Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Karakteristik Pasien Berdasarkan Indikasi Pembedahan Penderita Stroke Hemoragik Syah Reza Manefo; Endang Budiati; Dwi Yulia Maritasari
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 11 No 2 (2021): Supp April 2021
Publisher : LPPM STIKES KENDAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v11i2.1337

Abstract

Secara global, stroke menjadi penyebab kematian nomor dua dan penyebab ketiga kecacatan. Stroke hemoragik merupakan stroke yang terjadi akibat arteri yang menyuplai otak mengalami ruptur atau pendarahan. Berdasarkan data Rumah Sakit Mitra Husada pringsewu menunjukkan bahwa pasien stroke hemoragik tahun 2020 mencapai 312 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan indikasi pembedahan pada penderita Stroke Hemoragik. Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan studi deskriptif. Sampel penelitian ini adalah penderita stroke hemoragik di ruang rawat inap Rumah Sakit Mita Husada berjumlah 112 pasien, diambil dengan teknik purposive sampling. Data karakteristik pasien dan indikasi pembedahan berasal dari catatan rekam medis pasien. Berdasakan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien stroke hemoragik tidak diberikan tindakan pembedahan sebesar 72 (64.3%), sedangkan sebanyak 40 (35.5%) pasien diberikan tindakan pembedahan. Sebagian besar pasien yang diberikan tindakan bedah berusia 50 – 59 tahun dan berjenis kelamin laki-laki, sebanyak 31 (36%) penderita hipertensi, sebanyak 15 (37,5%) obesitas, sebanyak 18 (39,1%) kelainan jantung, sebanyak 17 (28 ,3%) perokok, dan sebanyak 11 (21,6%) diabetes mellitus. Mayoritas pasien stoke tidak membutuhkan pembedahan, namun beberapa kasus ketika dimana kondisi pasien mengalami penurunan dengan cepat dan adanya tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan ancaman herniasi, maka tindakan pembedahan sebaiknya dilakukan.
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI (KIE) PEDOMAN GIZI SEIMBANG DALAM MENCEGAH MASALAH GIZI PADA BALITA Dwi Yulia Maritasari; Dian Utama Pratiwi Putri
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.227 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i2.871

Abstract

Anak merupakan investasi sumber daya manusia (SDM) yang memerlukan perhatian khusus untuk kecukupan status gizinya sejak lahir, bahkan sejak dalam kandungan. Gizi pada masa balita akan mempengaruhi perkembangan di masa berikutnya. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2017, di Provinsi Lampung sebanyak 15% balita mengalami gizi kurang, dan 10,10% balita mengalami stunting. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gizi pada anak yaitu dengan penerapan gizi seimbang. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pendidikan kepada ibu yang memiliki balita mengenai pedoman gizi seimbang disertai dengan informasi mengenai piramida makanan dan piring makanku di Desa Toton Katon Punggur Lampung Tengah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di Desa Toton Katon pada saat kegiatan Posyandu yaitu Posyandu Nusa Indah. Sasaran kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah Ibu yang memiliki balita. Kegiatan ini diawali dengan penimbangan berat badan dan tinggi badan. Kemudian, Penyuluhan Kesehatan berupa penyampaian informasi secara langsung mengenai pedoman gizi seimbang, pemaparan visual dan slogan tumpeng gizi seimbang dan piring makanku dengan bantuan alat peraga. Setelah penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab dan edukasi mengenai pemilihan bahan makanan sehat dan bergizi. Pemberian pengetahuan tentang gizi kepada ibu merupakan strategi dalam meningkatkan status gizi anak. Sehingga harapannya dapat menurunkan kasus status gizi kurang dan stunting yang terjadi pada balita.
Hubungan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dengan Efektivitas Kerja Perawat Nisrina Efa Shintya; Dwi Yulia Maritasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 1, No 2 (2020): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya efektivitas kerja mengakibatkan terhambatnya proses pengambilan keputusan dan ketidaknyamanan pasien. Kurangnya efektivitas kerja terjadi di salah satu rumah sakit provinsi Lampung terlihat dari adanya 58% perawat dengan efektivitas kerja kurang baik dan 10% hasil pendokumentasian asuhan keperawatan belum memenuhi standar dengan sistem informasi manajemen rumah sakit yang baru berjalan beberapa bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja perawat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survey analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat yang menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit sebanyak 40 orang yang diambil melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi/checklist dengan cara observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,5% perawat memiliki efektivitas kerja dalam kategori kurang baik dan 50% penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit dalam kategori kurang baik. Ada hubungan antara sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja perawat (p-value 0,011 < α 0,05; OR 7,000). Sebaiknya dilakukan pelatihan penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit serta monitoring kondisi dan penggunaan sistem.Kata kunci: Efektivitas kerja, Sistem informasi manajemen, Rumah sakit
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang SADARI Titannia Diah Pitaloka; Dwi Yulia Maritasari; Febria Listina
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI) Vol 2, No 1 (2021): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan wanita untuk mendeteksi secara dini kanker payudara. Kanker ini seharusnya dapat ditemukan pada tahap yang lebih dini, akan tetapi lebih sering diketahui stadium lanjut sehingga menyebabkan tingginya angka kematian. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung selatan tahun 2019, angka cakupan pemeriksaan SADARI di Kabupaten Lampung selatan sebesar 65%. Sedangkan cakupan SADARI di Puskemas Rawat Inap Sragi tahun 2019 sebesar 15% dengan target 50%.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang SADARI pada Wanita Usia Subur (WUS).Penelitian menggunakan desain Quasi Experimental serta menggunakan rancangan One Grup Pretest – Postest Design. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Sampel penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) berjumlah 32 responden yang terdiri 16 kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data univariat dan bivariate dengan uji statistik t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan video terhadap pengetahuan tentang SADARI (pvalue = 0,0001). Ada perbedaan pengetahuan SADARI setelah diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (pvalue = 0,001). Sebaiknya diberikan pemberian pendidikan kesehatan yang disertai dengan peragaan pemeriksaan SADARI, serta perlu adanya program konseling bagi wanita usia subur (WUS) mengenai pencegahan kanker payudara.Kata Kunci: SADARI, Kanker Payudara, Wanita Usia Subur
The Contradiction of Obesity Incidence Based on Sleep Duration in Adolescents Dwi Yulia Maritasari; Satria Nandar Baharza; Febria Listina
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 1 (2019): June
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.418 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i1.184

