Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS SISTEM PENGKONDISIAN UDARA PADA GEDUNG REKTORAT UNIVERSITAS MUSAMUS Klemens A. Rahangmetan; Daniel Parenden; Peter Sahupala
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 2 (2019): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk menjaga temperature dan kelembaban ruangan pada keadaan yang nyaman, panas harus dikeluarkan dari ruangan, jumlah panas yang dikeluarkan dari ruangan tersebut dinamakan beban pendingin, dari beban pendingin ini maka kita dapat merancang pengkondisian udara yang cocok pada gedung tersebut. Pada perencanaan Ac gedung Rektorat Universitas Musamus Merauke digunakan sistem Air Conditioner Central Station dengan pertimbangan biaya dan pemeliharaan yang mudah dan sistem perawatan yang lebih sederhana, dimana tiap ruangan akan dilayani dan pengaruh kebisingan dihindari, sedangkan sistem pengkondisian udara berdasarkan bentuk dipilih adalah All Air Sistem (Sistem Udara Seluruhnya) dengan sistem kontrol volume udara bervariasi (Variabel Air Volume Sistem (VAV)) jenisnya FCU Fan Coil Unit dengan dasar yaitu distribusi udara yang lebih baik, tingkat perawatannya mudah, kondisi operasi lebih tenang dan laju aliran udara yang tinggi serta sistem dapat di kontrol dengan baik. Kata kunci: pengkondisian udara, gedung rektorat UNMUS, Ac sentral.
ANALISIS INSTALASI POMPA PEMADAM KEBAKARAN PADA KOMPLEKS TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK MERAUKE Agus Samsul Arifin; Peter Sahupala; Daniel Parenden
MUSTEK Vol 3 No 3 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari suatu instalasi pompadengan memperhitungkan total kerugian head serta ketersediaan daya pompa padakeseluruhan instalasi yang dihitung apakah akan terjadi kavitasi ataukah tidak, padaKompleks Terminal Bahan Bakar Minyak Pertamina Merauke. Adapun data-data yangdiambil adalah data reservoar, panjang pipa, sudut belokan pipa, diameter pipa dan datapompa serta gambaran instalasi yang ada. Pengolahan data dilakukan dengan metodeHazen-Williams. Data dianalisis melalui perhitungan head pompa untuk mendapatkanNPSH yang tersedia dan NPSH yang dibutuhkan.  Perhitungan Head Loses menunjukkan bahwa kecepatan air pada pipa akhiradalah sebesar 20,762 m/detik, kecepatan aliran air yang masuk ke pompa adalah2,9197m/detik, kapasitas debit 341,126 m3/jam sedangkan kapasitas yang terpasang adalahsebesar 340,687 m3/jam dengan kebutuhan daya sebesar 27,205 kW, sedangkan dayayang terpasang adalah sebesar 28 kW. Head Isap Positip Neto yang tersedia adalah 5,76m dan Head Isap Positip Neto yang diperlukan adalah 5,76 m, Head Total adalah sebesar72 m sedangkan Head maksimum pada pompa adalah sebesar 80 m sehingga dapatdinyatakan pompa bekerja dalam keadaan aman dan tanpa mengalami kavitasi.
ANALISIS UNJUK KERJA KINCIR ANGIN MODEL P-200W DAN KINCIR ANGIN MODEL JPS-200 DI MERAUKE Christian Wely Wullur; Peter Sahupala; Daniel Parenden
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2018): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kabupaten Merauke merupakan salah satu dari 29 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Papua terletak dibagian selatan yang memiliki wilayah terluas diantara kabupaten/kota di Provinsi Papua. Secara geografis letak Kabupaten Merauke berada antara 1370°-1410° BT dan 50°-90° LS. Kabupaten Merauke terletak paling timur wilayah nusantara dengan batas-batas Sebelah Utara dengan Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Mappi, Sebelah Timur dengan Negara Papua New Guinea, Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Arafura, dan Barat berbatasan dengan Laut Arafura. Keadaan Topografi Kabupaten Merauke umumnya datar dan berawa disepanjang pantai dengan kemiringan 0–3 % dan kearah utara yakni mulai dari Distrik Tanah Miring, Jagebob, Elikobel, Muting dan Ulilin. keadaan Topografinya bergelombang dengan kemiringan 0–8 % . Kabupaten Merauke memiliki iklim yang sangat tegas antara musim penghujan dan musim kemarau. Menurut (Oldeman 1975), wilayah Kabupaten Merauke berada pada zona (Agroclimate Zone C) yang memiliki masa basah antara 5–6 bulan. Dataran Merauke mempunyai karakteristik iklim yang agak khusus yang mana curah hujan yang terjadi dipengaruhi oleh Angin Muson, baik Muson Barat Laut (Angin Muson Basah) dan Muson Timur Tenggara (Angin Muson Kering) dan juga dipengaruhi oleh kondisi Topografi dan elevasi daerah setempatAdapun tujuan dari penelitian ini adalah Menganalisa unjuk kerja kincir angin model JPS-200 dan kincir angin model P-200W di Merauke, menganalisa efisiensi daya yang dihasilkan kincir angin. