Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Korosi pada Tangki Bahan Bakar yang Disebabkan oleh Penggunaan Bahan Bakar Premium bercampur Bioethanol Cipto Cipto; Farid Sariman; Daniel Parenden
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 1 (2018): MJEME
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah persentasi bioethanol pada bahan bakar premium tehadap laju korosi, mekanisme korosi. dan produk korosi yang dihasilkan Metode uji korosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode imersi menggunakan larutan bahan bakar premium bercampur bioethanol. Data yang diperoleh adalah pengurangan berat, laju korosi, mekanisme korosi, kekerasan material, dan data analisis statistik laju korosi menggunakan regresi linier. Proses korosi terjadi lebih dulu pada komposisi bahan bakar P80-E20, P15-E85, P50-E50 di bandingkan komposisi bahan bakar P100, dan E100. Korosi pada material baja karbon, terjadi disebabkan oleh asam karbonat yang terkandung pada larutan immersi, asam karbonat didapatkan dari reaksi CO2 terhadap H2O, sehingga nilai laju korosi tertinggi terdapat pada larutan tinggi kandungan CO2 ,dan H2O Kata kunci: Korosi, Baja Karbon, Bioetanol
EFEKTIFITAS POSISI TIDUR KAKI LEBIH TINGGI 15° TERHADAP PENURUNAN OEDEMA EXTREMITAS BAWAH PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT DR. R. SOEPRAPTO CEPU JAWA TENGAH Cipto Cipto; Yuni Astuti; Teguh Wahyudi
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 2, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v2i1.227

Abstract

Latar belakang - Pada kondisi gagal jantung, pasien sering mengalami udem ekstremitas bawah dikarenakan terdapat hambatan aliran balik darah ke ventrikel kanan. Tindakan utama yang dilakukan untuk mengatasi kondisi ini, biasanya hanya dilakukan dengan cara memberi obat diuretik. Beberapasumber menyebutkan bahwa pengurangan udem ekstremitas bawah dapat dilakukan dengan cara memberikan posisi supinasi dengan kaki lebih tinggi dari badan.Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas posisi tidur kaki lebih tinggi 15o dalam menurunkan udema ekstermitas bawah pada pasien gagal jantung. Metoda - Desain penelitian ini adalah Quasy experiment dengan metode One–Group Pre-Post Test. Design, dimana rancangan jenis ini hanya menggunakan satu kelompok subyek. Populasi penelitianadalah semua pasien yang menderita gagal jantung stadium 1, 2, 3 yang dirawat di RS dr. R. Soeprapto Cepu. Responden penelitian dipilih dengan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 20 orang. Semua data yang sudah terkumpul diolah dengan program bantu SPSS versi 15.Hasil - Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian posisi kaki lebih tinggi 15º selama ½ jam tidak efektif dalam menurunkan udem ekstremitas bawah. Simpulan - Pemberian posisi kaki lebih tinggi 15º baru efektif untuk menurunkan udem ekstremitas bawah apabila diberikan dalam waktu satu jam atau lebih. Untuk itu disarankan agar posisi kaki lebih tinggi 15º dapat dijadikan salah satu SOP tindakan mandiri perawat untuk menurunkan udem ekstremitas bawah pada pasien gagal jantung.
Pengaruh Intravena Dressing Transparan Dan Kasa Betadin Terhadap Kejadian Flebitis Erni Nuryanti; Cipto Cipto; Sutarmi Sutarmi
Jurnal Studi Keperawatan Vol 2, No 1 (2021): March 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (206.461 KB) | DOI: 10.31983/j-sikep.v2i1.6803