Abstract

Obesity is an abnormal state of excess body fat where obesity that occurs in adolescence increases the risk of obesity as an adult and causes several health problems. This study aims to differ the proportion of obesity incidence based on sleep duration in high school adolescents in the Tanah Abang District, Central Jakarta. The study design was cross sectional, sampling using the simple random sampling method, and a total sample of 100 students. Data analysis included univariate and bivariate analysis with chi-square tests. The results showed that respondents categorized as obese based on Body Mass Index (BMI) were 37 (37 percent) adolescents, and respondents categorized as obese was based on Body Fat Percent (PLT) of 32 (32 percent) adolescents. There is a difference in the proportion of obesity incidence based on sleep duration in adolescents (p value = 0.003, OR = 5.79). Adolescents should improve their sleep patterns according to the recommended duration to prevent obesity, which is at least 7 hours a day. ABSTRAKObesitas merupakan keadaan kelebihan lemak tubuh yang abnormal dimana obesitas yang terjadi pada masa remaja meningkatkan risiko obesitas saat dewasa dan menimbulkan beberapa masalah kesehatan. Penelitian ini bertujuan perbedaan proporsi kejadian obesitas berdasarkan durasi tidur pada remaja SMA di Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat. Desain penelitian adalah cross sectional, pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling, dan total sampel sebanyak 100 siswa. Analisis data meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang dikategorikan obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebanyak 37 (37 persen) remaja, dan responden yang dikategorikan obesitas berdasarkan Persen Lemak Tubuh (PLT) sebanyak 32 (32 persen) remaja. Ada perbedaan proporsi kejadian obesitas berdasarkan durasi tidur pada remaja (pvalue = 0,003, OR = 5,79). Sebaiknya remaja memperbaiki pola tidur sesuai dengan durasi yang dianjurkan agar mencegah terjadinya obesitas yaitu minimal 7 jam sehari.
Hubungan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dengan Efektivitas Kerja Perawat Nisrina Efa Shintya; Dwi Yulia Maritasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 1, No 2 (2020): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurangnya efektivitas kerja mengakibatkan terhambatnya proses pengambilan keputusan dan ketidaknyamanan pasien. Kurangnya efektivitas kerja terjadi di salah satu rumah sakit provinsi Lampung terlihat dari adanya 58% perawat dengan efektivitas kerja kurang baik dan 10% hasil pendokumentasian asuhan keperawatan belum memenuhi standar dengan sistem informasi manajemen rumah sakit yang baru berjalan beberapa bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja perawat. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain survey analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah perawat yang menggunakan sistem informasi manajemen rumah sakit sebanyak 40 orang yang diambil melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi/checklist dengan cara observasi dan wawancara. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 52,5% perawat memiliki efektivitas kerja dalam kategori kurang baik dan 50% penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit dalam kategori kurang baik. Ada hubungan antara sistem informasi manajemen rumah sakit dengan efektivitas kerja perawat (p-value 0,011 α 0,05; OR 7,000). Sebaiknya dilakukan pelatihan penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit serta monitoring kondisi dan penggunaan sistem.Kata kunci: Efektivitas kerja, Sistem informasi manajemen, Rumah sakit
