Eko Aprilianto
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pasien TBC yang Tidak Patuh Obat, Selain Risiko Resistensi Juga Memerlukan Banyak Biaya Eko Aprilianto
Majalah Farmasetika Vol 1, No 5 (2016): Vol. 1, No. 5, Tahun 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (185.199 KB) | DOI: 10.24198/farmasetika.v1i5.10728

Abstract

Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang disebabkan karena adanya infeksi akut atau kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dari sudut pandang farmakoekonomi, kita diajak untuk melihat suatu permasalahan dengan membandingkan segi biaya yang dikeluarkan, resiko yang ada dan hasil (outcome) yang didapatkan dari suatu sistem kesehatan yang salah satu contohnya mengambil kebijakan dalam terapi agar berjalan efektif dan efisien. Dalam kasus TBC di Indonesia, pasien TBC yang tidak patuh konsumsi obat, selain berisiko resistensi obat juga terbukti memerlukan lebih banyak biaya yang harus dikeluarkan. Pemilihan terapi pengobatan metode Pasive Case Treatment (PCT) juga telah memperlihatkan pentingnya kepatuhan terapi obat yang dapat membuat terapi TBC yang lebih efisien dari sisi terapi dan biaya.