Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PENGABDIAN MASYARAKAT KAWASAN CANDI SELOKELIR DI GUNUNG PENANGGUNGAN Khakim, Moch. Nurfahrul Lukmanul; Wicaksana, Hendika; Wardhani, Anastasia Pramudya; Dewi, Cindy Sintia; Widianto, Faizal Gustian; Ashiva, Silvia Nurul
Jurnal Graha Pengabdian Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (772.996 KB)

Abstract

Abstrak: Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk memberikan mempermudah bagi wisatawan, peneliti, pendaki, dan masyarakat umum untuk mengakses situs Candi Selokelir Gunung Penanggungan. Gunung Penanggungan adalah sebuah gunung suci yang dijuluki sebagai pawitra. Dijuluki suci karena konon Gunung Penanggungan ini merupakan sebuah gunung di India yang dipindahkan ke Jawa. Gunung Penanggungan memiliki 134 peninggalan yang terdiri punden dan gua ini menunjukkan kesakralan gunung itu bagi masyarakat Jawa kuno. Lokasi Gunung Penanggungan berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto. Salah satu permasalahan yang ada pada Candi Selokelir adalah kurangnya papan penunjuk jalan menuju lokasi situ sejarah. Dari permasalahan ini menjadi metode kegiatan pengabdian dengan dibuat papan penunjuk jalan untuk memudahkan pengunjung menuju lokasi serta agar pengunjung tidak tersesat. Hasilnya, pengabdian ini memberi edukasi penting bagi masyarakat sekita maupun wisatawan / pendaki Gunung Penanggungan. Testimoni dari juru kunci dan wisatawan mengenai hasil pengabdian menunjukkan pemasangan papan penunjuk jalan dan papan informasi Candi Selokelir memberi manfaat edukasi yang baik.Abstract: The purpose of community service activities is to facilitate visitors, researchers, climbers and the general public to access the Mount Penanggungan Selokelir Temple site. Mount Penanggungan is a sacred mountain that is nicknamed as pawitra. Nicknamed holy because it is said that Mount Penanggungan is a mountain in India that was moved to Java. Mount Penanggungan has 134 relics consisting of punden and caves showing the sacredness of the mountain for ancient Javanese people. The location of Mount Penanggungan depends on the border area between Pasuruan Regency and Mojokerto Regency. One of the debates in Selokelir Temple is a signpost to the location of history. From this consideration it becomes a method of service activities by making a signpost to facilitate visitors to the location and so that visitors are not lost. Create, this dedication provides important education for the community or tourists / climbers of Mount Penanggungan. Testimonies from caretakers and tourists about the results of devotion regarding the installation of the signposts and the information boards of Selokelir Temple provide good educational benefits.
Museum Musik Indonesia sebagai Wisata Edukasi di Kota Malang Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 8 No 1 (2019): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 8 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.407 KB) | DOI: 10.21009/JPS.081.06

Abstract

Malang as a city with many tourist destinations, has advantages in every field of tourism. Of the many tourist destinations, research on museums is very rare, even though museums can be interesting educational facilities for students or the general public. One of the museums in Malang City is the Indonesian Music Museum, this museum is relatively new so it is interesting to study. This museum has 26000 music collections. The details, as many as 16,718 are cassettes; 3,118 compact discs (CDs); 3,108 printed materials such as posters, books and leaflets; 2,985 LPs; 108 musical instruments (guitars, drums, etc.); 55 artist clothes; and 13 audio equipment. The Indonesian Music Museum can be used as an educational tour for the people of Malang to get to know the history of music in Indonesia. In addition, the potential to become one of the leading tours in Malang City is very open as long as it is done with active and attractive promotions. Malang sebagai salah satu kota dengan destinasi wisata yang cukup banyak, mempunyai keunggulan dalam setiap bidang wisata. Dari sekian banyak destinasi wisata tersebut, penelitian tentang museum sangat jarang, padahal museum bisa menjadi sarana edukasi yang menarik untuk para pelajar ataupun masyarakat umum. Salah satu museum yang ada di Kota Malang adalah Museum Musik Indonesia, museum ini tergolong baru sehingga menarik untuk diteliti. Museum ini memiliki 26000 koleksi musik. Rinciannya, sebanyak 16.718 adalah kaset; 3.118 buah compact disc (CD); 3.108 barang cetakan seperti poster, buku, dan leaflet; 2.985 piringan hitam; 108 instrumen musik (gitar, drum, dan lain-lain); 55 baju artis; dan 13 peralatan audio. Museum Musik Indonesia dapat dijadikan sebagai wisata edukasi bagi masyarakat Malang untuk mengenal sejarah musik di Indonesia. Selain itu potensi untuk menjadi salah satu wisata unggulan di Kota Malang sangat terbuka luas asalkan dilakukan dengan promosi yang giat dan menarik.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BROSUR KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT TRENGGALEK TRADISI NYADRAN DAM BAGONG UNTUK SISWA KELAS X Mochammad Nurfahrul Lukmanul Khakim; Marsudi Marsudi; Amalia Firmansyah; Cindy Sintia Dewi; Uskuri Lailal Munna
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v4i2p216-228

