Pradhana Wahyu Nariendra
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KINERJA ANGKUTAN PETI KEMAS RUTE KAWASAN INDUSTRI KABUPATEN BANDUNG–PELABUHAN TANJUNG PRIOK Pradhana Wahyu Nariendra; Mohamad Iman Taufiq
Jurnal Transportasi Vol. 20 No. 1 (2020)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.11 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v20i1.3850.11-18

Abstract

Abstract Fast and inexpensive logistic services are an absolute requirement not only to meet consumer needs but also to satisfy consumers. In addition to having an impact on economic growth, fast and inexpensive logistical services can cause national products to compete with foreign products. To meet logistical needs in industrial estates in Bandung Regency area, transporting logistic goods (containers) from and to the Port of Tanjung Priok has 2 alternative modes of choice with different amount of costs, namely by using single-modal, via land transportation (trucks), or using multimodal, using truck and train modes. From the analysis, the lowest combined cost for various alternatives can be obtained. For the single-modal alternative, a combined cost of Rp6,843,162.00/trip is obtained, for a 20 ft container, and Rp7,982,609.00/trip, for a 40 ft container. While the lowest combined cost for multimodal alternatives is Rp6,523,847.00/trip for a 20 ft container and Rp8,151,686.00/trip for a 40 ft container. Keywords: logistics, multimodal, single-modal, train, truck, container  Abstrak Pelayanan logistik yang cepat dan murah menjadi syarat mutlak tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen tetapi juga harus memuaskan konsumen. Selain berdampak pada pertumbuhan ekonomi, pelayanan logistik yang cepat dan murah dapat menyebabkan produk-produk nasional dapat bersaing dengan produk-produk luar negeri. Untuk memenuhi kebutuhan logistik di kawasan industri di daerah Kabupaten Bandung, pengiriman barang logistik (peti kemas) dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok memiliki 2 alternatif pilihan moda dengan besaran biaya yang berbeda, yaitu dengan menggunakan unimoda, melalui transportasi darat (truk), atau menggunakan multimoda, menggunakan moda truk dan kereta api. Dari hasil analisis diperoleh biaya gabungan terendah untuk berbagai alternatif. Untuk alternatif unimoda, diperoleh biaya gabungan sebesar Rp6.843.162,00/trip, untuk peti kemas berukuran 20 ft, dan Rp7.982.609,00/trip, untuk peti kemas berukuran 40 ft. Sedangkan biaya gabungan terendah untuk alternatif multimoda adalah Rp6.523.847,00/trip untuk peti kemas berukuran 20 ft dan Rp8.151.686,00/trip untuk peti kemas berukuran 40 ft. Kata-kata kunci: logistik, multimoda, unimoda, kereta api, truk, peti kemas
PENGHEMATAN BIAYA PENGGUNA JALAN PADA RENCANA PENINGKATAN KAPASITAS JALAN Pradhana Wahyu Nariendra; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 8 No. 2 (2022)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v8i2.5998

Abstract

Abstract Traffic congestion on a road is a situation when traffic flows at a lower speed than the design speed on the road, causing queues to occur. In this study, the Jambi West Ring Road, which is a primary arterial road in Jambi Province, with a high traffic density, is planned to be increased in capacity. The purpose of this study is to determine the level of service of the Jambi West Ring Road and the cost reduction experienced by road users when the road capacity is increased. This study focuses on calculating the ratio of traffic volume to road capacity, vehicle operating costs, and the time value of road users using the Jambi West Ring Road at peak hours. The methods used are the 1997 Indonesian Road Capacity Manual Method, the 1997 Jasa Marga Vehicle Operating Cost Calculation Method, and the income approach to calculate the time value. This study shows that if the capacity of the Jambi West Ring Road is increased, the level of service determined based on the ratio of traffic volume to road capacity will increase, from level of service E to level of service C. In addition, there will be cost savings for road users when widening the Jambi West Ring Road is carried out in accordance with Law No. 2 of 2022 and Government Regulation No. 34 of 2006 and the minimum lane width is determined based on the Regulation of the Minister of Public Works No. 19 of 2011. The savings for road users is estimated at Rp9,212,633,00 per peak hour or about 8.6% saving. Keywords: traffic jam; vehicle operating costs; time value; road user costs Abstrak Kemacetan lalu lintas di suatu jalan adalah suatu situasi pada saat arus lalu lintas bergerak dengan kecepatan yang lebih rendah daripada kecepatan desain di jalan tersebut, sehingga menyebabkan terjadinya antrean. Pada studi ini, Jalan Lingkar Barat Jambi, yang merupakan suatu jalan arteri primer di Provinsi Jambi, dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi, direncanakan untuk ditingkatkan kapasitasnya. Tujuan studi ini adalah menentukan tingkat pelayanan Jalan Lingkar Barat Jambi dan penurunan biaya yang dialami oleh pengguna jalan bila kapasitas jalan tersebut ditingkatkan. Studi ini difokuskan pada perhitungan rasio volume lalu lintas terhadap kapasitas jalan, biaya operasi kendaraan, dan nilai waktu pengguna jalan yang melintasi Jalan Lingkar Barat Jambi pada jam puncak. Metode yang digunakan adalah Metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997, metode Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan Jasa Marga 1997, dan income approach untuk menghitung nilai waktu. Studi ini menunjukkan bahwa bila kapasitas Jalan Lingkar Barat Jambi ditingkatkan, tingkat pelayanan jalan yang ditentukan berdasarkan rasio volume lalu lintas terhadap kapasitas jalan akan meningkat, dari tingkat pelayanan E menjadi tingkat pelayanan C. Selain itu, akan terjadi penghematan biaya bagi pengguna jalan bila pelebaran Jalan Lingkar Barat Jambi dilakukan sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 2022 dan Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2006 serta lebar lajur minimum ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19 tahun 2011. Penghematan pengguna jalan diperkirakan sebesar Rp9.212.633,00 per jam puncak atau hemat sekitar 8,6%. Kata-kata kunci: kemacetan lalu lintas; biaya operasi kendaraan; nilai waktu; biaya pengguna jalan