Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

NIKAH MISYĀR DALAM DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM Syamsul Hilal
El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : UIN Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.354 KB) | DOI: 10.24042/el-izdiwaj.v1i2.8371

Abstract

Pernikhan adalah sesuatu yang disyariatkan dalam Islam. Pemahaman terhadap pernikahan tersebut kemudian berkembang di berbagai Negara. Hukum Islam yang kemudian bergandengan dengan positif sama-sama mengatur tentang pernikahan. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah konsep nikah misyār yang marak terjadi pada masyarakat dan Bagaimana problematika nikah misyār dalam pandangan UUP dan KHI. Penelitian ini bersifat desktiptif analitis. Simpilan dari penelitian ini adalah bahwa nikah misyār merupakan pernikahan berlandaskan akad syariat Islam yang telah memenuhi syarat dan rukun nikah. Nikah misyār tetap eksis dalam kehidpan bermasyarakat lengkap dengan berbagai dinamikanya.
Joint Property Inheritance Distribution Practiced by Community of Bandar Lampung Abdul Qodir Zaelani; Syamsul Hilal; Abdul Hanif
Ulul Albab: Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol 5, No 1 (2021): Vol. 5, No. 1, Oktober 2021
Publisher : Sultang Agung Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jua.v5i1.15561

Abstract

Kompilasi Hukum Islam (KHI) pasal 96 ayat (1) dinyatakan bahwa apabila terjadi cerai mati, maka separuh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama. Ketentuan pasal ini bila ditelusuri tampaknya sedikit kontradiksi dengan hukum waris Islam dalam al Qur’an, dimana dalam ketentuan hukum waris Islam seorang suami ataupun istri tidak dapat langsung dipastikan mendapat bagian separo dari harta peninggalan, akan tetapi seorang suami atau istri bisa mendapatkan bagaian separo dari harta peninggalan kalau suami atau istri tersebut tidak memiliki anak. Ketentuan pasal 96 KHI diberlakukan secara universal tanpa melihat kontribusi istri dalam menghasilkan harta kekayaan dalam suatu rumah tangga tentu ketentuan ini akan banyak merugikan pihak istri dan ahli warisnya bila yang meninggal dalam rumah tangga tersebut adalah istri. Berdasarkan persoalan tersebut, maka artikel ini bertujuan mendeskripsikan konsep pembagian kewarisan pasal 96 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam dan mendeskripsikan praktik pembagian kewarisan pasal 96 ayat (1) dalam Kompilasi Hukum Islam pada masyarakat kota Bandar Lampung. Setelah hasil wawancara dengan berbagai tokoh dan masyarakat ditemukan fakta bahwa implementasi pembagian waris harta bersama di Bandar Lampung sangat variatif. Adakalanya istri atau suami mendapatkan harta gono gini, sebagaimana dalam ajaran Islam. Adakalanya istri yang memiliki penuh harta untuk dikelolanya. Adakalanya istri tidak mendapatkan apa-apa, yang mendapatkan adalah anak pertama laki-laki, atau anak bungsu dalam keluarga (tergantung adat atau suku). Adakalanya suami atau istri dan anak-anak yang dilahirkannya dapat warisan, sebelum suami atau istrinya meninggal dunia. Adakalanya pula, harta warisan dibagikan setelah kedua orang tuanya meninggal. Latar belakang terjadinya system kewarisan pembagian harta gono gini disebabkan beberapa factor yakni adat, etika, pemahaman hukum dan agama dan factor inkulturasi.
PENGARUH MAKRO EKONOMI TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI MASA PANDEMI COVID-19 Beny Sangjaya; Heni Noviarita; Syamsul Hilal
Derivatif : Jurnal Manajemen Vol 16, No 2 (2022): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/jm.v16i2.1117

Abstract

Pandemi Covid19 secara global telah mengakibatkan berbagai negara bukan hanya mengalami krisis kesehatan namun berdampak pada kondisi perekonomian. Selama terjadi pandemi Covid19, Indonesia mengalami berbagai gejolak seperti pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi maupun inflasi yang meningkat. Keadaan demikian dianggap dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan sehingga tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh PDB dan inflasi terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan regresi linier berganda. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 perbankan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sehingga terdapat 32 sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PDB tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (p; 0,705>0,05) sedangkan inflasi memiliki pengaruh terhadap profitabilitas (p; 0,438 < 0,05).Kata kunci: PDB, Inflasi, Profitabilitas