Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Tinjauan Sistem Informasi Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di RSUD Tebet Jakarta Selatan Rabnah; Adi Widodo; Daniel Happy Putra; Noor Yulia
Indonesian Journal of Health Information Management Vol. 2 No. 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.171 KB) | DOI: 10.54877/ijhim.v2i1.27

Abstract

Abstrak Pendaftaran pasien rawat jalan merupakan pelayanan awal yang diberikan oleh Rumah Sakit kepada pasien. Pendaftaran pasien rawat jalan di RSUD Tebet Jakarta sudah terkomputerisasi dengan berbasis website. Tujuan umum dari penelitian ini adalah meninjau sistem informasi yang ada di pendaftaran tersebut dapat terminimalisir. Metode penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif bersifat analisa kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Dari hasil penelitian, RSUD Tebet Jakarta sudah melakukan pendaftaran pasien secara komputerisasi berbasis website, dengan menggunakan aplikasi yang bernama Hospital Information System (HIS) yang dibuat oleh RSUD Tebet Jakarta dan bekerja sama dengan vendor. Aplikasi Hospital Information System (HIS) tersebut masih terdapat kendala-kendala yang sering muncul diantaranya adalah untuk pencarian data pasien lama yang tidak membawa kartu berobat yang dilakukan telah sesuai dengan aturan Rekam Medis yaitu hanya memasukkan tanggal lahir pasien namun di RSUD Tebet masih terdapat duplikasi data pasien saat dilakukan pencarian data pasien berdasarkan tanggal lahir dikarenakan didalam sistem database data pasien yang berupa tanggal lahir tidak dijadikan sebagai primary key. Maka dari itu disarankan untuk RSUD Tebet Jakarta untuk memperbaiki database yang berupa tanggal lahir pada tabel pasien menjadi primary key untuk menghindari terjadinya duplikasi data pasien di dalam sistem dan terjadinya duplikasi data.
TINJAUAN KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT ANGKATAN UDARA dr. M. HASSAN TOTO BOGOR UNTUK 5 TAHUN KEDEPAN Noviana Dian Angelina; Noor Yulia; Wiwik Viatiningsih; Deasy Rosmala Dewi
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2111

Abstract

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Manajemen pelayanan rekam medis dan informasi kesehatan adalah kegiatan menjaga, memelihara dan melayani rekam medis baik secara manual maupun elektronik sampai menyajikan informasi kesehatan di rumah sakit, praktik dokter klinik, asuransi kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan menjaga rekaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan rak penyimpanan rekam medis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan menghitung rak penyimpanan dengan rekam medis yang ada, menghitung luas ruangan untuk memperkirakan kebutuhan 5 tahun kedepan. Yang bertujuan untuk mengidentifikasi Standar Prosedur Operasional (SPO) penyimpanan berkas rekam medis di rumah sakit, menghitung kebutuhan rak penyimpanan rekam medis 5 tahun yang akan datang, menghitung kebutuhan luas ruang penyimpanan rekam medis 5 tahun kedepan, dan mengidentifikasi faktor – faktor masalah yang ada pada ruang penyimpanan rekam medis. Faktor masalah yang ada di ruang penyimpanan yaitu kurangnya rak penyimpanan rekam medis, tinggi rak yang tidak terjangkau oleh petugas rekam medis, tidak adanya tracer, retensi yang tidak rutin dilakukan, perlu penambahan petugas rekam medis dengan lulusan D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan dan rak penyimpanan dapat diganti dengan rak roll o’ pack.
LITERATURE REVIEW GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN HIV/AIDS DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA Muhammad Arif Sutrasno; Noor Yulia; Nanda Aula Rumana; Puteri Fannya
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Perekam Medis & Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v5i1.2159

Abstract

Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga manusia yang terinfeksi virus ini tidak dapat melawan berbagai jenis penyakit yang menyerang tubuhnya. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan gejala berkurangnya kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya HIV dalam tubuh seseorang. Di Indonesia, pada tahun 2019, jumlah kasus baru HIV mencapai 50.282 dengan total kematian akibat AIDS sebanyak 614 jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien HIV/AIDS di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kajian literature review.  Berdasarkan analisis literature review yang telah dilakukan terhadap 15 jurnal, Hasil penelitian menunjukan bahwa gambaran karakteristik pasien HIV/AIDS berdasarkan umur yang paling banyak adalah umur produktif yaitu 25 – 49 tahun, jenis kelamin paling banyak adalah laki – laki, dengan pendidikan terbanyak adalah SMA, pekerjaan terbanyak pegawai swasta dengan status pernikahan ialah menikah, faktor risiko terbesar adalah heteroseksual, dengan jumlah sel CD4≤ 200 sel/mm3 , dan infeksi oportunistik terbanyak adalah kandidiasis. Disarankan agar masyarakat lebih mengetahui karakteristik HIV/AIDS dan melakukan pencegahan terhadap penyebab infeksi HIV/AIDS untuk terhindar dari infeksi HIV/AIDS.
Penerimaan Pasien Terhadap Sistem Pendaftaran Online Menggunakan Technology Acceptance Model di RSUP Fatmawati Nanda Aula Rumana; Elina Intan Apzari; Deasy Rosmala Dewi; Laela Indawati; Noor Yulia
Faktor Exacta Vol 13, No 1 (2020)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/faktorexacta.v13i1.5611

