SAID AKHMAD MAULANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANGKA BELITUNG

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Intervensi Konseling Eksistensial Untuk Mereduksi Kecemasan Neurotik Pasien Hipertensi SAID AKHMAD MAULANA
SEMAR Journal : Educations Studies Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muda (PDM) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/semar.1.2.%p

Abstract

Kecemasan merupakan bagian dari kehidupan manusia yang senantiasa melekat dalam diri setiap individu. Kecemasan neurotik adalah kecemasan yang terjadi ketika manusia mengalami kehilangan subjektivitas diri untuk bebas dan ketidakmampuan dalam mengambil tanggung jawab untuk kehidupan manusia itu sendiri. Penelitian mengenai konseling eksistensial untuk mereduksi kecemasan neurotik pasien hipertensi bertujuan untuk membantu konseli (pasien) dalam mereduksi kecemasan neurotik melalui konseling eksistensial dengan kategori pasien berumur 50-60 tahun yang tergolong usia dewasa madya. Single-subject experimental designs (rancangan eksperimental subjek tunggal) dengan desain A-B, yakni A untuk melihat kondisi konseli sebelum diberikan intervensi dan B untuk melihat kondisi konseli setelah intervensi merupakan metode penelitian yang diterapkan. Berdasarkan metode penelitian yang digunakan, maka didapatkan hasil penelitian dengan menganalisis secara visual grafik perubahan kecemasan neurotik konseli E dan V bahwa konseling eksistensial dapat mereduksi kecemasan neurotik pasien hipertensi. Berdasarkan intervensi yang telah dilakukan dan hasil baseline, konseli E mengalami penurunan kecemasan yaitu dari pengukuran awal memiliki persentase kecemasan 86,49% (kecemasan neurotik sedang) menjadi 85,14% (kecemasan neurotik sedang), sedangkan pada konseli V kondisi kecemasan neurotik awal sebesar 77,70% (kecemasan neurotik sedang), naik menjadi 79,73% (kecemasan neurotik sedang). Anxiety is a part of human life that always adheres to every individual. Neurotic anxiety is an anxiety that occurs when a person is losing self-subjectivity for freedom and incapability in taking responsibility for his or her own life. Existential counseling research for reducing neurotic anxiety of hypertension patient aims to aid the counselee in reducing neurotic existential with 50 – 60 years old patient’s category, which is in madya adult age. Single-subject experimental design with A-B design is the research method; A) to see counselee’s condition before an intervention is accorded, and B) to see counselee’s condition after an intervention is accorded. Based on the visual graphic analysis, it results that the neurotic anxiety of ‘E’ and ‘V’ counselees could reduce the neurotic anxiety of hypertension patients. Appertaining to the intervention baseline result conducted, ‘E’ counselee had decrease anxiety; preliminary measure with anxiety percentage of 86,49% (medium neurotic anxiety) becomes 85,14% (medium neurotic anxiety). While ‘E’ counselee had preliminary neurotic anxiety of 77.70% (medium neurotic anxiety), it increases to 79,73% (medium neurotic anxiety).
MATHEMATICS LEARNING DIFFICULTIES OF SLOW LEARNER STUDENTS IN TERMS OF REFLEKTIF ABSTRACTION MEASUREMENT Risnina Wafiqoh; Said Akhmad Maulana; Surya Amami Pramuditya
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.38 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i2.4770

Abstract

Slow learner students cannot be seen physically, because there is no difference between slow learner students and normal students. Slow learner students must get special attention, especially if the student is a prospective teacher. Slow learner students have difficulties in the process, but the learning difficulties are not in accordance with the facts. This article aims to determine the learning difficulties of slow learners in terms of students' reflective abstractions. The research was conducted using qualitative methods with phenomenological methods. The study involved 8 slow learner students who were given a test to measure their reflective abstraction ability. Followed by interviews based on the results of the written test. The results of the research conducted were analyzed qualitatively. The results of tests and interviews, it is known that students' learning difficulties based on reflective abstraction measurements, are difficulties in remembering mathematical concepts, difficulties in mathematical reasoning, difficulties in providing mathematical explanations, difficulties based on mathematical problem solving strategies, time management difficulties, mathematical technical difficulties, and difficulties in understanding mathematical problems.Siswa slow learner tidak dapat dilihat secara fisik, karena tidak ada perbedaan siswa slow learner degan siswa yang normal. Siswa slow learner tentunya harus mendapatkan perhatian yang khusus, terutama jika siswa tersebut merupakan calon guru. Siswa slow learner memiliki keuslitan-kesulitan dalam proses pembelajaran matematis, namun kesulitan tersebut belum teridentifikasi sesuai dengan fakta di lapangan. Artikel bertujuan untuk mengetahui kesulitan belajar siswa slow learner ditinjau dari abstraksi reflektif siswa. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan metode fenomenology. Penelitian melibatkan 8 orang siswa slow learner yang diberikan tes untuk mengukur kemampuan abstraksi reflektif mereka. Dilanjutkan dengan wawancara berdasarkan hasil tes tertulis tersebut. Hasil penelitian dilakukan analisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil tes dan wawancara, diketahui kesulitan belajar siswa ditinjau dari pengukuran abstraksi reflektif, adalah kesulitan mengingat konsep matematis, kesulitan bernalar matematis, kesulitan memberikan penjelasan matematis, kesulitan mengatur strategi penyelesaian masalah matematis, kesulitan manajemen waktu, kesulitan teknis matematis, dan kesulitan memahami masalah matematis.