Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Signifikansi Pendekatan Kehati-hatian Dalam Pengaturan Organisme Transgenik di Indonesia Wahyu Yun Santoso; Sunarto Sunarto; Edhi Martono; Harry Supriyono
Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia Vol 4 No 1 (2017): SEPTEMBER
Publisher : Indonesian Center for Environmental Law

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38011/jhli.v4i1.51

Abstract

Tulisan ini hendak memaparkan penggunaan pendekatan kehati-hatian dalam pengaturan sumberdaya genetik. Utamanya membahas secara normatif pentingnya penerapan pendekatan kehati-hatian dalam pengaturan organisme transgenik di Indonesia. Pembahasan paper diawali dengan mendeskripsikan konsep pendekatan kehati-hatian, terutama dari sudut pandang CBD; konsep pengelolaan sumberdaya genetik Indonesia dan isu krusial yang ada; serta penerapan pendekatan kehati-hatian untuk pengaturan organisme transgenik di Indonesia.
Peran Pemuda Dalam Pengembangan Eduwisata Energi Terbarukan Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Ekonomi Wilayah (Studi di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta) Ilma Fatimah Yusuf; Edhi Martono; Agus Prasetya
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.459 KB) | DOI: 10.22146/jkn.16010

Abstract

 ABSTRACTThis research studied the role of youngster in development of renewable energy edutourism and its implication towards the regional economy resilience (study in Poncosari Village, Srandakan Subdistrict, Bantul Regency, Yogyakarta). Mean while the purpose of this research was to analyzed the role of youngster in development of renewable energy edutourism, and also to analyzed the implication of the role of youngster in development of renewable energy edutourism towards the regional economy resilience.This research used qualitative descriptive method. Data collection technique was conducted by five steps, i.e.: 1) Observation, 2) Interview, 3) Documentation, 4) Literature, 5) Internet. Whereas data validity was conducted by cross check data technique. The result of research showed the role of youngster joined in Work Group of renewable energy edutourism had conducted promotion in some educational institution or wide society, either directly or through printed media and online. The development of renewable energy edutourism had significant impact towards the regional economy resilience, because it had increased economical income of surrounding people. It could be considere as manifestation of the familial economical resilience of which was as basic of the regional economy resilience. ABSTRAKPEnelitian ini mengkaji peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan dan implikasinya terhadap ketahanan ekonomi wilayah (Studi di Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta). Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan, serta untuk menganalisis implikasi peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan terhadap ketahanan ekonomi wilayah.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. PTeknik pengumpulan data dilakukan dengan lima tahap, yaitu: 1) Observasi, 2) Wawancara, 3) Dokumentasi 4) Kepustakaan, 5) Internet. Adapun validitas data dengan menggunakan teknik cross check data.Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran pemuda yang tergabung dalam POKJA eduwisata energi terbarukan telah melakukan promosi di beberapa instansi pendidikan maupun masyarakat luas, baik secara langsung maupun melalui media cetak dan online. Implikasi peran pemuda dalam pengembangan eduwisata energi terbarukan dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang berkunjung langsung berkoordinasi dengan pengelola PLTH dan BIOGAS lebih banyak jika dibandingkan dengan yang menggunakan jasa POKJA. Pengembangan eduwisata energi terbarukan mempunyai dampak yang signifikan terhadap ketahanan ekonomi wilayah, karena telah meningkatkan pendapatan ekonomi warga sekitar. Hal ini dapat dikatakan sebagai wujud dari ketahanan ekonomi keluarga yang merupakan dasar dari ketahanan ekonomi wilayah 
Studi Kelayakan PT PAL INDONESIA (PERSERO)Dalam Pembangunan Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) Guna Mendukung Ketahanan Alutsista TNI AL Prasetya Nugraha; Armaidy Armawi; Edhi Martono
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 22, No 3 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.16354

Abstract

ABSTRACTThis research was to investigated PT PAL Indonesia (Persero) readiness, obstacles and strategy to built the PKR, the Indonesian Navy War Ship (KRI) for enhancing the resilience of its main weapon system.  The research was a descriptive-qualitative research and utilising observation and face-to-face in-depth interviews methods for data collection of primary data.  The results indicated that PT PAL Indonesia (Persero) had acquired conditional capability dan capacity readiness to undertaken the navy vessels building projects independently (as production doer).  Accordingly, this research formulated some recommendations which included (i) education and training in required field; (ii) enhancing credit portfolio; (iii) extensify budgeting resource alternatives; (iv) ensuring government budgeting commitment; (v) nourishing discipline and productive work culture, and (vi) fostering integrity, discipline, honesty and efectif cooperation as the corporate culture. ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan, kendala dan strategi PT PAL Indonesia (Persero) dalam membangun Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jenis PKR dalam rangka mendukung ketahanan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AL. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kualitatif dan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam (face-to-face in-depth interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) memiliki kesiapan terbatas (sebagai pelaksana produksi proyek) untuk membangun kapal PKR secara mandiri. Penelitian ini merumuskan beberapa rekomendasi yaitu: (i) melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang yang belum dikuasai, (ii) meningkatkan portofolio kredit, (iii) mengembangkan alternatif sumber pendanaan, (iv) memastikan dukungan anggaran pemerintah, (v) mengembangkan budaya kerja yang disiplin dan produktif, dan (vi) menumbuhkan budaya kerja integritas, disiplin, jujur dan proses hubungan kerja yang efektif.
DISTRIBUSI SPASIAL TIMBAL DI LAHAN PERTANIAN DAN BIOAKUMULASI DALAM TANAMAN KABUPATEN BANTUL S.Y. Jatmiko; Edhi Martono; Djoko Prajitno; Suratman Worosuprojo
Agros Journal of Agriculture Science Vol 14, No 1 (2012): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.186 KB)

