Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENYELENGGARAAN PERIZINAN PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN NASIONAL Prayoga Luthfil Hadi; Tilaka Wasanta; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 18 No. 2 (2018)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.064 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v18i2.3039.97-106

Abstract

Abstract The road is a land transportation infrastructure that is generally managed by the government. Often the Right of Way of roads is also used by other parties. Utilization of road space components requires licensing from the road operator. This licensing process is often constrained by limited information about licensing and licensing submission procedures that still use conventional methods. The disadvantage of this conventional method is the long time duration needed for the licensing process and the distance that must be taken by the applicant to the place of the road operator offices. This study was conducted to design an informative, accurate, complete and up-to-date licensing system in the form of road and bridge permit licensing databases. Keywords: road, right of way of roads, licensing database  Abstrak Jalan merupakan infrastruktur transportasi darat yang umumnya dikelola pemerintah. Seringkali ruang milik jalan turut dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain. Pemanfaatan komponen ruang milik jalan tersebut memerlukan perizinan dari penyelenggara jalan. Proses perizinan ini seringkali terkendala oleh terbatasnya informasi mengenai perizinan serta prosedur pengajuan perizinan yang masih menggunakan metode konvensional. Kelemahan metode konvensional ini adalah lamanya proses perizinan dan jarak yang harus ditempuh oleh pemohon ke tempat penyelenggara jalan yang jauh. Pada studi ini dilakukan kajian untuk merancang suatu sistem penyelenggaraan perizinan yang informatif, akurat, lengkap, dan mutakhir, berupa basis data perizinan bidang jalan dan jembatan. Kata-kata kunci: jalan, ruang milik jalan, basis data perizinan
KAJIAN PERUBAHAN STATUS JALAN JALAN LINGKAR LUAR GORONTALO Tilaka Wasanta; Bertho Orbain Sowolino; Zakaria Mujahid; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 3 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.934 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i3.3674.215-224

Abstract

Abstract A road, as the most important infrastructure on land transportation, plays a huge role on the movement of passengers and freight. According to its status, road is classified into national road, province road, city road, district road, and village road. The status of a road significantly affects the process of financing, planning, construction, and maintenance of that road. Therefore, a comprehensive study is needed before the status of a road is determined or changed. This paper discusses several aspects that are needed to be considered before the status of a road is determined or changed, with a case study of Gorontalo Outer Ring Road. These aspects are centre-of-activity hierarchy, road geometry, and the traffic volume. After all those aspects were discussed, the recommended status of Gorontalo Outer Ring Road is concluded. Keywords: rroad, land transportation, road status, centre-of-activity  Abstrak Jalan sebagai prasarana utama transportasi darat memegang peranan penting terhadap pergerakan barang maupun pergerakan orang. Menurut statusnya, jalan dikelompokkan menjadi jalan nasional, jalan provinsi, jalan kota, jalan kabupaten, dan jalan desa. Penetapan status suatu jalan berdampak besar pada kegiatan pembiayaan, perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kajian yang mendalam sebelum suatu jalan ditetapkan atau diubah statusnya. Pada studi ini dikaji aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika suatu ruas jalan akan ditetapkan atau diubah statusnya, dengan studi kasus Jalan Lingkar Luar Gorontalo. Aspek-aspek yang dibahas pada penelitian ini adalah aspek hierarki pusat kegiatan, aspek geometri jalan, dan aspek lalu lintas. Setelah semua aspek tersebut dibahas, dapat disimpulkan status jalan yang sesuai untuk Jalan Lingkar Luar Gorontalo. Kata-kata kunci: jalan, transportasi darat, status jalan, pusat kegiatan
TEGANGAN PADA TANAH DASAR PERKERASAN DI LAPANGAN PENUMPUKAN PETI KEMAS PELABUHAN TRISAKTI BANJARMASIN Tilaka Wasanta; Prayoga Luthfil Hadi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 4 No. 2 (2018)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v4i2.3025.%p

