Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMENUHAN STANDAR TEKNIS FASILITAS PEJALAN KAKI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA Agah Muhammad Mulyadi; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i3.5445.153–164

Abstract

Abstract The City of Jakarta has changed the paradigm of urban transportation development since 2016, with the priority of transportation development is for pedestrians and cyclists. The Jakarta Provincial Government has built 329 km of new sidewalks in the 2016–2019 period. This study aims to determine the fulfillment of technical stan-dards for pedestrian facilities in the Sudirman–Thamrin area, which is the largest Central Business District area in Jakarta, with a higher pedestrian volume than other areas. The area has a new sidewalk that was built to support the 2018 Asian Games in Jakarta. This study shows that the aspects of safety, comfort, accessibility, aesthetics, and connectivity, have an average technical suitability value from 86% to 98%. There are 15 para-meters out of 19 parameters, which have technical compliance with the parameters contained in the pedestrian guidelines, so it can be said that most of the pedestrian facilities built in the Sudirman–Thamrin Central Business District area have met the technical standard requirements contained in the Technical Guidelines for Pedestrian Facilities, issued by the Ministry of Public Works and Public Housing. Keywords: transportation; sidewalk; pedestrian; pedestrian facilities; technical suitability Abstrak Kota Jakarta mengubah paradigma pembangunan transportasi kota sejak tahun 2016, dengan prioritas pem-bangunan transportasi adalah untuk pejalan kaki dan pesepeda. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah membangun trotoar baru sepanjang 329 km pada kurun waktu 2016–2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan standar teknis fasilitas pejalan kaki pada kawasan Sudirman–Thamrin, yang merupakan kawasan Central Business District terbesar di Jakarta, dengan volume pejalan kaki yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Kawasan tersebut memiliki trotoar baru yang dibangun dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta. Studi ini menujukkan bahwa aspek-aspek keamanan, kenyamanan, aksesibilitas, estetika, dan konektivitas, mempunyai nilai rata-rata kesesuaian teknis antara 86% hingga 98%. Terdapat 15 parameter dari 19 parameter, memiliki kesesuaian teknis dengan parameter yang terdapat pada pedoman pejalan kaki, sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar fasilitas pejalan kaki yang dibangun di kawasan Central Business District Sudirman–Thamrin telah memenuhi ketentuan teknis yang terdapat pada Pedoman Teknis Fasilitas Pejalan Kaki, yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kata-kata kunci: transportasi; trotoar; pejalan kaki; fasilitas pejalan kaki; kesesuaian teknis
TINGKAT PELAYANAN FASILITAS PEJALAN KAKI DI KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DUKUH ATAS JAKARTA Agah Muhammad Mulyadi
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v6i2.4057.139-150

Abstract

Abstract Transit Oriented Development is an urban development approach that adopts mixed spatial planning and maximizes the use of mass transportation. Dukuh Atas area is the first area in the city of Jakarta to be designated as a Transit Oriented Development area. In this area, the modes of public transportation that are already operating are Electric Railroad, Commuter Line, Mass Rapid Transit, Airport Trains, Transjakarta Buses, and Metrotrans Buses. Jakarta Light Rail Transit and Jabodebek Light Rail Transit will also have stations in the Dukuh Atas area. The purpose of this study is to determine the level of service of pedestrian facilities in the Dukuh Atas. The survey was carried out by manually calculating pedestrian flows and pedestrian travel times. Furthermore, the level of service of pedestrian facilities is determined using parameters of pedestrian flows, pedestrian speed, pedestrian density, and pedestrian space. The results of the analysis show that based on v/c ratio, the level of service on Jalan Blora Road, on Jalan Tanjung Karang, and in the Kendal Tunnel is all A. While based on the queuing area, the level of service varies between A to D. Furthermore, based on the clustering effect, the levels of service obtained were A and B. Keywords: Transit Oriented Development; pedestrian; mass transportation; level of service.  Abstrak Transit Oriented Development merupakan suatu pendekatan pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan memaksimalkan penggunaan transportasi masal. Kawasan Dukuh Atas merupakan kawasan pertama di Kota Jakarta yang dicanangkan sebagai kawasan Transit Oriented Development. Di kawasan ini, moda transportasi umum yang sudah beroperasi adalah Electric Railroad atau Kereta Rel Listrik, Commuter Line, Mass Rapid Transit, Kereta Bandara, Bus Transjakarta, dan Bus Metrotrans. Light Rail Transit Jakarta dan Light Rail Transit Jabodebek juga akan memiliki stasiun di wilayah Dukuh Atas ini. Tujuan studi ini adalah menentukan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki di kawasan Dukuh Atas. Survei dilakukan dengan cara menghitung secara manual arus pejalan kaki dan waktu tempuh pejalan kaki. Selanjutnya, tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki ditentukan dengan menggunakan parameter arus pejalan kaki, kecepatan pejalan kaki, kepadatan pejalan kaki, dan ruang pejalan kaki. Hasil analisis menunjukkan bahwa berdasarkan v/c ratio, tingkat pelayanan di Jalan Blora, di Jalan Tanjung Karang, dan di Terowongan Kendal semuanya adalah A. Sedangkan berdasarkan area antrian, tingkat pelayanan bervariasi antara A hingga D. Selanjutnya berdasarkan efek pengelompokan, diperoleh tingkat pelayanan A dan B. Kata-kata kunci: Transit Oriented Development; pejalan kaki; transportasi masal; tingkat pelayanan.
TINGKAT KEPENTINGAN DAN KUALITAS FASILITAS PEJALAN KAKI DAN KORELASINYA TERHADAP WALKABILITY PADA KAWASAN TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT DI JAKARTA Agah Muhammad Mulyadi; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 8 No. 1 (2022)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jhpji.v8i1.5559.27-38

Abstract

Abstract The development of the Transit Oriented Development area is carried out to reduce the use of private vehicles and encourage people to walk and use public transportation. The location of this study is the Dukuh Atas area, which is a pilot project for the development of Transit Oriented Development in Jakarta. The purpose of this study is to identify the importance and quality of pedestrian facilities and to determine the correlation of 4 aspects that affect walkability. This study shows that there is a significant correlation between the quality of walkability and the 4 aspects studied, namely the aspect of accessibility, the aspect of supporting facilities, the aspect of security and safety, and the aspect of comfort. There are 4 parameters that are considered important and have high performance, namely pedestrian conflicts, sidewalk availability, crosswalk safety, and facilities for people with disabilities. Keywords: transit oriented development; pedestrian; walkability; private vehicles; public transportation Abstrak Pengembangan kawasan Transit Oriented Development dilakukan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi serta mendorong orang untuk berjalan kaki dan menggunakan kendaraan umum. Lokasi studi ini adalah Kawasan Dukuh Atas, yang merupakan proyek percontohan pengembangan Transit Oriented Development Jakarta. Tujuan studi ini adalah mengidentifikasi tingkat kepentingan dan kualitas fasilitas pejalan kaki dan menentukan korelasi 4 aspek yang memengaruhi walkability. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kualitas walkability dengan keempat aspek yang dikaji, yaitu aspek aksesibilitas, aspek fasilitas pendukung, aspek keamanan dan keselamatan, dan aspek kenyamanan. Terdapat 4 parameter yang dianggap penting dan memiliki kinerja tinggi, yaitu konflik pejalan kaki, ketersediaan trotoar, keselamatan penyeberangan, dan fasilitas penyandang disabilitas. Kata-kata kunci: transit oriented development; pejalan kaki; walkability; kendaraan pribadi; kendaraan umum