Abstract

Nyadran is a living tradition in Trenggalek which is used as a means to show gratitude. However, this important tradition was not incorporated at learning at school. In this research, we aim to develop a brochure to disseminate local knowledge and tradition of Nyadran as supplementary material for history learning at 11th grade. We conducted a literature study to prepare the content of the brochure as teaching material for student in Trenggalek. The content of this brochure related to the arrival of Islam to Trenggalek and the development of Islamic culture in Trenggalek. The compilation of teaching materials in the brochure can be used to enhance students’ knowledge regarding the process of the spread of Islam in Trenggalek and the culture that developed after that.
Kesadaran Sejarah Dalam Novel ‘Menunggu Beduk Berbunyi’ Hamka (1950) Sebagai Pengembangan Materi Ajar Sejarah Indonesia Modern Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v1i2p163-175

Abstract

Hamka adalah sastrawan dan ulama Indonesia yang hidup sejak zaman penjajahan Belanda sampai kontemporer. Hamka menulis sebagian pengalaman hidup dalam bentuk karya sastra, salah satunya novel Menunggu Beduk Berbunyi (1950). Novel ini memuat peristiwa penting tentang penangkapan dan pengasingan Soekarno-Hatta ke Pulau Bangka. Mahasiswa sejarah belum pernah membaca novel ini dalam perkuliahan Sejarah Indonesia Modern. Metode penelitian kualitatif digunakan untuk mengkaji secara kritis isi novel untuk pengembangan materi ajar sejarah Indonesia modern. Analisis semiotika digunakan untuk membedah novel Menunggu Beduk Berbunyi (1950) karya Hamka. Hasil analisis novel Menunggu Beduk Berbunyi (1950) digunakan untuk pengembangan materi ajar Sejaran Indonesia Modern agar dapat memperkaya wawasan mahasiswa mengenai Sejarah Indonesia Modern.DOI: http://dx.doi.org/10.17977/um033v1i22018p163
MENDAYAGUNAKAN PENINGGALAN SEJARAH, MEWARISKAN HARMONI: KONTRUKSI MODEL HARMONI SOSIAL KEHIDUPAN MULTIETNIS MENGGUNAKAN TEKS ISTANA DALAM LOKA Kasimanuddin Ismain; Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim
Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 15, No 2 (2021): Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um020v15i22021p377-390

Abstract

The meaning of social harmony in the Dalam Loka Palace is reflected in the layout and architecture of  multi-ethnic city. The learning model research methods include problem analysis, formulating a draft model, expert validation, model revision stage 1, limited trial of the initial model, model revision stage 2, extensive trial, final revision, and model preparation. Through validation and testing, a suitable model has been produced to foster the harmony of multiethnic life. The uniqueness of the model is the partnership of the regent as regional leader and the sultan as the holder of the Samawa tradition and culture according to the regional motto of Sabalong Samalewa. With the uniqueness of the model, it is hoped that it can eliminate the potential for conflict through the implementation of policies on internal and external factors of the model in development in the area concerned, which touches various aspects of multi-ethnic life. Makna kerukunan sosial di Keraton Dalam Loka tercermin dalam tata ruang dan arsitektur kota multietnis. Metode penelitian model pembelajaran meliputi analisis masalah, merumuskan rancangan model, validasi ahli, revisi model tahap 1, uji coba terbatas model awal, revisi model tahap 2, uji coba ekstensif, revisi akhir, dan penyusunan model. Melalui validasi dan pengujian, dihasilkan model yang cocok untuk membina kerukunan hidup multietnis. Keunikan model tersebut adalah kemitraan bupati sebagai pemimpin daerah dan sultan sebagai pemegang tradisi dan budaya Samawa sesuai semboyan daerah Sabalong Samalewa. Dengan keunikan model tersebut, diharapkan dapat menghilangkan potensi konflik, melalui penerapan kebijakan faktor internal dan eksternal model dalam pembangunan di daerah yang menyentuh berbagai aspek kehidupan multi etnis
TELAAH PENULISAN KARYA SASTRA SEJARAH SEBAGAI REFLEKSI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH Moch Nurfahrul Lukmanul Khakim
Sejarah dan Budaya : Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya Vol 10, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.09 KB)

Abstract

Urgensi pengelolaan pariwisata Kampung Heritage Kajoetangan Malang Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim; Maria Ulfa Utami Putri; Wikan Suktianto; Nur Andari Budi
Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 4, No. 1
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1414.913 KB)

