Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS SUNGAILIAT KABUPATEN BANGKA TAHUN 2020 Izzati Sabila; T Marwan Nusri; Dita Fitriani; Astri Pinilih
SPIRAKEL Vol 13 No 1 (2021)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Baturaja

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/spirakel.v13i1.4668

Abstract

Acute Respiratory Infection (ARI) is an acute infection of the upper or lower respiratory tract caused by a virus or bacteria that lasts for 14 days. In Indonesia ARI still a problem because of environmental factors and behavior. As mention in H.L Blum’s classical theory that environment is the most influenced factor for the health status. The physical environment of the house includes the condition of clean water facilities, the condition of latrines, and the area of ventilation. This research aims to find out the effect of the physical environment of the house on the incidence of ARI in children under five at Sungailiat Health Center for the period October - December 2020. This research is a type of correlational analytic survey research with a cross sectional design. The population in this study were 118 toddlers aged 12-59 months. The sample in this study was 60 toddlers who were taken using simple random sampling technique. The statistical test used the chi-square test using the SPSS version 23 program. The results showed that there was no relationship between the condition of clean water facilities (p = 0.115), latrine conditions (p = 0.389), room ventilation area (p = 0.109) and the incidence of ARI. So it can be concluded that there is no relationship between the physical environment of the house and the incidence of ARI in children under five.
Perbandingan Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Dengan Komorbid Diabetes Mellitus (DM) Berdasarkan Tingkat Usia Di Rumah Sakit Natar Medika Lampung Selatan Firhat Esfandiari; Dita Fitriani; Toni Prasetya; Ade Sinta Purnama
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 3 (2022): Volume 2 Nomor 3 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (226.289 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i3.6449

Abstract

ABSTRACT Coronavirus Disease (COVID-19) is a highly contagious viral infection caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV-2). This disease was first discovered in Wuhan, China, and has spread to 190 worldwide. On March 12, 2020, the World Health Organization (WHO) announced that COVID-19 is a global pandemic. COVID-19 can affect all ages, the elderly group with a history of comorbidities has a higher risk factor and has a higher risk of complications. The severity of COVID-19 is influenced by endurance, age, and several comorbid diseases, including asthma, diabetes mellitus, and hypertension. Especially for those with diabetes, it is the second most common comorbidity found, about 8% of cases, after hypertension, and with a mortality rate three times that of patients in general. This study aims to compare the recovery rate of COVID-19 patients with comorbid diabetes mellitus (DM) based on age level at Natar Medika Hospital, South Lampung in 2021. This study used an observational analytical method with a cross-sectional approach. The sample population used in patients who have confirmed COVID-19 with the Swab-PCR test and are hospitalized at the Natar Medika Hospital in South Lampung in 2021.  The results of the Covid-19 study with comorbid DM at the pre-elderly age were obtained as many as 14 (82.4) patients recovered, and 3 patients died (17.6). Meanwhile, in the elderly, 20 (62.5) patients recovered and 12 (37.5) died. From the results of bivariate analysis using the Chi-Square method, a p-value of 0.202 (p>0.005) was obtained. There is no significant comparison between pre-elderly DM comorbid Covid patients with 19 elderly patients at Natar Medika Hospital, South Lampung, where p = 0.202 (p>0.005).  Keywords: Healing Rate, COVID-19, Diabetes Mellitus, Age Level. ABSTRAK Coronavirus Disease (COVID-19) adalah infeksi virus yang mudah menular disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrom Coronavirus (SARS-CoV-2).Penyakit ini pertama kali ditemukan di Wuhan,China dan menyebar ke 190 di seluruh dunia. Pada 12 Maret 2020 World Health Organization (WHO) mengumumkan bahwa COVID-19 sebagai pandemik global.COVID-19 dapat menyerang segala kalangan usia, kelompok usia lanjut dengan riwayat komorbid memiliki faktor resiko lebih tinggi dan memiliki risiko lebih tinggi terjadinya komplikasi%).Tingkat keparahan COVID-19 dipengaruhi oleh daya tahan tubuh, usia, dan beberapa penyakit komorbid, diantaranya adalah asma, diabetes melitus, dan hipertensi. Khusus untuk mereka dengan diabetes, merupakan komorbiditas kedua tersering ditemukan, sekitar 8% kasus, setelah hipertensi , dan dengan angka kematian tiga kali lipat dibandingkan penderita secara umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat kesembuhan pasien covid-19 dengan komorbid diabetes mellitus (DM) berdasarkan tingkat usia di rumah sakit Natar Medika lampung selatan tahun 2021. Penelitian ini menggunakan metode Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Dengan populasi sampel yang digunakan yaitu pasien yang terkonfirmasi COVID-19 dengan test Swab-PCR dan di rawat inap di Rumah Sakit Natar Medika lampung selatan tahun 2021. Covid-19 dengan komorbid DM pada usia Pra Lansia didapatkan sebanyak 14 (82,4) pasien Sembuh, dan pasien Meninggal sebanyak 3  (17,6). Sedangkan  pada usia Lansia sebanyak 20 (62,5) pasien sembuh dan pasien Meninggal sebanyak 12 (37,5)..Dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan metode Chi-Square didapatkan p-value sebesar 0,202 (p>0,005). Tidak Terdapat perbandingan yang signifikan  antara pasien Covid komorbid DM pada pra lansia dengan pasien lansisa 19 di Rumah Sakit Natar Medika lampung selatan. Kata Kunci : Tingkat Kesembuhan, COVID-19, Diabetes Melitus, Tingkat Usia
Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Karyawan Di Universitas Malahayati Bandar Lampung Dita Fitriani; Arti Febriyani Hutasuhut; Rival Riansyah
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 2, No 2 (2022): Volume 2 Nomor 2 (2022)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.866 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v2i2.4498