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Agustus 2015 bertempat di Jalan Ndorem kai Nomor. 4 Merauke.Rancangan penelitian ini dilakukan untuk mengukur daya yang dihasilkan dari kincir angin model P-200W dan kincir angin model JPS-200, serta menganalisa efesiensi alat yang di gunakan. Hasil proses pengukuran daya yang dihasilkan dari kincir angin model P-200W dan kincir angin model JPS-200 yang dilakukan selama satu bulan yang bertempat di Jl. Ndoremkai Merauke maka dapat disimpulkan bahwa kincir angin model JPS-200 lebih efisien digunakan diwilayah Merauke dikarenakan kincir angin model JPS-200 tidak membutuhkan kecepatan angin yang besar untuk mendapatkan daya maksimal. Sedangkan kincir angin model P-200W membutuhkan kecepatan angin yang besar dan konstan untuk mendapatkan hasil maksimal. Daya rata – rata pada bulan juni 2015 dengan kecepatan angin rata - rata 11,87 Knots dari kincir angin model P-200W adalah 38,07 Watt dan daya rata – rata kincir angin model JPS-200 adalah 39,46 watt Keywords: Kincir Angin, Kecepatan Angin, Daya Listrik
PEMANFAATAN GAS BUANG MOTOR DIESEL DAN PROSES PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILATOR AIR LAUT Daniel Parenden; Peter Sahupala
MUSTEK Vol 3 No 1 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar proses perpindahan panas yang terjadi padadestilator denganpemanfaatan  panas gas buang.Penelitian dilakukan Laboratorium Universitas Musamus Merauke, dengan menggunakan metode pengujian. Adapun data-data yang diambil adalah Temperatur air pada bagian-bagian destilator maupun temperatur gas pada dinding pipa exaust manifold. Pengujian menggunakan motor Diesel selinder tungga dengan daya 8,5 HP dan putaran motor adalah 2600 rpm.Hasil dan kisimpulan menunjukkan bahwa Putaran motor 2600 rpm, temperatur air mulai konstan pada menit 90 yaitu 80oC begitu juga temperatur permukaan pipa yaitu 80oC, pada kondisi tersebut temperatur gas buang 127oC dan temperatur air 60oC dicapai dengan waktu 180 menit temperatur gas buang yang keluar dari destilator akan berada pada temperatur 60 oC. Kalor hasil pembakaran adalah sebesar   dan laju alir massa gas buang adalah sebesar .  Koefisien perpindahan pada pada bagian luar pipa adalah , sedangkan perpindahan panas menyeluruh adalah 22,1204 W/m2.oC. Penelitian destilasi air laut dengan memanfaatkan panas gas buang mesin Diesel dengan luas destilator 0,073656 m2 . 
STUDI PEMANFAATAN CANGKANG DAN SERABUT KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR TERHADAP PROSES PEMBAKARAN PADA KETEL UAP PT. KORINDO GROUP MERAUKE Peter Sahupala; Daniel Parenden
MUSTEK Vol 3 No 2 (2014): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Medco merupakan suatu badan usaha yang bergerak mengelola hutan tanaman industri dan salah satu cabang perusahaan tersebut berada di Papua Selatan – Merauke. Perusahaan ini mengelola kayu untuk diolah menjadi bahan baku kertas dan keperluan lainnya. Aktivitas produksi kayu yang menghasilkan limbah dalam volume yang sangat besar, limbah-limbah tersebut ternyata masih memiliki nilai kalor yang cukup tinggi yang pemanfaatannya akan menghasilkan bahan bakar yang bisa di pakai, salah satunya sebagai bahan bakar ketel uap untuk pembangkit tenaga. Pada dasarnya semua limbah pada pabrik pengolahan kayu dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam kawasan pabrik tersebut yaitu sebagai bahan bakar ketel uap untuk memasok kebutuhan uap panas guna pembangkit listrik disamping itu juga untuk proses pengolahan kayu pada industri. Potongan-potongan kayu kecil atau dikenal dengan  nama Waste wood chips and barks (Sisa Kepingan dan kulit kayu) dipergunakan sebagai energi alternatif pengganti kepingan dan kulit kayu dan minyak bumi yang biasanya digunakan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).Proses pembakaran Sisa Kepingan dan kulit kayu menghasilkan uap yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, membutuhkan analisis pada nilai bahan bakar