Abstract

Latar Belakang : Upaya untuk pencegahan infeksi pada pemasangan infus telah dilakukan misalnya mencuci tangan dengan tepat dan konsisten, penggunaan sarung tangan dan desinfeksi, tetapi masih sering sekali menimbulkan komplikasi infeksi nosokomial berupa flebitis. Adapun faktor penyebab terjadinya flebitis antara lain faktor kimia ( obat-obatan atau cairan infus yang iritan terhadap vena), faktor mekanis (ukuran dan bahan kateter intravena, lokasi pemasangan, lama pemasangan), faktor bakterial (tehnik dan bahan yang tidak adekwat terhadap infeksi) (Smeltzer,2002) dan faktor internal pasien antara lain usia, status gizi dan kondisi dasar penyakit ( diabetes mellitus, penyakit imunosupresif) (Perry dan Potter, 2008). Salah satu upaya tindakan pencegahan flebitis dari faktor bakterial adalah diperlukannya penutup (dressing) kateter intravena yang bisa menghambat perkembangan mikroorganisme sebagai salah satu penyebab timbulnya flebitis.Tujuan penelitian :Mengetahui perbedaan intravena dressing transparan dan kasa betadin terhadap kejadian  flebitis.Metode Penelitian : desain penelitian yang digunakan adalah Quasy-Experimental Design dimana tehnik ini melibatkan kelompok eksperimen dan kelompok control. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang menggunakan intravena dressing transparan sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok yang menggunakan kassa betadin. masing masing kelompok akan dilakukan observasi (postes) selama 3 hari untuk mengetahui apakah ada perbedaan terhadap angka kejadian flebitis. Analisa bivariate dengan menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian : Hasil analisis statistik diperoleh hasil p = 0,000(P0,05) yang berarti ada perbedaan yang sangat signifikan pemberian intravena dressing transparan dan kasa betadin terhadap kejadian flebitis.Kesimpulan : Ada perbedaan penggunaan intravena dressing transparan terhadap kejadian flebitis. 
Analysis of the Results of Ginger and Beras kencur for increasing Breast Milk Production Epi Saptaningrum; Cipto Cipto; Ajeng Titah Normawati
Jurnal Studi Keperawatan Vol 3, No 2 (2022): SEPTEMBER 2022
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.614 KB) | DOI: 10.31983/j-sikep.v3i2.9136

Abstract

Background: The period of breastfeeding is a period of development in the human life cycle, in which the mother experiencing postpartum lactation period that has been born. In the period of breastfeeding, postpartum mothers experience a variety of problems related to breastfeeding. One of the problems that often arise and are found in women during lactation ahead of today is about the production of milk. All women experience postpartum lactation future. Along with the development of technology and science, traditional medicine related to an increase in milk production is also not forgotten. Objective: This study aimed to determine differences in the effect of buffoonery and rice kencur to lactation in Blora district Method: This research was quasy Experiment and design research with post test only control group design. The population is postpartum mothers a number of 54 respondents were divided into three (3) groups: 18 respondents were given treatments concoction of ginger, 18 respondents were given treatments kencur herb rice and 18 respondents were not given treatments. Results: The analysis used is a statistical test of Kruskal-Wallis test. Giving temulawak and beras kencur equally affect the smoothness of breastfeeding on postpartum mother, but the most dominant influence on lactation on postpartum mother is the provision of beras kencur And sig: 0.00. Of the mean (average) and sig is 0.05, it can be interpreted that after being given a different treatment is true. Keywords: Temulawak; saffron-coloared rice ; increased milk production
Risiko Preeklamsi Pada Ibu Hamil dengan Penyakit Penyerta Siswoko Siswoko; Cipto Cipto; Teguh Wahyudi
Jurnal Studi Keperawatan Vol 3, No 1 (2022): MARCH 2022
Publisher : Program Studi Keperawatan Blora, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.375 KB) | DOI: 10.31983/j-sikep.v3i1.8371