Abstract

Logam berat dalam tanah, air, dan tanaman patut diperhatikan karena sifat racun dan potensi karsinogeniknya, mobilitasnya cepat berubah, cenderung kumulatif dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian: mengidentifikasi tingkat cemaran, bentuk sebaran ruang, korelasinya dengan sifat kimia tanah, dan risikonya terhadap kesehatan. Penelitian dilakukan tahun 2010 secara survei di lahan pertanian Bantul (144 titik grid). Alat untuk menentukan kadar timbal adalah AAS. Hasil: frekuensi timbal di sawah 97,9 persen dan frekuensi terdeteksi di air sawah 62,9 persen, kadar maksimum 21,34 mg per kg dan 0,128 mg per l, melebihi baku mutu. Sebaran timbal berautokorelasi keruangan lemah (nugget/sill >75 persen). Sifat kimia tanah yang berkorelasi nyata (p<0,05) adalah kadar C-organik dan potensial redoks (Eh) dengan keberadaan timbal dalam tanah. Nilai indeks bahaya (IB) > 1 cemaran timbal ditemukan di sembilan lokasi produsen beras, satu lokasi produsen jagung, dan tiga lokasi produsen kacang tanah. Lokasi produsen kedelai, kacang hijau, dan bawang merah IB<1. Lokasi produsen pertanian dengan IB>1 mengindikasikan produk pertanian berisiko mengganggu kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang, sebaliknya lokasi dengan indeks bahaya (IB) <1, tidak berisiko terhadap kesehatan sehingga aman dikonsumsi
RESIDU INSEKTISIDA KLORPIRIFOS DALAM TANAH DAN PRODUK BAWANG MERAH Allium ascalonicum L, DI SENTRA PRODUKSI BAWANG MERAH DI KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA E. Srihayu Harsanti; Edhi Martono; H. A. Sudibyakto; Eko Sugiharto
Jurnal Ecolab Vol 9, No 1 (2015): Jurnal Ecolab
Publisher : Pusat Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (862.712 KB) | DOI: 10.20886/jklh.2015.9.1.26-35

Abstract

Klorpirifos merupakan salah satu insektisida organofosfat yang banyak digunakan petani sayuran, termasuk bawang merah. Penggunaan insektisida tersebut pada tanaman sayuran umumnya lebih intensif daripada tanaman pangan lainnya, sehingga dampak negatif terhadap lingkungan biotik dan abiotik menjadi lebih besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan residu insektisida klorpirifos dalam tanah dan produk bawang merah di sentra produksi bawang merah Kabupaten Bantul. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Srigading, Kecamatan Sanden Kabupaataen Bantun Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Mei sampai dengan bulan November 2010. Penelitian dilaksanakan dengan cara pengambilan contoh uji tanah, air dan produk tanaman bawang merah secara komposit di lahan intensif bawang merah. Pengambilan contoh uji juga dilakukan terhadap tanaman non bawang, yaitu padi sawah sebagai pembanding. Residu insektisida klorpirifos dalam contoh dianalisis menggunakan alat kromatografi gas dengan detektor ECD sesuai dengan metode standar. Residu klorpirifos dalam produk dari pertanaman bawang merah intensif mendekati kadar batas maksimum residu yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian: Batas Maksimum Residu (BMR) Pestisida Pada Hasil Pertanian. Ditjen Tanaman Pangan dan Hortikultura. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman. Daerah yang kadar residunya melebihi BMR terdapat di Srabahan dengan kadar residu 0,0573 ppm (kadar Baku Mutu Residu 0,05 ppm). Residu klorpirifos dalam produk bawang merah nyata berkorelasi positif dengan residu klorpirifos dalam tanah, tetapi tidak berkorelasi dengan residu klorpirifos dalam air
Komparasi Literasi Informasi Petani Pengunjung Kebun Percontohan Dan Media Sosial Taman Teknologi Pertanian Pacitan Rika jayanti malik; Sunarru Samsi Hariadi; Edhi Martono; Roso Witjaksono
Jurnal KIRANA Vol 4 No 1 (2023): Jurnal KIRANA Volume 4 Nomor 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jkrn.v4i1.38018

Abstract

The study focuses on the comparison of farmers information literacy who had visited the demonstration area and social media of the Pacitans Agricultural Technology Park (TTP). Quantitative method was used to research and purposive sampling was used to select sample in Pacitan district. 167 farmers were selected as the sample form 6 subdistrict. Variable of research are farmers characteristics, the existence of TTP Pacitan, and farmer information literacy for agricultural technology. Non parametric statistical was used to analysis of comparison and correlation. The results showed (1) the farmers characteristic who social media acces younger and more income than farmer who visit to demonstration area ,(2) the existence of TTP Pacitan in the demonstration area is significantly different (0.000 <0.05) than existence on social media. The implementation of the functions of dissemination, extention/training, entrepreneurship development, and making agro-educational-tourism areas in the demontration area is higher than on social media, (3) the information literacy of farmers who visit the garden are significantly different (0.000 <0.05) with farmers who access the social media. Farmers who visit the demonstration area higher information literacy than farmers who visit social media, (4) overall, the farmers age (0.034 <0.05), smartphone ownership (0.001 <0.05), and existence of TTP Pacitan (0.000 <0.05) are related to farmer information literacy. Partially, the existence of TTP Pacitan both demosntration area and social media is related to farmers information literacy. The balance of TTP Pacitan existence in demonstration area and social media can increase farmers information literacy achievements rtoward agricultural technology.