Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Effects of Relaxation Therapy Using Music on Breast Milk Production in Postpartum Mothers Widyantari, Kadek Yuke; Dasuki, Djaswadi; Daryanti, Menik Sri
Jurnal Kesehatan - Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi Vol 11, No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.164 KB) | DOI: 10.35730/jk.v11i2.532

Abstract

Introduction: Low milk production is one of the main reasons mothers do not provide breast milk exclusively. Relaxation therapy interventions are expected to help increase milk production. Purpose: The purpose of this scoping review is to map available evidence related to the effect of relaxation therapy interventions on breast milk production in postpartum mothers. Methods: In this scoping review, the authors identify studies that explain the effect of relaxation therapy on breast milk production in postpartum mothers from three databases (PubMed, Wiley, and Science Direct). Searches are limited to studies published in English and present data for the period 2010-2019. The identified study was reviewed using the PRISMA Flowchart. Studies with quantitative designs related to the effect of relaxation therapy on the production of breast milk are then selected for review. Results: From a total of four articles that have been reviewed two sub-themes are found, relaxation therapy increases milk production (increased success of breastfeeding, increased milk secretion and fat content in breast milk) and relaxation therapy decreases maternal stress levels (decreases stress scores and cortisol levels). Conclusion: From this review, some evidences shows music therapy is effective in significantly increase milk production. All studies included in the review have limitations related to the research design or sample collection procedures. The method of relaxation therapy is simple, inexpensive, and easy to use without the involvement of hospital staff. Regarding the intervention, all the intervention groups in this study showed a significant effect compared to the control group. Keywords: Music Therapy, Relaxation Therapy, Breastfeeding, Lactating
EFFECTS OF RELAXATION THERAPY USING MUSIC ON BREAST MILK PRODUCTION IN POSTPARTUM MOTHERS Kadek Yuke Widyantari; Djaswadi Dasuki; Menik Sri Daryanti
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11, No 2 (2020): JURNAL KESEHATAN
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i2.682

Abstract

Introduction: Low milk production is one of the main reasons mothers do not provide breast milk exclusively. Relaxation therapy interventions are expected to help increase milk production. Purpose: The purpose of this scoping review is to map available evidence related to the effect of relaxation therapy interventions on breast milk production in postpartum mothers. Methods: In this scoping review, the authors identify studies that explain the effect of relaxation therapy on breast milk production in postpartum mothers from three databases (PubMed, Wiley, and Science Direct). Searches are limited to studies published in English and present data for the period 2010-2019. The identified research was reviewed using the PRISMA Flowchart. Studies with quantitative designs related to the effect of relaxation therapy on the production of breast milk are then selected for review. Results: From a total of four articles that have been reviewed, two sub-themes are found, relaxation therapy increases milk production (increased success of breastfeeding, increased milk secretion and fat content in breast milk), and relaxation therapy decreases maternal stress levels (reduces stress scores and cortisol levels). Conclusion: From this review, some evidence shows music therapy is effective in significantly increase milk production. All studies included in the analysis have limitations related to the research design or sample collection procedures. The method of relaxation therapy is simple, inexpensive, and easy to use without the involvement of hospital staff. Regarding the intervention, all the intervention groups in this study showed a significant effect compared to the control group. 
Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung dan Listening Theraphy terhadap Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Pasca Salin di Yogyakarta Kadek Yuke Widyantari; Djaswadi Djaswadi; Menik Sri Daryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) bisa menjadi tidak mudah bagi seorang ibu, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan karena perasaan ibu dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam prosuksi ASI, bila ibu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional dapat menurunkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pijat punggung dan Listening Therapy terhadap produksi ASI ibu pasca salin. Dengan desain penelitian quasi experimental with post test-only non equivalent group design. Jumlah sampel adalah 40 ibu postpartum, dibagi kedalam dua kelompok, kelompok kontrol (20) dan kelompok intervensi (20). Temuan dari penelitian ini, pada analis bivariat ditemukan bahwa intervensi kombinasi pijat punggung dan listening therapy tidak berpengaruh signifikan secara statistik dengan produksi ASI (p>0,05) RR 3,273. Namun pada analisis multivariat ditemukan pengaruh yang signifikan antara pemberian intervensi dengan produksi ASI (p<0,05) RR 13,790. Frekuensi menyusui dan paritas merupakan confounding terhadap kelancaran produksi ASI, AOR frekuensi menyusui 9,289 dan AOR paritas 4,750. Simpulan dari penelitian ini, pemberian intervensi kombinasi pijat punggung dan listening therapy memiliki peluang 13,8 kali untuk terjadinya ASI lancar dibandingkan dengan intervensi pijat punggung saja, kemudian frekuensi menyusui dan paritas berkontribusi terhadap kelancaran produksi ASI ibu postpartum. Diharapkan Puskesmas dapat membuat suatu kebijakan mengenai pemberian terapi komplementer untuk membantu ibu postpartum yang berkaitan dengan produksi ASI, terutama bagi ibu postpartum yang beresiko memiliki ASI tidak lancar.Kata Kunci : Pijat punggung, Listening therapy, Produksi ASI
Penerapan Balutan Kompresi Pada Ulkus Kaki: Literature Review Shanty Chloranyta; Kadek Yuke Widyantari; Tiara Rica Dayani
Malahayati Nursing Journal Vol 4, No 3 (2022): Volume 4 Nomor 3 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.365 KB) | DOI: 10.33024/mnj.v4i3.6012