Abstract

Malang City as one of the cities of cultural tourism and history in East Java has its own charm, one of which is village tourism. Village tourism with the feel of thematic cultural entertainment named Heritage Kayutangan Village has not been well managed since it was founded a year ago. This research method is qualitative with observation and interviews. Kayutangan Malang Heritage Village has a unique appeal with the classic nuances of the past. Kampung Kayutangan offers several facilities such as village lines, old house visits, photo spots, traditional game spots, past photo galleries, antique galleries and ancient culinary variety. The potential of Heritage Kayutangan Village has not been managed properly. Two historical tourism management strategies offered are setting appropriate city government policies and effective promotions to increase tourism attractiveness.DOI: 10.17977/um022v4i12019p015
PELATIHAN PENCIPTAAN POT BUNGA ARTISTIK DENGAN TEKNIK ANYAM MIX DECOUPAGE BAGI MASYARAKAT KELURAHAN TASIKMADU KOTA MALANG Lisa Sidyawati; Lilis Afifah; Moch. Nurfahrul Lukmanul Khakim
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.4144

Abstract

Perajin anyaman rotan Tasikmadu adalah perajin rotan terbesar di Malang Raya dan perlu didukung perkembangannya menjadi Desa Wisata. Kekurangan Kampung Anyam Rotan ini adalah dari segi promosi dan penguatan branding yang merupakan ujung tombak untuk mendatangkan wisatawan sehingga membutuhkan penguatan yang dapat menciptakan suasana (ambience) konsep desa wisata. Tujuan pengabdian yaitu melatih ketrampilan warga membuat produk pot artistik mix decoupage yang selanjutnya akan dapat di jadikan tata fasade yang menarik perhatian pengunjung. Metode pengabdian yang dilakukan adalah Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan (PRA) dengan tahapan Pelaksanaan program dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1) Tahapan mengidentifikasi produk dan mensosialisasi; (2) Tahapan praktek produksi dan pendampingan; (3) Tahap monitoring dan evaluasi; (4) Tahapan evaluasi. Produk yang dihasilkan dalam pengabdian ini adalah pot bunga rotan yang dihias dengan decoupage.
Kajian Daya Tarik Wisata untuk Pengembangan Wisata Geohistori Benteng Van Den Bosch Kabupaten Ngawi, Jawa Timur Nailul Insani; Moch Nurfahrul Lukmanul Khakim; Affandi Aldin; Syarah Dahlia
Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi Vol 20 No 1 (2020): Spatial : Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi
Publisher : Department Geography Education Faculty of Social Science - Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.31 KB) | DOI: 10.21009/spatial.201.1

Abstract

Benteng Van Den Bosch merupakan peninggalan sejarah pemerintah kolonial Belanda yang saat ini mulai dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi daya tarik wisata Benteng Van Den Bosch, (2) menganalisis pengembangan objek wisata benteng Van Den Bosch. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi dan wawancara. Data sekunder diperoleh dari studi literatur dan dokumentasi. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini di antaranya adalah penilaian daya tarik wisata berdasarkan 4A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary), dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Wisata Benteng Van de Bosch memiliki empat komponen objek wisata antara lain ketersediaan Attraction lengkap dari daya tarik alam, budaya dan buatan, mempunyai Amenity (fasilitas) yang sudah lengkap, Accessibility (aksesbilitas) yang mudah untuk dilewati, dan juga memiliki Ancilliary (pelayanan) yang mendukung, serta berdasarkan analisis metode SWOT wisata benteng Van Den Bosch cukup layak untuk dikembangkan dengan total nilai X=1,35 dan Y=0,75 dengan letak kuadran I yaitu mendukung strategi ”agresif”. Kawasan objek wisata Benteng Van Den Bosch secara umum dapat menampung total pengunjung sebanyak 560 orang per hari untuk kegiatan outbound, wisata sejarah, fotografi, taman labirin dan bersantai.
Pelatihan Pembuatan Dolanan Jadoel dan Infografis Filosofi Dolanan dengan Teknik Batik Kayu Lisa Sidyawati; Joko Sayono; Swastika Dhesti Anggriani; Mochammad Nurfahrul Lukmanul Khakim
CARADDE: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2021): Agustus
Publisher : Ilin Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31960/caradde.v4i1.720

Abstract

Tujuan pengabdi ini adalah mengadakan pelatihan pembuatan dolanan jadoel dan infografis filosofi dolanan dengan teknik batik kayu, menggunakan metode pelatihan ceramah dan praktek dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif Kondisi Pedesaan. Prosedur pengabdian ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (1). Tahap identifikasi produk dan Sosialisasi, (2) Praktek dan Pendampingan, (3) Monitoring dan Evaluasi. Hasil produk pelatihan ini adalah dolanan jadoel yang sering dimainkan oleh anak-anak pada masa Belanda seperti dakon, gangsing, yoyo, katapel dan bakiak tandem. Pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA) dipilih sebagai prosedur pengabdian kepada masyarakat ini.