Abstract

ABSTRACT Hypertension or what is commonly called high blood pressure is an increase in blood pressure above the normal limit, one sign of hypertension, namely an increase in systolic, diastolic, or both blood pressure, it is said to be hypertension if the systolic blood pressure reaches a value of 140 mmHg or more and the diastolic blood pressure is more.  from 90 mmHg.  Risk factors that can cause hypertension include modern lifestyle habits such as lack of physical activity. Body mass index (BMI) is very influential on the incidence of hypertension. To determine the relationship between body mass index and physical activity with the incidence of hypertension among employees at Malahayati University in Bandar Lampung in 2020. This type of research uses the Analytical Observational method with the Cross-Sectional Study approach.  This research was conducted at Malahayati University in Bandar Lampung from March 2021 to completion.  The number of samples was 115 people, using the chi-square statistical test. From the research data, it shows that in the frequency distribution of BMI, 5 respondents with underweight BMI status (4.3%), 33 people (28.7%) have normal BMI status, 29 have overweight BMI status.  people (25.2), and those with BMI status were obese as many as 48 people (41.7%).  In the frequency distribution of physical activity, it is known that out of 115 employees of Malahayati University, 70 people (60.9%) had light-intensity physical activity, 28 people (24.3%) had moderate-intensity physical activity and 17 people (14.8%) had high-intensity physical activity.  In the hypertension frequency distribution, it is known that from 115 employees of Malahayati University, 60 people (52.2%) had hypertension and as many as 55 people (47.8) did not have hypertension. Based on the results of statistical test analysis using the chi-square test, the value (p = 0,000) or p-value <α = 0.05, means that there is a relationship between Body Mass Index and Physical Activity with the incidence of hypertension among employees at Malahayati University in Bandar Lampung in 2020. Keywords: Hypertension, Body Mass Index, Physical Activity ABSTRAK Hipertensi atau yang biasa disebut tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah di atas batas normal, salah satu tanda hipertensi yaitu kenaikan tekanan darah sistolik, diastolik atau keduanya, dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistolik mencapai nilai 140 mmHg atau lebih dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi antara lain kebiasaan gaya hidup modern seperti kurangnya melakukan aktivitas fisik, Indeks massa tubuh (IMT) sangat berpengaruh pada kejadian hipertensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada karyawan di Universitas Malahayati Bandar Lampung tahun 2020. Jenis penelitian ini dengan metode Observasional Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di Universitas Malahayati Bandar Lampung pada bulan Maret 2021 hingga selesai. jumlah sampel sebanyak 115 orang, dengan menggunakan uji statistic chi square. Dari data hasil penelitian, menunjukkan pada distribusi frekuensi IMT, responden yang memiliki status IMT underweight sebanyak 5 orang (4,3%), memiliki status IMT normal sebanyak 33 orang (28,7%), memiliki status IMT overweight sebanyak 29 orang (25,2) dan yang memiliki status IMT obesitas sebanyak 48 orang (41,7%). Pada distribusi frekuensi aktivitas fisik, diketahui bahwa dari 115 karyawan Universitas Malahayati, sebanyak 70 orang (60,9%) memiliki aktivitas fisik dengan intensitas ringan, sebanyak 28 orang (24,3%) memiliki aktivitas fisik dengan intensitas sedang dan sebanyak 17 orang (14,8%) memiliki aktivitas fisik dengan intensitas tinggi. Pada distribusi frekuensi hipertensi, diketahui bahwa dari 115 karyawan Universitas Malahayati, sebanyak 60 orang (52,2%) mengalami hipertensi dan sebanyak 55 orang (47,8) tidak mengalami hipertensi. Berdasarkan hasil analisa uji statistik menggunakan uji chi square diperoleh nilai (p= 0,000) atau nilai p< α=0,05, artinya terdapat hubungan antara Indeks Massa Tubuh dan Aktivitas Fisik dengan kejadian Hipertensi pada Karyawan di Universitas Malahayati Bandar Lampung Tahun 2020. Kata Kunci : Hipertensi, Indeks Massa Tubuh, Aktivitas Fisik
DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT STRES ORANG TUA YANG MEMILIKI ANAK RETARDASI MENTAL Rada Tri Rosi Kurnia; Asri Mutiara Putri; Dita Fitriani
JURNAL PSIKOLOGI MALAHAYATI Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Psikologi Malahayati
Publisher : Program Studi Psikologi Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v1i2.1857

