Toto Edidarmo
(h-index: 3 In Google Scholar); Syarif Hidayatullah State Islamic University Of Jakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Fikrah%20:%20Journal%20of%20Islamic%20Education

NILAI-NILAI EDUKASI SPIRITUAL DALAM REDAKSI HADIS SHALAT TASBIH Toto Edidarmo; Ma’muroh Ma’muroh
Fikrah : Journal of Islamic Education Fikrah: Journal of Islamic Education, Vol. 6 No. 2 December 2022
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Ibn Khaldun Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32507/fikrah.v6i2.1679

Abstract

Shalat Tasbih adalah shalat sunnah yang pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. kepada pamannya, al-‘Abbas. Tata cara shalat ini berbeda dengan shalat fardu dan shalat sunnah lainnya. Shalat sunnah tasbih berjumlah 4 rakaat; pada tiap rakaatnya dibaca tasbih 75 kali, sehingga total bacaan tasbih sebanyak 300 kali. Ditinjau dari perspektif ilmu hadis, hadis tentang Shalat Tasbih ditemukan pada Sunan Abi Dawud (w. 275 H), hadis nomor 1297; Sunan al-Tirmidzi (w. 279 H), hadis nomor 481, Sunan Ibn Majah (w. 273 H), hadis nomor 1387, Shahih Ibn Khuzaimah (w. 311 H), al-Mustadrak ‘ala al-Shahihain karya al-Imam al-Hakim (w. 405 H), dan al-Sunan al-Kubra karya al-Imam al-Baihaqi (w. 458 H). Hadis-hadis shalat tasbih memiliki kualitas yang hasan (bagus) karena jalur periwayatannya (sanad) banyak dan bersambung. Terdapat perawi yang dianggap majhul (tidak diketahui), tetapi setelah ditelusuri dapat dibuktikan kejujurannya serta ketersambungan sanadnya. Ada juga yang dianggap lemah hafalannya, tetapi didukung hadis penguat (syāhid) sehingga peringkatnya naik menjadi hasan li-ghairi (bagus karena didukung hadis lain). Untuk memahami hadis shalat tasbih, terdapat dua metode, yaitu metode ahli hadis dan metode ahli fikih. Metode ahli hadis cenderung tekstualis dan menerima shalat tasbih sebagai amal sunnah yang disyariatkan. Metode ahli fikih lebih kontekstual dan rasional serta memahami shalat tasbih sebagai sunnah yang disyariatkan dengan cara tertentu. Hasil analisis terhadap redaksi hadis, ditemukan pula nilai-nilai edukasi spiritual yang amat berharga, yaitu: (1) pengulangan bacaan tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir sebanyak 300 kali, (2) anjuran mengulangi shalat tasbih minimal setahun sekali atau seumur hidup, (3) penguatan sikap tawajjuh (fokus menghadap) kepada Allah Swt. dalam durasi yang lama, (4) penguatan kesabaran dan keteguhan hati dalam beribadah, (5) penguatan nilai kesetaraan dalam kehidupan sosial dan nilai kerendahan manusia di hadapan Sang Khalik sebagai aktulisasi rukuk dan sujud, (6) pengampunan atas semua dosa yang pernah dilakukan, (7) benefit spiritual berupa ketenteraman dan kebahagiaan hati.