Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Studi Rele Gangguan Tanah Pada Jaringan Distribusi Primer di PT PLN (Persero) Wilayah Papua Cabang Merauke Bagus Wardoyo; Damis Hardiantono; Paulus Mangera
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2018): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan distribusi primer merupakan salah satu bagian sistem tenaga listrik dan peranannya sangat penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu-gardu induk sisi beban sampai ke pusat beban. Oleh karena itu jaringan distribusi primer harus senantiasa beroperasi dengan baik untuk menjaga kontinuitas penyaluran daya listrik ke konsumen tersebut. Tetapi dalam pengoperasiannya, jaringan distribusi primer tidak luput dari gangguan sehingga harus dilindungi dengan menggunakan sistem proteksi yang baik. Jaringan distribusi primer di PLTD Kelapa Lima Merauke menggunakan sistem pentanahan dengan resistansi rendah 40 Ohm dan rele proteksi yang khusus terpasang untuk mendeteksi arus hubung singkat yang terjadi akibat gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah yaitu rele gangguan tanah (ground fault relay/GFR). Tinjauan terhadap rele GFR ditiikberatkan pada penentuan besarnya arus hubung singkat satu fasa ke tanah maksimum yang terjadi pada setiap feeder dengan menggunakan metode analisis berdasarkan konsep literature dan kemudian digunakan sebagai dasar untuk perhitungan setting arus GFR. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya arus hubung singkat satu fasa ke tanah maksimum yang terbesar yaitu terdapat pada feeder KOTA I dan feeder MERKURI masing-masing sebesar 274,527 Ampere. setting arus rele GFR pada feeder KOTA I dan feeder MERKURI masing-masing sebesar 27,4527 Ampere dan feeder POLDER, KOMPI C, MULI dan KOTA II masing-masing sebesar 26,4222 Ampere. Setting arus ini masih dalam batas interval setting arus yaitu 20 Ampere – 70 Ampere. Kata Kunci: GFR, Feeder.
ANALISIS RUGI TEGANGAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV PADA PT. PLN (Persero) CABANG MERAUKE Paulus Mangera; Damis Hardiantono
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 2 (2019): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem Distribusi merupakan salah satu bagian penting dalam penyaluran energi listrik. Dalam penyalurannya, energi listrik yang disalurkan tidak seluruhnya diterima oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena terdapatnya rugi – rugi tegangan sepanjang saluran distribusi. Rugi tegangan yang terjadi pada Jaringan distribusi dipengaruhi oleh besar arus, luas penampang dan panjang saluran. Penelitian ini bertujuan menganalisis rugi tegangan yang terjadi pada jaringan distribusi 20 kV atau Jaringan distribusi Primer. Menganalisis rugi tegangan pada Jaringan Distribusi Primer dengan mengambil data arus beban puncak siang dan arus beban puncak malam, pada Penyulang atau Feeder yang terpasang pada PLTD Kelapa Lima Merauke. Metode yang digunakan adalah Menghitung rugi tegangan pada Jaringan Distribusi Primer dengan mengambil data arus beban puncak siang dan arus beban puncak malam, pada Penyulang atau Feeder yang terpasang pada PT. PLN (Persero) Cabang Merauke. Hasil analisis menyatakan bahwa rugi tegangan yang terjadi pada Feeder Merkuri yaitu pada kondisi beban puncak siang sebesar 1966,87 V dengan persentase 9,83 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 3416,94 V dengan persentase sebesar 17,08 %, lebih besar dibandingkan dengan Feeder - feeder lain seperti Feeder Kota 2 rugi tegangan pada kondisi beban puncak siang sebesar 249,93 dengan persentase sebesar 1,25 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 294,55 Volt dengan persentase sebesar 1,47 %, Feeder Muli rugi tegangan yang terjadi pada kondisi beban puncak siang 462,59 Volt dengan persentase sebesar 2,31 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 497,23 Volt dengan persentase sebesar 2,49 %, Kemudian pada Feeder Polder rugi tegangan yang terjadi pada kondisi beban puncak siang sebesar 231,83 Volt dengan persentase sebesar 1,16 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 277,03 Volt dengan persentase sebesar 1,39 % dan rugi tegangan pada Feeder Kompi C pada kondisi beban puncak siang sebesar 252,14 Volt dengan persentase sebesar 1,26 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 289,3 Volt dengan persentase sebesar 1,45 %. Sedangkan rugi tegangan terkecil adalah pada Feeder Kota 1 yaitu pada kondisi beban puncak siang sebesar 188,71 V dengan persentase 0,94 %, pada kondisi beban puncak malam sebesar 235,29 dengan persentase sebesar 1,18 %. Rugi tegangan yang terjadi pada Feeder Merkuri sudah melebihi standar 5% yang ditentukan dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Keywords— Sistem distribusi, rugi tegangan
LAYANAN SUARA BERBASIS INTRANET PADA LAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE Fransiskus Xaverius Manggau; Stanly H. D. Loppies; Paulus Mangera
MUSTEK Vol 1 No 1 (2012): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

   Penyebaran informasi pada UNMUS (Universitas Musamus) Merauke masih menggunakan mobile phone, sehingga hal ini dinilai kurang efisien karena membutuhkan biaya percakapan lokal yang cukup tinggi dan tidak dapat diestimasi. Belum adanya alternatif komunikasi yang tidak membutuhkan biaya percakapan lokal di universitas musamus seperti PABX merupakan alasan utama untuk dilaksanakan penelitian ini.Penelitian ini bertujuan Membangun komunikasi voice yang diintegrasikan dengan LAN UNMUS sehingga tidak membutuhkan infrastruktur baru untuk komunikasi antar bagian-bagian dilingkungan kampus UNMUS dan Mengetahui kualitas suara percakapan dari sistem yang diintegrasikan Pada LAN UNMUS baik yang mengguakan software maupun panggilan Phone adapterHasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi suara menggunakan teknologi VoiP dapat dijadikan sebagai alternatif komunikasi antar bagian dalam lingkungan UNMUS yang diintegrasikan dengan LAN UNMUS sehingga tidak membutuhkan biaya yang relatif tinggi untuk infrastruktur, Komunikasi dapat dilakukan baik menggunakan perangkat lunak x-lite maupun pesawat telepon sebagai ekstension karena tidak ada paket loss dalam percakapan, Delay 39-118 ms dan MOS 4,4 sehingga kualitas suara secara subjektif baik yang berarti tidak terdapat gangguan dalam penerimaan suara percakapan atau menghasilkan nilai MOS diatas 4 (basic) Untuk empat ekstension secara serentak melakukan panggilan dan percakapan.  
ANALISIS HUBUNGAN ARUS BOCOR DAN PENYEBABNYA TERHADAP KERUGIAN PEMBAYARAN REKENING BULANAN KONSUMEN INSTALASI RUMAH TANGGA PADA PT.PLN (Persero) CABANG MERAUKE Paulus Mangera; Jayadi Jayadi