Abstract

ABSTRACT Common chronic wounds are foot ulcers. Foot ulcers that do not heal most often result from venous insufficiency. The treatment that can be applied to treat chronic wounds caused by damage to the veins is by reducing distension of the leg veins and accelerating venous blood flow. The purpose of this review article is to determine the appropriate application of compression dressings on foot ulcers based on previous studies. In this review article, the author uses three databases, namely Ebscohost, Google scholar, and Pubmed. From the search results, articles are selected based on their suitability to the specified topic and keywords. From the search results, articles are selected based on their suitability to the specified topic and keywords. The inclusion criteria were articles discussing venous le ulcers, compression bandaging, randomized control trials and systematic reviews or meta-analyses for the search year 2016-2021, and full-text journals. The exclusion criteria were that the article was not in full text, not in accordance with the research objectives. The findings from this article review are the analysis of the appropriate dressing used on venous ulcers due to venous insufficiency is a four-layer compression bandage. 4 layer compression dressing can increase wound healing time and reduce wound size. The healing time of leg ulcers due to venous insufficiency with four-layer compression increased wound healing time with an average healing time of 73.6 ± 14.64 days in the four-layer group and decreased wound size from 5 to 10 cm 2 . Compression dressings are effectively applied to venous leg ulcers. Keywords: 4 layer compression, venous leg ulcer, wound healing time ABSTRAK Luka kronis umumnya yang terjadi yakni ulkus kaki. Ulkus kaki yang tidak sembuh sebagian besar dapat diakibatkan oleh insufisiensi vena. Upaya yang dapat diterapkan untuk mengobati luka kronis akibat kerusakan vena adalah dengan mengurangi distensi vena tungkai dan memperlancar aliran darah vena. Tujuan dari review artikel ini adalah untuk mengetahui penerapan balutan kompresi yang tepat pada ulkus kaki berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Dalam review artikel ini, penulis menggunakan tiga database yaitu Ebscohost, Google cendekia, dan Pubmed. Dari hasil penelusuran, dipilih  artikel berdasarkan   kesesuaian dengan topik dan kata kunci yang ditetapkan. Kriteria inklusi yakni artikel yang mendiskusikan tentang vena leg ulcer, compression bandaging, random control trial dan systematic review atau meta analysis tahun pencarian 2016-2021, dan jurnal fulltext. Kriteria eksklusi yakni artikel tidak fullteks, tidak sesuai dengan tujuan penelitian.   Temuan dari review artikel ini adalah analisis balutan yang tepat digunakan pada ulkus vena akibat insufisiensi vena yakni balutan kompresi 4 layer. Balutan kompresi 4 layer dapat meningkatkan waktu penyembuhan luka dan menurunkan ukuran luka. Waktu penyembuhan luka ulkus kaki akibat insfisiensi vena dengan kompresi 4 layer meningkatkan waktu penyembuhan luka dengan rentang waktu rerata penyembuhan adalah 73,6 ± 14,64 hari pada kelompok 4 lapis dan menurunkan ukuran luka dari 5 hingga 10 cm2. Balutan kompresi 4 lapis lebih efektif diterapkan pada ulkus vena kaki. Kata kunci: kompresi 4 layer, venous leg ulcer, waktu penyembuhan luka
