Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Struktur Cangkang Bentukan Bebas dengan Material Non-Beton Bertulang : Penunjang Arsitektur Organik Fibria Conytin Nugrahini
AGREGAT Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1766.245 KB) | DOI: 10.30651/ag.v5i1.4982

Abstract

AbstractA shell is a structure with the force distribution in the entire surface of the shell. The free-form shells are the type of shells that are not fixed with  particular curve shapes, such as a single curve or a double curve. Free-form shells are more flexible to follow the architect’s imagination aided by using digital-computer aided design. The free-form shells are widely used in organic architecture which is an arch that wants closeness to nature, such as glass cover material. This article is a review of   precedent studies of the design and construction aspects of the free-form shell with non-concrete material that supports the realization of organic architecture. The research method uses secondary data reference studies from various literature.Keywords: Free-form shells, organic architecture, construction, design, non reinforced shells.AbstrakCangkang adalah struktur dengan penyebaran gayanya yang merata pada seluruh permukaan cangkangnya.  Cangkang bentukan bebas merupakan salah satu jenis cangkang yang tidak terpaku dengan bentuk kurva tertentu, seperti kurva tunggal dan kurva ganda. Bentukan cangkang bentukan bebas lebih fleksibel mengikuti imajinasi arsitek dibantu dengan menggunakan digital-computer aided design. Cangkang bentukan bebas banyak dipakai pada arsitektur oganik yang merupakan arsitektur yang mempunyai karakter bentukan- bentukan alami yang ada pada alam. Dalam perkembangannya beberapa alternatif penggunaan material struktur dan penutupnya berkembang dewasa ini, sehingga menunjang arsitektur organik yang menginginkan adanya kedekatan dengan alam, seperti material penutup berupa kaca.Artikel ini merupakan tinjauan studi preseden segi desain dan konstruksi dari cangkang bentukan bebas dengan materialnon-beton yang menunjang perwujudan arsitektur organik. Metode penelitian menggunakan studi referensi data-data sekunder dari berbagai literatur.
Building Information Modelling (BIM) dalam Tahapan Desain dan Konstruksi di Indonesia, Peluang Dan Tantangan : Studi Kasus Perluasan T1 Bandara Juanda Surabaya Fibria Conytin Nugrahini; Teddy Aria Permana
AGREGAT Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v5i2.6588

Abstract

AbstractBIM changes the methods from conventional inefficient to integrated and collaborative processes. Various benefits and advantages of using Building Information Modeling (BIM) are integration between design and construction. In Indonesia, the use of BIM is part of government regulations for state buildings with an area above 2000 m2 and above two floors so that the use of BIM is increasingly widespread. However, the challenges of using BIM in Indonesia have to look for solutions so that the implementation can be improved. This article presents a review of the literature on the opportunities for using BIM and a review of case studies in developed countries as well as the challenges of case studies in Indonesia, namely the expansion of T1 at Juanda Airport Surabaya. Data is taken from secondary data in the form of literature review and secondary data of Juanda airport project documents and primary data from personal experience by the second author as the project coordinator of the T1 expansion planning for Juanda Airport Surabaya in the use of BIM in the project.Keywords: building information modelling, BIM, building design, construction, BIM challenge.  AbstrakBIM mengubah metode dari konvensional yang tidak efisien menjadi proses yang terpadu dan kolaboratif. Berbagai manfaat dan keuntungan dari penggunaan Building Information Modelling (BIM) antara lain seperti terpadunya antara desain dan konstruksi. Di Indonesia penggunaan BIM menjadi bagian dari peraturan pemerintah untuk bangunan negara dengan luas diatas 2000 m2 dan diatas 2 lantai sehingga penggunaan BIM menjadi semakin luas. Namun beberapa tantangan dalam  penggunaan BIM di Indonesia perlu dicarikan solusinya agar dapat ditingkatkan lagi pelaksanaannya. Artikel ini mengetengahkan review dari literatur tentang peluang penggunaan BIM dan review studi kasus di negara maju serta tantangan studi kasus yang ada di Indonesia yaitu pada perluasan T1 bandar udara Juanda Surabaya. Data diambil dari data sekunder berupa review literatur dan data sekunder dokumen proyek bandar udara Juanda serta data primer berupa pengalaman pribadi oleh penulis kedua sebagai koordinator proyek perencanaan perluasan T1 bandar udara Juanda Surabaya dalam penggunaan BIM pada proyek.Kata Kunci: building information modelling, BIM, desain bangunan, konstruksi, tantangan BIM. 
Penerapan Penutup Bidang Struktur Cangkang dengan Material Kardus pada Studio Struktur Bentuk Fibria Conytin Nugrahini
AGREGAT Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v6i2.11021