Abstract

SOCIAL SUPPORT AND STRESS LEVEL AMONG PARENTS OF MENTALLY RETARDED CHILDRENParents of children with mental retaradation face challenges placing them at risk for high levels of stress. Social support might decrease the negative impact of stress. The purpose of this study was to analyze the correlation between social support and the stress level among parents of children with mental retaradation. This study was a survey analytical study with cross-sectional design. The sample included 122 parents of mental retaradation children in disabled school at Bandarlampung. Social support in parents was measured through social support scale and stress levels was measured through Perceived Stress Scale 10. Rank Spearman correlation was used to analyze the collected data. The result of this study found that there is significant correlation between social support and stress levels on parents of mental retaradation children (r = -0.989, p = 0.000< 0.005). Parents that received high level of social support has low level of stress, and vice versa. The result of this study shows the importance of social support in lowering stress level of the parents.Orang tua dari anak retardasi mental  menghadapi tantangan yang menempatkan mereka pada risiko stres tingkat tinggi. Dukungan sosial dapat menurunkan dampak negatif dari stres. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan tingkat stres orang tua dari anak retardasi mental. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 122 orang. Dukungan sosial pada orang tua diukur dengan skala dukungan sosial dan tingkat stres diukur dengan skala Perceived Stress Scale 10. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu uji korelasi Rank Sperman.  Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat stres pada orang tua dari anak retardasi mental (r = -0.989, p = 0.000< 0.005).Orang tua yang memperoleh dukungan sosial tinggi memiliki tingak stress yang rendah, dan sebaliknya. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya dukungan sosial dalam menurunkanstress pengasuhan yang dirasakan orang tua
Studi Literatur Pengaruh Pemberian Ekstrak Kemangi (Ocimum Basilicum L.) Terhadap Kadar Trigliserida pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Jantan Galur Wistar yang diberi Diet Tinggi Lemak Dita Fitriani; Neno Fitriyani Hasbie Fitriyani Hasbie; Putri Aprilianti
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 1 No. 5 (2021): CERDIKA: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.086 KB) | DOI: 10.59141/cerdika.v1i5.93

Abstract

Obesitas merupakan timbunan triasil gliserol berlebih dijaringan lemak akibat asupan energi berlebih dalam waktu yang lama. Obesitas berhubungan dengan kadar serum tidak normal. Trigliserida adalah ester dari alkohol gliserol dengan asam lemak. Daun kemangi memiliki senyawa fitokimia antara lain flavonoid, asam galat, glikolisit, saponin, asam caseic, dan minyak atsiri yang mengandung eugenol (70,5%) sebagai komponen utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap kadar trigliserida, mengetahui dosis dan lama pemberian ekstrak kemangi yang efektif dalam menurunkan kadar trigliserida. Metode penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif. Studi pustaka (literature review) menggunakan database google scholar dan PubMed dengan menggunakan kata kunci yang digunakan dalam pencarian data untuk menelusuri jurnal yang terkait dengan ekstrak kemangi, trigliserida, tikus, dan diet tinggi. Hasil penelitian dari 11 jurnal yang telah di telaah bahwa pemberian ekstrak kemangi dapat menurunkan kadar trigliserida dengan dosis pemberian 200 mg/kgBB dapat menurunkan kadar trigliserida sebanyak 70% dengan lama pemberian 5 dan 6 minggu.  Kesimpulan penelitian ini yaitu pemberian ekstrak kemangi efektif menurunkan kadar trigliserida pada tikus putih (Rattus norvegicus)jantan dengan dosis pemberian 200 mg/kgBB selama 5 dan 6 minggu menurunkan sebanyak 70%.