Abstract

Abstract This study discusses the analysis of flexible pavement structures in container stacking fields. The case study of this paper is in Trisakti Port in Banjarmasin. Modelling of the pavement structure was analyzed using ELSYM5 software. The results of pavement structure modelling are also made in the form of stress bulb diagrams to illustrate vertical stress distribution in each pavement layers. From the results of pavement modelling, it appears that the further horizontal distance (either in the X-axis or Y-axis direction) from the center of load, the smaller vertical stress occurs. Likewise on the Z-axis, the deeper a point from surface layer, the smaller vertical stress there is. From the results of the analysis using ELSYM5 software, the minimum subgrade load capacity must be able to withstand 60.37 kN/m2 for 8 inches base layer and 39.31 kN/m2 for 18 inches base layer. Based on results of the analysis with 6 data sets used in this study, it can be seen that thicker base layer in pavement structure would yield lower vertical stress that occurs in the top of subgrade. Keywords: pavement structure, flexible pavement, stress bulb, subgrade, stress distribution  Abstrak Penelitian ini membahas analisis struktur perkerasan lentur di lapangan penumpukan peti kemas. Studi kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah Pelabuhan Trisakti di Banjarmasin. Pemodelan struktur perkerasan dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak ELSYM5. Hasil analisis pemodelan struktur perkerasan juga dibuat dalam bentuk diagram stress bulb untuk menggambarkan distribusi tegangan vertikal yang terjadi pada berbagai kedalaman di setiap lapisan struktur perkerasan. Dari hasil analisis pemodelan struktur perkerasan, terlihat bahwa semakin jauh jarak horizontal (baik di arah sumbu-X maupun sumbu-Y) dari pusat beban, semakin kecil tegangan yang terjadi. Begitu juga pada sumbu-Z, semakin jauh kedalaman lapis perkerasan dari pusat beban, semakin kecil tegangan yang terjadi. Dari hasil analisis menggunakan perangkat lunak ELSYM5, didapat bahwa tanah dasar harus dapat menahan tegangan minimum sebesar 60,37 kN/m2 untuk lapisan base setebal 8 inci dan sebesar 39,31 kN/m2 untuk lapisan base setebal 18 inci. Berdasarkan hasil analisis dengan 6 datasets yang digunakan pada penelitian ini, dapat dilihat bahwa semakin tebal lapisan fondasi pada struktur perkerasan yang digunakan, semakin kecil tegangan yang terjadi pada tanah dasar. Kata-kata kunci: struktur perkerasan,  perkerasan lentur, stress bulb, tanah dasar, distribusi tegagan
PENGARUH JARAK SENSOR LENDUTAN TERHADAP MODULUS RESILIEN TANAH DASAR Tilaka Wasanta; Prayoga Luthfil Hadi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v5i1.3197.%p

Abstract

Abstract The back-calculation method is one of the non-destructive methods that has been widely used to determine or to evaluate the structural strength of a pavement that has been loaded by traffic. Evaluation of pavement characteristics should be determined for each layer, from the surface to the subgrade layers. The subgrade layer can be evaluated by its resilient modulus. The resilient modulus of the subgrade can be analysed using procedures and formulas developed by AASHTO in 1993. This study was conducted to see if the AASHTO procedure for determining the subgrade resilience modulus can be applied to all flexible pavements with various combinations of characteristics of pavement layers. This study was also conducted to see the effect of sensor deflection distance from the load center on the results of the analysis of subgrade resilient modulus. The results indicate that the AASHTO (1993) procedure can be used for all types of flexible pavement layers and the deflection sensor distance affects the resilient modulus value obtained. Keywords: back-calculation, subgrade resilient modulus, flexible pavement, pavement layer  Abstrak Metode back-calculation merupakan salah satu cara non-destructive yang telah banyak digunakan untuk mengetahui atau melakukan evaluasi terhadap kekuatan struktural suatu perkerasan jalan yang telah dibebani oleh lalu lintas. Evaluasi karakteristik perkerasan perlu ditentukan untuk setiap lapisannya, dari lapisan permukaan perkerasan, hingga lapisan tanah dasarnya. Evaluasi lapis tanah dasar dapat dilakukan dengan mencari nilai modulus resilien tanah dasar. Modulus resilien tanah dasar pada perkerasan lentur dapat dicari dengan menggunakan prosedur dan formula yang dikembangkan oleh AASHTO pada tahun 1993. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah prosedur penentuan modulus resilien tanah dasar yang dikeluarkan oleh AASHTO pada tahun 1993 tersebut dapat diterapkan untuk semua perkerasan lentur dengan berbagai kombinasi karakteristik lapis perkerasan. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat pengaruh jarak sensor lendutan dari pusat beban terhadap modulus resilien tanah dasar. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa prosedur AASHTO (1993) dapat digunakan untuk semua jenis lapisan perkerasan lentur dan jarak sensor lendutan mempengaruhi nilai modulus resilien yang diperoleh. Kata-kata kunci: back-calculation, modulus resilien tanah dasar, perkerasan lentur, lapisan perkerasan
USULAN SIRKULASI LALU LINTAS DI KAWASAN BANDARA INTERNASIONAL SOEKARNO HATTA Tilaka Wasanta; Harmein Rahman; Hansen Samuel Arberto Gultom; Prayoga Luthfil Hadi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 7 No. 1 (2021)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v7i1.4551.33-42

