Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

REPRESENTASI SISTEM GENDER DALAM PENGOBATAN TRADISIONAL DI JAWA BARAT Muhamad Adji; Dadang Suganda; Awaludin Nugraha
Metahumaniora Vol 10, No 2 (2020): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2020
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/metahumaniora.v10i2.28898

Abstract

Indonesia, memiliki beragam jenis pengobatan tradisional yang dapat kita temui di berbagai daerah. Pengobatan tradisional menunjukkan kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap jenis pengobatan yang berbasis pada pengetahuan lokal. Dari berbagai jenis pengobatan tradisional yang ditawarkan tergambar pandangan masyarakat Indonesia terhadap sistem gender. Gender mengacu pada identitas, peran, dan relasi yang disematkan pada jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tulisan ini akan menguraikan konstruksi gender yang terepresentasi dalam dunia pengobatan tradisional melalui jenis-jenis pengobatan yang ditawarkan. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder. Dalam menganalisis data penelitian digunakan teori gender. Dari hasil analisis terhadap jenis pengobatan tradisional yang ditawarkan ditemukan bahwa pada umumnya sistem pengobatan yang ditujukan untuk laki-laki berkaitan dengan masalah keperkasaan, sedangkan pengobatan yang tujukan untuk perempuan berkaitan dengan masalah kesuburan. Dengan demikian, dari pengobatan tradisional tergambar konstruksi gender normatif yang berkaitan dengan konsep maskulinitas dan femininitas.
ASPEK LOKALITAS PADA NOVEL POPULER INDONESIA Muhamad Adji; Dadang Suganda; Baban Banita
Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Department of Indonesia Language and Literature Teaching, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (126.443 KB) | DOI: 10.15408/dialektika.v5i1.8168

Abstract

Abstract: Contemporary popular novels generally bring about a global discourse. This is the impact of the authors' contact with the global world. Andrea Hirata and Ahmad Fuadi are authors who are closely related to the global world affecting their works. However, local cultural values are also contained in the novels. Thus, there is a wedge between local and global values within the text. This paper is intended to examine how the local values are represented by the text of a global popular novel. This study uses two popular novel texts as the object of study, namely Sang Pemimpi by Andrea Hirata and Negeri 5 Menara by Ahmad Fuadi. The questions that guide this paper are a) how aspects of locality are represented in popular novels, b) what forms of locality aspects are contained in popular novels. In this paper, an analytical descriptive method using the perspective of cultural studies is used. The results show that the aspects of locality are featured in popular novels through background stories, figures, and habits demonstrated by the main characters. These intrinsic elements show the values of locality that are related to mutual cooperation and wander traditions.Abstrak: Novel-novel populer kontemporer pada umumnya banyak memunculkan wacana global. Hal ini merupakan imbas dari persentuhan para pengarang dengan dunia global. Andrea Hirata dan Ahmad Fuadi adalah pengarang-pengarang yang memiliki keterkaitan erat dengan dunia global sehingga berdampak pada karya-karya mereka. Namun demikian, nilai-nilai budaya lokal juga termuat di dalam novel-novel tersebut. Sehingga, terjadi irisan antara nilai-nilai lokal dan global di dalam teks tersebut. Tulisan ini dimaksudkan untuk mengkaji bagaimana nilai-nilai lokal tersebut direpresentasikan teks novel popoler yang berwacana global. Kajian ini menggunakan dua teks novel populer sebagai objek kajian, yaitu Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dan Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi. Pertanyaan yang menuntun tulisan ini adalah a) bagaimana aspek lokalitas direpresentasikan di dalam novel populer, b) apa bentuk aspek lokalitas yang ada di dalam novel populer. Tulisan ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan perspektif kajian budaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek lokalitas ditampilkan dalam novel populer melalui latar cerita, tokoh-tokoh, dan kebiasaan yang ditunjukkan oleh tokoh utama. Unsur-unsur intrinsik tersebut menunjukkan nilai-nilai lokalitas yang berkaitan dengan tradisi gotong royong dan merantau.
PENINGKATAN LITERASI KESEHATAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19 BAGI GURU-GURU SDN DI KOTA SUKABUMI Susi Yuliawati; Dadang Suganda; Nani Darmayanti
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 3 (2021): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v4i3.35467