Abstract

Sistem pendaftaran online adalah sebuah sistem dimana pasien melakukan pendaftaran untuk mendapatkan pemeriksaan dari fasilitas pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi. Saat ini beberapa rumah sakit milik pemerintah sudah menerapkan sistem pendaftaran online guna mempermudah proses pendaftaran pasien. Technology Acceptance Model merupakan sebuah model untuk mengukur faktor yang mempengaruhi diterimanya suatu sistem informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran penerimaan pasien terhadap pendaftaran online serta kendala yang terjadi saat menggunakan pendaftaran online. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan desain penelitian crossectional. Dari hasil penelitian yang melibatkan 106 responden 48% diantaranya menyatakan sudah menggunakan sistem pendaftaran online. Karakteristik pasien di RSUP Fatmawati mayoritas berjenis kelamin perempuan (69,81%), umur rata-rata 36 tahun, pendidikan terakhir kebanyakan berpendidikan SMA (59,4%), berstatus menikah (84%), pekerjaan terbanyak yaitu Ibu rumah tangga (31,1%), suku terbanyak yaitu jawa (33%). Pendapatan rata-rata keluarga >UMR (69%). factor yang mempengaruhi penerimaan pasien terhadap sistem pendaftaran online di RSUP Fatmawati adalah faktor Perceived Ease of Use (persepsi kemudahan penggunaan), Behavioral Intention to Use (niat perilaku). Faktor yang paling berpengaruh terhadap penerimaan pasien pada sistem pendaftaran online adalah faktor Behavioral Intention to Use/niat perilaku.. Disarankan RSUP Fatmawati untuk lebih menyosialisasikan cara menggunakan pendaftaran online kepada pasien/masyarakat. Selain itu diharapkan sistem tidak hanya dibuat di android, tapi juga di iOS agar jangkauannya lebih luas, dan diharapkan tersedianya informasi terkait batasan pasien di poliklinik.
PKM Peningkatan Pengetahuan Kelompok Bidan Praktek Mandiri Tentang Electronic Integrated Antenatal Care di Kebon Jeruk, Jakarta Barat Hosizah Markam; Noor Yulia; Yunita Fauzia A.
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 9, No 1 (2021)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v9i1.299

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini tertinggi jika dibandingakan dengan negara Asean lainnya. Bidan merupakan satu di antara tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Saat ini di Indonesia bidan dalam melakukan ANC harus mencatat pada beberapa formulir yaitu kartu ibu (rekam medis), buku KIA, register Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), kohort ibu, dan laporan KIA, laporan imunisasi TT, dan laporan rujukan ANC. Kondisi ini dialami oleh bidan praktek mandiri (BPM) di Kebon Jeruk Jakarta Barat. Sejalan dengan hasil penelitian telah berhasil dirancang suatu aplikasi berbasis web dikenal dengan Electronic Integrated Antenatal Care (e-iANC) yang dapat diakses melalui www.e-ianc.net, maka program kemitraan masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal (ANC) dengan Digitalisasi Pencatatan dan Pelaporan Data ANC di BPM Kebon Jeruk Jakarta Barat. Mitra PKM sebanyak 4 BPM dengan total 6 orang bidan atas rekomendasi dari IBI Wilayah Kebon Jeruk. Beberapa kegiatan dalam PKM yaitu memberikan pelatihan dan bimbingan teknis penggunaan e-iANC. Pelatihan dilakukan secara virtual pada bulan 25 Juli -1 Agustus 2020 melalui tiga tahap yaitu, tahap pertama: pengenalan fitur dan fungsi e-iANC, tahap kedua: entry data dalam Master Patient Index dan e-Admission, dan tahap ketiga: skrining risiko kehamilan dan pelaporan ANC. Untuk mengetahui efektifitas pelatihan telah dilakukan pengukuran hasil pre-post test kepada peserta sebanyak enam orang dari empat BPM. Hasil pre-post test dengan uji Wilcoxon menunjukkan ada peningkatan secara signifikan pengetahuan mitra tentang e-iANC (p-value=0,046<0,05). Hal ini akan mempermudah tim PKM dalam memberikan bimbingan teknis bagi mitra.
Gambaran Karakteristik Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi Tahun 2020-2021 Rizky Khaerunnisa; Nanda Aula Rumana; Noor Yulia; Puteri Fannya
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v10i1.390

