Oktarianita Oktarianita
Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Tentang Asi Eksklusif Pada Masa Pandemi Covid-19 Loli Kambera; Bintang Agustina Pratiwi; Riska Yanuarti; Oktarianita Oktarianita; Nopia Wati
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 15 No. 3 (2021): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v15i3.493

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap ibu sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang ASI Eksklusif di masa pandemi Covid-19 Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu. Jenis penelitian quassy experimental dengan rancangan one group pretest-posttest design. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur. Populasi penelitian yaitu semua Ibu menyusui yang memiliki bayi usia 0 – 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu berjumlah sebanyak 59 orang, selanjutnya sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data yang terkumpul dianalisis, univariat dan bivariat (paired sample t test). Hasil analisis univariat menunjukan bahwa rata-rata skor pengetahuan sebelum edukasi sebesar 11,76 dan sesudah edukasi sebesar 15,69, sedangkan rata-rata skor sikap sebelum edukasi sebesar 78,93 dan sesudah edukasi sebesar 98,80. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa terdapat perbedaan signifikan pengetahuan (P value = 0.000) dan sikap (P Value = 0.000) sebelum diberikan edukasi dan sesudah diberikan edukasi ASI Eksklusif. Edukasi sebaiknya terus dilakukan terutama selama masa pandemic, sehingga ibu tetap semangat terus memberikan ASI eksklusif
Pengetahuan dan Sikap Berhubungan dengan Risiko Penularan Virus Covid-19 pada Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu Siti Nurazisah; Henni Febriawati; Bintang Agustina Pratiwi; Oktarianita Oktarianita; Wulan Angraini; Riska Yanuarti
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia Volume 16. No. 3. Tahun 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.118 KB) | DOI: 10.26714/jkmi.16.3.2021.160-167

Abstract

Latar Belakang: Covid-19 mewabah dengan cepat keseluruh penjuru dunia karena keunikan model penyebarannya, sehingga pergerakan dan penyebaran virus terus meningkat. Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan risiko penularan virus Covid-19 pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas Lingkar Barat Kota Bengkulu. Metode: Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan cros sectional. Sampel sebanyak 96 responden dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitas. Analisis data penelitian berupa analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-quare. Hasil: penelitian menunjukan dari 96 responden sebagian besar memiliki pengetahuan baik yaitu 66,7%, dengan masyarakat mayoritas memiliki sikap positif yaitu 56,3% dan 69,8% masyarakat berisiko rendah tertular Covid-19. Hasil analisis bivariat menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan risiko penularan Covid-19 (p value < 0,05). Kesimpulan: Pengetahuan yang baik dan sikap yang positif dari masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dapat membuat masyarakat melakukan tindakan nyata untuk mengurangi risiko tertular Covid-19.
Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Pernikahan Usia Dini Wulan Angraini; Bintang Agustina Pratiwi; Henni Febriawati; Riska Yanuarti; Betri Anita; Oktarianita Oktarianita
Jurnal Biometrika dan Kependudukan (Journal of Biometrics and Population) Vol. 8 No. 2 (2019): JURNAL BIOMETRIKA DAN KEPENDUDUKAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbk.v8i2.2019.183-191

Abstract

Bengkulu Tengah is one of the Regencies in Bengkulu Province with the highest number of marriages in the early age compared to the other nine regencies/cities, which amounted to 29.12 percent. This study aims to determine the factors that influence early marriage in Bengkulu Tengah District. This type of research is quantitative, the population were all married couples in January-September 2017. Sampling using Propotional Random Sampling technique with a total sample of 237 people. Data was collected using a valid and reliable questionnaire then analyzed using univariate and multivariabel analysis (Multiple Linear Regression Test). The result show that youngest age of marriage is 15 years, lowest income Rp 100,000, youngest menarche age 10 years, average knowledge score 6.19, attitude 29.43, media exposure 1.63, influence of friend 5, parental support 2.23, stigma 4.29. The factors that influence the occurrence of early marriage are knowledge, Age of Menarche, and Media (p value < 0.05). The age of Menarche is the most influential factor in the age of marriage. The younger the age of menarche, the younger the age of one's marriage. It is better for teens who have experienced menstruation to maintain their reproductive health by delaying marriage in their teens.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 pada Mahasiswa Bintang Agustina Pratiwi; Azzaria Fidella; Eva Oktavidiati; Oktarianita Oktarianita; Henni Febriawati
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 02 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i02.1049