Abstract

Struktur cangkang merupakan struktur yang dipengaruhi oleh kelengkungan ruangnya serta dikenal dengan ketahanan bentuknya. Dalam pembelajaran struktur bentang lebar di studio struktur bentuk, mahasiswa perlu dikenalkan secara langsung kelebihan jenis struktur cangkang.  Mahasiswa dituntut untuk menghasilkan bentukan penutup cangkang dan dapat memahami transfer gaya yang terjadi. Satu kelompok membuat penutup cangkang plat lipat ruang dengan ide bentuk menggunakan kertas origami serta menghasilkan model dan ukuran bidang, meskipun pada implementasinya agak berbeda dengan model ide dasar dikarenakan kendala material kardus. Material kardus digunakan karena mudah didapat,  murah serta pemotongan yang mudah.  Kelompok kedua menggunakan permodelan dengan bantuan autocad, dan menghasilkan membran cangkang kubah ruang bidang dengan menggunakan grid berongga yang akan dikaitkan satu dan lainnya. Dengan menggunakan ikatan cable ties, kedua kelompok menghasilkan struktur cangkang disesuaikan dengan model. Dalam hal kekuatan dan kekakuan struktur , kelompok pertama berhasil membebani cangkang, sedang kelompok kedua hanya dengan beban minimal. Tujuan yang diharapkan adalah meningkatkan pemahaman akan struktur bentang lebar dengan penerapan  membran cangkang sebagai representasi dari struktur cangkang.
Media Rekam Jejak Tahapan Pra Desain dengan Poster : Meningkatkan Kinerja dan Luaran pada Studio Perancangan Arsitektur Fibria Conytin Nugrahini
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 1 No. 2 (2015): EIJA | December 2015 ~ February 2016
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.637 KB)

Abstract

Proses pra desain yang meliputi pentahapan dari pengamatan, analisis dan pemrograman, merupakan proses mencari dan mendata informasi yang sifatnya terarah dan lebih pasti dari pada proses desain pada studio perancangan. Kegiatan pra desain menurut pengamatan penulis selama ini di studio perancangan/di kelas seringkali kurang optimal dikarenakan kinerja dan kreativitas mahasiswa dalam proses ini tergolong rendah. Hal ini menyebabkan luaran yang dihasilkan dari proses pra desain kurang maksimal selain tidak terdokumentasikan/ tidak punya rekam jejak yang baik. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan ide kreatif pada studio perancangan dengan menggunakan poster sebagai media rekam jejak tahapan pra desain. Tulisan ini merupakan penelitian tindak kelas berupa hasil pengembangan kegiatan pra desain dengan inquiry method menggunakan poster sebagai media rekam jejak pada studio perancangan arsitektur. Metode penelitian meliputi pengamatan dan penilaian hasil luaran pra desain mahasiswa, serta pengisian kuisioner oleh mahasiswa. Pengamatan luaran poster diberikan penilaian berdasar beberapa kriteria. Pengisian kuisioner sifatnya menguji kelayakan media poster dalam meningkatkan kinerja dan luaran dilihat dari proses dan pengalaman mahasiswa. Karena merupakan penelitian tindak kelas maka penelitian ini dibatasi pada kelas studio dimana penulis melakukan perkuliahan dan bimbingan studio. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kinerja mahasiswa dalam pencarian materi, pengamatan, bahan analisis, maupun pemrograman dalam penggunaan media rekam jejak yaitu poster. Selain itu mahasiswa merasa puas dan lebih kreatif memvisualisasikan ide-ide mereka dalam tahapan pra desain dengan menggunakan media poster.
Konsep Penataan Lingkungan Koridor Berbatas Pagar Perumahan Skala Besar: Studi Kasus Koridor Selatan Kejawan Putih Tambak Surabaya Fibria Conytin Nugrahini; Rofi'i Rofi'i
EMARA: Indonesian Journal of Architecture Vol. 2 No. 2 (2016): EIJA | December 2016 ~ February 2017 Edition
Publisher : Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.954 KB) | DOI: 10.29080/emara.v2i2.22