Abstract

Pada tanggal 7 Januari 2020, China mengidentifikasi kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya sebagai jenis baru coronavirus atau biasa disebut COVID-19 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi dengan sampel 220 pasien COVID-19. Hasil penelitian menunjukan SPO tatalaksana pasien COVID-19 di Rumah Sakit Mekar Sari Bekasi menggunakan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 oleh Kemenkes. Untuk karakteristik pasien pasien berjenis kelamin perempuan (50,9%). Kategori usia paling banyak adalah 46-59 Tahun (37,3%). Pekerjaan paling banyak non-medis (85,5%). Berdomisili di Kota Bekasi (69,1%). Gejala yang paling banyak dirasakan adalah batuk (84,1%). Tidak memiliki kondisi penyerta (59,5% ) tetapi kondisi penyerta paling banyak Hipertensi (22,3%). Hasil swab antigen positif (100%). Hasil PCR Positif (69,5%). Limfosit menurun (55,9%). Hasil X-Ray tidak normal (75,5%). Tidak memiliki riwayat kontak dan paparan virus (66,4%). Memiliki riwayat kontak dengan pasien COVID-19 (15,9%). Kriteria pasien terkonfirmasi COVID-19 (72,3%). Saat pulang pasien masih harus melakukan Isolasi Mandiri (39,5%). Kodefikasi kasus dengan ICD-10. Masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan untuk pencegahan dan pengendalian kasus COVID-19 di Indonesia.
KELENGKAPAN PENULISAN DIAGNOSA PADA RESUME MEDIS TERHADAP KETEPATAN PENGKODEAN KLINIS KASUS KEBIDANAN Aurelius Anugerah Harvey Pepo; Noor Yulia
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/.v3i2.88

Abstract

AbstractPurposes of this research is to identify the description of accurate medical coding, to identify the description of complete written diagnosis in medical resume and to identify the relation between complete written diagnosis in patient medical resume with obstetrics cases and accurate medical inpatient coding in Atma Jaya Hospital. Type of research which is used is quantitative with cross sectional method used as a design to collect primary data. Data populations are the medical records of patient with obstetric cases in 2014 which about 819 records and sample calculated are 44 records which calculated by using Beda 2 Proporsi formula. Statistics test used in this research are divided into 2 main parts which are univariate analysis by using distribution frequency and multivariate analysis by using chi square test. Results of the research show us that there are inaccurate medical coding which calculated 50% and incomplete written diagnosis in patient medical resume in application of health information management practices in Atma Jaya Hospital. And based from relationship test by applying chi square test founded that incomplete written diagnose in medical resume is a factor that influence inaccurate medical coding with p value = 0,000 and OR = 26,667 (95% CI = 4,727-150,428). Conclusion taken are the practice of medical coding so does the completing medical resume in Atma Jaya still need to be improved and complete medical resume is a factor that influence accurate coding. Keyword: accurate, medical coding and complete medical resumeAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran ketepatan pengkodean klinis, gambaran kelengkapan penulisan diagnosa pada resume medis dan hubungan kelengkapan penulisan diagnosa pada resume medis terhadap ketepatan pengkodean klinis pasien dengan kasus kebidanan di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Atma Jaya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan menggunakan disain penelitian cross sectional untuk mengumpulkan data primer. Populasi data adalah rekam medis pasien dengan kasus kebidanan pada Tahun 2014 yang berjumlah 819 rekam medis dan sampel yang diteliti adalah sebesar 44 rekam medis yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus uji 2 beda proporsi. Uji statistik terbagi atas dua kelompok yaitu untuk analisa data univariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan analisa data bivariat dengan menggunakan chi square. Dari penelitian yang telah dilakukan ditemukan hasil sebagai berikut bahwa proporsi ketidaktepatan pengkodean klinis mencapai 50% dan proporsi ketidaklengkapan penulisan diagnosa pada resume medis mencapai 40,9. Berdasarkan hasil uji hubungan dengan menggunakan uji chi square ditemukan bahwa ketidaklengkapan penulisan diagnosa pada resume medis adalah faktor pengaruh ketidaktepatan pengkodean klinis dengan p value = 0,000 dan OR = 26,667 (95% CI = 4,727-150,428). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah bahwa ketepatan pengkodean klinis di Rumah Sakit Atma Jaya adalah 50% dan kelengkapan penulisan diagnosa pada resume medis sebagai faktor yang mempengaruhi angka ketepatan pengkodean klinis pasien dengan kasus kebidanan di Rumah Sakit Atma Jaya. Kata kunci: ketepatan, pengkodean, kelengkapan dan resume
Kualitas Sistem Informasi Self Check-In di RS PON Jakarta menggunakan Webqual4.0 Sri Kholifatun; Nanda Aula Rumana; Deasy Rosmala Dewi; Noor Yulia; Fitria Atmojowati; Yeni Safitri
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem self check-in dirancang khusus agar pasien dapat melakukan pencetakan SEP (Surat Egibilitas Pasien) secara mandiri. Persentase keberhasilan penggunaan self check-in telah mencapai 55,45%. Setiap pasien yang gagal melakukan check-in akan dialihkan ke pendaftaran manual. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang akan menjelaskan dan memberikan gambaran tentang hasil yang diperoleh secara lengkap tentang Kualitas Sistem Informasi self check-in di RS PON menggunakan Webqual 4.0 yang terdiri dari dimensi usability, information quality, dan interaction quality. Berdasarkan hasil didapatkan sistem self check-in dalam kategori 50% berkualitas baik dan 50% berkualitas tidak baik dengan persentase disetiap dimensi sebesar 50.7%, 64.7%,  dan 74%. Beberapa kendala dalam penggunaan sistem informasi self check-in adalah sistem yang digunakan tidak dapat melakukan sinkronisasi data dengan baik. Mulai dari kode tidak valid, NIK tidak valid, data tidak ditemukan, nama dokter yang tidak sesuai, berubahnya tanggal pemeriksaan dan tampilannya terlalu kecil.
Pelepasan Informasi Medis Kepada Pihak Ketiga Di Rumah Sakit (Literature Review) Anastasyannisa Ramadhanty; Nanda Aula Rumana; Deasy Rosmala Dewi; Noor Yulia
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.516 KB) | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i1.30