Abstract

Abstract Jasamarga Kunciran-Cengkareng Toll Road causes a change in the configuration of the access system to Soekarno-Hatta International Airport. This requires a study to ensure the smooth traffic circulation at the airport. This study uses an approach based on road performance, using the Indonesian Road Capacity Manual 1997 method, and simulating traffic movements according to the origin and destination of these movements. This study shows that the existing weaving segment can still serve traffic needs, while the modeling carried out provides a performance indicators of Delay Average 36.45 seconds, Stop Average 1.97 vehicles per hour, Speed Average 47.84 km/hour, and Total Travel Time 2,392,331 seconds. Keywords: road capacity; access system; traffic circulation; road performance; weaving.  Abstrak Jalan Tol Jasamarga Kunciran-Cengkareng menyebabkan perubahan konfigurasi sistem akses menuju Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Hal ini memerlukan suatu kajian untuk menjamin kelancaran sirkulasi lalu lintas di bandara. Studi ini menggunakan pendekatan yang didasarkan pada kinerja jalan, dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, dan simulasi pergerakan lalu lintas yang sesuai dengan asal dan tujuan pergerakan tersebut. Kajian ini menunjukkan bahwa segmen jalinan yang ada masih dapat melayani kebutuhan lalu lintas, sedangkan pemodelan yang dilakukan memberikan besaran kinerja Delay Average 36,45 detik, Stop Average 1,97 kendaraan per jam, Speed Average 47,84 km/jam, dan Total Travel Time 2.392.331 detik. Kata-kata kunci: kapasitas jalan; sistem akses; sirkulasi lalu lintas; kinerja jalan; jalinan.
PENGARUH INDEKS INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP INDIKATOR EKONOMI DI INDONESIA Prayoga Luthfil Hadi; Tilaka Wasanta; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 7 No. 2 (2021)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v7i2.5058.143-152

