnya, nelayan dan sekelompok ibu/istri-istri nelayan menerima pemahaman dalam hal inovasi pembuatan kreasi olahan sambal kerang hijau. Selain itu, masyarakat dapat menambahkan pemasukan tanpa memerlukan modal yang banyak. Artikel ini terbatas pada pelaksanaan KKN Mandiri Putra Daerah Periode 2 2021.
Nilai- Nilai Kampung Transmigrasi di Pringsewu sebagai Sumber Belajar Sejarah Sumargono; Aprilia Triaristina; Rinaldo Adi Pratama; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11 No 2 (2022): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 11 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.112.02

Abstract

The toponymy of the villages in Pringsewu is a memory that holds about past experiences. Toponymy brings a distinctive uniqueness about the names of villages, especially the names of villages that come from various aspects including physical aspects or embodiment aspects, hydrological aspects, geomorphological aspects, and biological-ecological aspects, thus changing the name of the village into an object of knowledge that can be explored and read. This research is qualitative research with a descriptive approach. Data collection techniques through observation, literature studies, and documentation. The data validity technique uses source triangulation. Furthermore, the method used in analysing the data is a qualitative method, which describes the uniqueness of the toponymy of transmigration villages in Pringsewu and their potential as a source of historical learning based on data that has been collected through literature studies, field studies and documentation. The toponymic values of village names have the potential to be integrated in history learning, as an effort to humanize the narrative (the humanizing narrative) that reveals the nuances of history, as well as to appreciate the previous communities in their struggle to open land in the form of forests to be turned into a village and empathize through lens observations from human life experiences. This shows that the local people are very instrumental in providing the names of the villages in accordance with the expectations for future progress, to create a safe, prosperous, happy village, and a beautiful village according to the name embedded in its name. Toponimi nama-nama kampung di Pringsewu merupakan sebuah memori yang menyimpan tentang pengalaman masa lalu. Toponimi membawa keunikan yang khas tentang nama-nama kampung, terutama nama-nama kampung yang berasal dari berbagai aspek antara lain aspek fisik atau aspek perwujudan, aspek hidrologi, aspek geomorfologi, serta aspek biologis-ekologis, sehingga mengubah nama kampung tersebut menjadi suatu objek pengetahuan yang dapat dieksplorasi dan dibaca. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui obsevarsi, studi pustaka, dan dokumentasi. Teknik keahsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Selanjutnya metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan keunikan toponimi kampung-kampung transmigrasi di Pringsewu dan potensinya sebagai sumber belajar sejarah berdasarkan data yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka, studi lapangan dan dokumentasi. Nilai-nilai toponimi nama-nama kampung memiliki potensi untuk diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah, sebagai upaya untuk memanusiakan narasi (the humanizing narrative) yang mengungkap nuansa sejarah, serta menghargai para masyarakat terdahulu dalam perjuangannya untuk membuka lahan yang berupa hutan untuk diubah menjadi sebuah perkampungan, dan berempati melalui pengamatan lensa dari pengalaman hidup manusia. Hal ini menunjukkan bahwa para masyarakat lokal sangat berjasa untuk memberikan nama-nama perkampungan sesuai dengan harapan untuk kemajuan dimasa yang akan datang, sehingga tercipta sebuah perkampungan yang aman, sejahtera, bahagia, serta perkampungan yang indah sesuai dengan nama yang disematkan dalam namanya.
Pelatihan Pemanfaatan Sistem Pembelajaran Daring bagi Guru-Guru SMA di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan Muhammad Basri; Yusuf Perdana; Nur Indah Lestari; Marzius Insani
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 4, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.485 KB) | DOI: 10.30734/j-abdipamas.v4i2.1193