MUSTEK Vol 1 No 1 (2012): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Kondisi dimana jumlah pembayaran beban rekening listrik sering dinilai kurang masuk akal oleh konsumen karena nilainya berbeda dengan perhitungan pemakaian dan beban terpasang pada rumah konsumen diperkirakan salah satunya disebabkan oleh adanya arus bocor. Pada Instalasi rumah tangga perlu diteliti apakah jumlah pembayaran rekening yang berlebihan itu disebabkan karena arus bocor yang tidak disadari oleh konsumen akan menyebabkan banyaknya pemakaian dalam pencatatan meteran listrik . Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua hal tersebut, termasuk faktor-faktor penyebab arus bocor itu sendiri.Penelitian dilakukan di dua kelurahan diwilayah Kota Merauke. Dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dilapangan. Jumlah responden yang diikutkan adalah 89 KK di Kelurahan mandala dan 62 KK di Sringgu Jaya dengan mengambil sampel masing-masing lima daya 450 VA, 900 VA,1300 VA dan diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu referensi untuk perbaikan pelayanan dan sekaligus menjadi penyadaran akan kondisi kelistrikan yang ada saat ini 
STUDI PRAKIRAAN BEBAN HARIAN SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) CABANG MERAUKE Paulus Mangera
MUSTEK Vol 3 No 2 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan profil pertumbuhan beban harian sistem PLN (Persero) Cabang Meruke dan memperkirakan beban harian Sistem Cabang Merauke yang akan datang berdasarkan data historis sebelumnya. Penelitian ini merupakan salah satu alternatif dalam membuat strategis perencanaan beban ke depan khususnya dalam memprediksi beban harian.Penelitian ini dilaksanakan dengan mengumpulkan data beban harian di PT. PLN (Persero) Cabang Merauke dan data suhu / temperatur di Kantor BMG. Kedua data ini merupakan data historis yang di kelompokkan berdasarkan jam dan hari.Setelah itu digabungkan dalam satu file dengan urutan (1) jam, (2) hari, (3) suhu, dan (4) beban. Data-data ini kemudian dijadikan sebagai data input untuk simulasi dalam Toolbox Fuzzy Logic. Simulasi ini menggunakan Matlab R14 versi 7.0.1. Proses simulasi dilakukan  dengan cara menjalankan toolbox Fuzzy Logic untuk memprakirakan beban harian yang akan datang dengan memperhitungkan profil pertumbuhan beban  kemudaian dilakukan analisis kesalahan antara data aktual dengan hasil prakiraan yang diperoleh. Hal ini terlihat pada hasil MAPE dan Standar Deviasi.Hasil simulasi memperlihatkan bahwa metode Fuzzy logic mampu memprakirakan beban harian yang akan datang dengan akurat, hal ini dibuktikan dengan hasil prosentase kesalahan rata-rata (MAPE) sebesar 5.41%. Nilai ini dibawah dari batas toleransi 10% dengan tingkat standar deviasi sebesar 23.72. 
ANALISIS MENGGUNAKAN PEMODELAN UNTUK PENGENDALIAN MOTOR LISTRIK STUDI KASUS MOTOR 1750 RPM/60 HP/240 Volt Paulus Mangera; Daud Andang Pasalli
MUSTEK Vol 2 No 3 (2013): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk kegunuaan analisis secara teoretis, sebuah motor DC dapat direpsesentasikan dalam bentuk sebuah model, dimana model tersebut dapat menggambarkan karakteristik dari ‘fisik’ motor yang sebenarnya. Sebuah motor DC dapat direpresentasikan dalam beberapa jenis model, antara lain: model matematik (model nisbah alih dan ruang keadaan),dan model simulink. Dengan menggunakan spesifikasi data motor DC type Dripproof serta dilakukan pengujian diperoleh nilai n =  47,402642 rad/sec  dan  = 0,360860. Karena nilai  lebih kecil dari satu, maka motor DC tersebut akan memiliki karakteristik kurang teredam. Untuk memperoleh karakteristik kecepatan dan arus jangkar yang baik pada motor DC , dapat dilakukan pengendalian pada saat pengasutan (starting), pembebanan dan pengereman (stopping).
PERKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK JANGKA PANJANG PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT AREA MERAUKE DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER Paulus Mangera
MUSTEK Vol 7 No 3 (2018): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v7i3.1736

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu komponen terpenting dalam perkembangan suatu daerah. Perkembangan pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup dapat menyebabkan konsumsi energi listrik terus meningkat tinggi, tidak terkecuali untuk Kabupaten Merauke. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada masa yang akan datang perlu dilakukan pembangunan dan pengembangan sistem kelistrikan sehingga mampu melayani kebutuhan energi listrik pada masa yang akan datang. Salah satu cara adalah dengan melakukan prediksi atau perkiraan kebutuhan energi listrik. Perkiraan Kebutuhan energi listrik diperlukan untuk menjawab tingginya permintaan listrik yang dari waktu ke waktu terus meningkat. Melihat perkembangan pemakaian listrik Kabupaten Merauke yang bersifat linier maka dalam perhhitungan kebutuhan listrik ini digunakan Metode Regresi Linier. Hasil Perkiraan kebutuhan energi listrik pada tahun 2018 kebutuhan energi listrik sebesar 127.035.341 KWh, sedangkan pada tahun 2022 sebesar 172.139.908 KWh dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 8.747.989 KWh atau sebesar 5,84%. Dari hasil perhitungan Sektor rumah tangga menjadi yang paling tinggi kebutuhan energi listriknya sampai dengan tahun 2022 sebesar 114.294.938 KWh dengan persentase rata-rata kenaikan per tahun sebesar 5,82 %. Kata Kunci: Regresi Linier, Perkiraan, Energi Listrik
Studi Rele Gangguan Tanah Pada Jaringan Distribusi Primer di PT PLN (Persero) Wilayah Papua Cabang Merauke Bagus Wardoyo; Damis Hardiantono; Paulus Mangera
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 01 (2018): Musamus Journal of Elektro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjeme.v1i01.981

Abstract

Jaringan distribusi primer merupakan salah satu bagian sistem tenaga listrik dan peranannya sangat penting dalam penyaluran daya listrik dari gardu-gardu induk sisi beban sampai ke pusat beban. Oleh karena itu jaringan distribusi primer harus senantiasa beroperasi dengan baik untuk menjaga kontinuitas penyaluran daya listrik ke konsumen tersebut. Tetapi dalam pengoperasiannya, jaringan distribusi primer tidak luput dari gangguan sehingga harus dilindungi dengan menggunakan sistem proteksi yang baik. Jaringan distribusi primer di PLTD Kelapa Lima Merauke menggunakan sistem pentanahan dengan resistansi rendah 40 Ohm dan rele proteksi yang khusus terpasang untuk mendeteksi arus hubung singkat yang terjadi akibat gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah yaitu rele gangguan tanah (ground fault relay/GFR). Tinjauan terhadap rele GFR ditiikberatkan pada penentuan besarnya arus hubung singkat satu fasa ke tanah maksimum yang terjadi pada setiap feeder dengan menggunakan metode analisis berdasarkan konsep literature dan kemudian digunakan sebagai dasar untuk perhitungan setting arus GFR. Hasil analisis menunjukkan bahwa besarnya arus hubung singkat satu fasa ke tanah maksimum yang terbesar yaitu terdapat pada feeder KOTA I dan feeder MERKURI masing-masing sebesar 274,527 Ampere. setting arus rele GFR pada feeder KOTA I dan feeder MERKURI masing-masing sebesar 27,4527 Ampere dan feeder POLDER, KOMPI C, MULI dan KOTA II masing-masing sebesar 26,4222 Ampere. Setting arus ini masih dalam batas interval setting arus yaitu 20 Ampere – 70 Ampere. Kata Kunci: GFR, Feeder.
