Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH BENTUK SALURAN ATAS DENGAN RISER UNTUK MENGURANGI CACAT CORAN PADA PENGECORAN PROPELLER KAPAL DENGAN PADUAN Al7075 Klemens A. Rahangmetan; Christian Wely Wullur; Farid Sariman
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2018): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengecoran propeller kapal dengan menggunakan saluran atas dengan riser tentunya memiliki hasil yang sempurna dan sifat mekanik yang baik. Untuk menghasilkan produk yang baik pada proses pengecoran salah satunya yaitu merencanakan model sistem saluran. Desain saluran tuang dan penggunaan riser dilakukan karena penentuan dimensi dan lay out merupakan parameter yang diprediksi menjadi penyebab terjadinya cacat, sehingga tujuan dari penelitian ini yaitu pengaruh saluran atas dengan riser untuk mengurangi cacat. Pada pengecoran propeller dengan Al 7075 menggunakan saluran atas dengan riser menghasilkan propeller tanpa cacat porositas dan hasilnya sangat sempurna. Nilai kekerasan propeller saluran atas dengan riser yaitu pada bagian HUB 75,44 HB dan bagian TIP 67,5 HB. Hal ini dipengaruhi oleh struktur mikro yang juga bervariasi pada setiap bagian tersebut. Kata kunci: Bentuk saluran, mengurangi cacat coran, propeller kapal
INSPEKSI BERBASIS RISIKO DAN PENENTUAN UMUR SISA LINING REAKTOR UDC 101 PT PUPUK KUJANG Viktor Naubnome; Christian Wely Wullur; Robi Purwoko
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 2 (2019): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peralatan yang digunakan pada industri petro kimia umumnya berukuran besar dan memiliki risiko peralatan yang sangat tinggi salah satunya yang paling penting ialah bejana bertekanan yang beroprasi dengan tekanan dan temperatur yang tinggi. Dampaknya, kegagalan pada bejana bertekanan tidak dapat dihindari. Faktor keselamatan manusia serta lingkungan menjadi pertimbangan sebagai acuan untuk standar keamanan dan keselamatan. Tujuan penelitian ini ialah untuk menganalisis risk level, laju korosi, remaining life time, serta merekomendasikan program inspeksi pada instrumen bejana bertekanan yang dalam hal ini reaktor amonia UDC 101 yang dimana pada reaktor ini akan dianalisis pada linin reaktornya. Inspeksi ini menggunakan metode Risk-Based Inspection dengan menggunakan standart API 581 dengan bantuan software hitung Microsoft Excel. Kesimpulan dan hasil dari penelitian ini adalah langkah-langkah untuk menentukan Risk level pada lining reaktor menggunakan metode Risk-Based Inspection standart API 581 dan kemudian merekomendasikan perencanaan inspeksi bedasarkan Risk Level dan Remaining Life Time Kata Kunci; Reaktor ammonia UDC 101, laju korosi, risk based inspection, standar API 581
ANALISIS UNJUK KERJA KINCIR ANGIN MODEL P-200W DAN KINCIR ANGIN MODEL JPS-200 DI MERAUKE Christian Wely Wullur; Peter Sahupala; Daniel Parenden
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2018): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari 29 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Papua terletak dibagian selatan yang memiliki wilayah terluas diantara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Secara geografis letak Kabupaten Merauke berada antara 1370°-1410° BT dan 50°-90° LS. Kabupaten Merauke terletak paling timur wilayah nusantara dengan batas-batas Sebelah Utara dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi, Sebelah Timur dengan Negara Papua New Guinea, Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafura, dan Barat berbatasan dengan Laut Arafura. Keadaan Topografi Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa disepanjang pantai dengan kemiringan 0–3 % dan kearah utara yakni mulai dari Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin. keadaan Topografinya bergelombang dengan kemiringan 0–8 % . Kabupaten Merauke memiliki iklim yang sangat tegas antara musim penghujan dan musim kemarau. Menurut (Oldeman 1975), wilayah Kabupaten Merauke berada pada zona (Agroclimate Zone C) yang memiliki masa basah antara 5–6 bulan. Dataran Merauke mempunyai karakteristik iklim yang agak khusus yang mana curah hujan yang terjadi dipengaruhi oleh Angin Muson, baik Muson Barat Laut (Angin Muson Basah) dan Muson Timur Tenggara (Angin Muson Kering) dan juga dipengaruhi oleh kondisi Topografi dan elevasi daerah setempatAdapun tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisa unjuk kerja kincir angin model JPS-200 dan kincir angin model P-200W di Merauke, menganalisa efisiensi daya yang dihasilkan kincir angin. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015 bertempat di Jalan Ndorem kai Nomor. 4 Merauke.Rancangan penelitian ini dilakukan untuk mengukur daya yang dihasilkan dari kincir angin model P-200W dan kincir angin model JPS-200, serta menganalisa efesiensi alat yang di gunakan. Hasil proses pengukuran daya yang dihasilkan dari kincir angin model P-200W dan kincir angin model JPS-200 yang dilakukan selama satu bulan yang bertempat di Jl. Ndoremkai Merauke maka dapat disimpulkan bahwa kincir angin model JPS-200 lebih efisien digunakan diwilayah Merauke dikarenakan kincir angin model JPS-200 tidak membutuhkan kecepatan angin yang besar untuk mendapatkan daya maksimal. Sedangkan kincir angin model P-200W membutuhkan kecepatan angin yang besar dan konstan untuk mendapatkan hasil maksimal. Daya rata – rata pada bulan juni 2015 dengan kecepatan angin rata - rata 11,87 Knots dari kincir angin model P-200W adalah 38,07 Watt dan daya rata – rata kincir angin model JPS-200 adalah 39,46 watt Keywords: Kincir Angin, Kecepatan Angin, Daya Listrik