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang SADARI Titannia Diah Pitaloka; Dwi Yulia Maritasari; Febria Listina
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2, No 1 (2021): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan wanita untuk mendeteksi secara dini kanker payudara. Kanker ini seharusnya dapat ditemukan pada tahap yang lebih dini, akan tetapi lebih sering diketahui stadium lanjut sehingga menyebabkan tingginya angka kematian. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Lampung selatan tahun 2019, angka cakupan pemeriksaan SADARI di Kabupaten Lampung selatan sebesar 65%. Sedangkan cakupan SADARI di Puskemas Rawat Inap Sragi tahun 2019 sebesar 15% dengan target 50%.  Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang SADARI pada Wanita Usia Subur (WUS).Penelitian menggunakan desain Quasi Experimental serta menggunakan rancangan One Grup Pretest – Postest Design. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Sampel penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) berjumlah 32 responden yang terdiri 16 kelompok intervensi dan 16 kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Analisis data univariat dan bivariate dengan uji statistik t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan video terhadap pengetahuan tentang SADARI (pvalue = 0,0001). Ada perbedaan pengetahuan SADARI setelah diberikan pendidikan kesehatan antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol (pvalue = 0,001). Sebaiknya diberikan pemberian pendidikan kesehatan yang disertai dengan peragaan pemeriksaan SADARI, serta perlu adanya program konseling bagi wanita usia subur (WUS) mengenai pencegahan kanker payudara.Kata Kunci: SADARI, Kanker Payudara, Wanita Usia Subur
Faktor Resiko Kejadian Gizi Kurang Pada Anak Balita Lilik Nurida; Dwi Yulia Maritasari
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3, No 2 (2022): JURNAL ILMU KESEHATAN INDONESIA (JIKSI)
Publisher : Univeristas Mitra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gizi kurang terjadi akibat berkuranganya asupan gizi dalam jangka pendek maupun panjang yang mengakibatkan penurunan ketahanan tubuh sampai kematian pada anak balita. Puskesmas Rama Indra merupakan wilayah dengan jumlah kasus gizi kurang tertinggi di Lampung Tengah pada tahun 2019 dengan prevalensi sebesar 12,89%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang pada anak balita. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan case control. Sampel penelitian adalah anak balita umur 1-5 tahun berjumlah 122 balita yang terdiri dari 61 kasus dan 61 kontrol. Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan kuisioner dan lembar checklist. Analisis data dengan uji statistik Chi square. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara Riwayat ASI Eksklusif (p-value 0,000, OR : 4,6), Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang (p-value 0,043, OR : 2,8), Status Pekerjaan Ibu (p-value 0,005, OR = 3,1 ), Pendapat Keluarga (p-value 0,010, OR : 2,8), Pola Asuh Makan (p-value 0,007, OR : 2,9),  dan Sanitasi Lingkungan (p-value 0,002, OR : 3,4), dengan kejadian gizi kurang. Tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan ibu (p-value 0,070) dengan gizi kurang pada anak balita. Sebaiknya Puskesmas bisa membentuk Posko informasi ASI eksklusif, melakukan kerjasama dengan lintas sektoral, melakukan pelatihan kepada kader untuk program Menanam tanaman sehat (Mentas), dan Tabungan rumah sehat (Tabusa).Kata Kunci : Gizi kurang, anak balita, asi esklusif, pola asuh, sanitasi lingkungan