Abstract

ABSTRACTAlong with the development of information and communication technology by utilizing the internet in all aspects of life, one of the growing utilization of the internet is in the field of education. Improving the quality of teachers, especially high school teachers, needs to be improved through various skills in material selection, teaching materials, learning media to learning models that are relevant to student needs and technological developments. However, in reality not all teachers can implement online learning, so it is necessary to conduct training on the use of learning for high school teachers, especially for high school teachers in Palas District South Lampung Regency. Presentation and demonstration methods for training carried out by training in the creation of a learning management system with google class application carried out by training participants with independent and responsible assistance. The results showed that the entire out well the increase in the knowledge of high school teachers palas subdistrict, south lampung regency towards a bold learning system with several google classroom Learning Management System platforms and google meet. Keywords: Training, Utilization, Online Learning System ABSTRAKSeiring dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan memanfaatkan internet dalam segala aspek kehidupan, salah satu pemanfaatan internet yang sedang berkembang yakni di bidang pendidikan. Peningkatan kualitas guru-guru, khususnya guru-guru SMA perlu ditingkatkan melalui berbagai keterampilan dalam pemilihan materi, bahan ajar, media belajar hingga model pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan teknologi. Akan tetapi pada kenyataannya tidak semua guru dapat mengimplementasikan pembelajaran daring, sehingga perlu dilakukan pelatihan pemanfaatan pembelajaran daring bagi guru-guru Sekolah Menengah Atas khususnya bagi guru SMA di Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Metode presentasi dan demonstrasi hingga pelatihan yang dilakukan dengan praktik pembuatan pengembangan learning manajemen sistem dengan aplikasi google classroom yang dilakukan oleh peserta pelatihan secara mandiri dan bertanggungjawab. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan pengabdian sudah terlaksana dengan baik yang ditunjukkan dengan peningkatan pengetahuan guru-guru SMA Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan terhadap sistem pembelajaran daring dengan beberapa platform Learning Management Sistem google classroom dan google meet. Kata Kunci: Pelatihan, Pemanfaatan, Sistem Pembelajaran Daring
The Gait of Islamic Unions in the Political Stage of the National Movement *Yusuf Perdana; Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Nur Indah Lestari
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 5, No 2 (2022): Agustus 2022, History, Learning Strategy, Economic History and Social Knowledge
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v5i2.27582

Abstract

The purpose of this study was to describe the political activities of an Islamic organization, namely Sarekat Islam in 1916-1921. The Union of Islamic Organizations (SI) started from the Sarekat Dagang Islam (SDI) which was transformed into the Sarekat Islam with the aim of expanding its reach which was not only limited to traders. SI turned into an association that encouraged the socio-political struggle of the people at the beginning of the twentieth century. The method used in this study is the Historical Method, namely heuristic steps, source criticism, data interpretation and historiography. The results of the study are the political progress of the Islamic organization, namely Sarekat Islam in 1916-1921 through national congresses in several regions by bringing up socio-political problems, which culminated in 1921 with the split of Sarekat Islam itself with two streams, namely Sarekat Islam Merah with socialist principles - communists led by Semaun and Sarekat Islam Putih based on nationality and religion led by Tjokroaminoto.
The Gait of Islamic Unions in the Political Stage of the National Movement *Yusuf Perdana; Sumargono Sumargono; Rinaldo Adi Pratama; Nur Indah Lestari
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 5, No 2 (2022): Agustus 2022, History, Learning Strategy, Economic History and Social Knowledge
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v5i2.27582

Abstract

The purpose of this study was to describe the political activities of an Islamic organization, namely Sarekat Islam in 1916-1921. The Union of Islamic Organizations (SI) started from the Sarekat Dagang Islam (SDI) which was transformed into the Sarekat Islam with the aim of expanding its reach which was not only limited to traders. SI turned into an association that encouraged the socio-political struggle of the people at the beginning of the twentieth century. The method used in this study is the Historical Method, namely heuristic steps, source criticism, data interpretation and historiography. The results of the study are the political progress of the Islamic organization, namely Sarekat Islam in 1916-1921 through national congresses in several regions by bringing up socio-political problems, which culminated in 1921 with the split of Sarekat Islam itself with two streams, namely Sarekat Islam Merah with socialist principles - communists led by Semaun and Sarekat Islam Putih based on nationality and religion led by Tjokroaminoto.