Abstract

Medical record information is confidential which must be protected from leakage of data/information in accordance with the medical code of ethics and applicable laws and regulations. The release of medical information must follow the applicable procedures, this aims to protect the hospital from further demands. This study aims to describe the suitability of SOPs for releasing medical information to third parties, types of requests for release of medical information and constraints in releasing medical information using fishbone diagrams. This research is a literature review study using a sample of 11 journals. Search articles using the Google Scholar database. The results of the study found that the percentage of compliance with SOPs for releasing medical information to third parties in hospitals was the percentage of releases that were in accordance with SOPs between 66%-82%, while the precentage that did not match the SOPs was between 18%-34%. The types of requests for release of medical information are for the purposes of visum et repertum, insurance and education. Constraints in releasing medical information to third parties in hospitals using fishbone diagrams are mostly found in Man, especially in patients/patient families do not bring complete requirements.
Tinjauan Kualitas Pelayanan Pasien JKN Non PBI di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Batua Kota Makassar Leni Karunia Septiani; Nanda Aula Rumana; Deasy Rosmala Dewi; Noor Yulia
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.374 KB) | DOI: 10.55123/sehatmas.v1i1.33

Abstract

Service quality comes from the comparison of what consumers feel (expectations) with consumer perceptions about the performance of companies that provide services. The purpose of this study was to describe the quality of service for JKN non-PBI patients at the Batua Public Health Center in Makassar. The method used is quantitative analysis with descriptive method. Calculation of sample size using the proportion estimation formula obtained 96 samples with the sampling method, namely Incidental/Convenience Sampling. Data collection techniques using interviews and self-filling by patients with interview guide instruments and questionnaires, and data were analyzed using SPSS. Service quality is assessed based on 5 dimensions, namely Tangible, Responsiveness, Reliability Assurance and Empathy. From the results of the study, it was found that the percentage of service quality at Batua Health Center was 57.3% of good service quality and 42.7% not good, meaning that the service quality was classified as not good because ≤ 90% based on outpatient SPM. Obstacles that often occur when serving patients such as problems with communication tools/speakers, lack of computers, patients do not want to queue and do not bring medical cards/BPJS cards/identity cards. It is recommended to the Puskesmas to pay more attention to the cleanliness and comfort of the registration place, the officers should improve their competence, advance working hours so that there are no delays in opening the counter, apply 3S 1T, pay attention to the problematic speakers and computers as well as socialize the files that must be brought during registration.