Abstract

Tindakan pencegahan COVID 19 harus diterapkan untuk mencegah infeksi virus. Survey pendahuluan menunjukkan lebih dari 50% Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu belum menerapkan perilaku pencegahan COVID-19. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan COVID-19 pada mahasiswa/i. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ialah cross sectional. Survei dilakukan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu selama bulan Desember 2020. Populasi penelitian ini terdiri dari 5.788 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bengkulu mulai tahun 2014-2020 dengan status aktif. Sampel diperoleh sebanyak 98 mahasiswa. Analisis univariat dan bivariat digunakan setelah data terkumpul. Hasil analisis menemukkan hanya 51% responden yang menerapkan perilaku pencegahan COVID-19, berpengetahuan tinggi (62,2%), sikap mendukung (52,04) dan keluarga mendukung (57,1%). Tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang pencegahan COVID-19 (Pv=0,499) dan dukungan yang diberikan keluarga (Pv=0,431) dengan perilaku pencegahan COVID-19 dan ada hubungan sikap dengan perilaku pencegahan COVID-19 (Pv=0,001; OR=4,667).
Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan Covid-19 pada Karyawan Universitas Muhammadiyah Bengkulu Bintang Agustina Pratiwi; Febri Aguston; Amin Amin; Oktarianita Oktarianita
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 14, No 1 (2022)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v14i1.123

Abstract

Latar Belakang : Penerapan pencegahan Covid 19 di Universitas Muhammadiyah Bengkulu masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan Covid-19 pada karyawan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu.Metode : Deskriptif analitik dengan metode kuantitatif. Rancangan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian dilakukan di Universitas Muhammadiyah Bengkulu pada bulan januari 2022. Sampel diambil dari total populasi yang memenuhi kriteria berjumlah 73 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang sudah valid dan reliabel. Setelah terkumpul data dianalisis univariat dan bivariat (chi squqre).Hasil : Menemukan terdapat 36 orang (49.6%)  dengan kategori pengetahuan kurang baik, sikap kurang baik 35 orang (47.9%) dan sebanyak 43 orang (43.8%) dengan kategori perilaku pencegahan Covid-19 kurang. Terdapat hubungan pengetahuan (p value = 0.000) dan sikap (p value = 0.000) dengan perilaku pencegahan covid 19.Simpulan : Disarankan kepada ibu hamil untuk menjaga pola makan dan berolah raga dengan teratur serta memeriksakan kehamilan secara teratur ke tenaga Kesehatan.Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku
Pemberian ASI eksklusif berdasarkan faktor internal ibu di Desa Sri Kuncoro Kabupaten Bengkulu Tengah Bintang Agustina Pratiwi; Junita Junita; Emi Kosvianti; Oktarianita Oktarianita
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 11 No 3 (2022): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v11i3.791

Abstract

Background: There are 775 babies exclusively breastfed from 1,150 babies. Mother is the main character in exclusive breastfeeding. To find out the internal maternal factors associated with exclusive breastfeeding. Objective: To determine the internal maternal factors associated with exclusive breastfeeding. Method: Quantitative with cross-sectional research. November–December 2021 was the Sri Kuncoro Health Center's operating area for the analysis. Just 97 moms were included and excluded from the study's 109 total samples. This study's dependent variable is exclusive breastfeeding, and the independent factors include age, education, employment, number of children, and mother knowledge. Data were acquired using valid and reliable questionnaires and analyzed using univariate and bivariate phases.Results: As many as 63.9 per cent of mothers who provide exclusive breastfeeding, 84.5 per cent aged 20-35 years, work in the informal sector 71.1 per cent, have low education 55.7 per cent, number of children ≤ 2 children and have poor knowledge 54.6 per cent. There is a relationship between work, education and knowledge of mothers and exclusive breastfeeding (p-value < 0.05) Conclusion: Mothers will exclusively breastfeed their children if they work in the informal sector, have higher education and are well-rounded