Abstract

Latar belakang : Salah satu penyebab utama kematian Ibu di Indonesia disamping perdarahan adalah preeklamsia atau eklamsia. Kejadian preeklamsi belum diketahui secara jelas factor penyebabnya, namun kondisi tersebut sering dijumpai pada ibu hamil dengan riwayat penyakit penyerta seperti diabetes mellitus dan hipertensi.Tujuan : Studi ini menganalisa tentang seberasa besar risiko ibu hamil dengan penyakit penyerta (diabeter mellitus dan atau hipertensi) mengalami preeklamsi.Metode : studi ini menggunakan penelitian analitik kasus kontrol yang merupakan salah satu bentuk rancangan penelitian analitik dengan pendekatan waktu retrospektif  dengan mengobservasi 600 data proses perjalanan penyakit hipertensi, diabetes mellitus dan kejadian preeklamsia pada ibu bersalin ke arah belakang tanpa melakukan intervensi.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan dua variabel yang bermakna menjadi faktor pencetus terjadinya preeklamsia pada ibu bersalin yaitu riwayat hipertensi (OR = 2,149; CI= 95%) riwayat diabetus mellitus (OR = 6,682 ; CI = 95%).Kesimpulan : Ibu hami dengan penyakit penyerta hipertensi berisiko 2,149 kali mengalami preeklamsi dibandingan dengan ibu hamil tanpa hipertensi. Ibu hamil dengan diabetes mellitus berisiko 6,682 kali mengalami preeklamsi dibandingkan dengan ibu hamil tanpa penyakit penyerta diabetes mellitus. Keywords: preeklamsi, ibu hamil, hipertensi, diabetes melitus
Korosi pada Tangki Bahan Bakar yang Disebabkan oleh Penggunaan Bahan Bakar Premium bercampur Bioethanol Cipto Cipto; Farid Sariman; Daniel Parenden
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 1 No 01 (2018): Musamus Journal of Elektro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjeme.v1i01.988

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jumlah persentasi bioethanol pada bahan bakar premium tehadap laju korosi, mekanisme korosi. dan produk korosi yang dihasilkan Metode uji korosi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode imersi menggunakan larutan bahan bakar premium bercampur bioethanol. Data yang diperoleh adalah pengurangan berat, laju korosi, mekanisme korosi, kekerasan material, dan data analisis statistik laju korosi menggunakan regresi linier. Proses korosi terjadi lebih dulu pada komposisi bahan bakar P80-E20, P15-E85, P50-E50 di bandingkan komposisi bahan bakar P100, dan E100. Korosi pada material baja karbon, terjadi disebabkan oleh asam karbonat yang terkandung pada larutan immersi, asam karbonat didapatkan dari reaksi CO2 terhadap H2O, sehingga nilai laju korosi tertinggi terdapat pada larutan tinggi kandungan CO2 ,dan H2O Kata kunci: Korosi, Baja Karbon, Bioetanol
Rancang Bangun Alat Perontok Bulu Ayam Dengan Daya Putar Motor Listrik 2 HP Cipto Cipto; Klemens A Rahangmetan; Reinyelda D Latuheru; Andriyono Andriyono
Musamus Journal of Electro & Mechanical Engineering Vol 5 No 01 (2023): Musamus Journal of Elektro & Mechanical Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjeme.v5i01.5445

Abstract

Mesin pencabut bulu ayam ialah sebuah mesin usaha yang memiliki fungsi untuk mencabut bulu ayam atau jenis unggas lainnya dengan cara yang lebih praktis dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Penggunaan dari mesin pencabut bulu ayam ini ialah untuk memudahkan proses kerja para pengusaha ayam potong. Rancang bangun alat perontok bulu ayam, dengan biaya operasinalnya sangat mudah dan tidak perlu banyak membuang biaya dan alat yang akan di rancang sesuai konsep penulis sebagai berikut, alat utama pengerak yaitu mesin listrik atau dinamo kapasitas 2 HP, rangkah mesin,besi suku dan dandang dari drum plastik serta saringan yang dari plat aluminum. Hasil rancangan alat tersebut dengan menunjukan hasil kerja sistim Putar menggunakan mesin listrik 2 hp yaitu sebagai berikut. Dimensi alat pencabut buluh ayam mencakupi panjang alat 62 cm, lebar 60 cm, tinggi 114 cm. Rangka penyangga alat menggunakan besi hollow 4x4 mm serta daya tampung maksimum alat 2 ekor ayam. cara kerja alat pencabut buluh ayam dengan system kerja putar mesin listrik dan beban kerja 2 ekor ayam dengan waktu kerja maksimum 3,5 menit.