dan spesifikasi ketel uap, selanjutnya untuk menetukan proses pembakaran yang sempurna, dilakukan perhitungan kebutuhan jumlah udara pembakaran yang terdiri dari jumlah udara primer dan jumlah udara sekunder. Dart data bahan bakar dan setelah itu menganalisa proses pembakaran didalam ketel uap dengan menggunakan metode BTU.Dari hasil perhitungan proses pembakaran pada ketel uap (PLTU)  1 x 7 MW PT. Medco menunjukkan Carbon  (C) 34,47 %, Hydrogen (H2)  4,22 %, Sulfur (S) 0,06 %, Oksigen (O2) 30,75 %, Nitrogen (N2) 0,22 %, Water (H2O) 27,80 %,  Ash 2,48 % dan nilai kalor sebesar Hight Heating Value  (HHV) 9160,8 Btu/lb, Excess air  30% serta  komsumsi bahan bakar 16784 kg/jam. Laju aliran massa uap 35 ton atau 66150 lb/h dengan temperatur gas pembakaran yang diperoleh sebesar 1490oC dan temperatur adiabatik yang terbentuk didalam furnace yaitu sebesar 1075oC. kebutuhan udara primer adalah sebesar 43594,91 kg udara dan kebutuhan udara sekunder 18727,24 kg udara. energi kalor yang dimasukkan ke ketel uap dari hasil proses pembakaran 98,24 x 106 BTU/h  atau sebesar 28,77204 MW, kalor tersebut yang dimanfaatkan untuk proses perubahan fase fluida cairan didalam pipa air disepanjang dinding ketel hanya sebesar 83,038 x 106 BTU/h atau sebesar 24,31975425 MW. Jadi dapat disimpulkan bahwa terjadi kehilangan energi sebesar 15,2020 x 106 BTU/h atau 4,452286 MW.
PERANCANGAN COLD STORAGE PADA PETI KEMAS UNTUK UDANG Peter Sahupala; Reinyelda D. Latuheru
MUSTEK Vol 5 No 2 (2016): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v5i2.622

Abstract

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah Menghitung beban pendinginan pada cold storage udang beku, Menghitung prestasi siklus kompresi uap meliputi laju aliran massa, daya kompresor, dan COP.Penelitian ini menggunakan metode rancangan teoritis. Perancangan cold storege untuk komuditi udang, dengan kapasitas satu container tersebut akan dihitung berapa besar pembebanan pendingin yang harus diberikan sehingga mendapatkan efisiensi cold storage yang maksimum. Data rancangan diperoleh dari hasil pengamatan dilapangan. Waktu penelitian  telah dilaksanakan April 2015.Adapun hasil perhitungan menunjukkan bahwa Refrigeran yang digunakan Refrigeran 12 (R-12), Beban pendinginan = 14,3022 TR = 50,254 kW, Produk udang = 12 ton = 12.000 kg, Suhu cold storage : 10° C, Superheated : 5° C, Sub cooled : 5° C, Temperatur refrigeran di kondenser : 35° C, Temperatur refrigeran di evaporator : 5° C, Tekanan di kondenser : 0,80 MPa Tekanan di evaporator : 0,40 Bar serta COP : 4,76
PEMANFAATAN LIMBAH BATANG PADI SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF Yudhi Dwi Prasetyo; Peter Sahupala; Reinyelda D. Latuheru
MUSTEK Vol 6 No 2 (2017): MUSTEK ANIM HA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mustek.v6i2.683

Abstract

Kabupaten Merauke khususnya Distrik Semangga, memiliki luas lahan sekitar 650 Ha sawah dimana setiap panen padi  menghasilkan 4550-5200 Ton gabah. Sedangkan proses penggilingannya menghasilkan berupa 910-1040 Ton sekam padi. Hasil panen padi yang banyak tersebut berarti terdapat jumlah ton batang padi yang tidak terpakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengelolah limbah batang padi menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif.Penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian laboratorium untuk menentukan komposisi kimia briket, sifat-sifat thermal. Briket berukuran mesh 60, 80 yang dicetak berbentuk  selinder. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin UNMUS untuk proses pembuatan dan Laboratorium Kimia Anorganik Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar.Hasil uji analisis proksimasi menghasilkan: untuk mesh 60 antara lain moisture 12,94%,; volatile matters 20,97%,; fixed carbon 32,83%, dan nilai kalor atas 2720 kcal/kg, sedangkan untuk mesh 80 antara lain moisture 11,37%,; volatile matters 18,37%,; fixed carbon 34,81%, dan nilai kalor atas 2698 kcal/kg. Kerapatan mesh 80 adalah  0,4415 gr/cm3, mesh 60 adalah 0,435 gr/cm3, efisiensi pembakaran mesh 60 adalah 14,66% dan mesh 80 adalah 13,54%, dana yang dibutuhkan adalah biaya total produksi briket perhari   Rp. 171.600 ditambah biaya pembuatan alat pencetak briket Rp. 1.388.000 jadi total biaya sebesar Rp.1.559.600.