Abstract

Litearsi kesehatan adalah kemampuan untuk mencari, memahami, dan mengevaluasi informasi tentang kesehatan sehingga dapat membuat keputusan yang tepat untuk menerapkan pola hidup sehat dan meningkatkan kualitas hidup. Derasnya arus informasi selama masa pandemi COVID-19 perlu diantisipasi dengan tingkat literasi kesehatan yang tinggi. Tingkat literasi kesehatan yang rendah berkorelasi dengan tingkat kesehatan yang buruk dan angka kematian yang tinggi. Terkait dengan hal itu, kegiatan pengabdian pada masyarakat ini ditujukan untuk meningkatkan literasi kesehatan di kalangan guru SD Negeri di Kota Sukabumi. Penyuluhan tentang literasi kesehatan ini diberikan kepada dua puluh guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (Penjaskes) dari sembilan belas SD Negeri di Kota Sukabumi. Materi difokuskan pada informasi tentang tindakan pencegahan dan penanggulangan COVID-19. Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan sebelum dan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diketahui bahwa pengetahuan dan pemahaman para peserta tentang COVID-19 mengalami peningkatan. Penyuluhan ini diharapkan ini tidak hanya untuk menanggulangi misinformasi dan disinformasi yang marak di masa pandemi COVID-19 sehingga berpotensi besar menghambat upaya penanganan penyebaran COVID-19. Penyuluhan ini diharapkan juga dapat diterapkan oleh para pendidik dan disebarluaskan kepada peserta didik mereka, terutama dalam mendukung persiapan pelaksanaan pembelajaran luring di tingkat SD di Kota Sukabumi.
SENI BORDIR TASIKMALAYA DALAM KONSTELASI ESTETIK DAN IDENTITAS Agus Nero; Kunto Sofianto; Maman Sutirman; Dadang Suganda
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research Vol 11, No 1 (2019): PATANJALA Vol. 11 No. 1, MARCH 2019
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.043 KB) | DOI: 10.30959/patanjala.v11i1.476

Abstract

 Penelitian ini berjudul “Seni Bordir Tasikmalaya dalam Konstelasi Estetik dan Identitas”. Penelitian ini mengkaji seni bordir Tasikmalaya dilihat dari aspek estetik dan identitas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah survei ke lapangan melalui wawancara, pengamatan secara langsung, dan pengambilan sumber-sumber tertulis dari masyarakat dan pemerintah setempat. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data lapangan melalui participant observation sebagai data primer dan sumber kepustakan sebagai data sekunder. Objek penelitian ini adalah kerajinan bordir di Tasikmalaya. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa latar kultural yang mengawali lahir dan berkembangnya kerajinan bordir Tasikmalaya adalah kondisi kultural Tasikmalaya yang identik dengan aspek religi. Perkembangan kerajinan bordir Tasikmalaya telah mengalami perluasan ke arah dimensi pemaknaan, tujuan, hingga pengaruh estetika modern, pada masanya nanti telah berpengaruh pada adanya bauran estetik antara estetika tradisional dan estetika modern.This study entitled "Tasikmalaya Embroidery Art in Estetic Constelation and Identity". This study reviewed Tasikmalaya embroidery art from the aspects of aesthetic and identity. The method used in this research is descriptive-analytic method. Data collection techniques in this study is a survey of the field through interviews, direct observations, and taking written sources from the community and local government.The object of this study is embroidery in Tasikmalaya.The results obtained from this study is that the cultural background that started the birth embroidery cultural conditions of Tasikmalaya is identical with the religious aspect. Tasikmalaya embroidery developments have expanded toward the dimension of meaning, purpose, to the influence of modern aesthetics, in his time later have an effect on their aesthetic mix between traditional aesthetics and modern aesthetics.