Abstract

Abstract Roads and bridges are the main infrastructure in supporting the realization of increased economic development. The relationship between the performance of road infrastructure provision and the improvement of economic performance is a very important aspect to understand. The magnitude of this relationship can be used as the basis for making decisions on road infrastructure development. The road infrastructure index is a parameter that can be used to measure road infrastructure services to the economy. The road infrastructure index used in this study is a comparison of road length with area and population. This infrastructure index is then analyzed in relation to economic indicators, such as Gross Regional Domestic Product and poverty index. This study shows that an increase in the area index helps improve socioeconomic indicators, such as an increase in GRDP and a decrease in the poverty index. Meanwhile, the increase in the value of the population index has a negative relationship with the growth of socioeconomic indicators, which means that the larger the population index, the worse the socioeconomic indicators. An increase in the population infrastructure index causes a decrease in the GRDP indicator and an increase in the poverty index, which means that longer roads are needed to serve the population. Keywords: road; infrastructure performance; road infrastructure index; economic indicators. Abstrak Jalan dan jembatan merupakan suatu infrastruktur utama dalam mendukung terwujudnya peningkatan pembangunan ekonomi. Hubungan antara kinerja penyediaan infrastruktur jalan dengan peningkatan kinerja ekonomi merupakan aspek yang sangat penting untuk dimengerti. Besaran hubungan ini dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan pembangunan infrastruktur jalan. Indeks infrastruktur jalan merupakan parameter yang dapat digunakan untuk mengukur layanan infrastruktur jalan terhadap ekonomi. Indeks infrastruktur jalan yang digunakan pada studi ini adalah perbandingan panjang jalan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk. Indeks infrastruktur ini kemudian dianalisis keterkaitannya dengan indikator ekonomi, seperti Produk Domestik Regional Bruto dan indeks kemiskinan. Studi ini menunjukkan bahwa kenaikan indeks luas wilayah membantu perbaikan indikator sosioekonomi, seperti kenaikan PDRB dan penurunan indeks kemiskinan. Sedangkan kenaikan nilai indeks penduduk memiliki hubungan negatif dengan pertumbuhan indikator sosioekonomi, yang berarti semakin besar indeks penduduk, indikator sosioekonomi memburuk. Kenaikan indeks infrastruktur penduduk menyebabkan penurunan pada indikator PDRB dan kenaikan pada indeks kemiskinan, yang berarti diperlukan jalan yang lebih panjang untuk melayani penduduk. Kata-kata kunci: jalan; kinerja infrastruktur; indeks infrastruktur jalan; indikator ekonomi.
KAJIAN EKSPERIMENTAL UMUR LELAH CAMPURAN BERASPAL DI INDONESIA DENGAN ALAT FOUR-POINT LOADING Tilaka Wasanta; Bambang Sugeng Subagio; Sony Sulaksono Wibowo; Eri Susanto Hariyadi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v9i2.7007.93-104

Abstract

Abstract Fatigue cracking is the most dominant type of distress in flexible pavements. In this research, an experimental study was conducted to determine the fatigue life and flexural stiffness curves for several types of asphalt mixtures commonly used in Indonesia, namely Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, and Stone Mastic Asphalt. The fatigue life test was carried out using a four-point loading device with strain control. This study shows that the asphalt content for Asphalt Concrete Wearing Course mixture is in the range of 5.63% to 6.50%, for Hot Rolled Sheet mixture is in the range of 7.40% to 8.49%, and for Stone Mastic Asphalt mixture is the range of 6.60% to 7.31%. This study also produced a fatigue curve, with the higher the strain applied to the flexible pavement, the shorter the fatigue life of the flexible pavement, and vice versa. Keywords: flexible pavement; asphalt mixture; fatigue life; four-point loading Abstrak Retak lelah merupakan jenis kerusakan yang paling dominan pada perkerasan lentur. Pada penelitian ini dilakukan kajian eksperimental untuk menentukan umur lelah dan kurva kekakuan lentur pada beberapa jenis campuran beraspal yang umum digunakan di Indonesia, yaitu Asphalt Concrete Wearing Course, Hot Rolled Sheet, dan Stone Mastic Asphalt. Pengujian umur lelah dilakukan dengan menggunakan alat four-point loading dengan kontrol regangan. Studi ini menunjukkan bahwa kadar aspal untuk campuran Asphalt Concrete Wearing Course berada pada rentang 5,63% hingga 6,50%, untuk campuran Hot Rolled Sheet berada pada rentang 7,40% hingga 8,49%, dan untuk campuran Stone Mastic Asphalt berada pada rentang 6,60% hingga 7,31%. Pada studi ini juga dihasilkan kurva umur lelah, dengan semakin tinggi regangan yang diberikan pada perkerasan lentur, semakin pendek umur lelah perkerasan lentur tersebut, demikian pula sebaliknya. Kata-kata kunci: perkerasan lentur; campuran beraspal; umur lelah; pengujian empat titik