Analisis Rugi Tegangan Jaringan Distribusi 20 KV Pada PT. PLN (Persero) Cabang Merauke Paulus Mangera; Damis Hardiantono
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 02 (2019): Musamus Journal of Elektro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjeme.v1i02.1493

Abstract

Sistem Distribusi merupakan salah satu bagian penting dalam penyaluran energi listrik. Dalam penyalurannya, energi listrik yang disalurkan tidak seluruhnya diterima oleh konsumen. Hal ini disebabkan karena terdapatnya rugi – rugi tegangan sepanjang saluran distribusi. Rugi tegangan yang terjadi pada Jaringan distribusi dipengaruhi oleh besar arus, luas penampang dan panjang saluran. Penelitian ini bertujuan menganalisis rugi tegangan yang terjadi pada jaringan distribusi 20 kV atau Jaringan distribusi Primer. Menganalisis rugi tegangan pada Jaringan Distribusi Primer dengan mengambil data arus beban puncak siang dan arus beban puncak malam, pada Penyulang atau Feeder yang terpasang pada PLTD Kelapa Lima Merauke. Metode yang digunakan adalah Menghitung rugi tegangan pada Jaringan Distribusi Primer dengan mengambil data arus beban puncak siang dan arus beban puncak malam, pada Penyulang atau Feeder yang terpasang pada PT. PLN (Persero) Cabang Merauke. Hasil analisis menyatakan bahwa rugi tegangan yang terjadi pada Feeder Merkuri yaitu pada kondisi beban puncak siang sebesar 1966,87 V dengan persentase 9,83 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 3416,94 V dengan persentase sebesar 17,08 %, lebih besar dibandingkan dengan Feeder - feeder lain seperti Feeder Kota 2 rugi tegangan pada kondisi beban puncak siang sebesar 249,93 dengan persentase sebesar 1,25 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 294,55 Volt dengan persentase sebesar 1,47 %, Feeder Muli rugi tegangan yang terjadi pada kondisi beban puncak siang 462,59 Volt dengan persentase sebesar 2,31 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 497,23 Volt dengan persentase sebesar 2,49 %, Kemudian pada Feeder Polder rugi tegangan yang terjadi pada kondisi beban puncak siang sebesar 231,83 Volt dengan persentase sebesar 1,16 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 277,03 Volt dengan persentase sebesar 1,39 % dan rugi tegangan pada Feeder Kompi C pada kondisi beban puncak siang sebesar 252,14 Volt dengan persentase sebesar 1,26 % dan pada kondisi beban puncak malam sebesar 289,3 Volt dengan persentase sebesar 1,45 %. Sedangkan rugi tegangan terkecil adalah pada Feeder Kota 1 yaitu pada kondisi beban puncak siang sebesar 188,71 V dengan persentase 0,94 %, pada kondisi beban puncak malam sebesar 235,29 dengan persentase sebesar 1,18 %. Rugi tegangan yang terjadi pada Feeder Merkuri sudah melebihi standar 5% yang ditentukan dalam Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). Keywords— ,
PERKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK JANGKA PANJANG PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH PAPUA DAN PAPUA BARAT AREA MERAUKE DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER Paulus Mangera
MUSTEK ANIM HA Vol 7 No 3 (2018): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Faculty of Engineering, Musamus University, Merauke, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v7i3.1736

Abstract

Energi listrik merupakan salah satu komponen terpenting dalam perkembangan suatu daerah. Perkembangan pembangunan yang berkelanjutan dan peningkatan taraf hidup dapat menyebabkan konsumsi energi listrik terus meningkat tinggi, tidak terkecuali untuk Kabupaten Merauke. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada masa yang akan datang perlu dilakukan pembangunan dan pengembangan sistem kelistrikan sehingga mampu melayani kebutuhan energi listrik pada masa yang akan datang. Salah satu cara adalah dengan melakukan prediksi atau perkiraan kebutuhan energi listrik. Perkiraan Kebutuhan energi listrik diperlukan untuk menjawab tingginya permintaan listrik yang dari waktu ke waktu terus meningkat. Melihat perkembangan pemakaian listrik Kabupaten Merauke yang bersifat linier maka dalam perhhitungan kebutuhan listrik ini digunakan Metode Regresi Linier. Hasil Perkiraan kebutuhan energi listrik pada tahun 2018 kebutuhan energi listrik sebesar 127.035.341 KWh, sedangkan pada tahun 2022 sebesar 172.139.908 KWh dengan rata-rata peningkatan per tahun sebesar 8.747.989 KWh atau sebesar 5,84%. Dari hasil perhitungan Sektor rumah tangga menjadi yang paling tinggi kebutuhan energi listriknya sampai dengan tahun 2022 sebesar 114.294.938 KWh dengan persentase rata-rata kenaikan per tahun sebesar 5,82 %. Kata Kunci: Regresi Linier, Perkiraan, Energi Listrik