Abstract

Kondisi koridor selatan Kejawan Putih Tambak Surabaya terkait posisinya yang berbatas pagar perumahan skala besar membuat koridor ini memiliki berbagai masalah akibat keberadaan pagar pembatas itu sendiri. Berbagai dampak akibat tidak jelasnya kewenangan terkait perawatan serta aktifitas penunjang koridor memunculkan berbagai permasalahan yang memprihatinkan seperti rusaknya kondisi lingkungan fisik. Kondisi tersebut menimbulkan kesan kumuh yang kontras dengan kondisi perumahan mewah yang berada tertata baik disepanjang sisi koridor. Kajian ini bertujuan untuk mengajukan konsep penataan lingkungan koridor selatan Kejawen Putih Tambak Surabaya yang berbatas pagar perumahan skala besar. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya, kajian ini mencoba untuk membahas data dan melakukan analisis dengan pendekatan studi perilaku dan teori perancangan kota untuk menghasilkan konsep penataan lingkungan koridor Kejawen Putih Tambak Surabaya yang berbatas pagar perumahan skala besar.
Optimalisasi penataan Koridor Kota dengan Pasar Malam Saat dan Sesudah Covid-19 Berbasis Kesehatan Perkotaan: Studi Kasus jalan Kejawan Putih Tambak Surabaya Fibria Conytin Nugrahini; Miftakhul Huda
AGREGAT Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v7i2.15661

Abstract

Kejawan Putih Tambak Surabaya merupakan koridor dengan karakteristik adanya aktifitas pedagang kaki pada pasar malam nya dan koridor ini berbatas pagar perumahan mewah. Menjadi salah satu jalur yang menjadi jalan utama bagi warga di kawasan perbatasan dari arah Mulyosari menuju perumahan di kawasan Keputih. Selain masalah kesenjangan dengan perumahan mewah yang pagarnya membatasi koridor, masalah lainnya di koridor adalah kemacetan lalu lintas karena adanya aktivitas pasar malam pada sabtu dan minggu yang memadati jalan pasar malam di kedua hari tersebut. Adanya kemacetan di waktu terjadinya pasar malam diperparah dengan penyempitan jalan di ujung utara koridor. Tidak adanya jalur pedestrian atau jalur pejalan kaki di koridor menyebabkan fungsi jalan menjadi tempat bebas untuk pengunjung pasar. Beberapa hal tersebut diatas selama ini belum dapat diselesaikan ditambah di era pandemi covid-19 serta setelah pandemi untuk mengantisipasi masalah kesehatan kota. Artikel ini menyajikan analisa masalah koridor melalui elemen desain kota dari Kevin Lynch dari sudut pandang kesehatan kota-kota dalam era dan sesudah pandemi covid-19. Analisa Optimalisasi Pradesain penataan koridor kota disajikan dalam makalah ini dari segi desain kota beserta gambar pra desainnya.
AERODYNAMIC HIGH-RISE BUILDING IN STRUCTURAL REVIEW AND DESIGN INTEGRATION Fibria Conytin Nugrahini
Border: Jurnal Arsitektur Vol. 6 No. 1 (2024): JUNE 2024
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Architecture and Design, Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/border.v6i1.761

Abstract

Tall buildings that have aerodynamic characteristics are tall buildings that can respond to wind flow and lateral loads that occur on the upper structure of the building. Obstacles in understanding the structural systems in tall buildings often become obstacles for architecture students so design integration cannot be achieved, especially in tall buildings with aerodynamic shapes. Therefore, it is necessary to analyze how the structural patterns that form aerodynamic buildings can be realized using case studies in Indonesia and abroad. The method used in this research is a literature review and analysis with a review of aerodynamic building designs and structures in three building case studies in Indonesia and abroad. It is hoped that by understanding aerodynamic building structural systems, students will be able to combine creativity with their structural systems. Conversely, understanding the structural system can produce design creativity to create an integration of the design and structural system. From the literature review and analysis, it is found that aerodynamic tall buildings have a structural system obtained from twister-shape processing with a composite structural system and a core system. As well as the diagrid system which usually uses a steel diagrid structure system and a core structure system. The core system is still the main reference because its use is more efficient in terms of costs and work methods.