Pengaruh Kombinasi Pijat Punggung dan Listening Theraphy terhadap Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu Pasca Salin di Yogyakarta Kadek Yuke Widyantari; Djaswadi Djaswadi; Menik Sri Daryanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3, No 1 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) bisa menjadi tidak mudah bagi seorang ibu, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh faktor kejiwaan karena perasaan ibu dapat menghambat pengeluaran hormon oksitosin yang berperan dalam prosuksi ASI, bila ibu dalam keadaan tertekan, sedih, kurang percaya diri dan berbagai bentuk ketegangan emosional dapat menurunkan produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pijat punggung dan Listening Therapy terhadap produksi ASI ibu pasca salin. Dengan desain penelitian quasi experimental with post test-only non equivalent group design. Jumlah sampel adalah 40 ibu postpartum, dibagi kedalam dua kelompok, kelompok kontrol (20) dan kelompok intervensi (20). Temuan dari penelitian ini, pada analis bivariat ditemukan bahwa intervensi kombinasi pijat punggung dan listening therapy tidak berpengaruh signifikan secara statistik dengan produksi ASI (p0,05) RR 3,273. Namun pada analisis multivariat ditemukan pengaruh yang signifikan antara pemberian intervensi dengan produksi ASI (p0,05) RR 13,790. Frekuensi menyusui dan paritas merupakan confounding terhadap kelancaran produksi ASI, AOR frekuensi menyusui 9,289 dan AOR paritas 4,750. Simpulan dari penelitian ini, pemberian intervensi kombinasi pijat punggung dan listening therapy memiliki peluang 13,8 kali untuk terjadinya ASI lancar dibandingkan dengan intervensi pijat punggung saja, kemudian frekuensi menyusui dan paritas berkontribusi terhadap kelancaran produksi ASI ibu postpartum. Diharapkan Puskesmas dapat membuat suatu kebijakan mengenai pemberian terapi komplementer untuk membantu ibu postpartum yang berkaitan dengan produksi ASI, terutama bagi ibu postpartum yang beresiko memiliki ASI tidak lancar.Kata Kunci : Pijat punggung, Listening therapy, Produksi ASI
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil Tiara Rica Dayani; Kadek Yuke Widyantari
Journal of Language and Health Vol 4 No 1 (2023): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v4i1.1611

Abstract

Hipertensi pada ibu hamil merupakan peningkatan tekanan darah yang menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Penyakit ini sering disebut The Silent Killer karena merupakan pembunuh tersembunyi dan menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain. Faktor-faktor yang menyebabkan hipertensi pada ibu hamil diantaranya faktor umur, paritas, dan riwayat persalinan yang lalu. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi terhadap ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pekalongan Lampung Timur. Metode penelitian ini menggunakan analitik kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 168 ibu hamil dengan teknik simple random sampling secara acak dengan cara undian dengan sampel 118 responden. Dari analisa data univariat didapatkan proporsi ibu hamil dengan hipertensi (66%), proporsi usia ibu hamil beresiko (77%), proporsi paritas beresiko (75%), dan riwayat hipertensi (69%). Hasil uji statistik chi square menunjukkan hubungan antara usia ibu hamil dengan kejadian hipertensi dengan (ρ=0,003), hubungan antara paritas ibu hamil dengan kejadian hipertensi (ρ= 0,010), dan hubungan antara riwayat hipertensi pada ibu hamil dengan kejadian hipertensi (ρ = 0,000). Kesimpulan penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara usia, paritas, dan riwayat hipertensi dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan hasil uji p value ≤ α (0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha diterima.